Menjadi pekerja keras bukanlah sesuatu yang terjadi dengan sendirinya. Konsistensi dan ketekunan adalah kualitas dan karakteristik yang diasosiasikan dengan pekerja keras. Banyak orang yang memiliki kedua aspek tersebut, tetapi Anda baru bisa dianggap pekerja keras jika mau berusaha dan berdedikasi dengan memanfaatkan potensi terbaik.
Jadilah pribadi yang optimis
Optimisme membuat seseorang lebih mudah menjadi pekerja keras. Orang-orang optimis melihat hal-hal negatif sebagai sesuatu yang terjadi karena cara hidup yang kurang bijaksana dan pola pikir yang salah. Gunakan cara pandang yang sama agar Anda mampu melihat kejadian baik dan buruk dengan bersikap optimis.
- Saat menghadapi situasi yang sulit, berusahalah melihat sisi positifnya. Contohnya: ketika Anda harus melakukan presentasi, alih-alih mengeluh karena diberi tanggung jawab, manfaatkan tugas ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan dedikasi dan etos kerja kepada atasan.
- Pikirkan hal-hal positif sebagai sesuatu yang permanen dalam kehidupan sehari-hari. Cara ini membuat Anda lebih bersemangat saat bekerja.
- Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang optimis mendapatkan nilai tes yang lebih tinggi untuk mengukur keberhasilan dan persepsi diri. Anda akan lebih mudah menyadari kelemahan diri sendiri jika memiliki persepsi diri yang lebih positif.
Lihatlah masalah sebagai kesempatan belajar
Lihatlah masalah sebagai kesempatan belajar
Selesaikan tugas satu per satu
- Performa kerja akan menurun jika Anda melakukan beberapa tugas secara bersamaan. Walaupun Anda merasa mampu menyelesaikan lebih banyak tugas, cara tersebut membuat Anda kehilangan informasi dan petunjuk penting.
- Pikiran yang sering teralihkan karena banyaknya tugas membuat bagian otak yang bertanggung jawab memberikan solusi masalah dan berpikir kreatif tidak mampu bekerja secara optimal.
- Hasil riset mendukung pendapat ilmuwan yang mengatakan bahwa “empati yang diniatkan” (willed empathy) dengan membayangkan penderitaan orang lain akan memicu respons otak yang sama ketika rasa empati muncul secara alami.
- Akui bahwa pemahaman Anda terbatas dan pertimbangkan baik-baik kapan Anda perlu berempati dan mengekspresikannya.
No comments:
Post a Comment
Silahkan ketik sambil senyum ya