Ciri aliran sesat yang pertama adalah mengingkari salah satu dari keenam rukun iman. Iman merupakan kepercayaan yang berkaitan dengan agama. Iman berkaitan dengan meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatan. Ada enam poin penting dalam rukun Islam.
2. Meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan Alquran dan sunnah
Di antara penyimpangan dalam akidah yang disebutkan dalam Alquran dan sunnah adalah sifat dan perilaku sebagai berikut :
a. Syirik dan kemusyrikan
Ini terjadi ketika seseorang mempersekutukan Allah dalam ibadah kepada-Nya. Ini adalah kesalahan yang sangat serius karena pelakunya melakukan dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah kecuali jika dia bertaubat dan memperbaiki dirinya dengan memegang teguh prinsip tauhid.
b. Kufur
Ini terjadi ketika seseorang menolak ajaran Allah, Rasul, atau agama Islam secara keseluruhan atau sebagiannya. Bentuk kufur yang paling ringan adalah mengingkari nikmat yang diberikan Allah, seperti seseorang mengatakan, "kesuksesan ini hanya karena kecerdasanku". Bentuk kufur yang paling umum adalah menolak ayat-ayat Alquran atau hadis Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam yang dianggap tidak sesuai dengan keyakinannya, dan yang lebih buruk lagi adalah berani melawan ajaran Allah.
c. Nifak atau munafik
Ini terjadi ketika seseorang mengaku beriman dengan perkataannya, tetapi hatinya masih ingkar terhadap ajaran Allah, Rasul, dan Islam. Kemunafikan ini terjadi pada orang-orang yang bekerja sama dengan orang-orang kafir atau membela kekafiran mereka, baik secara diam-diam maupun terang-terangan.
d. Fasik
Ini merujuk pada sifat seseorang yang mengetahui kebenaran tetapi menolaknya, atau memahami kewajiban tetapi tidak melaksanakannya, meskipun hatinya menerima kebenaran atau kewajiban tersebut. Kaum fasik ini tidak menerapkan Islam dalam kehidupan mereka sehingga hati mereka menjadi keras.
e. Zalim
Ini merujuk pada orang-orang yang tidak mengatur sesuatu secara proporsional. Mereka juga dapat disebut sebagai penindas karena mereka menyebabkan kerugian bagi orang lain. Kezaliman ini akan mendapat pembalasan dari Allah, meskipun kecil, sehingga pelakunya harus meminta maaf atau mengganti kerugian yang mereka timbulkan (rodhul mazlum) atau bertaubat dan melakukan perbaikan.
3. Meyakini turunnya wahyu setelah Alquran
Dalam ajaran agama Islam, Alquran adalah kitab sekaligus wahyu terakhir yang diturunkan kepada nabi terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW. Jika ada suatu lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan bahwa wahyu yang diturunkan setelah Alquran, makan lembaga pendidikan tersebut dapat diduga telah mengajarkan aliran sesat. Sebab, setelah Alquran diturunkan secara lengkap kepada Nabi Muhammad SAW, tidak nabi lain yang akan diutus dan tidak ada wahyu lagi yang akan turun.
4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Alquran
Al-Qur'an adalah kitab suci yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, dan membacanya dianggap sebagai bentuk ibadah. Sebagai kitab suci yang diturunkan sebagai petunjuk bagi umat akhir zaman, Allah Swt. selalu menjaganya. Allah SWT berfirman,
Artinya: "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya."
5. Melakukan penafsiran Alquran yang tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir
Kaidah tafsir adalah aturan-aturan atau azas-azas yang dijadikan dasar atau landasan operasional penafsiran Alquran. Tujuan dari kaidah tafsir ini untuk menjaga Alquran dari penafsiran yang keliru.
Di antara kaidah tafsir yang perlu dipahami sebelum menafsirkan Alquran antara lain adalah kaidah Qur'aniyah, kaidah sunnah, kaidah bahasa, kaidah usul, dan kaidah ilmu pengetahuan.
6. Mengingkari kedudukan hadis Nabi sebagai sumber ajaran Islam
Sebagian besar ulama mendefinisikan hadis sebagai segala sesuatu yang dinisbatkan kepada Muhammad SAW, baik ucapan, perbuatan maupun taqrir (ketetapan), sifat fisik dan psikis, baik sebelum beliau menjadi nabi atau sudah menjadi nabi.
7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul
Menghina Nabi Muhammad SAW adalah tindakan kekafiran, dapat menyebabkan pelakunya keluar dari Islam. Bahkan jika hal itu dilakukan dengan bercanda. Allah SWT berfirman,
Artinya: Jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanya bersenda-gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, “Mengapa kepada Allah, dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” (QS. At-Taubah: 65)
8. Mengingkari Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir
Tidak diragukan lagi jika Nabi Muhammad SAW merupakan nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT. Setelah itu tidak akan ada lagi nabi dan rasul yang akan diutus oleh Allah SWT. Hal ini didasarkan pada hadis berikut,
Rasulullah SAW menegaskan: "Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku". (Tirmidzi, Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik).
9. Mengubah, menambah, dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah
Seperti yang telah kita ketahui bahwa dalam Islam terdapat sejumlah peribadatan yang terikat oleh ketentuan tertentu yang biasa disebut sebagai rukun. Ketentuan yang dimaksud mencakup tata cara, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, dan status hukum suatu ibadah.
10. Mengkafirkan sesama muslim
Ciri aliran sesat adalah membolehkan untuk menyematkan status kafir kepada orang di luar aliran tersebut.