Anak bukan untuk dijadikan bola mainan

MasyaaAllah Tabarakallah.. 

Ini Dilanomera Suhelizy ketika masih dirumah purnama. Tidak direncanakan mulai ngontrak di purnama tanggal 6 Juni 2016 selama 3 tahun dan Dilan lahir di tanggal 7 Juni 2017. Alhamdulillah, sungguh rencana Allah SWT selalu yang terbaik. Tepat di 2 tahun, pindah ke rumah subsidi atas nama saya sendiri dengan tenor cicilan 15 tahun. Bila rencana saya, tepat di 17 tahun cicilan lunas inginnya rumah subsidi di jual untuk pendidikan Dilan menjadi pilot. Karena saya juga masih punya cita - cita untuk bangun rumah dengan desain sendiri. Namun takdir berkata lain dan rencana Allah SWT selalu yang terbaik. Semoga Allah SWT beri ganti dengan yang lebih baik (aamiin). 

Rasanya disaat hamil sambil kerja praktek profesi apoteker di apotek itu menyenangkan. Tidak merasa beban dan lelah, karena mikirnya ibu aktif anak didalam perut juga akan ikut aktif. Apalagi di setiap paginya di apotek, anak didalam perut diajak untuk menghitung dan menganalisa 5P. Pernah melihat informasi media, mengajak anak berhitung di waktu hamil bisa meningkatkan kecerdasan anak. Alhamdulillah, sebelum 6 bulan di TK saja Dilan sudah bisa menghitung 1-100, hanya dia suka menulis angka 2 terbalik. 

Anak bukan bola mainan yang bisa diperlakukan sesukanya. Anak punya hati dan perasaan. Mereka juga punya akal pikiran. Tidak boleh mengajari anak untuk berbohong atau menjelaskan sesuatu yang diluar logika. Ajarkan anak sesuai perkembangan umurnya dengan metode 7 x 3. Tidak boleh membentak anak karena akan memutuskan sel - sel syarafnya. 

Sayangi anak dengan hati, tidak boleh menginginkan anak sesuai dengan keinginan orang tua saja. Karena anak berhak menentukan hidup nya sendiri, selagi masih dalam koridor yang benar. Landaskan iman dan takwa, didik dengan agama dan aqidah yang baik. InsyaaAllah, selalu memohon dan mendo'akan yang baik untuk anak dan serahkan kepada Allah SWT untuk impian dan cita - cita nya. Pasti akan Allah SWT berikan yang terbaik (aamiin).