Wednesday, May 29, 2024

Dua lautan yang tak bisa airnya menyatu

Fenomena Dua Laut yang Tak Menyatu, Begini Penjelasan Al-Qur'an dan Sains


Biasanya ketika air dicampur dengan air maka keduanya menyatu dan bercampur. Namun, di beberapa tempat dua lautan justru tidak menyatu.


Fenomena lautan yang tidak menyatu ini diabadikan dalam Al - Quran sebagai salah satu tanda-tanda kebesaran Allah. Peristiwa ini disebutkan dalam Surat Ar-Rahman Ayat 19-20.


Dalam Islam, fenomena ini bisa dipahami sebagai ayat Kauniyah atau tanda-tanda Allah pada alam semesta. Yang dimaksud dua lautan adalah lautan asin dan tawar. Yang asin mencakup laut dan samudra. Sementara yang tawar mencakup berbagai sungai.


Allah membatasi di antara keduanya dengan batas yang telah diciptakan dengan kekuasaan-Nya sebagaimana firman-Nya: "Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus." (QS Al-Furqan: 53).


Artinya: "Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu. Di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing." (QS Ar - Rahman Ayat 19-20)


Marajal Bahrain artinya membiarkan kedua lautan asin dan tawar itu bertemu tanpa saling melampaui batas satu dengan yang lainnya.Dalam tafsir Kemenag, penjelasan Al-Bahrain mengandung makna dua lautan tak bertemu seperti di Selat Gibraltar yang memisahkan Samudera Atlantik dan Laut Mediterania. Juga Laut Timur Jepang terdapat batasan meskipun saling berdampingan.

Pandangan Sains

Peristiwa di atas dapat dilihat seperti sungai-sungai yang mengalir ke laut dan rasanya menjadi asin, sedang air sungainya tetap tawar. Menurut kajian ilmiah, laut mempunyai sifat fisika dan kimia yang tidak homogen. Ketidak homogenan ini menyebabkan laut bergerak dinamis.

Proses yang memicu pergerakan ini sangat kompleks dan melibatkan tenaga dari luar seperti angin, rotasi bumi, topografi dasar laut maupun hubungan satu sama lain antar laut.

Distribusi rapat massa yang tergantung pada tingkat kegaraman, temperatur dan tekanan udara juga mempunyai peranan penting. Aliran arus permukaan yang hangat dari kawasan tropis mengalir melintasi khatulistiwa menuju Lautan Atlantik Utara dan Laut Norwegia, untuk kemudian mengalami pendinginan.

Akibat pendinginan ini terjadi peningkatan rapat massa dan laut bergerak ke bawah sebagai aliran arus bawah dan bergerak menuju Lautan Atlantik Selatan, Lautan Hindia dan menuju Lautan Pasifik. Gerakan aliran arus bawah ini dikenal sebagai pola sirkulasi thermohalin yang gerakannya sering diidentikan dengan conveyor belt yang menggerakan air, temperatur dan sifat-sifat lainnya dan materimateri di lautan.

Apa yang digambarkan di atas adalah gambaran global mengenai pergerakan arus laut. Dalam kenyataannya pergerakan arus laut adalah lebih kompleks. Sebagai contoh adalah apa yang digambarkan oleh Djamil (2004) yang menyebutkan bahwa di bawah garis khatulistiwa di Lautan Pasifik, Atlantik dan Lautan Hindia terdapat arus yang bergerak melawan arus permukaannya dan dikenal sebagai Pacific Equatorial Undercurrent atau disebut juga sebagai Cromwell Current.

Arus ini bergerak ke timur, yang menentang arus Pacific South Equatorial Current yang bergerak ke barat. Arus yang mempunyai ketebalan 150 m dan panjang 402 km, dan batas atasnya antara 42-91 m, selalu bergerak di bawah khatulistiwa.

Air laut yang bergerak dalam aliran arus Cromwell ini yang bergerak ke timur menentang aliran arus ke barat dan antar keduanya terdapat batas. Batas antara dua lautan ini tidak hanya sebatas wilayah yang disebutkan di atas tetapi juga ditemui di Selat Gibraltar yang memisahkan Benua Afrika dan Eropa tepatnya antara Maroko dan Spanyol. Hal serupa juga ditemukan di sebelah timur Jepang dan air laut Selat Madura Jawa Timur.


Demikian penjelasan Al - Quran dan Sains terkait fenomena dua lautan yang tak bertemu. Inilah salah satu bukti kebenaran Al-Qur'an dan tanda-tanda kekuasaan Allah 'Azza wa Jalla.


Kegunaan siwak di zaman Nabi Muhammad SAW

Manfaat Siwak yang Digemari Rasulullah SAW Menurut Medis

Rasulullah SAW mencontohkan umatnya untuk bersiwak.

Sejarah mencatat, siwak telah dikenal dan digunakan sejak berabad-abad lamanya, terutama oleh bangsa Arab kuno. Tak hanya bangsa Arab kuno, bersiwak juga dipraktikkan oleh masyarakat pada zaman Kerajaan Babilonia, Yunani, dan Romawi.

Riset itu menunjukkan, proses mengunyah siwak secara berulang menghasilkan getah segar dan silika yang berfungsi membersihkan dan memutihkan gigi. Diketahui pula, di dalam siwak terdapat sejumlah antiseptik alami yang dapat membunuh mikroorganisme berbahaya dalam mulut.

Tak seperti sikat gigi modern yang banyak beredar sekarang, kata al-Mubarak, siwak memiliki kandungan alami untuk kesehatan gigi dan mulut. ''Siwak mengandung zat alami, seperti pasta gigi. 

Penelitian lain menunjukkan, siwak mengandung antibakteri alami yang dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi. Siwak juga mengandung zat lain yang bermanfaat mencegah perdarahan pada gusi dan mengurangi risiko kanker mulut.

Seperti halnya pasta gigi, siwak juga mengandung fluoride dan zat-zat alami lainnya yang dapat membantu melindungi lapisan email pada gigi. Siwak bahkan mampu menjadikan mulut lebih wangi dan segar.

Selain berguna untuk kesehatan mulut, rebusan akar pohon arak yang banyak digunakan masyarakat Arab untuk membuat siwak, juga dapat membantu mengobati gangguan pernapasan dan pencernaan, obat kumur, mengobati bisul, membantu penyembuhan sirosis rahim, melawan tumor, serta menunda siklus menstruasi pada wanita. 

Penyebab kematian Su'ul Khotimah


Su’ul artinya jelek atau buruk dan khotimah artinya penutup. Yang dimaksud dengan su'ul khotimah adalah penutup kehidupan dunia yang buruk, seperti seseorang meninggal dunia dalam keadaan durhaka kepada Allah SWT. Ataupun orang yang meninggal ketika sedang melaksanakan maksiat.

Imam Al-Ghazali mengatakan, penyebab meninggal dunia secara su'ul khotimah sebenarnya banyak.

Artinya: “Ketahuilah, penyebab ini semua (su'ul khotimah) tidak mungkin disebutkan secara rinci, tetapi kita dapat menunjuki irisan-irisan garis besarnya. Adapun meninggal dalam keadaan ragu dan ingkar sehingga sebab su'ul khotimah terbatas pada dua hal,” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin).

Su'ul khotimah kata Imam Al-Ghazali berkaitan erat dengan keyakinan seseorang. Kekeliruan seseorang dalam berkeyakinan terhadap Allah seperti aqidah ahli bid'ah dapat menyebabkan seseorang meninggal dunia dalam keadaan su'ul khotimah.

Penyebab Su’ul Khotimah

1. Taswif at-taubah (menunda-nunda bertaubat)

Di antara faktor-faktor penting penyebab su’ul khotimah menunda-nunda bertaubat yang menjadi salah satu faktor yang paling utama. Seseorang acapkali tenggelam dalam kenikmatan duniawi, menunda-nunda bertaubat meski masih diberi kesempatan oleh Allah SWT.

Pada akhirnya, tanpa sadar malaikat maut sudah menanti untuk menjemput ajalnya. Setelah itu, yang bisa dilakukan hanyalah menyesali seluruh hidup yang dihabiskan untuk berbuat durhaka kepada Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah:

“’Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mukminun: 99-100).

2. Ragu, kufur, dan mengerjakan bid’ah

Apabila seseorang meyakini sifat dan aktivitas Allah dengan pengertian-pengertian yang menyimpang dari kebenaran, maka besar kemungkinan ia tidak bisa terhindar dari su’ul khotimah. Banyak umat yang mengalami nasib seperti ini ketika mereka menciptakan bid’ah-bid’ah dalam agama Allah, menyimpang, menyeleweng dari kebenaran, dan terjebak di dalamnya. 

Jika tidak segera bertobat, dia akan meninggal dalam keadaan su’ul khotimah dan membuat segala amal ibadahnya tertolak.  Allah berfirman: 

“Dan orang-orang yang kafir, amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.” (QS An-Nur: 39).

3. Tidak konsisten dalam ketaatan kepada Allah SWT

Orang yang konsisten taat kepada Allah adalah orang-orang yang diteguhkan keimanannya di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan menjadi penghuni surga. Sebaliknya, orang-orang yang selama hidupnya dipermainkan syahwat, mereka dipastikan su’ul khotimah. Allah berfirman:

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27).




10 Jari digunakan untuk berdo'a


MasyaaAllah Tabarakallah..

Alhamdulillah..Allah SWT jadikan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT dengan bertakwa. Menjalankan perintah Allah SWT dengan segera dan menjauhi larangan Allah SWT dengan tegas.

Jadi ingat ceramah UAS, orang beriman tahu dengan orang beriman dan orang beriman bisa merasakan apa yang dirasakan saudaranya. Ibadah yang tertinggi adalah Ridho terhadap takdir Allah SWT. Ya Allah SWT, hamba sedang belajar ridho untuk segala yang telah menjadi ketetapan dari-Mu..ya Wahab, tolong hamba agar bisa selalu istiqomah dijalan-Mu begitu juga dengan orang - orang mukmin muslimin (aamiin).

Masih terus belajar dan akan terus belajar agar rahmat-Mu tidak terputus kepada hamba ya Allah SWT. Engkau tidak pernah menzalimi hamba-Mu dan Engkau juga menyayangi manusia. Ya rahman, Ya rahim begitu banyak do'a yang ingin selalu hamba panjatkan kepada-Mu. Semoga Engkau kabulkan disaat dan waktu yang tepat yang terbaik tak terhingga menurut Engkau ya Allah SWT. Semoga 10 jari hamba selalu hamba gunakan untuk memohon dan memanjatkan do'a kepada-Mu. Dan semoga do'a itu menjadi kekuatan untuk hamba dan orang-orang mukmin muslimin (aamiin).

Masukkan kami ya Allah SWT kedalam golongan umat-Nya Nabi Muhammad SAW, semoga kelak di hari akhir mendapatkan syafaat dan pertolongan dari-Mu dan syafaat pertolongan Nabi Muhammad SAW (aamiin).

Hamba selalu yakin dan percaya, tidak akan Engkau mengambil sesuatu dari hamba tanpa Engkau gantikan dengan yang lebih baik. Tanpa izin-Mu, tidak akan bisa yang menghancurkan masa depan hamba dan anak hamba ya Allah SWT. Karena hanya dengan rahmat dan kasih sayang-Mu sampai saat ini hamba dan anak hamba masih diberikan udara untuk bernafas. Maha Kaya Engkau ya Allah SWT, pemilik alam semesta. Semoga selalu kami jadikan sholat dan sabar sebagai penolong kami ya Allah SWT. 


Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...