1. Sedih Karena Dosa
Dosa yang secara sadar ataupun tidak adalah tetap perbuatan yang melanggar perintah Allah subhanahu wata'ala. Ketika hati kita dipenuhi dosa, hati menjadi sempit dan mudah kecewa, bahkan terhadap hal-hal yang seharusnya tidak membuat kita sedih.
Bahkan dosa yang kecil sekalipun dapat membuat hidup kita menjadi tidak menyenangkan. Maka obatnya, kita harus segera bertaubat kepada Allah SWT dan senantiasa berusaha untuk menjauhi segala dosa di hidup ini.
Jadi, jika hatimu bersedih, gelisah, dan kecewa akibat dosa-dosa yang telah diperbuat, maka segeralah bertaubat kepada Allah subhanahu wata'ala dan jangan berputus asa dari rahmat Allah SWT, karena kasih sayang-Nya begitu luas.
Allah SWT akan selalu siap menerima taubat jika kita bertaubat dengan penuh keikhlasan.
Kemudian, jadilah kita seseorang yang menjauhi dosa-dosa dan berusahalah untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena dosa hanya akan memperburuk kondisi hati, meningkatkan kesedihan, kekecewaan, dan gelisah dalam hidup.
2. Kesedihan Karena Tidak Melibatkan Allah dalam Kehidupan Sehari-hari
Tatkala kita sering melupakan Allah SWT bahkan enggan hanya untuk mengingat-Nya, maka Dia akan timpakan dalam hidup kita hati yang sempit dan dipenuhi perasaan gelisah, menderita, dan kebingungan tanpa tahu penyebabnya.
Lupa kepada Allah SWT sering kali menjadi awal dari kesedihan. Lalu, apa obatnya? Obatnya adalah mendekatkan diri kepada-Nya, mengingat Allah SWT di dalam hati, dan merasakan kehadirannya dalam kehidupan kita.
Teruslah mengingat-Nya dalam hati, dan yakinkan bahwa Allah SWT itu Allahu nadziri (Allah sedang melihat kita), Allahu syahidi (Allah sedang mengawasi kita), dan Allahu qaribun minni (Allah berada di dekat kita).
Jadi, ketika ingin hidup tidak lagi diiringi banyak kesedihan, maka mulailah dengan mengingat Allah subhanahu wata'ala di setiap keadaan.
3. Kesedihan Karena Prasangka Tentang Hidup yang Tidak Ideal
Kita merasa bahwa hidup ini tidak menyenangkan dan keadaannya tidak bersahabat. Namun, perlu diingat bahwa hidup memang tidak pernah ideal bagi siapa pun. Kita tidak boleh berharap bahwa segala sesuatunya selalu akan terjadi sesuai dengan keinginan.
Sebagai contoh, Nabi Muhammad SAW sebagai nabi yang sempurna, beliau tidak mengalami kehidupan yang ideal dan hidupnya di dunia ini tidak sempurna, bahkan beliau SAW juga menghadapi banyak cobaan dan kesedihan dalam hidupnya.
Ketika Nabi Muhammad SAW dilahirkan, beliau tidak pernah mengenal ayahnya. Adapun saat berusia 6 tahun, ibunya meninggal dunia, dan 2 tahun kemudian, kakeknya juga meninggal.
Beliau menikah dengan Sayyidah Khadijah RA, seorang perempuan yang sangat dicintainya, namun Sayyidah Khadijah juga meninggal dunia.
Nabi Muhammad SAW memiliki tujuh orang anak, namun pada saat beliau meninggal dunia di usia 63 tahun, hanya tersisa satu orang putri yang masih hidup. Bahkan, beliau sendiri yang menguburkan satu per satu dari anak-anaknya.
Beliau juga pernah diusir dari negerinya dan disakiti oleh orang-orang. Dalam hidupnya, beliau tidak mengalami kesempurnaan yang kita bayangkan.
Jadi, jika hidupmu sedang dihadapkan dengan ujian-ujian dan hal-hal yang tidak menyenangkan, seperti dibenci atau disakiti orang lain, itu adalah hal wajar dalam kehidupan.
Dunia ini adalah tempat sementara yang akan berakhir, sedangkan akhirat adalah tempat yang kekal. Di dunia ini, ada kesulitan, ada sakit, namun di akhirat tidak ada kesulitan.
Oleh karena itu, setiap kali kita merasa sakit, sulit, atau hidup ini dirasa tidak ideal, ingatlah bahwa Allah SWT memberikan ujian tersebut agar kita ingat surga dan merindukan akhirat.
4. Kesedihan Karena Emosi Negatif di Dalam Diri
Ketika mengingat masa lalu, mungkin terdapat emosi-emosi buruk yang tidak terkeluarkan. Semua emosi negatif yang tidak tersalurkan tersebut menumpuk dan menjadi beban sehingga mudah terkeluarkan meski ketika kehidupan yang dijalani sedang baik-baik saja. Lantas, apa obatnya untuk mengatasi kesedihan itu?
Obatnya adalah dengan membersihkan hati. Salah satunya adalah dengan menangis. Dalam Islam, Allah SWT tidak melarang kita untuk menangis, bahkan kita dianjurkan untuk menangis banyak-banyak. Kenapa?
Karena tangisan kita bisa menjadi ungkapan rindu kepada Allah SWT.
Ketika kita menangis dengan ikhlas, tangisan tersebut dapat membersihkan hati kita. Tangisan tersebut adalah bentuk taubat kepada Allah SWT, ungkapan syukur kepada-Nya, serta sebagai wujud rindu kepada Nabi Muhammad SAW.
Allah SWT mengizinkan kita menangis karena Dia mencintai kita. Tangisan tersebut adalah sarana untuk membersihkan hati dan menciptakan ruang di dalam hati kita agar Allah SWT berkenan hadir di dalamnya. Oleh karena itu, perlu adanya upaya membersihkan hati dari emosi negatif tersebut.