Subhanallah, pernah mendengar atau menonton film dengan kisah yang seperti itukah?
Seorang ibu kandung yang mempunyai anak perawan di nikahkan dengan laki - laki yang sudah mengidap virus HIV. Namun, sebelum pernikahan si anak, ibu ada melakukan perzinahan dengan calon suami karena berstatus janda cerai hidup. Karena di masa muda nya terbiasa dengan pergaulan bebas tanpa pengawasan dari seorang ayah? Sama - sama mengidap virus berbahaya, akhirnya setelah anak perawannya menikah, mereka masih melakukan perzinahan dengan tujuan untuk memfitnah anak perempuan maupun istrinya lah yang membawa virus berbahaya itu.
Sungguh miris realita nya, mereka yang mengidap virus berbahaya kemudian ingin menularkan dengan suntikan alami ataupun udara, ternyata tidak bisa tertular kepada perempuan yang perawan sebelum menikah dan sudah tidak lagi perawan sesudah menikah (halal).
Ilmu Allah SWT meliputi segala sesuatu, jadi tidak boleh menuduh seseorang mengidap suatu penyakit bila tidak ada data dari hasil laboratorium yang ada legalitasnya dan penjelasan dari seorang dokter yang ahli dalam bidangnya tentu dengan profesi yang telah disumpah dengan 30 jus Al - quran dan bukan ijazah kaleng - kaleng.
Tidak boleh menjadikan virus itu sebagai momok yang menakutkan, karena yang memperparah virus itu dengan sengaja menularkannya dan dibooster dengan narkoba ataupun zat - zat kimia terlarang sebab akan membentuk sinergitas yang membahayakan diri sendiri maupun bisa mengancam keselamatan jiwa orang lain.
Kenapa saya jadi terpikir, seorang perempuan yang pernah menggugurkan kandungan sebelum menikah akan beresiko besar untuk membunuh anaknya setelah menikah. Sudah adakah penelitian ilmiahnya?
Jadi, bila menjalani kehidupan diikuti dengan hawa nafsu yang tidak baik maka hasilnya pun juga tidak akan baik. Sebab sebagai manusia yang sempurna, diberikan akal oleh Allah SWT harus bisa memikirkan akibat, resiko maupun konsikuensinya. Sebab, setiap perbuatan yang menzalimi orang lain pasti akan berbalik ke diri sendiri. Na'udzubillah minzalik.
No comments:
Post a Comment
Silahkan ketik sambil senyum ya