Blog apoteker yang ingin menambah ilmu,wawasan,pengetahuan dan pengalaman. Meliputi artikel secara umum yang membuat bahagia dengan suka membaca. Dan menjadikan blog sebagai media menyalurkan hobi membaca, menulis dan sebagai usaha online "content writing". "Apoteker bahagia adalah Apoteker Try"
Saturday, February 3, 2024
Kisah PKPA di Apotek KF Banteng 356
Cinta seorang Ibu Kandung tanpa balas dan tanpa batas
Keinginan sendiri untuk memakai jilbab disaat kuliah profesi apoteker
Bersikap adil dan berpihak lah pada kebenaran
Ciri Orang Adil Menurut Ajaran Islam: Berpihak pada Kebenaran
Adil berarti memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya dan meletakkan sesuatu pada tempatnya.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah Al Maidah ayat 8 mengenai perilaku jujur dan adil.
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan."
Ayat tersebut memerintahkan untuk menegakkan kebenaran karena Allah, bukan karena manusia atau karena harga diri.
Diterangkan lebih lanjut, ayat tersebut melarang untuk membiarkan kebencian terhadap suatu kaum mendorong untuk tidak berlaku adil kepada mereka.
"Jangan sekali-kali kalian biarkan perasaan benci terhadap sesuatu kaum mendorong kalian untuk tidak berlaku adil kepada mereka, tetapi amalkanlah keadilan terhadap setiap orang, baik terhadap teman ataupun musuh," semakin sempurna keadilan, semakin sempurna pula ketakwaan seseorang. Rasulullah SAW dalam sebuah hadits bersabda yang artinya,
"Hendaklah kalian bersikap jujur, karena jujur itu akan membawa pada kebaikan, sedangkan kebaikan akan membawa ke surga." (HR At Tirmidzi)
Pada zaman nabi, ada salah seorang sahabat yang terkenal sangat jujur. Dia adalah Abu Ubaidah bin Jarrah. Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari, suatu ketika orang-orang Najran pernah datang kepada Rasulullah SAW seraya berkata, "Ya Rasulullah, utuslah kepada kami seseorang yang jujur dan dipercaya."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh aku akan mengutus kepada kalian seseorang yang sangat jujur dan dapat dipercaya." Para sahabat merasa penasaran dan akhirnya menunggu-nunggu orang yang dimaksud oleh Rasulullah itu. Ternyata Rasulullah mengutus Abu Ubaidah bin Jarrah.
Orang Adil akan Ditempatkan di Sisi Allah
Orang adil akan mendapat kedudukan tinggi di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW pernah bersabda dalam salah satu hadits,
"Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil akan ditempatkan di sisi Allah Ta'ala di atas mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya, di sisi sebelah kanan 'Arrahman. Yaitu, orang-orang yang adil dalam menghukumi mereka, adil dalam keluarga mereka, dan dalam mengerjakan tugas mereka." (HR An Nasa'i)
Imam Muslim juga meriwayatkan hadits serupa dengan redaksi, "Sesungguhnya orang-orang yang adil di sisi Allah adalah berada pada mimbar-mimbar dari cahaya di sisi kanan Yang Maha Pengasih dan kedua tangan-Nya adalah kanan, yaitu mereka yang berbuat adil dalam hukum, keluarga dan kekuasaan mereka."
Orang tua yang Durhaka
Hukum Orang Tua Menyakiti Anak dan Dalil-dalilnya
Sifat Tercela Orangtua
1. Bersikap kasar dan memaki anak
2. Orangtua yang pilih kasih
3. Tidak memberikan pendidikan kepada anak
Anak mempunyai hak dan orang tua mempunyai kewajiban dalam islam
Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak dalam Islam
Anak merupakan titipan yang harus dijaga dan menjadi amanah terbesar dari Allah SWT kepada setiap orang tua di dunia ini. Oleh karena merupakan titipan, tentunya terdapat beberapa kewajiban orang tua terhadap anak yang harus dipenuhi.
Terkadang orang tua melupakan beberapa poin penting terkiat kewajibannya terhadap anak. Apabila kewajiban ini dijalankan dengan baik dan benar maka anak akan menjadi insan yang cerdas dan berguna bagi agama dan negara.
Memberikan Nama Terbaik dan Nasab yang Jelas
Nama merupakan hadiah pertama dan utama yang wajib diberikan orang tua kepada anaknya. Setelah anak lahir, tentunya nama dengan makna terbaik menjadi poin penting karena menjadi doa dan harapan untuk anak tersebut kelak.
Memberikan nama yang baik kepada anak tentunya akan menjadi berkah untuk mereka dalam menjalani kehidupan. Seperti kata pepatah bahwa nama merupakan doa yang diberikan orang tua pada anaknya. Nama yang baik juga dapat menjadi cerminan jalan kehidupan anak di masa yang akan datang.
Nasab artinya adalah hubungan darah yang menunjukkan bahwa anak merupakan hasil dari pernikahan yang sah. Oleh karena itu, nasab anak sangat jelas diturunkan dari ayahnya dan berguna untuk menghindari kerancuan nasab ketika anak tersebut menikah.
Pada umumnya, untuk memperjelas nasab ini orang tua memberikan nama belakang ayah untuk anak mereka. Dengan demikian, orang akan tahu siapa ayah dari anak tersebut dan tidak menimbulkan kesalah pahaman atau hal yang tidak diinginkan.
Kewajiban Memberi Susu
Setelah anak lahir, kewajiban orang tua terhadap anak berikutnya adalah memberikan ASI yang menjadi sumber nutrisi bagi anak. Meskipun ASI diberikan oleh ibu, ayah juga berkewajiban untuk mendukung ibu dalam menjalankan program ASI eksklusif agar lancar dan dapat memenuhi kebutuhan anak.
Pasalnya, masalah ASI juga sering terjadi pada beberapa ibu sehingga diperlukan peran ayah untuk menemani dan menyemangati ibu ketika memberi anak ASI. Dukungan fisik dan moril seperti ini dapat membantu ibu demi kelancaran program ASI eksklusif untuk anak.
Kewajiban memberikan ASI ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Quran, yaitu Surah Al-Baqarah ayat 233 yang artinya: “Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama 2 tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan”.
Oleh karena itu, kewajiban memberikan ASI wajib dipenuhi selama 2 tahun penuh agar nutrisi yang didapatkan anak lebih sempurna. Jika terjadi masalah sebelum 2 tahun masa persusuan, amak hal ini haru dimusyawarahkan oleh ayah dan ibu agar tidak membahayakan anak tersebut.
Memberi Nafkah (Makan, Pakaian, dll)
Kewajiban orang tua terhadap anak selanjutnya adalah memberikan nafkah yang cukup dan layak. Nafkah ini berguna untuk menjaga kelangsungan hidup anak supaya selalu sejahtera. Tujuannya adalah agar anak terhindar dari kesusahan hidup di dunia.
Beberapa contoh nafkah yang harus diberikan untuk anak adalah makanan, minuman, pakaian dan kebutuhan lainnya.
Penjelasan terkait hal ini juga disebutkan Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayang 233 yang artinya: “… Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang baik …”.
Berdasarkan ayat tersebut sangat tegas Allah SWT katakan bawah memberikan makanan dan pakaian yang baik untuk ibu dan anak. Asupan makanan dengan gizi yang cukup menjadi dasar sehingga anak mempunyai tubuh yang sehat, otaka yang cerdas dan mental yang kuat.
Kewajiban Memberikan Pendidikan
Orang tua sejatinya merupakan sekolah pertama bagi anak, karena pelajaran pertama bersumber dari ayah dan ibu. Misalnya pelajaran tentang bagaimana cara berbicara, berjalan, makan dan masih banyak lagi. Dengan demikian, pelajaran dasar tersebut adalah hal wajib yang harus diajarkan orang tua pada anak.
Memberikan pendidikan jasmani kepada anak adalah kewajiban orang tua terhadap anak agar mereka dapat merawat diri sendiri, terhindar dari penyakit dan selalu sehat. Pada umumnya, anak akan mengikuti gaya hidup orang tuanya, sehingga ayah dan ibu perlu menerapkan prinsip hidup yang baik pula.
Di samping itu, pendidikan rohani seperti nilai moral dan keagamaan tidak kalah penting untuk diajarkan. Sejak dini orang tua wajib mengajarkan tentang Islam, bagaimana cara shalat yang benar. Mengenal Al-Quran, serta mengetahui doa-doa dasar sebelum melakukan aktivitas.
Apabila pendidikan dasar seperti itu sudah diberikan sejak dini, maka pada saat masuk sekolah anak akan lebih mudah mengikuti pelajaran yang diberikan. Fisik dan mental mereka pun akan lebih siap untuk menghadapi dunia luar dan mengenal banyak orang.
Mengajarkan Nilai Sosial
Selain nilai agama dan moral, orang tua perlu memberikan pendidikan sosial untuk anaknya. Hal ini berguna bagi anak untuk bertemu dan berinteraksi dengan dunia luar. Nantinya anak akan memasuki usia sekolah, bertemu teman baru dan mengenal dunia luar yang menurut mereka masih asing.
Jika anak sudah mendapatkan pendidikan berupa nilai sosial ini, mereka akan lebih mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Mereka bisa mengatasi tekanan yang muncul saat berinteraksi dengan teman-teman yang baru mereka temui.
Menikahkan Anak dengan Pasangan yang Shaleh dan Shalehah
Selain poin-poin di atas, terdapat kewajiban orang tua terhadap anak yang tidak kalah penting. Kewajiban ini adalah menikahkan anak dengan pasangan yang shaleh dan shalehah kelak. Pasangan yang shaleh dan shalehah ini merupakan pasangan yang mempunyai tutur kata baik dan keimanan yang tinggi.
Menikahkan anak dengan pasangan mereka yang memiliki sifat baik, pastinya akan melahirkan keturunan yang baik pula. Sehingga keluarga Anda akan dikaruniai keberkahan dan kebaikan karena berasal dari keluarga yang sama-sama baik.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Anda tentunya perlu menjaga pergaulan anak agar tidak terjerumus ke dalam lingkungan yang kurang baik. Keterbukaan antara anak dan orang tua menjadi salah satu poin penting sehingga ayah dan ibu dapat mengontrol pergaulan dan lingkungan anak.
Sabar dan Memaafkan Anak
Perilaku anak seringkali membuat para orang tua kesal dan selalu terbawa emosi. Terutama ketika anak masih di usia rentan membuat tingkah yang kadang mengganggu aktivitas orang tua. Keadaan seperti ini hendaknya dihadapi dengan sabar dan selalu memaafkan.
Tingkah anak yang kurang baik jika diselesaikan dengan amarah maka anak pun akan berontak dan melawan pada orang tua. Cukup dengan diberi pengertian secara halus anak pastinya bisa mengerti dan berusaha untuk patuh dengan apa yang Anda sampaikan.
Menerapkan kewajiban orang tua terhadap anak adalah hal yang harus dilakukan sebagai wujud menjaga titiap dari Allah SWT tersebut.
Friday, February 2, 2024
Universitas Swasta terakreditasi itu berkwalitas
Dibaca dengan hati !
Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera
MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...
-
Urusan hutang piutang telah diatur dalam Islam, sebab persoalan ini bukan hanya dilakukan orang yang kurang mampu saja melainkan...
-
Obat Wajib Apotek “ Obat dengan penanda huruf K dalam lingkaran merah, yang dikenal dengan Obat Keras, seharusnya hanya dapat diserahkan...
-
Alhamdulillah..mahar itu kerelaan calon istri jadi untuk saya dikala itu, karena memang sudah ada rencana akan menikah setahun setelah memul...