Blog apoteker yang ingin menambah ilmu,wawasan,pengetahuan dan pengalaman. Meliputi artikel secara umum yang membuat bahagia dengan suka membaca. Dan menjadikan blog sebagai media menyalurkan hobi membaca, menulis dan sebagai usaha online "content writing". "Apoteker bahagia adalah Apoteker Try"
Tuesday, January 30, 2024
Di masa gadis termasuk cuek
Hukum dalam Islam
Penting untuk mengetahui hukum dalam Islam. Agar kamu tak salah mengambil keputusan atas sebuat sikap atau perbuatan.
5 Hukum dalam Islam dan contohnya :
1. Wajib
Merupakan suatu perintah yang harus dikerjakan, di mana orang yang meninggalkannya akan mendapat dosa.
Hukum wajib terbagi menjadi empat jenis berdasarkan bentuk kewajibannya, yakni kewajiban waktu pelaksanaannya, kewajiban bagi orang melaksanakannya, kewajiban bagi ukuran atau kadar pelaksanaannya, dan kandungan kewajiban perintahnya.
2. Sunah
Orang yang melaksanakan berhak mendapat ganjaran (pahala), namun tidak akan dosa bila ditinggalkan.
3. Makruh
Makruh secara bahasa artinya mubghadh (yang dibenci). Jumhur ulama mendefinisikan makruh sebagai larangan terhadap suatu perbuatan. Namun, larangan tidak bersifat pasti, lantaran tidak ada dalil yang menunjukkan haramnya perbuatan tersebut.
Artinya, orang yang meninggalkan larangan tersebut akan mendapat ganjaran berupa pahala. Sebaliknya, orang tersebut tidak akan mendapat apa-apa bila tidak meninggalkannya.
4. Mubah
Hukum mubah memberikan pilihan bagi seseorang untuk mengerjakan atau meninggalkannya. Bila dikerjakan, orang tersebut tidak dijanjikan ganjaran pahala. Tetapi, tidak pula dilarang dalam mengerjakannya.
Artinya jika sesuatu bersifat mubah, maka tidak ada pahala atau dosa jika dilakukan.
5. Haram
Secara terminologi, haram adalah sesuatu yang dilarang Allah SWT dan rasulNya. Orang yang melanggar mendapat dosa, sementara orang yang meninggalkannya dijanjikan pahala.
Menurut madzhab hanafi, hukum haram harus didasarkan dalil qathi yang tidak mengandung keraguan sedikitpun. Sehingga kita tidak mempermudah dalam menetapkan hukum haram.
Monday, January 29, 2024
Tidak semua obat nyeri dapat dibeli tanpa resep dokter
Ada beberapa jenis obat analgesik yaitu :
Simple non-opioid analgesics
Analgesik sederhana non-opioid merupakan bentuk analgesik yang paling umum.
Compound analgesics
Compound analgesics atau analgesik majemuk dibuat dari kombinasi dua obat yang berbeda. Obat yang paling sering digunakan dalam senyawa analgesik.
Opioid analgesik
Jenis analgesik ini lebih efektif untuk menghilangkan rasa sakit dibandingkan simple non-opioid analgesik. Jadi obat ini biasanya digunakan untuk sakit sedang sampai sakit parah.
Hanya saja, analgesik opioid dapat menimbulkan efek samping yang lebih banyak dibandingkan jenis analgesik lainnya. Salah satunya ketergantungan atau kecanduan. Itulah sebabnya analgesik opioid hanya tersedia dengan resep dan dipantau oleh dokter.
Setiap jenis analgesik memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda. Misalnya, NSAID berfungsi mengurangi peradangan di tempat nyeri. Selain itu, ia juga dapat digunakan untuk meredakan demam.
Sementara itu opioid bekerja dengan mengaktifkan reseptor opioid di sistem saraf pusat dan perifer. Hal tersebut mengurangi aktivitas saraf, sehingga mengurangi transmisi impuls nyeri. Pada akhirnya, opioid dapat menghilangkan persepsi nyeri dan meningkatkan perasaan senang. Obat-obatan ini bermanfaat untuk nyeri jangka pendek, tapi bisa membuat seseorang ketagihan jika mengonsumsinya dalam waktu lama.
Mempertimbangkan Serkom atau Sertifikat SKD
Cerita dibalik layar untuk memperoleh nilai SKD di tahun 2021.
Bisa berjuta pasal bila diulas dari 20 - 12 - 2015
Selalu berusaha untuk berhusnuzon kepada Allah SWT
Allah SWT tidak pernah menzalimi hamba-Nya
Takdir dalam Pandangan Islam, Nasib Baik-Buruk yang Menjadi Ketetapan Allah SWT
Takdir merupakan ketetapan Allah SWT kepada setiap makhluk ciptaan-Nya. Takdir baik dan buruk bagi makhluk hidup, semua murni ditentukan Allah SWT. Umat muslim wajib mengimaninya.
Percaya dengan adanya takdir menjadi salah satu rukun iman. Penetapan takdir merupakan hak Allah SWT dan tidak ada seorangpun yang mengetahui.
Allah SWT menakdirkan segala sesuatu dengan dua cara. Yang pertama dengan memberikan qudrah atau kekuatan kepada segala sesuatu. Sementara yang kedua yakni membuat segala sesuatu dengan ukuran tertentu dan dengan cara-cara tertentu menurut kebijaksanaan.
Misalnya sebagai contoh, sebutir biji kurma telah ditakdirkan hanya akan menumbuhkan pohon kurma, artinya tidak dapat sebutir biji kurma menumbuhkan apel atau buah zaitun.
Takdir adalah satu undang-undang atau ukuran yang bekerja pada sekalian makhluk Allah SWT. Al-Qur'an telah menyebutkan lewat beberapa ayat yang menjelaskan tentang takdir.
Dalam surat Al-Furqan Ayat 2, Allah SWT berfirman,
Artinya: Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.
Demikian juga dijelaskan dalam surat Al-Qamar Ayat 49,
Artinya: Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
Takdir Allah SWT meliputi segala hal yang ada di alam semesta. Termasuk dalam hal ini, pergantian siang dan malam, berputarnya planet di tata surya hingga takdir yang akan dijalani oleh setiap manusia. Hukum takdir pada manusia tidak ada bedanya dengan hukum takdir pada makhluk lain.
Takdir Baik dan Takdir Buruk
Allah SWT telah menetapkan takdir hamba-hambanya perihal kesengsaraan, kebahagiaan, rezeki dan ajal mereka sebelum mereka diciptakan.
Mengutip buku Qadha dan Qadar oleh Ibnul Qayyim al-Jauziyyah dijelaskan, dari Ali bin Abi Thalib ra, ia berkata, "Kami pernah menguburkan jenazah di pemakaman Baqi' al Gharqad. Tidak lama kemudian, Rasulullah SAW datang kepada kami lalu beliau duduk dan kami pun duduk mengelilingi beliau. Saat itu beliau sedang membawa tongkat kecil yang beliau tegakkan dengan kakinya. Beliau bersabda: 'Tidak ada seorang pun dan tidak ada satu jiwa pun yang bernapas, kecuali tempatnya telah ditulis di neraka atau di surga, Telah pula ditulis, apakah ia akan hidup sengsara atau bahagia.'"
Dalam hadits lain yang diriwayatkan Imran ibn Husain, ia berkata, "Selanjutnya, ditanyakan kepada Rasulullah SAW, 'Ya Rasulullah, apakah telah diketahui antara penghuni surga dan penghuni neraka?' Beliau menjawab, 'ya.' Setelah itu, ditanyakan lagi kepada beliau, 'Lantas apa gunanya orang beramal?' Beliau menjawab, 'Setiap orang akan dimudahkan (menuju jalan) penciptaannya." (HR Muttafaq Alaihi)
Allah yang menciptakan manusia dan Allah pula yang menetapkan keadaan manusia. Di mana manusia hidup dan bekerja adalah takdir Allah, namun Allah memberi kebebasan kepada manusia untuk memilih perbuatan yang ia lakukan.
Manusia mempunyai kebebasan untuk menjalankan hidup atau tidak menjalankan sesuatu, maka manusia bertanggung jawab atas yang ia lakukan dan ia harus menanggung segala akibat dari perbuatan yang ia lakukan.
2 Jenis Takdir dalam Islam
1. Takdir mubram
Menurut Sumber Belajar Kemendikbud, takdir mubram adalah ketentuan mutlak dari Allah SWT yang pasti berlaku dan manusia tidak diberi peran untuk mewujudkannya. Artinya, takdir mubram tersebut tidak akan mengalami perubahan.
Contoh takdir mubram adalah kelahiran, kematian manusia, jodoh, hingga hari kiamat. Sebab, tidak ada manusia yang mengetahui kapan seseorang akan lahir maupun mati. Sehingga itu hanya menjadi rahasia milik Allah SWT.
Hal ini sesuai dengan keterangan dari firmanNya dalam surat An-Nisa ayat 78 yang berbunyi,
Artinya: "Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, "Ini dari sisi Allah," dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka mengatakan, "Ini dari engkau (Muham-mad)." Katakanlah, "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?"
2. Takdir muallaq
Pembagian takdir selanjutnya adalah takdir muallaq. Takdir ini disebut sebagai ketentuan Allah SWT yang mengikuti sertakan peran manusia melalui usaha atau ikhitiar.
Artinya, takdir muallaq dapat diubah ketetapannya berdasarkan usaha atau pun doa seseorang. Contoh takdir muallaq adalah keberhasilan seseorang dalam berdagang karena ia berusaha maksimal.
Dalil takdir muallaq tertulis dalam surat Ar-Rad ayat 11, Allah SWT berfirman mengenai sesuatu yang tidak dapat diubah sampai suatu kaum tersebut mau mengubahnya. Berikut bacaannya,
Artinya: "Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
Beriman dengan adanya takdir artinya meyakini bahwa Allah SWT Maha Kuasa yang menentukan takdir kita. Selebihnya, peran manusia hanya mampu berusaha dan bertawakal kepadaNya.
Dibaca dengan hati !
Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera
MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...
-
Urusan hutang piutang telah diatur dalam Islam, sebab persoalan ini bukan hanya dilakukan orang yang kurang mampu saja melainkan...
-
Obat Wajib Apotek “ Obat dengan penanda huruf K dalam lingkaran merah, yang dikenal dengan Obat Keras, seharusnya hanya dapat diserahkan...
-
Alhamdulillah..mahar itu kerelaan calon istri jadi untuk saya dikala itu, karena memang sudah ada rencana akan menikah setahun setelah memul...