Hikmah Sholat Lima Waktu
Shalat wajib adalah salah satu rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim yang telah baligh dan berakal. Shalat wajib terdiri dari shalat lima waktu dan shalat Jumat bagi laki-laki. Shalat wajib bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi juga memiliki banyak hikmah atau keutamaan yang dapat dirasakan oleh pelakunya di dunia dan akhirat.
Hikmah shalat wajib dapat dilihat dari berbagai aspek, baik aspek spiritual, psikologis, sosial, maupun fisik. Berikut adalah beberapa hikmah shalat wajib yang dapat kita ketahui:
Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT
Ketakwaan adalah sikap hati yang selalu taat dan patuh kepada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan melaksanakan shalat wajib secara rutin dan khusyuk, kita akan semakin menyadari kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, serta kehinaan dan kelemahan diri kita sebagai makhluk-Nya. Hal ini akan membuat kita lebih takut kepada Allah SWT daripada kepada selain-Nya, dan lebih mengharapkan rahmat dan ridha-Nya daripada pujian dan sanjungan manusia.
Memberikan ketenangan dalam diri baik lahir maupun batin
Shalat wajib adalah sarana untuk berkomunikasi dengan Allah SWT, sang Pencipta dan Pengatur segala sesuatu. Dengan shalat wajib, kita dapat mengadukan segala persoalan dan kesulitan yang kita hadapi kepada Allah SWT, serta memohon pertolongan dan petunjuk-Nya. Dengan demikian, kita akan merasa lebih tenang dan yakin bahwa Allah SWT tidak akan meninggalkan kita sendirian dalam menghadapi ujian hidup12. Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Ra’d ayat 28:
Artinya: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
Mendapatkan kecintaan kepada Allah SWT
Shalat wajib adalah salah satu bentuk ibadah mahabbah atau ibadah cinta kepada Allah SWT. Dengan shalat wajib, kita menunjukkan rasa syukur dan penghormatan kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Dengan shalat wajib, kita juga mengekspresikan rasa cinta dan rindu kepada Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Barangsiapa yang mencintai untuk bertemu dengan Allah, maka Allah pun mencintainya. Dan barangsiapa yang benci untuk bertemu dengan Allah, maka Allah pun membencinya.” (HR Muslim)
Mencegah perbuatan keji dan mungkar
Shalat wajib adalah salah satu cara untuk menjaga diri dari godaan syaitan dan hawa nafsu yang mengajak kepada perbuatan keji dan mungkar. Perbuatan keji dan mungkar adalah perbuatan yang bertentangan dengan syariat Allah SWT, seperti berzina, mencuri, membunuh, berbohong, dan sebagainya. Dengan shalat wajib, kita akan selalu ingat bahwa Allah SWT selalu melihat dan mendengar apa yang kita lakukan. Hal ini akan membuat kita malu dan takut untuk melakukan dosa dan maksiat .
Artinya: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.”
Shalat akan menyucikan dan membersihkan jiwa
Shalat wajib adalah salah satu cara untuk membersihkan jiwa dari segala kotoran dan noda yang menempel akibat dosa dan kesalahan yang kita lakukan. Dengan shalat wajib, kita akan selalu bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT atas segala kesalahan yang telah kita lakukan. Dengan shalat wajib, kita juga akan selalu memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT .
Artinya: “Bagaimana pendapat kalian jika ada sungai di depan pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi di situ setiap hari lima kali, apakah masih ada kotoran yang tersisa pada tubuhnya? Mereka menjawab: Tidak ada kotoran yang tersisa pada tubuhnya. Beliau bersabda: Demikianlah perumpamaan shalat lima waktu, dengan shalat itu Allah menghapuskan dosa-dosa.” (HR Bukhari dan Muslim)
Shalat merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang melebihi segala-galanya
Artinya: “Apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu secara main-main (tanpa tujuan), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Benar. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan Arsy yang agung.”
Memberikan ketentraman dan mendamaikan serta menjadikan seseorang merasakan kenikmatan hakiki yang tidak akan ia dapati selain dari padanya
Artinya: “Telah dijadikan penyejuk mataku dalam shalat.” (HR Ahmad dan An-Nasa’i)