Saturday, February 3, 2024

Persalinan normal atau SC yang membedakan niat dan tujuannya saja


Operasi Caesar

Operasi caesar atau sc adalah prosedur pembedahan yang akan membantu bayi untuk lahir melalui sayatan  yang dokter dan tim medis lain buat di dinding perut ibu dan dinding rahim (rahim).

Tindakan ini perlu ibu jalani bila ada masalah atau kondisi yang mencegah bayi lahir secara pervaginam.

Operasi ini juga bisa terjadi tanda rencana (darurat) bila ada masalah yang baru muncul selama persalinan.

Bila ibu tidak memiliki masalah serius dengan kehamilan atau persalinan, persalinan pervaginam biasanya merupakan cara teraman bagi bayi untuk dilahirkan. Sebagian besar wanita melahirkan melalui vagina (sekitar 2 dari setiap 3 kelahiran).

Tujuan dan Indikasi Operasi Caesar

Tujuan sc adalah melahirkan bayi yang sulit untuk dilahirkan secara pervaginam. Misalnya sebagai sebagai penanganan darurat bila kondisi kehamilan bisa membahayakan nyawa ibu atau janin. 

Berikut adalah beberapa alasan dokter akan merekomendasikan jenis persalinan tersebut :

  • Persalinan tidak berjalan normal, misalnya karena jalan persalinan yang sulit. 
  • Perubahan detak jantung bayi.
  • Bayi berada dalam posisi yang tidak biasa, seperti sungsang atau melintang. 
  • Persalinan kembar dengan waktu kelahiran terlalu dini atau bayi tidak dalam posisi kepala menunduk.
  • Masalah pada plasenta, jika plasenta menutupi pembukaan serviks (plasenta previa), operasi ini direkomendasikan untuk melahirkan.
  • Tali pusat prolaps atau tali pusar terlepas melalui serviks di depan bayi.
  • Ada masalah kesehatan spesifik,  seperti kondisi jantung atau otak.
  • Terdapat penyumbatan fibroid besar yang menghalangi jalan lahir, patah tulang panggul, atau bayi yang memiliki kondisi yang dapat menyebabkan kepala menjadi sangat besar (hidrosefalus parah) mungkin menjadi alasan operasi caesar.
  • Pernah menjalani operasi caesar sebelumnya.

Selain kondisi di atas, operasi caesar juga seringkali menjadi pilihan karena alasan lain, seperti: 

  • Bisa menentukan sendiri tanggal persalinan, sehingga ibu bisa memilih tanggal lahir yang sesuai untuk si bayi.
  • Ibu tidak perlu mengalami kontraksi berjam-jam dan risiko mengalami trauma persalinan lebih kecil.
  • Kemungkinan bayi tertular penyakit infeksi seksual dari ibu sangat kecil. Ibu dengan infeksi menular seksual seperti sifilis, gonore, dan klamidia dapat menularkan penyakit ini kepada anak melalui kelahiran vagina. 

Peringatan dan Kontraindikasi Operasi Caesar (Sectio Caesarea)

Pada umumnya operasi caesar atau sc adalah hal yang aman untuk ibu lakukan. Meski begitu, ada beberapa kondisi di mana bumil tidak direkomendasikan untuk menjalani metode ini.

Beberapa kondisi kesehatan yang menghambat persalinan ini adalah:

  • Penyakit paru.
  • Bumil mengalami gangguan pembekuan darah.
  • Pernah menjalani operasi perut sebelumnya. 

Apa Efek Samping dari Operasi Caesar 

Walaupun operasi caesar pada umumnya aman, tetapi ada efek samping yang perlu diketahui baik untuk ibu dan anak. Berikut efek sampingnya:

1. Dampak untuk ibu

Meskipun operasi ini seringkali diperlukan dalam situasi tertentu, penting bagi ibu untuk memahami dampak yang mungkin terjadi setelah operasi.

Beberapa dampak yang mungkin terjadi adalah:

  • Pemulihan yang lebih lama dan proses penyembuhan yang lebih lambat.
  • Risiko infeksi dan komplikasi pascaoperasi.
  • Kesulitan dalam mobilitas dan aktivitas sehari-hari.
  • Kemungkinan bekas operasi. 
  • Risiko perlekatan (adhesi) pada operasi berikutnya.
  • Dampak psikologis dan emosional sebagai hasil kekecewaan karena tidak melakukan kelahiran normal.
  • Risiko komplikasi anestesi.

2. Dampak untuk bayi

Proses persalinan normal dapat membantu mentransfer kekebalan tubuh dari ibu ke bayi.

Selama persalinan, bayi menerima koloni bakteri yang berguna dari ibu untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hal-hal di tersebut tidak diperoleh melalui persalinan caesar. 

Berikut adalah dampak kelahiran caesar untuk kesehatan bayi lainnya:

  • Risiko penundaan adaptasi pernapasan.
  • Keterlambatan pengeluaran mekonium (kotoran bayi).
  • Kemungkinan kesulitan menyusui di awal.
  • Risiko cedera fisik selama prosedur bedah.
  • Potensi risiko infeksi pascaoperasi.
  • Penundaan ikatan awal dengan ibu.
  • Kemungkinan bayi memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi mengalami alergi atau penyakit autoimun.

Tips Cepat Pulih Setelah Prosedur Operasi Caesar

Setelah menjalani prosedur operasi caesar, pemulihan yang optimal menjadi hal yang penting bagi ibu untuk memulihkan kesehatan dan kembali beraktivitas.

Ada beberapa tips yang dapat diaplikasikan, yaitu: 

  • Istirahat yang cukup adalah kunci dalam proses pemulihan setelah operasi caesar. 
  • Makan makanan bergizi dan seimbang seperti makanan kaya serat, protein, vitamin, dan mineral penting.
  • Ikuti instruksi dokter mengenai penggunaan obat penghilang rasa sakit atau obat lain yang diresepkan setelah operasi caesar. 
  • Meskipun istirahat adalah penting, gerakan ringan dan berjalan dapat membantu melancarkan sirkulasi darah, serta mengurangi risiko pembekuan darah.
  • Pilih pakaian yang nyaman dan longgar yang tidak akan mengganggu sayatan operasi atau membuat merasa tidak nyaman. 
  • Jaga kebersihan luka operasi dengan menjaga area tersebut tetap bersih dan kering. 
  • Hindari aktivitas fisik yang berat, seperti mengangkat barang berat atau melakukan pekerjaan rumah yang memerlukan tekanan pada otot perut.
  • Gunakan bantal untuk mendukung tubuh saat tidur atau beristirahat. Bantal dapat membantu mengurangi tekanan pada area operasi dan memberikan kenyamanan tambahan.
  • Menjaga kebersihan diri dengan mandi secara rutin menggunakan air hangat dan sabun ringan. 
  • Mendapatkan dukungan emosional dari pasangan, keluarga, atau teman dekat. Bicarakan perasaan dan pengalaman operasi dengan orang-orang yang peduli untuk mengurangi beban emosional yang mungkin dirasakan.
  • Ikuti instruksi tim medis mengenai aturan perawatan pascaoperasi dengan seksama. Jangan ragu untuk menghubungi tim medis jika memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai proses pemulihan.

No comments:

Post a Comment

Silahkan ketik sambil senyum ya

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...