Kisah Setan Mengajarkan Keutamaan Ayat Kursi pada Abu Hurairah
Keutamaan dalam membaca ayat kursi, mencakup perlindungan dari gangguan setan bagi yang membacanya sebelum tidur. Hal ini disandarkan dari salah satu riwayat hadits yang disabdakan oleh Rasulullah SAW.
Artinya: "Bila engkau akan beranjak ke tempat tidurmu maka bacalah Ayat Kursi karena sesungguhnya ia (dapat menjadikanmu) senantiasa mendapatkan penjagaan dari Allah SWT dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari." (HR Bukhari).
Namun, ada kisah menarik yang menyebutkan bahwa setan ternyata pernah mengajarkan bacaan Ayat Kursi pada salah satu sahabat nabi, yakni Abu Hurairah RA. Kisah ini terangkum dalam hadits riwayat Imam Bukhari Nomor 2311 yang diceritakan langsung oleh Abu Hurairah RA dan diterjemahkan Abu Abbas Zain Musthofa al-Basuruwani.
"Sahabat Abu Hurairah RA telah bertemu muka secara langsung dengan setan. Ternyata, setan tersebut sangat pandai layaknya seorang ustaz."
Kisah bermula saat Abu Hurairah RA diamanahi oleh Rasulullah SAW untuk menjaga barang zakat Ramadhan. Suatu malam, tiba-tiba ada seorang yang tertangkap Abu Hurairah hendak mencuri sebagian barang zakat tersebut.
Abu Hurairah pun berkata, "Demi Allah, sungguh aku akan melaporkanmu kepada Rasulullah SAW,"
Namun, pencuri tersebut justru berkata dengan memelas, "Sesungguhnya, aku sedang membutuhkan. Aku mempunyai tanggungan keluarga. Dan aku mempunyai hajat yang sangat mendesak,"
Abu Hurairah RA yang merasa iba pun melepas pencuri itu. Hingga keesokan harinya, ia menghampiri Rasulullah SAW untuk mengadukan peristiwa yang terjadi pada malam itu. Rasulullah SAW pun bertanya, "Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh pencuri tangkapanmu semalam?"
Abu Hurairah RA pun menceritakan apa yang terjadi semalam dengan jujur. Ia berkata bahwa pencuri tersebut tengah dalam kondisi mendesak untuk menghidupi keluarganya.
"Maka aku pun merasa kasihan, lalu melepaskannya,"
Rasulullah SAW pun bersabda, "Ketahuilah, sesungguhnya ia telah berbohong kepadamu dan ia akan kembali lagi,"
Mendengar itu, Abu Hurairah RA kemudian bersiap untuk mengintai pencuri tersebut. Nyatanya perkataan Rasulullah SAW benar, pencuri itu datang lagi untuk mengambil harta zakat berikut dengan dalih yang serupa dengan sebelumnya.
"Lepaskanlah aku, sesungguhnya aku sedang membutuhkan dan aku mempunya tanggungan keluarga. Aku (berjanji) tidak akan mengulangi lagi," kata pencuri tersebut dengan memelas.
Abu Hurairah RA mengatakan, ia lagi-lagi merasa iba dan melepaskan pencuri tersebut. Setelahnya, Abu Hurairah mengadukan peristiwa serupa pada Rasulullah SAW yang kemudian ditanggapi dengan jawaban yang sama dari beliau yakni, pencuri itu akan datang lagi.
Ketiga kalinya, Abu Hurairah RA mendapati pencuri tersebut mengambil barang-barang zakat. Sahabat nabi satu ini tidak tinggal diam dan mulai mengancam si pencuri. Ia pun berkata,
"Ini adalah yang terakhir dari ketiga kalinya. Kamu berjanji tidak akan mengulangi lagi dan ternyata kamu tetap mengulanginya,"
Alih-alih beralasan bahwa pencuri tersebut tengah dalam keadaan mendesak, ia justru menyampaikan nasihat pada Abu Hurairah RA untuk membaca Ayat Kursi sebelum tidur. Pencuri itu berkata,
"Lepaskanlah aku. Aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat yang dengannya Allah akan memberimu manfaat. Bacalah Ayat Kursi sampai akhir ayat. Sesungguhnya, kamu senantiasa akan mendapatkan kalimat penjaga dari Allah SWT dan sungguh setan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi."
Keesokan harinya, Abu Hurairah RA kembali menghampiri Rasulullah SAW untuk menceritakan perkataan yang didengarnya dari sang pencuri tentang amalan Ayat Kursi sebelum tidur. Lalu, Rasulullah SAW berkata,
"Ketahuilah, sesungguhnya pencuri itu telah berkata benar kepadamu, meskipun ia itu adalah pembohong,"
Rasulullah SAW pun melanjutkan perkataannya pada Abu Hurairah RA, "Tahukah kamu, siapakah orang yang kamu ajak bicara selama tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?"
"Tidak tahu," jawab Abu Hurairah RA.
Rasulullah SAW bersabda, "Ia (pencuri) itu adalah setan."