Saturday, January 13, 2024

Perjalanan hidup yang masih panjang


Macam-Macam Alam Gaib Menurut Islam Setelah Kematian dan Hari Kiamat

Ada beberapa macam alam gaib menurut Islam yang berkaitan dengan hari akhir, yakni alam barzah, Yauul Ba'ats, Yaumu Hasyr, Yaumul Hisab dan Mizan serta Yaumul Jazaa. Selain alam barzah, alam lainnya dapat hanya dapat dilihat oleh manusia setelah hari kiamat.

Meski begitu, setiap umat Islam memiliki kewajiban untuk beriman kepada Allah dan hari akhir. Dengan beriman kepada hari akhir, umat Islam bisa mengambil hikmah dan mempersiapkan bekal amal kebaikan yang akan membantu meringankan timbangan di akhirat kelak.

Macam-Macam Alam Gaib Menurut Islam

1. Alam Barzah

Barzah secara bahasa artinya dinding. Sementara menurut istilah, alam barzah adalah masa yang terletak di antara kematian dan hari kiamat. Kehidupan di alam barzah adalah ibarat masa atau periode penantian.

Di alam barzah ini semua ruh berkumpul menanti untuk memasuki kehidupan akhirat. Di tempat ini pula, manusia akan diperlihatkan kenikmatan dan siksaan di akhirat oleh Allah SWT.

Orang-orang yang selama hidupnya di dunia banyak mengerjakan amal saleh, dan bertakwa kepada Allah akan dilapangkan kuburnya dan menerima perlakuan baik dari malaikat. Sebaliknya, orang kafir yang semasa hidupnya banyak melakukan kejahatan dan kemaksiatan di dunia, akan mendapat perlakuan yang kasar dan siksaan dari malaikat.

Rasulullah bersabda, "Adapun hamba yang mukmin, apabila telah putus dari dunia untuk mendatangi akhirat, maka akan turun malaikat dari langit, berwajah putih bagaikan mata- hari, membawa kafan dari kafan surga, dan wewangian, pengawet kerusakan. Kemudian mereka akan duduk dan datanglah Malaikat Maut mendatanginya. Malaikat duduk di dekat kepalanya seraya berkata, "Wahai ruh yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya." Maka ruh itu akan keluar bagaikan mengalirnya air dari tempat minum. Adapun orang kafir, ketika mereka akan meninggal, datanglah malaikat yang berwujud hitam, seraya berkata, "Hai jiwa yang jahat keluarlah engkau ke arah murka Allah." Kemudian dicabut ruh mereka dengan kasar."

2. Yaumul Ba’as

Arti dari Yaumul ba’as adalah hari kebangkitan. Kehidupan hari akhir dimulai dengan adanya ba'as, yakni bangkitnya seluruh makhluk dari kubur. Pada saat itu Allah mengembalikan jasad manusia untuk dipersatukan dengan ruh-ruh mereka.

Penjelasan mengenai ba’as sendiri telah banyak tertuang dalam ayat-ayat Al-Quran, salah satunya dalam surat Al-Hajj ayat 7, yang artinya: “Dan sungguh, (hari) kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur."

Waktu dibangkitkan nanti, seluruh manusia akan memiliki kondisi yang berbeda-beda. Perbedaan bentuk tubuh dan manusia tergantung dari keimanan dan amal perbuatannya. Orang yang banyak melakukan perbuatan baik, jiwa yang suci, dan teguh imannya akan dibangkitkan dalam bentuk tubuh dan ruh yang sempurna.

Sedangkan, untuk orang yang banyak melakukan amal buruk, dan jiwa yang kotor, akan dibangkitkan dengan tubuh dan ruh yang tidak sempurna.

Diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir, beliau berkata, "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Setiap hamba itu dibangkitkan nanti menurut apa yang ia mati dengannya.’Maksudnya adalah jika matinya itu dengan penuh kebaikan, maka dibangkitkannya pun dalam keadaan yang baik pula. Sebaliknya, jika matinya penuh keburukan, maka dibangkitkan nanti dalam keadaan yang buruk dan mengerikan."

3. Yaumul Mahsyar

Yaumul Mahsyar artinya hari tempat berkumpul. Pada hari kiamat kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kuburnya. Setelah itu mereka dikumpulkan di suatu tempat untuk menjalani perhitungan amal yang telah dilakukan selama hidup di dunia. Dalam surat Saba ayat 40, Allah berfirman:

Artinya: "Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan mereka semuanya, kemudian Dia berfirman kepada para malaikat, "Apakah kepadamu mereka ini dahulu menyembah?".

Saat di padang mahsyar, semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing, tidak ada yang saling menolong. Masing-masing bertanggungjawab terhadap diri sendiri atas amal perbuatannya selama berada di dunia.

Ketika hari kiamat, seseorang baik itu keluarga, kerabat, kakak, atau adik, tidak ada yang dapat menolong. Hal ini selaras dengan firman Allah dalam surat Al-Mumtahanah ayat 3 yang artinya: “Kaum kerabatmu dan anak-anakmu tidak akan bermanfaat bagimu pada hari kiamat. Dia akan memisahkan antara kamu”.

Pada waktu tersebut, orang yang tidak beriman dan kafir dikumpulkan dalam keadaan buta. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al Isra ayat 97.

"Dan barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, dialah yang mendapat petunjuk, dan barangsiapa Dia sesatkan, maka engkau tidak akan mendapatkan penolong- penolong bagi mereka selain Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat dengan wajah tersungkur, dalam keadaan buta, bisu dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahanam. Setiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi nyalanya bagi mereka."

4. Yaumul Hisab

Yaumul hisab adalah hari perhitungan. Pada hari tersebut lah setiap amal perbuatan manusia dicatat dalam buku atau laporan. Dikatakan bahwa semua orang dapat mengetahui isi laporan tersebut, walaupun tidak dapat membaca.

Laporan itu diberikan kepada masing-masing orang dalam posisi yang berbeda. Ada yang menerima dari sebelah kanan dan ada yang menerima dari sebelah kiri. Ada yang menerima dengan wajah yang gembira dan ada pula yang menerima dengan wajah penuh ketakutan.

"Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada keluarganya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Dan adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah belakang, maka dia akan ber- teriak, "Celakalah aku!" Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). Sungguh, dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan keluarganya (yang sama-sama kafir)." (QS. Al-Insyiqaq ayat 7-13)

Manusia pada waktu tersebut sudah tidak dapat lagi berdusta atau membela diri. Semua anggota badan dan amal akan memberikan kesaksian sehingga manusia tidak lagi bisa mengelak.

Dari hasil perhitungan tersebut akan ditentukan balasan dari amal perbuatannya. Orang yang saleh selama masa hidupnya, akan mendpapat kebahagiaan yang menyenangkan di surga. Sebaliknya, orang yang berbuat maksiat, kejahatan, dan tidak beriman akan mendapatkan balasan berupa azab di neraka.

5. Yaumul Mizan

Mizan berarti neraca atau timbangan. Amal perbuatan manusia akan diperhitungkan dengan timbangan keadilan Allah SWT. Timbangan itu tidak mungkin meleset sedikit pun.

Semua amal perbuatan manusia dari yang terkecil sampai yang terbesar akan ditimbang. Hasil dari penimbangan itu akan menentukan apakah seseorang akan hidup berbahagia atau sengsara di akhirat.

"Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan."(QS. Al-Anbiya ayat 47).

Dalam surah Al-Mu'minun ayat 102-104 disebutkan yang artinya: "Barang siapa berat timbangan (kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa ringan timbangan (kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam. Wajah mereka dibakar api neraka dan mereka di neraka dalam keadaan muram dengan bibir yang cacat."

6. Yaumul Jaza

Manusia akan berakhir pada yaumul jaza atau hari pembalasan. Allah SWT telah mempersiapkan dua tempat, yakni surga dan neraka bagi manusia sesuai dengan amal perbuatannya selama hidup di dunia.

Surga adalah tempat pemberhentian terakhir bagi orang-orang yang beriman dan banyak melakukan amal kebaikan selama masa hidupnya. Surga berisi dengan kebahagiaan dan kesenangan. Kedua hal tersebut bersifat kekal dan tidak dapat dibandingkan dengan kebahagiaan yang terdapat di dunia.

"Pada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri, merasa senang karena usahanya (sendiri), (mereka) dalam surga yang tinggi, di sana (kamu) tidak mendengar perkataan yang tidak berguna. Di sana ada mata air yang mengalir. Di sana ada dipan-dipan yang ditinggikan, dan gelas-gelas yang tersedia (di dekatnya), dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, dan permadani-permadani yang terhampar." (QS. Al-Gasyiyah ayat 8-16).

Sementara, neraka adalah suatu tempat di akhirat yang sangat tidak menyenangkan. Tempat ini diperuntukkan bagi orang-orang kafir yang melanggar perintah Allah.

Di neraka orang-orang yang berbuat dosa melebihi amal baiknya akan mendapat siksa. Panasnya api neraka tidak dapat dibandingkan dengan api yang ada di dunia.

Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa ayat 56, yang artinya: “Sungguh, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan azab. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana”.

Friday, January 12, 2024

Do'a yang Dibaca Umar bin Khattab agar Diberikan Husnul Khatimah


Umar bin Khattab ditikam saat melaksanakan sholat subuh.

Umar bin Khattab memimpin umat Islam setelah wafatnya Rasulullah SAW dan Abu Bakar Asshidiq. Dalam catatan sejarah, Umar menjadi Amirul Mukminin selama sepuluh tahun atau pada 634 Hijriyah sampai dengan 644 Hijriyah. 

Selama itu pula, Umar mampu memperluas kekuasaan Islam. Di bawah kepemimpinannya, pasukan Muslim mampu menaklukan Mesopotamia, Persia, dan Byzantium Romawi. 

Kesalehan individu dan kesalehan sosial umar bin khatab pun banyak diceritakan para ulama dalam berbagai literatur Islam klasik. 

Umar adalah pemimpin yang adil dalam memutuskan hukum dan membuat kebiajkan. Dia juga gemar menyantuni kaum fuqara dan anak yatim.  

Dia adalah pemimpin yang sering mengamalkan puasa sunnah, membaca Alquran, dan  qiyamullail. Umar wafat pada umur 60 atau 61 tahun. Ada sebuah doa yang dipanjatkan Umar bin Khattab menjelang kematiannya.  

Umar memohon kepada Allah SWT agar diwafatkan dalam  keadaan husnul khatimah tidak melalaikan perintah Allah SWT dan tidak juga gagal melakukan kebaikan dengan mengurangi amal.  

Doa tersebut dapat ditemukan pada kitab at-Tadzkirah karya al Imam Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakar bin Farh Al Anshari Al Khazraji, Al Andalusi, al Qurthubi atau dikenal dengan sebutan Imam Qurtubi  pada Babu Jawaazi Tamanni al- Mauti wa Addu'ai bihi Khoufa Dzahabi al-Din (Bab bolehnya mengharap kematian karena takut kehilangan agama atau jatuh pada kemurtadan). Berikut redaksi doa Umar bin Khattab:

Allahuma qod dho'aftu quwatiy wa kabbirtu sinniy wantasyartu ro'iyyati faqbidhniy ilaiki ghoiro mudhoyi'i wa laa muqosiriy 

"Ya Allah, kekuatanku telah melemah. Usiaku telah bertambah tua, dan rakyatku telah menyebar. Maka bawalah aku padaMu tanpa menjadi orang lalai dan gagal,"

Tak lebih dari sebulan setelah doa itu dipanjatkan, Umar bin Khattab wafat. Di pengujung hayatnya, Umar ditikam seorang Majusi yakni Abu Lulu'a Fairus bediri dan sholat Subuh bersama Umar. Dengan pisaunya dia menikam Umar bin Khatab sebanyak enam kali salah satunya di bawah pusarnya. Umar kemudian dibawa ke rumahnya dalam kondisi darah mengalir dan tak sadarkan diri. 

Para sahabat kemudian membangunkan umar dengan mengingatkan padanya waktu sholat. Seketika Umar pun terbangun dan mengerjakan sholat. Dia lalu menanyakan siapa yang menikamnya. 

Para sahabat menjawab bahwa Abu Lulu'a bin Mughirah bin Shubah yang telah melakukannya. Umar pun bersyukur kepada Allah SWT kematiannya tidak di tangan orang yang beriman.  Dalam sejumlah riwayat disebutkan bahwa jelang wafatnya, Umar  meminta pada izin pada Aisyah agar dirinya dapat dimakamkan di samping Rasulullah SAW. Aisyah pun mengabulkan permintaan Umar bin Khattab. Setelah itu Umar wafat.     

Dari tatapan mata saja bisa mencerminkan isi hati


Ya Allah SWT..
Hamba selalu belajar dan berusaha untuk bersyukur atas takdir yang Engkau tetapkan untuk hamba. Karena hamba yakin, itu pasti yang terbaik untuk hamba karena Engkau tidak pernah menzalimi hamba-Mu..alhamdulillah, tidak ada takdir yang tidak indah Engkau takdirkan untuk hamba ya Allah SWT.

Semoga Engkau selalu melindungi dan menjaga hamba dan anak hamba dari mereka yang zalim dan fasik. Hamba tidak akan pernah tahu apa yang terjadi kedepan karena itu kuasa-Mu ya Allah SWT. Namun hamba selalu untuk berusaha dan memohon kepada-Mu agar hamba bisa menjadi lebih baik lagi dihadapan-Mu ya Allah SWT disetiap perputaran waktunya.

Semua milik-Mu ya Allah SWT dan akan kembali kepada-Mu ya Allah SWT.

Hamba memohon agar Engkau lindungi dan hindarkan hamba dan anak kandung hamba dari orang-orang zalim dan fasik. Sesungguhnya hanya Engkau yang Maha mengetahui isi hati dan apa yang akan terjadi. Ini semua telah menjadi rahasia-Mu ya Allah SWT. Telah hamba serahkan masa depan hamba dan anak kandung hamba hanya kepada-Mu ya Allah SWT.

Ya Wahab, tolong hamba dan anak kandung hamba dari semua kezaliman mereka. Hanya kepada-Mu tempat hamba memohon pertolongan ya Mujib (aamiin).


Ada milkshake coklat ala cafe

 



Bahan-bahan:

  • 200 ml susu cair
  • 25 ml gula cair
  • Es batu secukupnya
  • 4 sdt bubuk coklat

Topping:

  • Whip cream
  • Wafer
  • Oreo

Cara membuat:

  1. Masukkan semua bahan ke dalam blender.
  2. Blender sampai halus.
  3. Tuang ke gelas, tambahkan whip cream, wafer, dan Oreo.
  4. Hias sesuai selera.

Allah SWT menyukai amalan ringan namun istiqomah



Islam mengajarkan umatnya amalan-amalan baik dalam beribadah. Amalan yang dilakukan tidak harus besar, bahkan yang ringan sekalipun mengandung pahala.

Rasulullah SAW pernah mengatakan, ada dua kalimat sebagai amalan ringan tapi memberatkan timbangan pahala. Dua kalimat yang dimaksud adalah lafaz tasbih yang disertai dengan tahmid sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Riyadhus Shalihin Imam An-Nawawi.

"Ada dua kalimat, yang ringan di lisan tetapi berat dalam timbangan dan dicintai oleh ar-Rahman, ' Subhanallah wa bi hamdih (Mahasuci Allah dan Segala puji hanya bagiNya)', dan 'Subhanallahil 'azhim (Mahasuci Allah yang Mahaagung)." Selain dua kalimat tersebut, ada juga amalan lainnya yang dinilai ringan namun berpahala besar. 

Deretan Amalan Ringan yang Berpahala Besar

1. Mengucap Basmalah Sebelum Melakukan Sesuatu

Membaca basmalah sebelum mengerjakan aktivitas termasuk ke dalam amalan ringan yang besar pahalanya. 

Rasulullah SAW dalam sebuah hadits bersabda,

"Setiap amalan yang terdapat kepentingan di dalamnya jika tidak dimulai dengan (menyebut) nama Allah maka terputus (keberkahannya)." (HR Abu Daud dan Nasa'i)

2. Tidur dalam Keadaan Suci

Islam menjunjung tinggi nilai kebersihan. Karenanya, kaum muslimin dituntut untuk selalu suci dalam beribadah, beraktivitas, maupun istirahat seperti tidur.

Tidur menjadi nikmat besar yang Allah SWT anugerahkan kepada hamba-Nya. Karenanya, kaum muslimin disunnahkan bersuci sebelum tidur.

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan." (QS Ar Rum: 23)

3. Mendengarkan Adzan

Mendengarkan adzan juga termasuk amalan ringan yang berpahala besar. Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa mendengar panggilan adzan lalu ia berdoa, "Ya Allah Tuhan panggilan yang sempurna (panggilah Tauhid) dan salat yang didirikan, berilah kepada Muhammad kemuliaan dan keutamaan dan berilah untuknya tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau janjikan kepadanya. 'Akan mendapatkan syafaatku kelak pada hari kiamat." (HR Bukhari)

4. Mengamini Imam Waktu Shalat

Dari Abu Hurairah, ia berkata Nabi Muhammad SAW bersabda :

"Apabila imam beramin maka beraminlah pula karena barangsiapa yang aminnya sesuai dengan aminnya para malaikat maka telah dihapuskan dosanya yang telah lalu. Ibnu Syihab berkata, 'Rasulullah SAW mengucapkan Aamiin."

5. Istiqamah dalam Beribadah

Istiqamah adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya secara berkesinambungan. Rasulullah SAW bersabda,

"Laksanakan amalan semampu kalian. Sesungguhnya Allah tidak bosan sampai kalian (sendiri) yang bosan. Sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang kontinu (berkesinambungan) walaupun sedikit." (HR Abu Daud)




Kisah jenazah Muawiyah yang dimuliakan Allah SWT



Kisah ini diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a. : 

Pada suatu pagi Rasulullah SAW bersama dengan sahabatnya Anas bin Malik r.a. melihat suatu keanehan. Bagaimana tidak, Matahari terlihat begitu redup dan kurang bercahaya seperti biasanya.

Tak lama kemudian Rasulullah SAW dihampiri oleh Malaikat Jibril.

Lalu Rasulullah SAW bertanya kepada Malaikat Jibril : 

“Wahai Jibril, kenapa Matahari pagi ini terbit dalam keadaan redup? Padahal tidak mendung?”

“Ya Rasulullah, Matahari ini nampak redup karena terlalu banyak sayap para malaikat yang menghalanginya.” jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW bertanya lagi : 

“Wahai Jibril, berapa jumlah Malaikat yang menghalangi matahari saat ini?”

“Ya Rasulullah, 70 ribu Malaikat.” jawab Malaikat Jibril.

Rasulullah SAW bertanya lagi : 

“Apa gerangan yang menjadikan Malaikat menutupi Matahari?”

Kemudian Malaikat Jibril menjawab : 

“Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah SWT telah mengutus 70 ribu Malaikat agar membacakan shalawat kepada salah satu umatmu.”

“Siapakah dia, wahai Jibril?” tanya Rasulullah SAW.

“Dialah Muawiyah…!!!” jawab Malaikat Jibril.

Rasulullah SAW bertanya lagi : “Apa yang telah dilakukan oleh Muawiyah sehingga saat ia meninggal mendapatkan kemuliaan yang sangat luar biasa ini?”

Malaikat Jibril menjawab : 

“Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Muawiyah itu semasa hidupnya banyak membaca Surat Al-Ikhlas di waktu malam, siang, pagi, waktu duduk, waktu berjalan, waktu berdiri, bahkan dalam setiap keadaan selalu membaca Surat Al-Ikhlas.”

Malaikat Jibril melanjutkan penuturannya : 

“Dari itulah Allah SWT mengutus sebanyak 70 ribu malaikat untuk membacakan shalawat kepada umatmu yang bernama Muawiyah tersebut.”

Subhanallah ..

Rasulullah SAW bersabda : 

”Apakah seorang di antara kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Al-Qur’an dalam semalam?” Mereka menjawab, “Bagaimana mungkin kami bisa membaca sepertigai Al-Qur’an?” Lalu Nabi SAW bersabda, “Qul huwallahu ahad itu sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.” (H.R. Muslim no. 1922)

Subhanallah…….

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan bermanfaat yang bernilai ibadah lewat tulisan ini dan mengamalkan dalam kehidupan sehari – hari.

Rasulullah S.A.W bersabda :

“Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala.
” (HR. Al-Bukhari)

Tidak menyukai bukan berarti membenci


MasyaaAllah Tabarakallah..
Terkadang hikmah dari setiap peristiwa tidak langsung bisa dicermati. Setelah melalui beberapa fase, saya menyadari. Ternyata ucapan itu memang akan bisa menjadi do'a. Maka dari itu saya selalu berusaha belajar untuk bisa berucap yang baik agar menjadi do'a yang dikabulkan Allah SWT.

Tidak pernah terlintas oleh saya untuk bisa bekerja dirumah saja, menitih usaha online sebagai penulis yang otodidak dari nol. Ditolak berkali - kali, sampai masih dalam tahap pengajuan. Semoga hasilnya melebihi ekspektasi saya. Karena saya berharap dan memohon hanya kepada Allah SWT. Saya ingin menjadi manusia yang bermanfaat didalam kebaikan agar selalu disayang Allah SWT.

Untuk semua takdir yang tertulis di Lauh Mahfuz, saya yakin tidak ada tulisan yang buruk dari Allah SWT. Karena Allah SWT tidak akan pernah menzalimi hamba-Nya. Hanya terkadang khilaf dan salah yang membuat hamba-Nya menzalimi dirinya sendiri. Astaghfirullah, saya selalu ingin belajar memperbaiki diri dan menjadi lebih baik dimata Allah SWT. Sebab hanya Allah SWT yang Maha berkuasa di alam semesta ini. Tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT, bila Allah SWT sudah berkata " Kunfayakun " maka apa yang terjadi, terjadilah.

Saya teringat kisah saya dimasa kecil, sekitaran umur 4-5 tahun dengan almh.nenek saya. Saya pernah dibelikan sepeda baru olehnya, masyaaAllah..Al-Fatihah untuk nenek saya di alam barzah, semoga nanti pada waktunya bisa bertemu kembali di surga-Nya Allah SWT.

Mengenang sekilas almh.nenek saya, beliau seorang guru ngaji dan penceramah. Setahu saya dia termasuk dalam Nahdatul Ulama, ikut berperan dalam mendirikan RRI di provinsi Jambi dan pernah menjadi anggota DPRD Jambi. Beliau merantau dari pulau jawa ke pulau sumatera. MasyaaAllah, begitu hebat perjuangannya. Beliau pernah menghibur saya, seingat saya pernah menceritakan cerita kupu - kupu, menakuti saya dengan rambut panjangnya yang sampai kepinggang. Beliau wangi, jenazah yang terakhir saya cium jenazah almh.nenek saya. Rumah nenek saya luas, ada taman bahkan tiang bendera. Saya ditinggal almh.nenek saya umur 6th, kemudian saya pindah kerumahnya. Terbayang oleh saya, lelahnya saya harus menyapu dan mengepel rumah seluas itu. Makanya saya sampai terpikir, tidak ingin punya rumah yang luas bila tanpa asisten rumah tangga. Begitu juga, bila saya punya tempat praktek apoteker harus ada asisten apoteker. Ya Allah SWT, sungguh indah skenario-Mu. Alhamdulillah, saya dicukurkan pada waktu bayi dirumah almh.nenek saya. Tentunya ada do'a dari almh.nenek saya yang dipanjatkannya untuk saya. Saya juga ingat, pernah mengigit tangan almh.nenek saya. Subhanallah, tidak banyak memori saya bersama almh.nenek saya. Namun selama lebih dari 10 tahun saya menempati rumah almh.nenek saya. Saya bersyukur bisa mempunyai almh.nenek saya, yang menjadi motivator saya untuk tetap tangguh menjalani kehidupan sebagai wanita yang dimuliakan Allah SWT. Saya pernah melihat fotonya, matanya tanpa beban dan bahagia. Saya tidak tahu apa saja amalan almh.nenek saya. Terakhir saya ada bermimpi beliau, beliau senyum kepada saya. Semoga almh.nenek saya ditempatkan disurga Firdaus miliknya Allah SWT (aamiin).

Semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk, taufik dan rahmat-Nya untuk hamba-hamba yang dicintai-Nya. Karena saya selalu ingat, tugas nabi Muhammad SAW hanya menyampaikan berita gembira dan memberi peringatan. Kuasa Allah SWT yang memberikan petunjuk. Tidak ada yang bisa menyesatkan bila Allah SWT berikan petunjuk dan sebaliknya.

Alhamdulillah, sungguh Engkau Maha baik ya Allah SWT. Hamba malu bila harus berkeluh kesah, karena nikmat-Mu sungguh bertubi-tubi untuk hamba. Jadikan hamba agar selalu pandai dan dapat bersyukur, diberikan selalu kesabaran untuk hal yang hamba sukai ataupun yang tidak hamba sukai. Saat ini hamba terus belajar agar menjadi makhluk ciptaan-Mu untuk selalu Engkau sayangi ya Allah SWT.

Semoga disaat dan waktu yang tepat Engkau kabulkan do'a-do'a dan harapan hamba hanya kepada-Mu. Dihari Jum'at perbanyak sholawat dan panjatkan do'a ya, sebab ada waktu mustajab dikala sore sehabis ashar. Semoga kita selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT didunia dan diakhirat (aamiin).

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...