Monday, March 11, 2024

Fase ke - 2 setelah alam dunia

Mengenal Alam Barzakh, Batas Antara Alam Dunia dengan Akhirat

Batas antara alam dunia dengan alam akhirat disebut alam barzakh. Keberadaannya telah dijelaskan dalam sejumlah ayat Al-Qur'an dan keterangan hadits.

Salah satunya dalam surah Al Mu'minun ayat 100, alam barzakh dirujuk sebagai tempat manusia untuk menanti hari kebangkitannya.

Artinya: Agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan. "Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan."

Di samping itu, dijelaskan pula dalam surah Ar Rum ayat 56 yang menyebutkan, alam barzakh menjadi tempat singgah manusia hingga hari kebangkitan. Allah SWT berfirman :

Artinya: Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang kafir), "Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan itu, tetapi (dahulu) kamu tidak meyakini(nya)."

Alam barzakh ini pula yang kerap disebut dengan alam kubur. Fase ini disebut sebagai fase kedua setelah kehidupan di dunia dan sebelum manusia dibangkitkan kembali.

"Alam barzakh yang dikenal dengan alam kubur yang merupakan pintu gerbang menuju akhirat atau batas antara alam dunia dan alam akhirat."

Rasulullah SAW bersabda :

Artinya: "Apabila mayat atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah satunya Munkar dan yang lain Nakir, keduanya berkata: Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)? Maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia..." (HR Tirmidzi).

Pertanyaan di tempat batas antara alam dunia dan akhirat tersebut menjadi salah satu penentu balasan yang diterima manusia. Bila dijawab tepat dan benar maka ia akan mendapatkan nikmat kubur hingga datangnya hari kiamat.

Sebaliknya, siksa kubur akan menghampirinya bila pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab dengan benar. Jawaban dari pertanyaan tersebut dikembalikan lagi dari kebiasaan dan perbuatan manusia semasa hidupnya sebagaimana yang dinukil dari firman Allah surah Al Zalzalah ayat 7-8.

Artinya: "Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."


Teladan Nabi Muhammad SAW yang menjadi inspirasi


Nabi Muhammad SAW lahir sebagai nabi terakhir yang membawa amanat dan penerang bagi umat Islam pada masa jahiliyah dulu. Beliau pun tumbuh menjadi manusia dengan akhlak luar biasa yang kini menjadi panutan bagi umat Islam di seluruh dunia. Apa saja keteladanan Nabi Muhammad SAW yang menjadi inspirasi? 

1. Baik Hati dan Lemah Lembut

Nabi Muhammad SAW dikenal akan kebaikan hatinya. Beliau juga dikenal karena sifatnya yang lemah lembut, baik dari segi perbuatan maupun perkataan. Nabi Muhammad SAW juga dikenal karena keluasan hati beliau dalam memaafkan. Beliau tak pernah membalas orang-orang yang berbuat jahat dengan kejahatan. Alih-alih Nabi Muhammad SAW justru memaafkan mereka yang berlaku jahat. 

Rasulullah SAW tidak pernah bersikap dengan buruk, kasar atau berteriak di tengah pasar. Dia tidak akan membalas kejahatan dengan kejahatan. Tapi dia memaafkan dan memaafkan hal-hal buruk yang ditujukan kepadanya secara pribadi." (HR Imam Ahmad).

2. Sabar Meski Dicaci

Tahun 627 Masehi di kota Madinah, hidup seorang pengemis yang hidup dalam keterbatasan melihat. Pengemis tuna netra itu selalu mendengar langkah kaki orang-orang dengan harapan besar bahwa akan ada seseorang yang datang dan menyuapinya makanan. Kala itu, Nabi Muhammad SAW merupakan satu-satunya orang yang menghampiri pengemis itu. Nabi Muhammad SAW dengan telaten menyuapinya makanan. Bahkan, sebelum menyuapi pengemis itu, Nabi Muhammad SAW akan menghaluskan makanannya terlebih dahulu agar sang pengemis mudah menelan makanannya.

Tetapi, pengemis tersebut terkenal karena kegigihannya mengajak orang lain untuk membenci Nabi Muhammad SAW. Tanpa pengemis itu tahu, setiap kali Nabi Muhammad SAW menyuapinya makanan ia menyumpah serapahi sosok Nabi Muhammad SAW. Namun Beliau tetap bersabar dan selalu datang untuk menyuapi pengemis tuna netra tersebut.

3. Dermawan

Sifat dermawan melekat erat pada kepribadian Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan baik oleh umat Islam. Nabi Muhammad SAW tak pernah segan memberikan sesuatu yang diminta oleh orang lain. Bila beliau mampu memberikan sesuatu maka beliau tak segan menyanggupi permintaan dari orang-orang di sekitarnya. Salah satunya pernah dijelaskan dalam hadis berikut.

Dari Anas bin Malik RA dia berkata, "Seorang pria mendatangi Nabi SAW dan meminta kambing yang jumlahnya sama dengan jarak antara dua gunung, maka beliau memberikan apa yang dia minta. Si pria lantas pulang ke kaumnya dan berkata, "Wahai umatku, masuklah ke agama Islam, karena Muhammad akan memberimu hadiah yang tidak akan kamu inginkan lagi khawatir jatuh miskin." (HR Muslim).

4. Toleran

Nabi Muhammad SAW tak hanya dikenal karena kesabaran yang dimiliki namun juga toleransi terhadap sesama. Nabi Muhammad SAW tak pernah marah akan hal-hal kecil yang menyinggungnya, seperti dikisahkan dalam hadis berikut.

Dari Anas bin Malik RA, dia berkata, "Saya pernah berjalan dengan Rasulullah yang pada waktu itu mengenakan sorban dari daerah Najran yang tebal bahannya. Kemudian seseorang dari desa mengikutinya, penduduk badui itu menarik sorbannya begitu keras hingga aku melihat bekas luka di sisi leher Nabi karena gaya tarik-menarik. Kemudian badui itu berkata, "Wahai Muhammad, berilah aku kekayaan Allah yang kamu miliki!" Rasulullah SAW menoleh dan tertawa. Dia memerintahkan untuk memberikan kepada badui hadiah." (HR Bukhari dan Muslim).

5. Rendah Hati

Nabi Muhammad SAW memiliki sifat yang patut ditiru, salah satunya ada kerendahan hati. Meskipun harus melalui perjalanan yang berat hingga Nabi Muhammad SAW dapat dipercayai menjadi seorang pemimpin bahkan panglima perang, tak pernah sekalipun beliau menyombongkan diri.

Tak hanya itu, sosok Nabi Muhammad SAW sebagai seorang suami juga menunjukkan kerendahan hati yang beliau miliki. Nabi Muhammad SAW tak segan membantu mengerjakan pekerjaan rumah demi meringankan tugas sang istri Aisyah.

Halal dan Haram menurut Islam

Konsep Halal dan Haram dalam Islam yang Harus Dipahami Muslim, Berikut Dalilnya

Allah SWT juga memberikan batasan-batasan tertentu kepada hawa nafsu manusia agar tidak berbuat kekerasan dan kekejaman dengan tujuan menjaga tubuh manusia dari kelemahan dan kerusakan,  Manusia ditekan dengan berbagai kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah SWT agar mau mencari rizki yang halal. Dengan cara memerangi hawa nafsu dan rayuan setan yang menggoda dan menyesatkan.

Dalam ajaran Islam, halal dan haram merupakan persoalan penting dan dipandang sebagai inti beragama karena setiap manusia pasti melakukan, menggunakan, dan mengkonsumsi sesuatu untuk menyokong kehidupannya. Seorang muslim dituntut untuk memastikan terlebih dahulu kehalalan dan keharaman dari tindakan serta barang yang akan dikonsumsi.

Jika halal, seorang muslim boleh (halal) melakukannya, menggunakan atau mengkonsumsinya. Namun jika jelas keharamannya, harus dijauhkan dari diri seorang muslim. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa konsep halal dan haram tidak hanya tentang barang konsumsi saja tapi segala aspek kehidupan manusia.

Pentingya kedudukan halal dan haram membuat sebagian ulama menyatakan, “Hukum Islam (fiqh) adalah pengetahuan tentang halal dan haram”. Dapat dikatakan halal adalah sesuatu yang jika digunakan tidak mengakibatkan mendapat siksa atau dosa. Sedangkan, haram adalah sesuatu yang dilarang tegas oleh Allah SWT untuk dilakukan, orang yang melanggarnya diancam siksa oleh Allah SWT di akhirat. 

Menurut Nabi Muhammad SAW, mengkonsumsi barang haram dapat menyebabkan doa yang dipanjatkan tidak akan dikabulkan dan segala amal ibadah yang dilakukan tidak akan diterima oleh Allah SWT. Atas dasar ini, umat Islam didorong untuk selalu memperhatikan halal dan kesucian dari apa yang diperolehnya. Dalam ajaran Islam, mengkonsumsi barang yang halal, suci, dan baik merupakan perintah agama dan hukumnya adalah wajib.

Dalil Tentang Halal dan Haram

QS. Al-Baqarah Ayat 168

Artinya: Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.

QS. Al-A'raf Ayat33

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku hanya mengharamkan segala perbuatan keji yang terlihat dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, perbuatan zalim tanpa alasan yang benar, dan (mengharamkan) kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu, sedangkan Dia tidak menurunkan alasan untuk itu, dan (mengharamkan) kamu membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui.”

QS. An-Nahl Ayat 116

Artinya: Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta ”Ini halal dan ini haram,” untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak akan beruntung.

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...