Friday, March 29, 2024

Pernah kontrak rumah di Purnama bukan untuk di rekayasa

Perjalanan hidup manusia hanya Allah SWT yang Maha mengetahui, sebab manusia boleh berencana dan Allah SWT yang menentukan. Di usir dari rumah almh. Nenek karena rumahnya mau dirobohkan dan dibagi - bagikan tanahnya ke anak - anak nya. Miris saja, ada keluarga yang Setega itu. Tidak bisa menunggu sampai saya bisa punya rumah sendiri atau menikah ikut suami. Bila ada rasa empati, mana ada manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT setega itu. Jadi, kembali kan saja ke Allah SWT yang Maha mengetahui. Sungguh Allah SWT Maha adil dan Maha bijaksana.

Akhirnya pertama kali ngontrak rumah di perumahan sekitar Lebak bandung, kec.Jelutung selama 2 tahun. Tidak bisa diteruskan karena yang punya kontrakan mau menempatinya. Dan mencari kontrakan selanjutnya melalui google, ketemu lokasinya di purnama, kec.Kota baru selama 3 tahun. Alhamdulillah, setelah itu bisa punya rumah subsidi atas nama sendiri di Mayang ujung. Kurang lebih selama 4 tahun menempati nya, dan hancur karena badai rumah tangga dengan kehadiran orang ketiga dari ex.suami secara terang - terangan. Miris, tidak tahu rasa nya perjuangan berumah tangga itu nikmat karena balasannya pahala langsung dari Allah SWT. Kuasa Allah SWT, diberi rezeki rumah subsidi untuk ditempati bersama keluarga kecil dengan satu anak laki - laki Sholeh. Karena ex.suami tidak bersabar dan bersyukur lah yang membuat hancur berantakan rumah tangga itu. Alhamdulillah 'alakullihal, sungguh Allah SWT Maha baik. Tidak membiarkan hamba-Nya yang memohon dan meminta hanya kepada-Nya dibiarkan terlunta-lunta. Maha pengasih dan Maha penyayang dengan memberikan rezeki untuk bisa kontrak rumah di Broni, kec.Telanaipura. Kembali ke wilayah sewaktu kecil hingga dewasa, tentunya tidak sulit untuk mengetahui jejak administrasi nya apalagi adakah jejak kriminalitas nya selama remaja ? Oh,tentu tidak. Alhamdulillah, terlindungi dan terjaga oleh Allah SWT melalui keamanan wilayah telanaipura. Karena 01 itu harus jadi contoh dan teladan yang baik untuk urutan selanjutnya.

Karena wilayah telanaipura juga dahulunya hutan, dan pernah dengar cerita sempat ada harimau. Alm. Datuk Hasan Imran asal dari sebrang tanjung pasir, mendapatkan tanah warisan dilokasi Broni lorong Ampera. Dan lorong Ampera itu sendiri diberikan namanya oleh alm.datuk. Saya tidak bertemu dengannya karena alm.datuk meninggal di tahun 1981. Hanya dengar dari cerita nya pernah menjabat sebagai camat Tungkal. Sebelumnya Akabri dan pulang ke kampung halaman karena disuruh orang tua sehingga tidak menjadi Akabri lagi. Dan almh. Nenek saya dari Bogor, Jawa barat merantau ikut suami ke pulau sumatera. Dengan membawa ilmu agama sehingga menjadi guru ngaji dan penceramah. Tidak pernah berpindah tempat tinggal selama hidupnya. Dan ternyata kec.telanaipura itu berarti yang pertama kali dibentuk wilayahnya. 

Pernah dengar cerita, alm.datuk mau jadi gubernur. Hanya saja almh.nenek saya berkata, istri saja yang jadi gubernur. Karena tidak ada suratannya untuk menjadi gubernur, akhirnya almh.nenek saya pernah menjadi anggota DPRD Jambi.

Jadi, selalu bersyukur saja dengan apa yang sudah Allah SWT tetapkan. Karena dimanapun bertempat tinggal yang menjadi prioritas adalah kenyamanan anak. Karena saya menyadari, saya sudah menjadi seorang ibu dengan satu anak yang halal dan sah didalam pernikahan agama Islam sesuai dengan peraturan hukum Indonesia yang berlaku.

Untuk menjadi sarjana yang berisi, harus ada niat, kemauan dan tujuan



Kota Jambi, Jum'at 29 Maret 2024

Alhamdulillah..nikmat Allah SWT mana lagi yang harus didustakan ? 
Untuk menjadi sarjana bukan hanya memerlukan biaya karena bisa ikut program beasiswa. Namun, harus ada niat, kemauan dan tujuan kenapa memilih jurusan sarjana tersebut.

Seperti saya yang diberikan rezeki oleh Allah SWT untuk menjadi sarjana farmasi, masih tetap ada tujuan saat menempuh kuliah sarjana farmasi untuk meneruskan ke profesi apoteker. Walaupun belum tahu darimana biaya nya, dengan cita - cita menjadi menteri kesehatan. Menjalani proses dibangku kuliah, membayar uang semester / 6 bulan rezekinya dari Allah SWT melalui duit kepunyaan negara Indonesia. Bukan hanya perlu biaya, harus ada usaha dan tekad untuk lulus dengan IPK diatas 2,75 saja sudah cukup. Alhamdulillah, lulus sarjana farmasi dengan IPK 3,01. Mata kuliah yang digemari farmakokinetik klinik, mengetahui tentang perjalanan obat didalam tubuh. Terkesan saja, pernah dilempar pena oleh dosen nya yang sekaligus menjadi pembimbing skripsi dan saat itu menjabat sebagai dekan Unand. Alhamdulillah, sidang skripsi diberi nilai A. Teringat saja ditanya tentang obat jantung dan Indeks Terapi Sempit. Setelah lulus sarjana farmasi, inginnya memang langsung bisa lanjut kuliah profesi apoteker. Karena belum ada biaya, akhirnya kerja sebagai asisten apoteker. Alhamdulillah, memudahkan saat praktek kerja profesi apoteker di apotek BUMN selama 1 bulan. Tidak ada makan ikan kerapu ya, yang ada membuat laporan tentang studi kelayakan dalam mendirikan apotek. Ternyata proses perjuangan itu membuahkan hasil yang manis. Bisa menafkahi diri sendiri selama 4 tahun dengan kerja praktek apoteker di apotek swasta. MasyaaAllah, sungguh nikmat-Mu tak terhingga ya Allah SWT.

Setiap ujian hidup itu ternyata menguatkan iman, mental dan jiwa hamba untuk menjadi hamba - Mu yang lebih baik. Sampai dititik pasrah, terserah Engkau ya Allah SWT. Engkau pasti tahu yang terbaik untuk hamba - hamba - Mu. Belajar qonaah untuk menerima ketetapan dari-Mu..karena disetiap rasa perih yang dirasakan, pasti akan Allah SWT berikan rasa bahagia yang melebihi rasa perih itu sehingga terlupa perihnya rasa sakit itu. Seperti proses melahirkan, menunggu bukaan hingga lahiran. Setelah anak lahir dengan sehat dan selamat, lupa rasanya sakit melahirkan.

Jadi, untuk menjadi sarjana yang berisi ilmu pengetahuan yang bermanfaat di dalam kebaikan itu harus diawali dengan niat dan tujuan yang baik. Jadikan amal jariyah sebagai bekal di akhirat, dengan hanya mengharapkan keridhoan Allah SWT.

Visi Misi TNI Numero Uno

VISI TNI:

“Terwujudnya TNI yang Profesional, Modern dan Tangguh untuk Mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong-Royong”.

MISI TNI:

Sebagai upaya untuk mewujudkan visi TNI tersebut, maka ditetapkan misi TNI sebagai berikut:

1) Memelihara dan memantapkan profesionalisme TNI sebagai alat pertahanan negara;

2) Meningkatkan kemampuan yang responsif dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis; 

3) Memantapkan kemampuan TNI yang integratif serta bersinergi dengan kepolisian kementerian dan lembaga dan komponen bangsa lainnya;

4) Mewujudkan percepatan modernisasi alutsista sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

5) Mewujudkan TNI yang adaptif terhadap tuntunan tugas dan spektrum ancaman.

Farmasi tidak asing dengan istilah " CDOB "


Pengertian
Cara Distribusi Obat yang Baik, yang selanjutnya disingkat CDOB, adalah cara distribusi/ penyaluran obat dan/ atau bahan obat yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi (Mis. vaksin; dll.), yang digunakan untuk memengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia. Sedangkan Bahan Obat adalah bahan, baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat yang digunakan dalam pengolahan obat dengan standar dan mutu sebagai bahan baku farmasi termasuk baku pembanding.

Pihak yang terlibat
Beberapa pihak utama yang terlibat dalam CDOB adalah produsen obat, PBF, Instalasi Farmasi, Apotek, Rumah Sakit, Toko Obat, dll. Semua pihak diartikan tidak terbatas pada institusi yang disebutkan; namun termasuk juga pihak yang bekerja sama; misalnya : transporter; dll.

Pedagang Besar Farmasi, yang selanjutnya disingkat PBF, adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Instalasi Sediaan Farmasi adalah sarana yang digunakan untuk mendistribusikan atau menyalurkan Sediaan Farmasi milik pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota.

Apotek adalah suatu tempat tertentu untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyerahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.

Regulasi
Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) diatur oleh Pemerintah melalui Peraturan Kepala Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan), dan Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Teknis Pedoman CDOB yang diterbitkan oleh Badan POM RI sebagai salah satu Lembaga Pemerintah Non Departemen yang telah ditetapkan untuk menjalankan fungsi Pengawasan Obat dan Makanan.

Prinsip Umum Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) :
1. Prinsip-prinsip Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) berlaku untuk aspek pengadaan, penyimpanan, penyaluran termasuk pengembalian obat dan/atau bahan obat dalam rantai distribusi.

2. Semua pihak yang terlibat dalam distribusi obat dan/atau bahan obat bertanggungjawab untuk memastikan mutu obat dan/atau bahan obat dan mempertahankan integritas rantai distribusi selama proses distribusi.

3. Prinsip-prinsip CDOB berlaku juga untuk obat donasi, baku pembanding dan obat uji klinis.

4. Semua pihak yang terlibat dalam proses distribusi harus menerapkan prinsip kehati-hatian (due diligence) dengan mematuhi prinsip CDOB, misalnya dalam prosedur yang terkait dengan kemampuan telusur dan identifikasi risiko.

5. Harus ada kerja sama antara semua pihak termasuk pemerintah, bea dan cukai, lembaga penegak hukum, pihak yang berwenang, industri farmasi, fasilitas distribusi dan pihak yang bertanggung jawab untuk penyediaan obat, memastikan mutu dan keamanan obat serta mencegah paparan obat palsu terhadap pasien.

Pengaturan dalam CDOB meliputi :
1. Manajemen Mutu
Fasilitas distribusi harus mempertahankan sistem mutu yang mencakup tanggung jawab, proses dan langkah manajemen risiko terkait dengan kegiatan yang dilaksanakan. Fasilitas distribusi harus memastikan bahwa mutu obat dan/atau bahan obat dan integritas rantai distribusi dipertahankan selama proses distribusi.

Seluruh kegiatan distribusi harus ditetapkan dengan jelas, dikaji secara sistematis dan semua tahapan kritis proses distribusi dan perubahan yang bermakna harus divalidasi dan didokumentasikan. Sistem mutu harus mencakup prinsip manajemen risiko mutu.

Pencapaian sasaran mutu merupakan tanggung jawab dari penanggung jawab fasilitas distribusi, membutuhkan kepemimpinan dan partisipasi aktif serta harus didukung oleh komitmen manajemen puncak. Manajemen Mutu meliputi Sistem Mutu, Pengelolaan Kegiatan Berdasarkan Kontrak, Kajian dan Pemantauan Manajemen, serta Manajemen Risiko Mutu

2. Organisasi, Manajemen dan Personalia
Pelaksanaan dan pengelolaan sistem manajemen mutu yang baik serta distribusi obat dan/ atau bahan obat yang benar sangat bergantung pada personil yang menjalankannya. Harus ada personil yang cukup dan kompeten untuk melaksanakan semua tugas yang menjadi tanggung jawab fasilitas distribusi.

Tanggung jawab masing-masing personil harus dipahami dengan jelas dan dicatat. Semua personil harus memahami prinsip CDOB dan harus menerima pelatihan dasar maupun pelatihan lanjutan yang sesuai dengan tanggung jawabnya.

Organisasi, Manajemen dan Personalia meliputi : Organisasi dan Manajemen, Penanggung Jawab,
Personil lainnya, Pelatihan, dn Higiene

3. Bangunan dan Peralatan.
Fasilitas distribusi harus memiliki bangunan dan peralatan yang memenuhi persyaratan untuk menjamin perlindungan dan distribusi obat dan/atau bahan obat. Bangunan dan Peralatan meliputi : Suhu dan Pengendalian Lingkungan, Peralatan, Sistem Komputer, dan Kualifikasi dan Validasi

4. Operasional
Semua tindakan yang dilakukan oleh fasilitas distribusi harus dapat memastikan bahwa identitas obat dan/atau bahan obat tidak hilang dan distribusinya ditangani sesuai dengan spesifikasi yang tercantum pada kemasan.

Fasilitas distribusi harus menggunakan semua perangkat dan cara yang tersedia untuk memastikan bahwa sumber obat dan/atau bahan obat yang diterima berasal dari industri farmasi dan/atau fasilitas distribusi lain yang mempunyai izin sesuai peraturan perundang-undangan untuk meminimalkan risiko obat dan/atau bahan obat palsu memasuki rantai distribusi resmi.

Operasional meliputi : Kualifikasi Pemasok, Kualifikasi Pelanggan, Penerimaan
Penyimpanan, Pemisahan Obat dan/ atau Bahan Obat, Pemusnahan Obat dan/ atau Bahan Obat, Pengambilan, Pengemasan, Pengiriman, Ekspor dan Impor

5. Inspeksi Diri
Inspeksi diri harus dilakukan dalam rangka memantau pelaksanaan dan kepatuhan terhadap pemenuhan CDOB dan untuk bahan tindak lanjut langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.

Inspeksi Diri harus dilakukan dalam jangka waktu yang ditetapkan dan mencakup semua aspek CDOB serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta dilakukan dengan cara yang independen dan rinci oleh personil yang kompeten dan ditunjuk oleh perusahaan

Perbedaan penyakit kronis dan akut


Perbedaan akut dan kronis pada penyakit terdapat pada perjalanan penyakitnya. Penyakit dapat dikatakan akut apabila seseorang menderita suatu penyakit dalam waktu relatif singkat, yaitu kurang dari 6 bulan. Salah satu ciri khas penyakit akut adalah gejalanya muncul secara cepat atau tiba-tiba.

Sementara itu, istilah penyakit kronis digunakan untuk menggambarkan suatu penyakit yang bisa diderita dalam kurun waktu lama, biasanya lebih dari  6 bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Berbeda dengan penyakit akut yang gejalanya bisa muncul tiba-tiba, penyakit kronis terkadang tidak menimbulkan gejala pada tahap awal dan gejala baru muncul ketika penyakit tersebut mulai memburuk atau semakin parah.


Bila ex.suami (+) virus HIV AIDS, mantan istri tidak bisa tertular bila perawan sebelum menikah

Kenali Gejala HIV dan AIDS pada Pria

Penyakit HIV maupun AIDS menjadi penyakit yang dapat dialami pria maupun wanita. Namun, gejala yang akan dialami oleh tiap pengidap akan berbeda. Tidak semua pengidap HIV mengalami gejala yang serupa. Bahkan, ada beberapa pengidap HIV yang tidak menunjukkan gejala pada kondisi awal. 

Meskipun hampir serupa, ternyata ada beberapa gejala khas pada pria yang mengalami penyakit HIV, seperti:

1.Menurunnya Keinginan Seks

Pengidap HIV dapat mengalami kondisi ini akibat testis yang tidak menghasilkan hormon testosteron yang cukup. 

2.Luka pada Bagian Penis

Sebaiknya jangan abaikan munculnya luka pada penis. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya penyakit HIV pada pria. Tidak hanya penis, luka juga rentan muncul pada bagian anus. 

3.Nyeri saat Buang Air Kecil

Infeksi virus HIV dapat menyebabkan pengidap pria mengalami nyeri saat buang air kecil. Perhatikan kondisi ini lebih lanjut untuk mendapatkan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat ketika menimbulkan gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Gejala awal kondisi ini akan menyebabkan demam ringan, ruam kulit, sakit kepala, sakit tenggorokan, hingga kelelahan pada pengidap HIV. Selain itu, penurunan berat badan, mual, muntah, munculnya keringat pada malam hari, nyeri sendi, dan pembengkakan pada kelenjar getah bening menjadi gejala lain yang menyertai. 

Perkembangan HIV/AIDS dalam Tubuh

HIV menjadi penyakit dengan perkembangan yang cukup lama. Penyakit ini memiliki 3 Fase yang berbeda.

1.Fase Akut

Tahap ini akan menjadi tahap awal penularan. Biasanya, pengidap akan jarang menyadari bahwa dirinya mengalami paparan virus HIV. Hal ini disebabkan gejala yang terbilang sangat ringan. Namun, dalam tahap ini, pengidap sudah memiliki jumlah virus HIV yang banyak dalam darah. 

2.Fase Asimtomatik

Tahap ini dapat berlangsung selama 10 tahun. Saat memasuki fase asimtomatik, virus dapat dikendalikan melalui perawatan dengan terapi antiretroviral. Pada tahap ini, penularan lebih kecil terjadi dibandingkan fase akut.

3.AIDS

Fase ini menjadi tahap yang paling parah, di mana virus HIV menyebabkan penyakit AIDS pada pengidap HIV. Jumlah virus yang ada dalam darah telah merusak sebagian besar sel kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang sangat rendah membuat penyakit lebih rentan menyerang tubuh pengidap AIDS.

Tanda kebesaran di dalam Al - quran

Langit, bumi, serta seisinya termasuk semua makhluk yang hidup di muka bumi ini merupakan salah satu dari sekian banyaknya tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Hidup dan mati juga merupakan tanda-tanda lain dari kebesaran Allah SWT yang ada di dunia ini.

Salah satu cara mengimani kebesaran Allah SWT yakni melalui apa yang diciptakan-Nya, menjaganya agar jangan sampai terjadi kerusakan.

1. Menciptakan manusia berpasangan (QS. Ar-Rum: 21)

Artinya: "Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum: 21).

2. Pergantian siang dan malam (QS. Al-Baqarah: 164)

Artinya: "Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti." (QS. Al-Baqarah: 164).

Adanya pergantian siang dan malam merupakan tanda kebesaran Allah SWT yang banyak sekali memberikan manfaat kepada makhluk hidup, yang terbesar yakni mampu memberi kehidupan.

3. Menciptakan alam semesta dan seisinya (QS. Luqman: 10)

Artinya: Dia menciptakan langit tanpa tiang (seperti) yang kamu lihat dan meletakkan di bumi gunung-gunung (yang kukuh) agar ia tidak mengguncangkanmu serta menyebarkan padanya (bumi) segala jenis makhluk bergerak. Kami (juga) menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami menumbuhkan padanya segala pasangan yang baik." (QS. Luqman: 10).

Allah SWT telah menciptakan sesuatu yang tampak tidak mungkin dan sulit dicerna dengan akal pikiran manusia sekalipun. Seperti langit yang menggantung tanpa sanggahan dan laut yang tenang. Itulah tanda-tanda kebesaran-Nya dan manusia wajib meyakininya.

4. Menciptakan manusia yang dapat berkembang biak (QS. Ar-Rum: 20)

Artinya: "Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah bahwa Dia menciptakan (leluhur) kamu (Nabi Adam) dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak." (QS. Ar-Rum: 20).

Atas kehendak dan kebesaran Allah SWT, para pasangan dapat memiliki keturunan yang diharapkan tumbuh sebagai khalifah di bumi. Allah SWT mencintai keindahan dan kebajikan, maka dari itu, sudah menjadi tugas manusia untuk berbuat baik dan memegang teguh ajaran-ajaran Allah SWT dan para rasul-Nya.

5. Bertiupnya angin dan turunnya hujan (QS. Al-A'raf: 57)

Artinya: "Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran." (QS. Al-A'raf: 57).

Tanpa hujan, ladang dan sawah akan tandus. Kelangkaan bahan-bahan pokok dan pangan akan mempersulit aktivitas sehari-hari. Karena itu turunnya hujan merupakan berkah dari Allah SWT yang harus disyukuri.

Syarat mendapat pertolongan dari Allah SWT


Untuk bisa mendapatkan pertolongan Allah SWT, butuh persiapan yang harus dilakukan. Menurutnya, pertolongan Allah SWT tidak akan hadir apabila seseorang masih terus-terusan melakukan kemaksiatan. Selain itu, mustahil juga pertolongan Allah SWT datang apabila seseorang hanya berdiam diri saat menyaksikan adanya kemungkaran.

Disebutkan dalam QS. Al Hajj ayat 41 yang berbunyi:

“(Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar, dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS Al Hajj (22): 41).

Ciri-ciri orang yang akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT di antaranya adalah mereka yang mendirikan salat, menunaikan zakat, mengajak kepada kebaikan, dan mencegah kemungkaran. Empat kategori ini menjadi kunci bagi seseorang untuk mendapatkan pertolongan Allah SWT.

Dengan demikian, berzakat dan bersedekah menjadi salah satu cara atau ikhtiar bagi kita untuk mempermudah datangnya pertolongan dari Allah SWT. Selain itu, menyisihkan sebagian harta kita untuk orang-orang yang membutuhkan juga akan menjadi berkah bagi kita di dunia dan juga di akhirat.

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...