Tuesday, February 27, 2024

3 Jenderal bintang 5 di Indonesia

Jenderal Bintang Lima di Indonesia Hanya ada Tiga, Siapa Saja Mereka?

Perwira Tinggi TNI dengan Pangkat Jenderal Besar Bintang Lima

Di Indonesia, hanya ada tiga Perwira Tinggi TNI yang menyandang pangkat Jenderal Bintang Lima. Hal tersebut telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1997, mereka adalah :

  • Panglima Besar Jenderal Sudirman (Keppres No. 44/ABRI/1997)
  • Jenderal (Purn) Abdul Haris Nasution (Keppres No. 45/ABRI/1997)
  • Jenderal (Purn) Soeharto (Keppres No. 46/ABRI/1997)

Mereka meraih pangkat Jenderal Bintang Lima karena telah memenuhi berbagai syarat yang disebutkan dalam Pasal 7 Ayat (2a) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 1997 yang berbunyi:

  1. Perwira Tinggi terbaik yang tidak pernah mengenal berhenti dalam perjuangannya dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.
  2. Perwira Tinggi terbaik yang pernah memimpin perang besar dan berhasil dalam pelaksanaan tugasnya.
  3. Perwira Tinggi terbaik yang telah meletakkan dasar-dasar perjuangan ABRI.

Profil Singkat Tiga Jenderal Besar Bintang Lima di Indonesia

1. Jenderal Sudirman

Nama lengkap: Raden Soedirman
Tempat tanggal lahir: Purbalingga, 24 Januari 1916
Wafat: 29 Januari 1950

Riwayat pendidikan:

  • Masuk Hollandsche Inlandsche School (HIS) Cilacap pada 1923
  • Masuk ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) pada 1932
  • Masuk Perguruan Param Wiworo Tomo pada 1933

Pengalaman militer:

  • Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal Besar Bintang Lima
  • Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
  • Komandan Batalyon di Kroya
Jenderal Sudirman tercatat sebagai panglima sekaligus jenderal pertama dan termuda di Indonesia. Ia mendapat pangkat jenderal saat usianya menginjak 31 tahun.

Jenderal Sudirman selalu konsisten dan konsekuen dalam membela Tanah Air. Sikap bijaksananya terlihat ketika terjadi Agresi Militer II Belanda.

Kala itu, Jenderal Sudirman memerintahkan tentara republik ke luar kota untuk bergerilya melawan Belanda. Hebatnya, ia memutuskan untuk memimpin gerilya walau kondisinya sedang sakit berat, yakni terserang TBC.

Fakta menarik, Jenderal Sudirman mendapat pangkat jenderal lewat pelantikan Presiden pada 18 Desember 1945. Jadi, ia memperoleh pangkat jenderal tidak melalui Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya, tapi karena prestasinya.

2. Jenderal Abdul Haris Nasution

Nama: Abdul Haris Nasution
Tempat tanggal lahir: Kotanopan, 3 Desember 1918
Wafat: 6 September 2000

Riwayat pendidikan:

  • Hollandsch Inlandsche School (HIS) (1932)
  • Hollandsch Inlandsche Kweekschool (HIK) (1935)
  • Algemene Middelbare School B (AMS) (1938)

Pengalaman militer:

  • Vaandrig atau pembantu letnan calon perwira di Batalyon 3 Surabaya
  • Kepala Staf Komandemen TKR I/Jawa Barat
  • Wakil Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI)
  • Panglima Divisi III/TKR Priangan
  • Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD)
Pengalaman militer Jenderal Abdul Haris Nasution tak perlu diragukan lagi. Berawal dari berkecimpung di bidang militer dengan mengikuti rangkaian pendidikan Corps Opleiding Reserve Officieren (CORO) KNIL atau Korps Pendidikan Perwira Cadangan, beberapa tahun kemudian ia diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Indonesia.

Nasution memiliki sejumlah peran penting dalam perjalanan sejarah Indonesia. Ia merupakan sebagai peletak dasar perang gerilya melawan Belanda saat memimpin pasukan Siliwangi pada masa Agresi Militer I Belanda.

Salah satu momen yang tak pernah dilupakan oleh Nasution ketika peristiwa 30 September 1965 atau yang dikenal G30S PKI. Kala itu, Nasution menjadi salah satu target pasukan Cakrabirawa.

Namun, ia berhasil kabur dengan melompat dinding Kedutaan Besar Irak yang berada di samping rumahnya untuk bersembunyi. Tapi nahas, anak bungsunya yakni Ade Irma Suryani menjadi korban tragedi tersebut.

3. Jenderal Soeharto

Nama: Soeharto
Tempat tanggal lahir: Yogyakarta, 8 Juni 1921
Wafat: 27 Januari 2008

Riwayat pendidikan:

  • SD di Tiwir, Yogyakarta, Wuryantoro dan Solo (1929-1934)
  • SMP dan Sekolah Agama, Wonogiri dan Yogyakarta (1935-1939)
  • Masuk KNIL dan Mengikuti Pendidikan Dasar Militer di Gombong, Jateng (1 Juni 1940)
  • Sekolah Kader di Gombong (2 Desember 1940)
  • Masuk Kepolisian Jepang Keibuho (Mei 1943)
  • SKAD, Bandung (1959-1960)

Pengalaman militer:

  • Menjadi Shodanco (Komandan Peleton) PETA di Yogyakarta (8 Oktober 1943)
  • Menjadi Cudanco (Komandan Kompi) PETA setelah Mengikuti Pendidikan (1944)
  • Kembali ke Yogya dan Membentuk Barisan Keamanan Rakyat (Agustus 1945)
  • Dan Yon Brigade (1945 - 1950)
  • Komandan Brigade Pragola Sub Teritorium IV Jawa Tengah (1953)
  • Komandan Resimen Infanteri 15 (1953)
  • Kepala Staf Teritorium IV Divisi Diponegoro (1956)
  • Deputi I Kasad (1960)
  • Ketua Komite Ad Hoc Retooling TNI - AD (1960)
  • Atase Militer RI di Beograd, Paris dan Bonn (1961)
  • Panglima Mandala Pembebasan Irian Barat (1962)
  • Panglima Kostrad (1963 - 1965)
  • Pimpinan Sementara TNI - AD (1965)
  • Panglima TNI - AD (1966)
  • Ketua Presidium Kabinet Ampera (1966)
  • Pejabat Presiden RI (1967)
  • Presiden RI Hasil SU MPR (TAP MPRS No. XLIV/MPRS/1968 Masa Jabatan Pertama)
  • Merangkap Jabatan Menteri Pertahanan dan Keamanan (6 Juni 1968)
  • Terpilih Kembali Sebagai Presiden RI (TAP MPR No. IX/1973 Masa Jabatan ke-2)
  • Terpilih Kembali Sebagai Presiden RI (TAP MPR No. X/1978 Masa Jabatan ke-3)
  • Terpilih Kembali Sebagai Presiden RI oleh SU MPR (TAP MPR No. VI/MPR 1983 Masa Jabatan ke-4)
  • Terpilih Kembali sebagai Presiden RI pada 10 Maret 1988 Masa Jabatan ke-5
  • Ketua Gerakan KTT Non Blok (GNB) (1992-1995)
  • Terpilih Kembali sebagai Presiden RI oleh SU MPR pada 11 Maret 1993 Masa Jabatan ke-6.
  • Ketua Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Bogor
  • Terpilih Kembali sebagai Presiden RI untuk masa bakti 1998-2003 Masa Jabatan ke-7(namun mengundurkan diri pada 21 Mei 1998)

Soeharto menjadi presiden dengan masa pemerintahan terlama di Indonesia, yakni selama 32 tahun dengan enam kali pemilu.

Selama menjabat, ada enam Wakil Presiden berbeda yang menemani Soeharto sebagai presiden, mulai dari Hamengkubuwono IX, Adam Malik, Umar Wirahadikusumah, Soedharmono, Try Sutrisno, hingga Bacharuddin Jusuf (B.J) Habibie.

Mendapat julukan Bapak Pembangunan, namun karier Soeharto goyah saat terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998. Di tahun itu, masyarakat Indonesia menuntut agar Soeharto mundur dari kursi pemerintahan.

Akhirnya, pada hari Kamis, 21 Mei 1998, Soeharto menyatakan bahwa dia melepaskan jabatannya sebagai presiden. Saat itu, jabatan presiden Indonesia digantikan oleh sang wakil presiden, B.J Habibie.

Itu dia profil singkat Perwira Tinggi TNI yang mendapat pangkat Jenderal Besar Bintang Lima.

Dilanomera ketika masih di rumah purnama



Dilanomera Suhelizy.. 
Anak sholeh, anak cerdas, anak pintar, anak baik dan anak yang selalu bahagia karena Allah SWT (aamiin). 

Selalu memohon dan meminta yang terbaik untuknya.. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT (aamiin). 

Sudah tertulis di lauh Mahfuz, jodoh, rezeki dan ajal manusia. Dan hanya do'a yang bisa merubah takdir, karena saya percaya do'a adalah senjata ataupun kekuatan orang mukmin muslimin. 

Suka dengan kata - kata sahabat nabi.. Jangan berkata disaat marah, jangan berjanji disaat senang dan jangan mengambil keputusan di kala marah. Manusia boleh berencana dan Allah SWT yang Maha menentukan. Pasti rencana Allah SWT selalu yang terindah dan terbaik untuk hamba - hambaNya. Semoga Allah SWT selalu memberikan rasa sabar untuk hal yang disukai ataupun yang tidak disukai (aamiin). 

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu (Al-Baqarah : 153) . 

Keluarga yang tulus karena Allah SWT tidak akan menzalimi



Kota Jambi, Selasa 27 Februari 2024

Alhamdulillah 'ala kulli hal.. Selalu belajar bersyukur untuk semua keadaan, agar Allah SWT selalu memberikan nikmat-Nya. 

Di dunia memang tidak terlahir dengan sendirinya, pasti ada keluarga yang mengelilingi. Namun keluarga seperti apakah yang pantas disebut keluarga? Keluarga yang karena Allah SWT, ingat Allah SWT pasti tidak akan mau dan takut untuk menzalimi keluarganya. Karena sungguh hukuman Allah SWT itu datang dari arah yang tidak disangka - sangka. Keluarga bukan hanya sebatas tetesan darah apalagi sebatas dokumen yang legal. Terutama keluarga yang ingat akan keagungan dan kekuasaan Allah SWT. Takut terputus dari rahmat Allah SWT. Keluarga yang bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bukan hanya menginginkan harta dunia. Terputus ikatan keluarga bila hanya berharap dunia. Sampai sanggup memfitnah, apalagi menjadi penyebab hancurnya rumah tangga. Karena tidak termasuk umatnya Nabi Muhammad SAW yang menjadi provokator untuk memisahkan dan menghancurkan rumah tangga keluarganya sendiri. 

Jangan merasa tindakan itu seolah - olah baik dan benar. Karena keluarga tidak sepenuhnya mengetahui dan merasakan apa yang dijalankan dan dialami dalam sebuah rumah tangga keluarga nya. Tidak ada status seorang ayah, ibu ataupun saudara bilamana tidak bisa ada rasa empati. Kejar dunia tidak akan mendapatkan apa - apa. Malah akan kembali kepada diri sendiri kezaliman yang dengan sengaja dilakukan. 

Ingat, ada Allah SWT yang Maha adil dan Maha Bijaksana. Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan dari Allah SWT. 

Manfaat mengkonsumsi ikan kembung

Ikan kembung termasuk dalam kelompok ikan pelagis. Kelompok ikan ini hidup di permukaan air laut sehingga mudah didapatkan. Ikan kembung merupakan sumber protein dan lemak baik, serta mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh. Supaya bisa memberikan manfaat kesehatan yang optimal, ikan kembung perlu diolah dan dikonsumsi dengan tepat.

Ikan kembung punya ciri khas daging berwarna putih dan rasanya gurih. Dagingnya yang padat dan mudah diolah jadi beragam hidangan membuat ikan kembung, yang masih satu keluarga dengan ikan makerel ini, menjadi pilihan menu makan yang lezat dan bergizi.

Kandungan Gizi Ikan Kembung

Di dalam 100 gram ikan kembung, terdapat 125 kalori dan berbagai nutrisi berikut ini:

  • 21 gram protein
  • 3 gram lemak
  • 2 gram karbohidrat
  • 245 miligram kalium
  • 136 miligram kalsium
  • 69 miligram fosfor

Selain itu, ikan kembung juga mengandung asam lemak omega-3, zinczat besi, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin B12.

Ikan Kembung dan Manfaatnya

Karena memiliki beragam nutrisi, ikan kembung dapat memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan. Adapun manfaat ikan kembung yang bisa Anda peroleh, antara lain:

1. Menurunkan berat badan

Ikan kembung mengandung protein yang tinggi sehingga bisa dijadikan salah satu menu dalam program diet penurunan berat badan. Makanan tinggi protein, seperti ikan kembung, dapat membuat tubuh merasa kenyang lebih lama. Jadi, keinginan untuk ngemil atau makan berlebihan pun dapat berkurang.

2. Meningkatkan energi

Masih dari kandungan proteinnya yang melimpah, ikan kembung dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin meningkatkan masa otot. Selain itu, ikan kembung juga mengandung nutrisi lain, seperti karbohidrat, lemak, vitamin B12, dan zat besi, yang diperlukan untuk membentuk energi.

Dengan mengonsumsi ikan kembung, Anda akan kembali bertenaga setelah melakukan aktivitas yang menguras energi, seperti olahraga. Manfaat ini menjadikan ikan kembung sebagai salah satu pilihan makanan yang baik dikonsumsi untuk meningkatkan energi.

3. Mencegah keriput

Ikan kembung mengandung asam lemak omega -3. Nutrisi ini dibutuhkan untuk menjaga kulit tetap sehat.

Asupan omega-3 yang tercukupi dapat mencegah kulit mengalami kekeringan, kemerahan, dan rasa gatal, serta melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari. Oleh karena itu, makan ikan kembung turut melindungi kulit dari kemunculan tanda-tanda penuaan dini. 

Manfaat ikan kembung untuk kulit ini akan lebih optimal jika diimbangi dengan makanan bernutrisi lainnya, seperti buah dan sayur kaya antioksidan, serta perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit.

4. Mencegah anemia

Karena mengandung zat besi, ikan kembung dapat mencegah anemia karena kekurangan zat besi. Hal ini karena zat besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah sehingga tubuh bisa mendapatkan asupan oksigen yang cukup untuk beraktivitas.

Manfaat yang satu ini juga bisa diperoleh dengan mengonsumsi ikan kembung saat menstruasi agar tubuh tidak lemas karena kekurangan darah. Supaya penyerapan zat besinya maksimal, konsumsi ikan kembung perlu diimbangi oleh makanan yang kaya akan vitamin c, seperti mangga, jambu biji, jeruk, dan brokoli.

5. Mencegah osteoporosis

Ikan kembung juga dapat menjaga kesehatan tulang dan sendi karena kaya akan kalsium dan fosfor. Kedua mineral tersebut berperan dapat menjaga kepadatan dan kekuatan tulang.

Oleh karena itu, konsumsi ikan kembung bisa menurunkan risiko osteoporosis, cedera yang dapat menyebabkan patah tulang, serta peradangan sendi.

6. Mencegah mata kering

Kandungan omega-3 dalam ikan kembung juga berperan menjaga kesehatan mata agar dapat berfungsi dengan baik. Konsumsi makanan tinggi omega-3, seperti ikan kembung, dapat menurunkan risiko terjadinya mata kering. 

Selain itu, mengonsumsi ikan kembung juga dapat mencegah terjadinya mata rabun dan gangguan penglihatan karena proses penuaan (regenerasi makula). 

7. Mencegah serangan jantung

Kandungan omega-3 yang tinggi dalam ikan kembung berperan dalam menjaga kesehatan jantung. Asam lemak omega-3 mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (HDL) dan menjaga kadar kolesterol tetap normal. Dengan begitu, risiko terjadinya sumbatan pembuluh darah akibat kelebihan kadar kolesterol bisa dikurangi.

Omega-3 juga dapat menjaga denyut jantung tetap stabil dan membantu mengontrol tekanan darah tetap normal. Konsumsi ikan kembung, yang kaya akan omega-3, dapat meminimalkan risiko terjadinya hipertensi, bahkan stroke dan serangan jantung.

8. Meningkatkan kecerdasan

DHA dan EPA adalah jenis omega-3 yang sangat dibutuhkan bagi perkembangan otak anak. Nutrisi ini beperan dalam meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan belajar.

Ikan salmon dikenal sebagai makanan yang kaya akan nutrisi tersebut. Namun, kandungan DHA dan EPA dalam ikan kembung lebih tinggi daripada ikan salmon dan tentunya harganya lebih terjangkau.

Sejarah Islam di Indonesia

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Dilihat dari 4 Teori

Sejarah masuknya Islam ke Indonesia melewati perjalanan panjang. Setidaknya ada empat teori yang menjelaskannya.

Sebelum Islam masuk ke Indonesia yang saat itu masih dikenal dengan Nusantara, masyarakat menganut kepercayaan Hindu dan Budha. Tak heran jika saat ini banyak dijumpai tempat ibadah dengan akulturasi kebudayaan tersebut.

beberapa ahli sejarah menyatakan bahwa terdapat sejumlah teori yang menyatakan tentang masuknya Islam ke Indonesia.

1. Teori Gujarat

Teori yang dikembangkan oleh Snouck Hurgronje ini mengusulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui hubungan perdagangan dengan Gujarat, India. Pedagang muslim Gujarat berperan dalam membawa ajaran Islam dan memperkenalkannya kepada masyarakat Indonesia. Hubungan perdagangan ini menjadikan pelabuhan-pelabuhan di pesisir barat Sumatera sebagai titik awal penyebaran Islam.

2. Teori Makkah/Arabia

Teori yang dikemukakan oleh para sejarawan Barat (van Leur, T.W. Arnold, Crawfurd, Niemann, dan de Hollander) ini menghubungkan masuknya Islam ke Indonesia dengan pusat Islam di Makkah. Melalui para jemaah haji dan peziarah, ajaran Islam dapat tersebar ke berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Orang-orang yang kembali dari perjalanan religius ini membawa ajaran Islam bersama mereka.

3. Teori Persia

Teori yang dibangun oleh P.A. Hoesein Djajadiningrat ini fokus pada peran Persia dalam membawa Islam ke Indonesia. Pedagang Persia yang berlayar melintasi jalur perdagangan maritim membawa tidak hanya barang dagangan, tetapi juga ajaran Islam. Hubungan perdagangan dan kebudayaan antara Persia dan Indonesia menjadi jembatan bagi penyebaran Islam.

4. Teori Tiongkok

Teori yang dikembangkan oleh Hamka dan Kong Yuanzhi (sejarawan Tionghoa) ini melihat peran pedagang muslim dari Tiongkok dalam menyebarkan Islam ke Indonesia. Jalur perdagangan maritim antara Tiongkok dan Indonesia menjadi sarana penyebaran ajaran Islam. Para pedagang Tiongkok membawa ajaran agama ini bersama barang dagangan mereka.

Kapan Islam Masuk ke Indonesia?

Terdapat tiga teori yang menjadi perdebatan mengenai waktu Islam pertama kali masuk ke Indonesia, teori tersebut antara lain:

Abad ke-7

Sejarah mencatat bahwa Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Perdagangan maritim menjadi jalur utama penyebaran agama ini. Pedagang-pedagang muslim dari berbagai wilayah, seperti Gujarat, India, dan Timur Tengah, datang ke pelabuhan-pelabuhan Indonesia membawa bersamaan ajaran Islam.

Abad ke-11

Tidak terdapat bukti yang konkret mengenai teori ini, namun para ilmuwan memiliki bukti sebagai pendukung teori ini, yaitu ditemukannya nisan Fatimah binti Maimun yang tertera tahun 1082. Mereka juga menemukan jimat yang terdapat tulisan "Demi Allah, Muhammad" yang diperkirakan dari abad ke-19 atau ke-11.

Abad ke-13

Pada abad ke-13 Masehi, pengaruh Islam semakin mendalam di wilayah pesisir utara Sumatera dan Jawa. Kerajaan-kerajaan Islam seperti Samudra Pasai di Aceh dan Kerajaan Demak di Jawa muncul sebagai pusat-pusat penyebaran agama dan kebudayaan Islam. Pada masa ini, interaksi budaya dan perdagangan semakin membuka pintu bagi Islam untuk tumbuh.

Media Penyebaran Islam di Indonesia

terdapat tiga teori yang menjadi perdebatan mengenai waktu Islam pertama kali masuk ke Indonesia, teori tersebut antara lain:

Abad ke-7

Sejarah mencatat bahwa Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Perdagangan maritim menjadi jalur utama penyebaran agama ini. Pedagang-pedagang muslim dari berbagai wilayah, seperti Gujarat, India, dan Timur Tengah, datang ke pelabuhan-pelabuhan Indonesia membawa bersamaan ajaran Islam.

Abad ke-11

Tidak terdapat bukti yang konkret mengenai teori ini, namun para ilmuwan memiliki bukti sebagai pendukung teori ini, yaitu ditemukannya nisan Fatimah binti Maimun yang tertera tahun 1082. Mereka juga menemukan jimat yang terdapat tulisan "Demi Allah, Muhammad" yang diperkirakan dari abad ke-19 atau ke-11.

Abad ke-13

Pada abad ke-13 Masehi, pengaruh Islam semakin mendalam di wilayah pesisir utara Sumatera dan Jawa. Kerajaan-kerajaan Islam seperti Samudra Pasai di Aceh dan Kerajaan Demak di Jawa muncul sebagai pusat-pusat penyebaran agama dan kebudayaan Islam. Pada masa ini, interaksi budaya dan perdagangan semakin membuka pintu bagi Islam untuk tumbuh.

Media Penyebaran Islam di Indonesia

Terdapat beberapa media yang menjadi perantara dalam penyebaran Islam di Indonesia, yaitu:

1. Perdagangan

Perdagangan maritim menjadi salah satu jalur utama penyebaran Islam di Indonesia. Para pedagang muslim dari berbagai wilayah membawa ajaran agama ini bersama barang dagangan mereka. Melalui interaksi perdagangan, ajaran Islam dikenalkan kepada masyarakat setempat.

2. Perkawinan

Perkawinan lintas agama juga menjadi media penyebaran Islam. Ketika pasangan dari berbagai latar belakang agama menikah, sering kali salah satu pihak akan memeluk agama Islam, memungkinkan penyebaran ajaran Islam melalui keluarga dan generasi berikutnya.

3. Tasawuf

Tasawuf memiliki pengaruh yang kuat dalam penyebaran Islam di Indonesia. Melalui praktik-praktik keagamaan yang mendalamkan dimensi spiritual, ajaran tasawuf memengaruhi dan menyatu dengan budaya lokal, menghasilkan tradisi keagamaan dan spiritualitas yang khas.

4. Pendidikan

Model pendidikan pada masa itu adalah pendidikan langgar dan pesantren. Pesantren menjadi tempat berkembangnya pemahaman agama Islam. Para santri diajarkan tentang ajaran-ajaran Islam, hukum-hukumnya, serta praktik ibadah. Pesantren menjadi wadah bagi pemahaman agama yang lebih mendalam dan tradisi keilmuan Islam.

5. Kesenian

Seni dan budaya Indonesia memiliki pengaruh besar dalam penyebaran Islam. Seni ukir pada masjid, seni rupa, musik, dan tarian mencerminkan nilai-nilai agama dan mendalami pemahaman keagamaan. Seni ini menjadi bentuk ekspresi budaya yang mengangkat ajaran Islam.

6. Politik

Media politik juga memiliki peran dalam penyebaran Islam. Penguasa-penguasa dan pemimpin lokal yang memeluk Islam memainkan peran penting dalam memperkenalkan ajaran ini kepada masyarakat. Keputusan politik yang didasarkan pada prinsip-prinsip agama juga membentuk identitas Islam di masyarakat.

Sejarah berdirinya POLRI

Sejarah Berdirinya Polri, Berawal dari Masa Majapahit

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah kepolisian nasional di Indonesia yang bertugas memelihara keamanan, menegakkan hukum, dan melayani masyarakat.

Polri didirikan pada 1 Juli 1946. Namun, sejarah berdirinya Polri sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit lalu.

Satuan kepolisian mulai dibentuk pada masa Kerajaan Majapahit. Saat itu, Patih Gajah Mada membentuk pasukan khusus pengamanan dengan sebutan Bhayangkara. Tugas pasukan Bhayangkara ini adalah untuk melindungi raja dan kerajaan Majapahit.

Nama pasukan Bhayangkara ini pun disematkan sebagai Hari Bhayangkara yang diperingati setiap 1 Juli atau hari lahirnya Polri.

Pasukan pengamanan kerajaan itu terus berkembang dari waktu ke waktu.

Masa Kolonial Belanda

Memasuki masa penjajahan atau kolonial Belanda, dibentuklah pasukan pengamanan yang terdiri dari kalangan pribumi. Pasukan ini melindungi aset berharga orang Eropa di Hindia Belanda.

Di masa kolonial Belanda ada banyak bentuk kepolisian dengan berbagai istilah yang berbeda-beda, di antaranya:

  • Veld Politie (Polisi Lapangan)
  • Stands Politie (Polisi Kota)
  • Cultur Politie (Polisi Pertanian)
  • Bestuurs Politie (Polisi Pamong Praja)

Saat itu, golongan pribumi hanya boleh menduduki jabatan tertentu seperti mantri polisi, asisten wedana, dan wedana polisi.

Sedangkan jabatan kepolisian tertinggi yaitu hood agent (bintara), inspecteur van politie, dan commissaris van politie hanya boleh diisi oleh kolonial.

Pada tahun 1897-1920, modernisasi Kepolisian Hindia Belanda mulai dilakukan.

Pada masa pendudukan Jepang, kepolisian Indonesia dibagi menjadi empat wilayah yakni Kepolisian Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta, Kepolisian Sumatera di Bukittinggi, Kepolisian wilayah Indonesia Timur di Makassar, dan Kepolisian Kalimantan di Banjarmasin.

Periode Awal Kemerdekaan Indonesia

Setelah Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, secara resmi kepolisian menjadi kepolisian Indonesia. Pada 19 Agustus 1945 dibentuk Badan Kepolisian Negara (BKN).

Pada 21 Agustus 1945, Komandan Polisi di Surabaya, Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin memproklamasikan Pasukan Polisi RI. Ini merupakan langkah awal untuk membangkitkan semangat pasukan polisi di Indonesia.

Pada 29 September 1945, Presiden Soekarno melantik RS Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian Negara.

Barulah pada 1 Juli 1946, Polri resmi ditetapkan sesuai dengan Penetapan Pemerintah tahun 1946 No.11/S.D. Dengan adanya surat penetapan tersebut, tanggal 1 Juli diperingati sebagai Hari Bhayangkara.

Pada periode setelah kemerdekaan, Polri menerapkan sejumlah aturan dan menjalin hubungan kelembagaan dengan berbagai pihak.

Fungsi dan Tugas Polri

Fungsi dan tugas kepolisian memegang peran penting sebagai garda terdepan dalam melindungi masyarakat.

Dalam UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dijelaskan pada Pasal 2 bahwa fungsi kepolisian di antaranya:

  • Pemelihara keamanan
  • Ketertiban masyarakat
  • Penegakan hukum
  • Perlindungan dan pengayoman
  • Pelayanan masyarakat

Masih merujuk pada UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, tugas utama kepolisian meliputi:

1. Tugas pembinaan masyarakat

Pembinaan masyarakat dilakukan dengan pendekatan secara sosial serta mutualisme untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan kesadaran hukum.

2. Tugas di bidang preventif

Tugas ini meliputi memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat termasuk memberi perlindungan serta pertolongan.

3. Tugas di bidang represif justisil

Tugas ini memuat substansi mengenai penyidikan dan penyelidikan pada tindak pidana sesuai peraturan perundang-undangan.

Dilanomera Suhelizy belum genap 40 hari di masa bayi nya

MasyaaAllah Tabarakallah.. 

Foto ini di pagi hari, diajak berjemur agar mendapatkan asupan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium di dalam tubuh. Alhamdulillah, di masa bayi nya bangun malam hanya 1x sekitar jam 3an untuk diberikan susu. Pasca operasi SC, pulang kerumah tidak diresepkan obat nyeri dan antibiotik lanjutan oleh RS untuk saya dan saya bersyukur rasa nyeri pasca operasi sudah tidak terasa dan tidak infeksi. Alhamdulillah, di RS obat nyeri yang diresepkan paracetamol dan antibiotik amoxicillin 500 mg. Yang saya masih tanda tanya, apa iya setelah operasi SC efeknya gemetaran dan kedinginan menggigil seluruh tubuh. Subhanallah, jadi mengingat kematian saja. Bagaimana bila sudah didalam kuburan hanya beralaskan kain kafan dan bantal dari tanah. Ya Allah SWT, wafat kan hamba dan orang - orang mukmin muslimin dalam keadaan husnul khotimah dan masukkan lah kedalam umatnya Nabi Muhammad SAW (aamiin). 

Pasca melahirkan Dilan, saya memang berusaha untuk mengurusnya sendiri. Termasuk memandikan nya. Saya hanya berpikir untuk merawat anak saya dengan suasana disekitar dalam dan luar rumah bersih termasuk pakaian, popok, alat - alat bayi yang harus higienis. Saya sampai tidak terpikir faktor udara ternyata juga mempengaruhi. Jadi, untuk para ibu pasca melahirkan. Sebaiknya sebelum 40 hari batasi untuk banyak yang boleh mencium atau menggendong bayi nya. Karena masih dalam proses pembentukan sistem imunitas agar bisa kuat seperti ibu nya. Anak yang sehat lihat saja dari rambutnya yang berkilau dan bola mata nya yang ceria. Maksudnya tidak sayu. Cukupkan gizi makanan dan jam tidur anak. Tidak boleh memaksakan anak untuk tidur siang. Harus diberi penjelasan dan kemauannya sendiri. Karena anak juga punya hak untuk bahagia karena dirinya sendiri. Mendidik anak untuk selalu bergantung dengan Allah SWT sejak dini agar terbentuk Tauhid yang kokoh. 

Semoga para ibu Indonesia dan diseluruh dunia, bisa menjadi sekolah terbaik untuk anak - anaknya nya sehingga bisa mempunyai amal jariyah dari do'a anak - anak yang sholeh dan sholehah (aamiin). 

80% penyebab perceraian karena faktor keluarga dan 99% karena Arsen

Sebab-Sebab Perceraian Diperbolehkan Menurut Islam

Berikut adalah sebab-sebab perceraian diperbolehkan dalam Islam:

1. Hubungan antara suami dan istri tidak harmonis. Artinya kehidupan pernikahan suami istri jauh dari tujuan pernikahan itu sendiri, yakni mewujudkan kehidupan yang tentram dan penuh kasih sayang. Allah berfirman dalam surat Ar-rum ayat 21, yang artinya:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya,  ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. ar-Rum: 21).

2. Karena sakit yang diderita istri/suami sehingga menghalangi persetubuhan. Kondisi seperti ini tidak mewujudkan yang diajarkan dalam Islam, yakni bahwa perkawinan merupakan cara yang terhormat dan sah untuk penyaluran nafsu seksual. Dalam ajaran Islam perkawinan menghalalkan hubungan laki-laki dan perempuan sebagai suami dan istri. Allah SWT Berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 223, yang artinya:

“Istri-istrimu adalah ( seperti ) tanah tempat bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanam itu bagaimana saja yang kamu kehendaki.” (QS. al-Baqarah: 223).

3. Tidak diperoleh keturunan, padahal Allah menciptakan manusia dengan disertai naluri berkeinginan memiliki keturunan. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 14, yang artinya:

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak, …” (QS. Ali Imran: 14).

Al - Quran sebagai pedoman hidup

Al-Qur'an Sebagai Pedoman Hidup

Al-Qur'an Diturunkan Allah SWT Sebagai Pedoman Hidup Setiap Muslim, oleh karena itu Al-Qur'an harus senantiasa dibaca, dipelajari, dipahami maknanya dan dijadikan dasar dalam kehidupan sehari-hari.

Al-Qur'an bagi orang Islam adalah pedoman hidup, sumber segala hukum yang harus diikuti dalam hidupnya. Aturan apapun dan pendapat atau fatwa ulama manapun tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur'an. Dan jika ada perbedaan pendapat diantara umat Islam termasuk pendapat para ulama harus kembali kepada Al-Qur'an agar umat Islam tidak saling menyalahkan.

Al-Qur'an sebagai pedoman hidup memberikan petunjuk lengkap terhadap aturan-aturan hidup manusia yang dapat menciptakan kehidupan yang nyaman, bahagia dan sejahtera. Aturan yang paling inti adalah kewajiban kepada setiap individu untuk menjaga keselamatan agama, agama Allah, jiwa (nyawa), akal, keturunan dan harta.

Dalam rangka menjaga keselamatan hal-hal tersebut kemudian dirinci penjelasannya dalam berbagai ayat. Hal ini dijelaskan oleh ayat Al-Qur'an sendiri. “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk, bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dengan yang batil.” (QS. Al-Baqarah: 185).

Penjelasan ayat-ayat tersebut hampir setiap hal yang dibutuhkan petunjuk oleh manusia. Misalnya bagaimana manusia hidup berkeluarga. Hal ini diatur mulai dari hubungan bersuami istri, kehidupan dengan anak-anaknya, mulai dari kewajiban mendidik sampai pada harta warisan. Bagaimana manusia agar hidup bermartabat, selain keharusan berakhlak yang baik, Al-Qur'an juga memerintahkan agar manusia belajar untuk meningkatkan kualitas hidupnya (QS. Al-Qalam: 1-5 dan Al-Mujadalah: 11).

Hal yang paling penting lagi adalah ketika Al-Qur'an telah disepakati sebagai pedoman hidup umat Islam, maka semua hal dalam kehidupan umat Islam harus menjadikan Al-Qur'an sebagai pedomannya. Termasuk, ketika ada perbedaan pendapat di kalangan umat Islam sendiri dalam menerjemahkan Al-Qur'an dan hadis Nabi, termasuk dalam hal hukum fikih, kita harus kembali kepada Al-Qur'an. jika terjadi perbedaan diantara kamu maka kembalilah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (hadis). Paling tidak pesan Al-Qur'an "agar umat Islam bersatu dan jangan berpecah belah" (Ali Imran: 103) dan "sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara" (QS. Al-Hujurat: 10).


Musibah menurut Islam


Musibah itu ujian iman atau azab Allah SWT?

Musibah tak lekang dalam cerita hidup setiap insan. Dari luka ringan hingga kesedihan mendalam menjadi warna-warni kehidupan. Namun tidak semua musibah diberikan sebagai ujian keimanan yang dapat meningkatkan derajat serang hamba di sisi-Nya. Ada kalanya, musibah datang berupa azab akibat dosa yang dilakukan hamba. Dari dua jenis ini, mana yang sering kamu alami?

1. Musibah Berupa Ujian

Jika musibah yang dialami seorang hamba sebagaimana yang dialami para nabi dan Rasul, maka musibah tersebut merupakan ujian yang diberikan Allah SWT. Tujuan diberikannya ujian yakni untuk meninggikan derajat, menambah pahala, serta agar seorang hamba dapat bersabar. Contoh jenis ujian ini yakni ditimpa penyakit, tidak diberi keturunan, dan sebagainya. Semakin tinggi derajat seorang hamba, semakin berat ujian yang didapatkan. Karena itulah para nabi dan rasul merupakan orang-orang yang paling berat ujiannya.

Dari Mush’ab bin Sa’id, dari ayahnya, ia berkata, “Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi.” (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad Darimi, dan Ahmad).

2. Musibah Akibat Dosa

Musibah tidak hanya datang berupa ujian yang dapat meningkatkan derajat seorang hamba. Ada pula musibah yang datang akibat dosa yang dilakukan hamba. Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT dalam Al Qur’an,

“Barang siapa yang melakukan keburukan (maksiat). maka dia akan mendapatkan balasan karena keburukan yang telah dilakukannya.” (QS. An Nisa: 123).

Allah SWT juga berfirman,

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syura: 30).

Dengan diberikannya musibah ini, maka seseorang diharapkan dapat beristighfar dan bertaubat dari dosa-dosanya. Allah SWT memberi peringatan berupa musibah agar seseorang mendekatkan diri, mengakui dan menangisi dosa-dosa yang ia lakukan. Karena itulah saat mendapat musibah, hendaklah segera introspeksi diri, dosa apa yang telah dilakukan, lalu segera bertaubat darinya. Selain datang akibat dosa, musibah jenis ini pula dapat bermakna azab yang disegerakan di dunia. Dengannya, seseorang mendapat balasan atas dosa-dosanya dengan musibah yang dialami di dunia dan bukan di akhirat. Namun hanya orang-orang yang Allah SWT kehendaki saja yang mendapat hal ini. Merekalah orang-orang pilihan yang dicintai Allah SWT.

Rabb Ar Rahim berfirman,

“Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR. At Tirmidzi).

Dua jenis musibah yang sama-sama menyusahkan, menyakitkan, menimbulkan kesedihan, kegalauan, dan segala macam duka, ternyata dapat bermakna beda. Namun apapun bentuk musibah tersebut, entah itu ujian ataupun azab, entah itu untuk menaikkan derajat ataupun akibat dosa, semua musibah hendaklah disikapi dengan sabar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Harapkanlah pahala dari setiap musibah yang dialami. Harapkanlah bantuan Allah SWT untuk melaluinya, serta harapkanlah gugurnya dosa-dosa dari musibah tersebut. Mengingat tidaklah musibah yang menimpa seorang muslim, pasti akan menggugurkan dosa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

“Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran, kesedihan, kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti, sampai duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Semoga Allah SWT memberikan bantuan di setiap musibah yang kita alami. Semoga Allah SWT membalas segala kesedihan dengan pahala. Semoga Allah SWT menjadikan setiap kegalauan sebagai penghapus dosa. Semoga Allah SWT mengganti setiap luka dengan surga. Semoga segala musibah yang diberikan-Nya dapat meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Kebaikan dalam Islam

Kebaikan akan Menghapus Keburukan

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik.(HR. Ahmad 21354, dan  Tirmidzi 1987).

Sifat orang bertaqwa adalah yang keimanan, aqidah, amal zahir dan amal-amal batinnya berbanding lurus. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam  memerintahkan dan mewasiatkan untuk konsisten dalam bertaqwa, dimana pun berada, kapan pun dan dalam keadaan apapun.

Nabi Muhammad SAW setelah menyebutkan haq Allah SWT dalam wasiat taqwa yang mencakup aqidah, amal batin dan amal zhahir, beliau menyebutkan :

“Bergaullah dengan orang lain dengan akhlak yang baik”

Yang paling pertama dari akhlak yang baik adalah anda tidak mengganggu orang lain dalam bentuk apapun, dan engkau pun terjaga dari gangguan dan kejelekan mereka. Setelah itu anda bermuamalah dengan mereka dengan perkataan dan perbuatan yang baik.

Bentuk akhlak baik yang lebih khusus adalah menjaga etika, tidak merendahkan dan melecehkan kehormatan orang,  lemah lembut kepada orang lain, tutur kata yang lembut, perkataan yang nyaman didengar lawan bicara, memberikan rasa bahagia kepada lawan bicara, dsb. Kebaikan tersebut tidak hanya dilakukan kepada orang yang sepemahaman dalam agama, sekelompok, sehabitat, sehoby, sejenis dan lain-lain.

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...