Filosofi kupu-kupu kerap kali dikaitkan dalam hal keindahan.
Kupu-kupu merupakan salah satu hewan yang termasuk golongan serangga.
Hewan ini memiliki ciri khas corak pada bagian sayapnya dengan warna-warna cantik yang sangat bervariasi.
Sebelum berubah menjadi kupu-kupu, hewan ini akan mengalami siklus hidup. Mulai dari telur, larva, pupa, hingga menjadi kupu-kupu.
Kupu-kupu termasuk hewan yang aktif di siang hari. Sedangkan di malam hari hewan ini beristirahat.
Hewan ini ternyata tak hanya dikenal akan keindahannya saja, tapi juga dikenal memiliki filosofi kupu-kupu yang melambangkan kehidupan manusia.
Beberapa filosofi kupu-kupu meliputi :
Kalau Tak Ada yang Berubah, Maka Tak Ada Perubahan
Hewan ini memiliki empat fase kehidupan yakni telur, larva, pupa, yang baru kemudian menjadi kupu-kupu.
Dari fase metamorfosis kupu-kupu ini, kita bisa belajar kalau hidup bisa berubah-ubah.
Filosofi kupu-kupu mengajarkan kepada kita bahwa tak selamanya hidup yang dijalani tahun ini akan sama dengan tahun depan serta tahun-tahun setelahnya.
Banyaknya fase metamorfosis kupu-kupu melambangkan hidup manusia yang memiliki fase tersendiri.
Kupu-kupu yang awalnya hanya sebuah larva dengan tampilan yang tidak bagus bisa berubah menjadi hewan yang menjadi simbol keindahan.
Bisa diibaratkan dalam kehidupan manusia, jika saat ini belum memiliki apa-apa maka jangan pernah menyerah.
Hidup bisa saja berubah menjadi lebih baik lagi jika terus berusaha dan tekun bekerja.
Filosofi Kupu-kupu yang Melambangkan Perjuangan Hidup
Kepompong selalu hidup dengan cara menggantung di dahan atau ranting pepohonan.
Tak peduli panasnya terik sinar matahari atau dinginnya malam, kepompong tetap bertahan dengan pose yang sama selama berhari-hari hingga berubah menjadi kupu-kupu.
Dari sinilah kita bisa belajar dari filosofi kupu-kupu yang menjadi kepompong. Di dalam hidup, ada yang namanya perjuangan.
Sebelum bisa mencapai kesuksesan, kita harus berjuang hingga akhirnya bisa mencapai titik di mana kita bisa menikmati kesuksesan tersebut.
Perjuangan hidup memang tidaklah mudah, tapi jika melihat akhir dari perjuangan yang berupa kesuksesan, maka kita akan terus berjuang.
Kupu-kupu Menjadi Lambang Kebebasan
Kupu-kupu mendapat asupan makan dari nektar bunga dengan menggunakan alat pengisap yang ada pada bagian mulutnya.
Jadi tak heran kalau hewan ini akan hinggap dari satu bunga ke bunga yang lainnya karena ia sedang mencari makan.
Kupu-kupu yang dengan bebasnya terbang dan hinggap dari satu bunga ke bunga yang lainnya ini melambangkan kebebasan.
Filosofi kupu-kupu ini bisa melambangkan kebebasan dari manusia. Kita sebagai manusia memang mendapat kebebasan dalam hidup, tapi layaknya kupu-kupu, kebebasan yang didapat ini ada tujuannya.
Kupu-kupu bisa bebas ke sana kemari mencari makan, tapi tak semua bunga masih memiliki nektar yang bisa disantap oleh kupu-kupu.
Inilah alasan kupu-kupu selalu terbang dari satu bunga ke bunga yang lain. Meski kita mendapat kebebasan, tapi kebebasan tersebut haruslah memiliki tujuan yang pasti.
Kupu-kupu Melambangkan Perasaan Cinta yang Indah
Kupu-kupu memiliki paras yang sangat cantik dengan warna-warni indah pada bagian sayapnya.
Keindahan dari kupu-kupu kerap kali menjadi lambang dari rasa cinta.
Filosofi kupu-kupu yang punya bentuk indah ini mengajarkan kalau cinta memang terlihat indah.
Namun, di balik keindahannya, kupu-kupu harus melalui fase kehidupan yang cukup keras karena berubah-rubah bentuk dan mengalami masa sulit terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa menjadi kupu-kupu yang cantik.
Di dalam dunia percintaan, cinta memang terasa indah.
Namun, untuk mencapai keindahan dari cinta itu, kita harus melewati beragam cobaan terlebih dahulu sehingga bisa menjadikan cinta tersebut kuat dan terasa indah.
Kupu-kupu Mengajarkan Pada Kita untuk Selalu Bersikap Sabar
Terkadang manusia merasa lelah dan penat dengan kehidupan yang dijalani karena tidak mengalami kemajuan dan selalu stuck di tempat yang sama.
Kita harus belajar dari proses hidup kupu-kupu yang selalu bersabar untuk menanti wujudnya menjadi seekor kupu-kupu cantik.
Supaya bisa menjadi kupu-kupu, telur harus mengalami proses selama 1-2 minggu baru bisa menetas menjadi ulat.
Setelah menjadi ulat, ada proses lagi selama kurang lebih 12 hari untuk menjadi kepompong.
Kemudian, dari kepompong membutuhkan waktu selama 2 mingguan untuk bisa berubah menjadi kupu-kupu.
Saat sudah menjadi kupu-kupu, hewan ini tak bisa langsung terbang dengan sayap indahnya karena harus menunggu selama 4 - 5 hari agar sayap kuat untuk terbang.
Coba saja bayangkan proses yang lama tersebut.
Inilah yang menjadikan kupu-kupu selalu dianggap sebagai hewan yang penyabar karena ia harus melewati waktu berminggu-minggu untuk bisa menjadi kupu-kupu yang bisa terbang bebas.
Jadi, kalau kehidupan saat ini masih stuck di tempat yang sama. Cobalah untuk bersabar sambil terus berusaha.