Antigen dan antibodi adalah dua hal yang berbeda. Saat ini masuk ke tubuh, sistem kekebalan menghasilkan sebuah zat yang akan menghancurkannya.
Zat yang dihasilkan sistem imun ini disebut sebagai antibodi. Perlu diketahui, ini bisa masuk ke tubuh melalui makanan, minuman, kotoran, debu, atau polusi.
Antibodi adalah bagian dari sistem kekebalan yang bekerja untuk melindungi tubuh dari bahaya virus, bakteri, kuman zat-zat yang dapat menyebabkan penyakit infeksi. Sistem imunitas tubuh akan menghasilkan antibodi sesuai dengan banyaknya antigen.
Bentuk antibodi menyerupai bentuk antigen yang akan dilawan. Tujuan antibodi menyerupai bentuk yaitu supaya antibodi bisa menempel pada antigen kemudian melawannya. Dengan begitu, antigen dalam tubuh tidak akan berkembang dan gagal menyebabkan infeksi.
Ini juga dapat menyebabkan reaksi alergi dan penyakit yang berkaitan dengan alergi, seperti asma dan eksim. Namun, kondisi ini hanya terjadi pada kasus tertentu.
Jenis-jenis Antigen
Berdasarkan respons imun, antigen dibedakan menjadi dua tipe, di antaranya adalah:
1.Antigen Lengkap atau Imunogen
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa ini memiliki kemampuan induksi respon imun (imunogen) atau disebut juga complete antigen.
Ini adalah jenis yang mampu merespons imun sendiri tanpa memerlukan molekul pembawa. Jenis ini umumnya berupa protein dan polisakarida.
2.Antigen Tidak Lengkap
Antigen jenis ini adalah yang tidak menginduksi respon imun secara langsung. Ia membutuhkan molekul pembawa agar bisa menjadikan yang lengkap.
Molekul pembawa adalah komponen non-antigenik yang mampu merangsang respon imun. Ini biasanya mempunyai molekul yang beratnya lebih rendah dibanding imunogen.
Jenis-Jenis Antibodi
Sama seperti antigen, antibodi juga ada beberapa jenisnya, yang masing-masingnya mempunyai fungsi yang berbeda. Antibodi juga dikenal sebagai immunoglobulin. Jenis dari antibodi di antaranya adalah:
1.Immunoglobulin A (IgA)
Ini adalah jenis antibodi yang paling sering ditemukan dalam tubuh dan terlibat dalam proses terjadinya reaksi alergi. Antibodi IgA kebanyakan ditemukan pada lapisan mukosa (selaput lendir) tubuh, terutama yang melapisi saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
Selain itu, antibodi ini banyak juga ditemukan di cairan tubuh, misalnya air liur, dahak, air mata, cairan vagina, dan ASI. Pemeriksaan sistem imunitas biasanya melibatkan pemeriksaan antibodi IgA.
2.Immunoglobulin E (IgE)
Jenis antibodi ini umum ditemukan dalam aliran darah meskipun jumlahnya sedikit. Hanya saja jumlah antibodi IgE dapat bertambah seiring reaksi peradangan akibat alergi pada tubuh. Untuk mendeteksi adanya alergi akibat parasit biasanya dilakukan pemeriksaan antibodi IgE.
3.Immunoglobulin G (IgG)
Dirangsang oleh antigen, ini adalah jenis antibodi yang paling banyak ditemukan dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Saat bentuknya seperti kuman, virus, atau zat kimia tertentu masuk ke tubuh, sel-sel darah putih akan mengenalinya dan segera membentuk antibodi IgE untuk melawan.
4.Immunoglobulin M (IgM)
Antibodi IgM akan terbentuk dalam tubuh ketika pertama kali kamu terinfeksi bakteri atau virus. Ini adalah bentuk pertahanan pertama tubuh untuk melawan infeksi.
Jumlah IgM meningkat dalam waktu singkat ketika infeksi terjadi, perlahan akan turun dan tergantikan oleh antibodi IgG. Pemeriksaan IgG biasanya dilakukan untuk mendeteksi apakah ada infeksi atau penyakit autoimun pada seseorang.