Tuesday, March 26, 2024

Hal yang harus dihindari dalam melatih anak berpuasa


Mengingat puasa adalah salah satu kewajiban dalam agama Islam, para orangtua perlu memastikan bahwa mereka memberikan pendekatan yang tepat dan mendukung untuk anak-anak mereka. Adapun hal-hal yang perlu dihindari ketika melatih anak berpuasa adalah sebagai berikut:

1. Memaksa

Berpuasa merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh umat Islam, namun mengajarkan anak untuk berpuasa bukanlah hal yang mudah. Orang tua perlu memahami bahwa tidak semua anak siap untuk berpuasa secara penuh, dan ada perlunya untuk tidak memaksa anak dalam berpuasa. Memaksa anak untuk berpuasa dapat memberikan kesan negatif pada anak dan membuat mereka kehilangan minat untuk belajar berpuasa di masa depan.

Sebagai gantinya, orang tua dapat memberikan contoh kegiatan yang bisa dilakukan agar anak lebih semangat untuk belajar berpuasa, seperti berdiskusi tentang makna berpuasa, berpuasa untuk jangka waktu yang singkat, atau mendorong anak untuk melakukan kegiatan menarik yang membuat mereka lebih fokus pada belajar berpuasa. Orang tua juga perlu bersabar dan menggunakan kata-kata lembut dalam mengajarkan anak untuk berpuasa, serta tidak memaksakan kehendak pada anak. Hal ini akan membantu menciptakan kesan positif tentang puasa pada anak dan membuat mereka merasa lebih termotivasi untuk belajar berpuasa dengan sukacita.

2. Membandingkan dengan Anak Lain

Belajar untuk berpuasa merupakan proses individu yang perlu dihormati, terutama ketika melibatkan anak-anak. Penting untuk mengajarkan anak puasa tanpa membandingkannya dengan anak lain atau saudaranya. Membandingkan anak dengan orang lain dapat menciptakan tekanan dan membuatnya merasa tidak nyaman.

Sebagai gantinya, orang tua dapat menggunakan teknik kreatif dan menyenangkan untuk mengajarkan anak puasa secara bertahap. Misalnya, mulailah dengan memberikan anak makanan ringan saat berbuka, lalu tingkatkan waktu puasanya secara perlahan. Dengan pendekatan ini, anak akan merasa nyaman dan lebih mudah memahami proses puasa.

Selain itu, orang tua juga dapat menggunakan permainan atau aktivitas yang melibatkan anak dalam proses puasa, seperti membuat kalender puasa atau membuat cerita mengenai kebaikan berpuasa. Dengan cara ini, anak akan merasa senang dan tertarik untuk belajar puasa tanpa merasa tertekan.

Dalam mengajarkan anak untuk berpuasa, penting untuk menghormati proses belajar pribadinya dan menghindari membandingkannya dengan anak lain. Dengan memberikan dukungan dan pendekatan yang menyenangkan, anak akan lebih mudah memahami arti puasa secara positif.

3. Melakukan Aktivitas Fisik yang Berat

Melatih anak untuk berpuasa merupakan pembelajaran penting dalam kehidupan anak. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak tetap nyaman dan aman selama menjalani puasa. Salah satunya adalah menjaga aktivitas fisik anak agar tidak terlalu keras, terutama di bawah terik matahari. Berlari atau bermain di luar rumah dapat menyebabkan dehidrasi pada anak, sehingga disarankan untuk menghindari aktivitas fisik yang terlalu kuat.

Selain itu, biarkan anak melakukan kegiatan yang biasa mereka lakukan seperti sekolah, menonton televisi, atau bermain games. Hal ini dapat membantu mengalihkan fokus anak dari rasa lapar atau haus. Namun, pastikan untuk tidak menyuruh anak duduk diam dan menunggu waktu berbuka, karena hal ini dapat membuat mereka merasa semakin lapar.

Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut, kita dapat membantu anak untuk berpuasa dengan nyaman dan aman. Melalui pembiasaan ini, anak akan belajar untuk mengatur aktivitas fisik dan emosinya selama berpuasa, sehingga menjadikan mereka lebih siap secara mental dan fisik. Jadi, mari kita ajak anak-anak kita untuk belajar puasa sesuai dengan kebutuhan mereka.

Seorang istri berkarier menurut Islam


Pada masa Rasulullah SAW, banyak sekali wanita yang bekerja di luar rumah dan pada saat yang sama juga punya keluarga.

"Misalnya saja, Ummul Mukminin Siti Khadijah RA. Beliau terkenal sebagai wanita pebisnis yang sukses dan terus melanjutkan bisnisnya setelah menjadi istri Rasulullah SAW."

Jadi Islam membolehkan perempuan bekerja di luar rumah meskipun punya keluarga. Tetapi tentu ada beberapa syaratnya, ada beberapa tuntutan yang perlu kita pegang.

Pertama adalah bekerja sama dengan laki-laki dalam amar ma'ruf maupun dalam nahi munkar. Wal-mu'minuuna wal-mu'minaatu ba'dhuhum auliyaaa'u ba'dhin.

"Laki-laki yang beriman dan perempuan yang beriman mesti bekerja sama, baik di dalam rumah tangga maupun di ruang kerja." 

Yang kedua, laki-laki dan perempuan ketika bekerja maupun di dalam rumah juga perlu menjaga diri ketika pasangan atau suami istri tidak berada di sampingnya, karena yakin bahwa Allah SWT menjaganya.

Poin terakhir laki-laki dan perempuan yang bekerja, ketika kembali ke rumah, tidak boleh melupakan kodratnya sebagai orang tua maupun sebagai suami atau istri.

"Demikian mudah-mudahan perempuan yang berkarier seperti juga laki-laki yang berkarier tetap bisa menjaga diri dan menjadi hamba Allah serta menjadi khalifah fil ardhi yang baik."


Keutamaan menuntut ilmu menurut Islam

Menuntut ilmu mempunyai keutamaan dalam Islam diantaranya akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT dan dimudahkan jalan untuk menuju ke surga.

Dalam agama Islam, belajar atau menuntut ilmu dimulai dari lahir hingga masuk liang lahat atau meninggal. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW :

Artinya: “Rasulullah SAW bersabda : Carilah ilmu,walaupun diantara kamu dan ilmu terpisah lautan api. Sabdanya : Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat (Artinya menuntut ilmu hukumnya fardhu di setiap waktu dan kesempatan.”

Kewajiban menuntut ilmu atau belajar ini dibebankan kepada setiap individu muslim baik laki-laki maupun perempuan.

Rasulullah SAW bersabda :

Artinya: “Tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat.”

Kewajiban mencari ilmu juga dibebankan tiap Muslim sebagian sabda Rasulullah SAW yaitu :

Artinya: “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim.”

Berikut ini keutamaan menuntut ilmu dalam hadits Nabi SAW:

1. Dimudahkan Jalan ke Surga

Keutamaan menuntut ilmu yang pertama adalah dimudahkan jalan ke surga, sebagaimana hadits Nabi SAW yaitu :

Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699).

2. Ditinggikan Derajatnya

Hadis mencari ilmu lain juga menunjukan tingginya derajat orang berilmu dibanding manusia lainnya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :

Artinya: “Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu: ketika menafsirkan ayat : (Allah meninggikan orang-orang yang beriman dari kamu sekalian, dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. al-mujadalah:11); dia berkata maksudnya adalah “Allah meninggikan orang-orang yang diberi ilmu atas orang-orang yang beriman beberapa derajat”. (HR. Darimi) No. 356.

3. Dicintai Rasulullah SAW

Rasulullah SAW juga mendoakan orang yang mencari ilmu seperti hadits Nabi SAW yaitu :

Artinya: “Dari Zaid bin Tsabit ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Semoga Allah memperindah orang yang mendengar hadits driku lalu menghafal dan menyampaikannya kepada orang lain, berapa banyak orang menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih berilmu, dan berapa banyak pembawa ilmu yang tidak berilmu.” (HR. Abu Daud) No. 3175.Shahih.

4. Paling Utama

Orang menjadi paling utama karena belajar Al Qur’an dan mengajarkannya, sebagaimana sabda Nabi SAW yaitu :

Artinya: “Dari Utsman bin Affan ia berkata; Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Orang yang paling utama di antara kalian adalah seorang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari) No. 4640. Shahih.

5. Dimintakan Ampun Seisi Bumi dan Langit

Keutamaan lain orang berilmu yakni dimintakan ampun seisi bumi dan langit sebagaimana hadits Nabi SAW yaitu :

Artinya: “Dari Abu Ad Darda ia berkata; “Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya akan memintakan ampun untuk seorang alim makhluk yang di langit dan di bumi hingga ikan hiu di dasar laut.” (HR. Ibnu Majah) No.235. Shahih.

6. Bahagia Dunia dan Akhirat

Dengan ilmu juga akan membawa kebahagiaan bagi seseorang baik di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW yaitu :

Artinya: “Barang siapa menginginkan kebahagian dunia, maka tuntutlah ilmu dan barangsiapa yang ingin kebahagian akhirat, tuntutlah ilmu dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, tuntutlah ilmu pengetahuan.”


Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...