Monday, April 8, 2024

Kisah perintah pertama kali puasa dalam Islam


Puasa merupakan perintah Allah SWT yang ditujukan kepada seluruh umat muslim di seluruh dunia melalui Nabi Muhammad SAW. Terdapat kisah perintah puasa pertama kali yang diperintahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan puasa yang diperintahkan bukan untuk pada bulan Ramadhan.  

Sebelum adanya perintah dari Allah SWT mengenai puasa Ramadhan, Nabi Muhammad SAW dan umatnya telah mengerjakan puasa di setiap bulannya pada tanggal 13, 14, dan 15. Nabi Muhammad SAW dan umatnya juga berpuasa setiap tanggal 10 bulan Muharram atau biasa juga disebut puasa Asyura.

Setelah itu, 18 bulan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, lebih tepatnya pada bulan Syaban tahun kedua Hijriah, Allah SWT menurunkan perintah untuk wajib berpuasa kepada umat muslim di seluruh dunia. Allah SWT menurunkan perintah secara langsung kepada umat muslim untuk melakukan puasa pada surah Al-Baqarah ayat 183 :

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.”

Pada ayat yang di atas dijelaskan, bahwa umat muslim yang beriman wajib untuk berpuasa seperti apa yang dilakukan umat muslim dahulu melaksanakan ibadah puasa. Puasa tersebut dilakukan selama sebulan penuh pada bulan suci Ramadhan.

Puasa pada bulan Ramadhan pertama kalinya disyariatkan pada tahun kedua Hijriah yaitu, pada Senin, 10 Syaban tahun ke-2 Hijriah atau satu setengah tahun setelah Rasulullah SAW dan umatnya hijrah dari Makkah ke Madinah. Dari awal perintah puasa pada bulan ramadhan turun hingga Rasulullah SAW wafat, setidaknya Nabi Muhammad SAW telah melaksanakan sembilan kali puasa dalam sembilan tahun.

Puasa Ramadhan memang bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan dan menghindari perbuatan buruk dengan tujuan menahan diri dari berbagai hal yang tidak dibolehkan selama berpuasa, umat muslim diharapkan dapat lebih fokus beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.


Keutamaan membaca Al - quran di bulan Ramadhan

Keutamaan Membaca dan Khatam Al-Qur'an di Bulan Ramadan

Bagi yang membaca dan mengkhatamkan Al Quran pada bulan Ramadan dipercaya akan mendapat sejumlah keistimewaan. Berikut keutamaannya yang didasarkan dari sejumlah hadits:

1. Doanya Mustajab

Keutamaan dalam membaca dan mengkhatamkan Al Quran pada bulan Ramadan doanya niscaya akan mustajab. Hal tersebut disampaikan dalam sebuah hadist yang disampaikan oleh Imam At Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang selesai melaksanakan salat fardhu, maka baginya doa yang mustajab, dan barang siapa yang selesai membaca Al-Qur'an maka baginya juga doa yang mustajab," (HR At-Thabrani).

2. Memperoleh Ketenangan dan Naungan Malaikat

Keutamaan lainnya bagi yang membaca dan mengkhatamkan Al Quran dianggap sebanding dengan mempelajari isinya. Maksudnya, bagi yang mengamalkan akan memperoleh ketenangan dan naungan dari para malaikat.

Keutamaan tersebut sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA:

Artinya: "Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah diantara rumah-rumah Allah (masjid), kemudian mereka membaca kitab Allah (Al-Qur'an) dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun atas mereka sakinah (ketenangan) dan Allah meliputi mereka dengan rahmat, mereka akan dinaungi para malaikat, dan Allah akan membanggakan mereka di hadapan para malaikat." (HR Muslim).

3. Diangkat Derajatnya oleh Allah SWT

Selain mendapat ketenangan dan naungan dari malaikat, keutamaan membaca dan mengamalkan Al Quran juga akan ditingkatkan derajatnya oleh Allah SWT. Umar bin Khattab RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur'an), dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain," (HR Muslim).

4. Mendapat Syafaat Pada Hari Kiamat

Dalam suatu hadits disebutkan bahwasanya umat Muslim yang membaca Al Quran akan diharamkan dari sifat iri dengki oleh Allah SWT.

Artinya: Dari Ibnu Umar r.a berkata bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidak dihalalkan dengki itu, melainkan terhadap dua macam orang, yaitu orang yang diberi kepandaian oleh Allah SWT dalam hal Al-Qur'an, lalu ia berdiri dengan Al-Qur'an itu (membaca sambil memikirkan dan mengamalkannya) di waktu malam dan waktu siang, juga seorang yang dikaruniai oleh Allah akan harta lalu ia menafkahkannya di waktu malam dan siang untuk kebaikan." (Muttafaq 'alaih).

5. Pahala Satu Huruf Dibalas dengan Sepuluh Kebaikan

Dalam sebuah haditrdisebutkan apabila siapa saja yang membaca satu huruf Al Quran pada bulan Ramadan akan dibalas dengan satu kebaikan dari bacaan tersebut.

Artinya: "Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الٓمٓ (Alif Lam Mim) satu huruf, melainkan Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf." (HR Tirmidzi).

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...