Friday, April 19, 2024

Kebahagiaan menurut Islam

Kebahagiaan menurut Islam tidak hanya berkaitan dengan kepuasan jasmani manusia, tetapi juga terhubung langsung dengan keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT.

Kebahagiaan dalam pandangan Islam juga tidak dapat diukur dari banyaknya harta, kekayaan, status sosial, atau kemewahan lainnya. Jika manusia hanya mengukur kebahagiaan dari hal tersebut, tentu dirinya tidak akan pernah merasa puas.

Kebahagiaan menurut islam adalah ketenangan hati dan kenyamanan jiwa yang diperoleh seorang hamba karena anugerah dari Allah SWT.

Kebahagiaan dalam pandangan Islam pada dasarnya selalu bersumber dari hal-hal yang diperintahkan oleh agama. Untuk mencapai titik kebahagiaan tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan beribadah sesuai syariat Islam.

Orang yang bahagia menurut pandangan Islam memiliki tiga ciri-ciri, yaitu berhati alim, berperilaku sabar dalam menghadapi cobaan, dan selalu bersyukur dengan apapun yang dimilikinya.

Orang yang menginginkan kebahagiaan tetapi lupa kepada penciptanya, semua akan menjadi sia-sia. Dalam surat Al-Fath ayat 4, Allah SWT berfirman:

ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.” (QS. Al-Fath:4).

1. Selalu mengingat Allah SWT sebagai dzat yang maha memberi, menciptakan, dan menentukan kebahagiaan pada hamba-Nya.

2. Senantiasa bersyukur atas segala nikmat dan rezeki yang telah Allah SWT berikan berapapun jumlahnya.

3. Selalu ikhlas dalam beribadah dan melakukan perbuatan baik yang hanya ditujukan semata-mata untuk mengharapkan ridha dari Allah SWT.

4. Senantiasa bersikap tawakal, yaitu membebaskan diri dari segala ketergantungan selain Allah SWT dan menyerahkan semua keputusan hanya kepada Allah SWT.

5. Selalu berbuat baik dan menghindari perilaku jahat terhadap sesama.

No comments:

Post a Comment

Silahkan ketik sambil senyum ya

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...