Saturday, April 20, 2024

Kesejahteraan dalam Islam


Sejak belasan abad lalu Al-Qur’an telah menyampaikan petunjuk agar suatu kesenjangan dapat berubah menjadi kesejahteraan. Dalam waktu yang sama, solusi untuk menghadapi kesenjangan sosial itu juga telah Allah hadirkan melalui kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai panduan untuk meraih hidup yang sejahtera. 

Selain menjadi misi utama Nabi Muhammad Saw, membangun masyarakat yang sejahtera pun nyatanya merupakan cita-cita al-Qur'an.

Ayat ini mengungkapkan bahwa cita-cita al-Qur'an dalam membangun kesejahteraan masyarakat tidak hanya secara material, tetapi juga secara spiritual. Mendapatkan kesejahteraan di bumi dan juga meraih kesejahteraan melalui ampunan Allah Swt di akhirat. 

Firman Allah di atas juga menegaskan betapa besarnya kasih sayang Allah Swt kepada makhluknya. Suburnya tumbuh-tumbuhan, hijaunya alam, dan segarnya buah-buahan senantiasa menemani perjalanan kehidupan manusia di bumi.

Akan tetapi, terdapat pendidikan juga yang dihadirkan oleh ayat tersebut, yaitu setiap manusia harus menjaga kenikmatan yang telah Allah berikan dengan mensyukurinya. Menjaga alam yang indah dengan tidak merusaknya, menanam tumbuh-tumbuhan yang memberi manfaat bagi generasi selanjutnya, dan menjaga kerukunan antar sesama manusia untuk mencapai keselarasan antara kebaikan alam dan kebaikan penduduknya sehingga kesejahteraan yang menjadi dambaan semua orang pun dapat tercapai. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan, bahwa "sejahtera" berarti "aman, sentosa, dan makmur; selamat (terlepas) dari segala macam gangguan, kesukaran, dan sebagainya". Dengan demikian, kesejahteraan sosial adalah keadaan masyarakat yang aman secara sosial dan terpenuhi segala kebutuhannya. Maka, kesejahteraan sosial adalah segala usaha yang mendorong terciptanya kebermanfaatan bagi masyarakat. 

Dua kebutuhan utama yang melanda masyarakat dunia, berikut pemenuhan kebutuhan yang telah Al-Qur'an sampaikan dalam menghadapinya. 

Pertama, kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Pasalnya, kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang berkaitan langsung dengan kelangsungan hidup manusia, yaitu makan dan minum. Nyatanya, makan dan minum senantiasa menjadi kebutuhan dasar manusia. Jika tidak terpenuhi, kekurangan makanan yang mengakibatkan krisis kelaparan pun akan terjadi dan menjadi masalah utama. 

Kedua, kebutuhan akan rasa aman. Yang termasuk dalam kebutuhan ini antara lain adalah keamanan dan perlindungan. Suatu keniscayaan bahwa setiap manusia menginginkan kehidupan yang damai, tenang, dan nyaman. 

Artinya, walaupun Allah Swt telah menjamin rezeki bagi setiap makhluknya, bukan berarti kita tidak mesti bekerja dan berusaha. Kebutuhan fisik seperti makan dan kebutuhan meraih kedamaian dalam hidup bukan sesuatu yang dapat diperoleh secara gratis. Untuk memenuhi kebutuhan di atas, setiap manusia dituntut agar melangkahkan kaki untuk meraihnya. Pun dalam meraih kedamaian hidup yang didambakan, setiap manusia harus berperan aktif dalam menjaga keharmonisan, tidak saling membenci, dan membangun kasih sayang antar sesama. 

bahwa hal pertama dan utama yang harus diperbaiki dalam membangun masyarakat yang sejahtera adalah dimulai dari islahul ifrad atau memperbaiki individunya terlebih dahulu. Jika setiap individu dapat memperbaiki pola pikir (mindset), dan membangun semangat dalam dirinya untuk berbuat baik serta berusaha, maka niscaya kesejahteraan dalam skala besar pun dapat diwujudkan. 

Terakhir, selain membangun sikap optimis untuk menyongsong masa depan kehidupan yang sejahtera, kita sebagai makhluk sosial harus menyadari, peduli, melihat lingkungan sekitar dan peka terhadap hal-hal apa saja yang harus diperbaiki, ditanam, serta dipulihkan. 

Selain itu, sebagai sesama makhluk di bumi, setiap kita harus saling mengulurkan tangan, membantu saudara-saudara yang membutuhkan, berempati, serta menciptakan kehidupan yang harmonis. Sehingga, untuk mewujudkan dan menghidupkan cita-cita al-Quran dalam menggapai kesejahteraan yang didambakan oleh seluruh manusia di muka bumi ini pun dapat ditunaikan dan ditegakkan dengan baik.


No comments:

Post a Comment

Silahkan ketik sambil senyum ya

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...