Friday, February 9, 2024

Sejarah Pers di Indonesia

Mengenal Sejarah dan Fakta Menarik Pers di Indonesia

Pers adalah sebuah badan yang bertugas membuat penerbitan media massa. Istilah pers dari bahasa latin yaitu pressare yang diambil dari kata premere berarti "Tekan" atau "Cetak". Istilah ini secara terminologis diartikan sebagai media massa cetak atau media cetak.

Pengertian pers juga dijelaskan dalam UU pers no 40 tahun 1999. Disebutkan pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, serta data dan grafik maupun bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia.

Sejarah dan Asal Usul Pers di Indonesia

Pers di Indonesia sudah digaungkan jauh sebelum kemerdekaan. Di awal abad ke-18, Belanda sudah memperkenalkan penerbitan surat kabar di Indonesia. Surat kabar tersebut diterbitkan oleh Belanda dan dipergunakan sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan. Surat kabar pertama di Indonesia adalah Bataviase Nouvelles (Agustus 1744-Juni 1746) berjudul Bataviasche Nouvelles en Politique Raisonnementen atau Berita dan Penalaran Politik Batavia diterbitkan oleh VOC dan hampir seluruh halamannya dipenuhi oleh iklan. Kemudian berganti dengan Bataviasche Courant (1817), Bataviasche Advertentieblad (1827).

Perkembangan pers terus berkembang hingga tahun 1855 terbit surat kabar pertama dalam bahasa Jawa di Purwakarta berama Bromartani. Ada pula surat kabar berbahasa Melayu pertama yaitu Soerat Kabar Bahasa Melajoe yang terbit di Surabaya pada tahun 1956. Pada masa itu surat kabar yang terbit masih dengan campur tangan Belanda sebagai redakturnya. Surat kabar lainnya yang juga terbit adalah Soerat Chabar Betawie (1958), Selompret Melajoe (1860), Bintang Timoer (1862), Djoeroe Martani (1864), Biang Lala (1867).

Hingga akhirnya, terbitlah surat kabar pertama buatan orang Indonesia di Bandung pada tahun 1907 bernama "Medan Prijaji" yang ditulis oleh Tirto Adhi Soerjo. Surat kabar ini merupakan pelopor lahirnya pers di Indonesia dan menjadi awal mula pers menyuarakan kebebasan dalam berpendapat. Banyak dari tokoh penggerak di Indonesia ikut penerbitan surat kabar ini, seperti Tjokroaminoto, Ki Hadjar Dewantara dan Soekarno.

Penerbitan surat kabar ini menjadi secercah harapan bagi para cendekiawan Indonesia dalam memanfaatkan pers sebagai media cetak dan sarana untuk membangkitkan semangat bangsa Indonesia. Ditambah lahirnya Budi Utomo pada Mei 1908 yang menjadikan pers sebagai sarana komunikasi utama dan menjadikan lahirnya beberapa surat kabar lahirnya yaitu Benih Merdeka, Sora Ra'Jat Merdika, Fikiran Ra'jat, Daulat Ra'jat, Soeara Oemoem serta lahir pula organisasi Persatoean Djoernalis Indonesia (PERDI) pada tahun 1933 yang diprakarsai oleh Mohammad Yamin, W.R Supratman. Organisasi ini memiliki visi untuk menjadikan wadah pikiran bagi masyarakat untuk mendorong perjuangan dan persatuan bangsa Indonesia.

Tak lama sejak penerbitan tersebut, Jepang mulai menjajah Indonesia pada 1942. Hal ini membuat seluruh kebijakan pers berubah. Penguasa militer Jepang menguasai ranah Pers Indonesia dan menerbitkan beberapa surat kabar baru seperti Jawa Shinbun, Boernoe Shinbun, Celebes Shinbun, Sumatera Shibun, Ceram Shinbun. Setelah masa kemerdekaan Indonesia, eksistensi pers semakin berkembang, isinya yang tidak hanya membahas mengenai kepentingan kolonial Jepang dan Belanda membuat banyak orang mulai memburu koran untuk membaca informasi penting lainnya.

Akhirnya ada 1946, seluruh wartawan, pemimpin surat kabar dan redaksi dari Indonesia berinisiatif untuk melakukan pertemuan di Balai Pertemuan Sono Suko (Gedung Monumen Pers).Para wartawan tersebut membahas mengenai semangat revolusi dan langkah tegas Indonesia untuk bangkit dari belenggu Belanda. Hasilnya, disepakati dibentuknya organisasi wartawan Indonesia bernama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai Mr. Soemanang Soerjowinoto sebagai ketuanya.

Surga di telapak kaki ibu lewat do'a ibu sholehah



MasyaaAllah Tabarakallah..
Do'a ibu sudah seperti do'a nabi. Ibu sholehah yang berarti ibu yang takut kepada Allah SWT. Ibu yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Dengan menjalankan kewajibannya sebagai hamba Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.

Jangan jadi ibu yang zalim. Dengan alibi yang mengandung dan melahirkan apalagi sampai menyusui dan mengungkitnya, Allah SWT tidak menyukai mengungkit kebaikan bukan karena Allah SWT. Karena sebagai wanita itu sudah kodratnya. Mengandung, melahirkan dan tidak diwajibkan untuk menyusui karena bisa menggunakan jasa ibu susu seperti ibu susu Nabi Muhammad SAW yaitu Halimatus Sa'diah.


Sungguh Allah SWT itu Maha Adil, karena mudah bagi Allah SWT menunjukkan kuasa-Nya. Semua Allah SWT kembalikan ke niat. Bila karena Allah SWT, pasti dapat balasan terbaik dari Allah SWT.

Alhamdulillah..walaupun saya tidak bisa merasakan kasih sayang dari seorang ibu yang ikhlas karena Allah SWT, sampai saat ini saya belajar untuk ikhlas menyayangi anak saya karena Allah SWT. Nikmat rasanya mencintai dan menyayangi anak karena Allah SWT. MasyaaAllah, anak kandung hamba bisa menjadi penyejuk hati hamba ya Allah SWT.

Melihatnya tidur nyenyak, makan lahap, tertawa riang membuat hati ini rasanya bahagia dan selalu bersyukur kepada-Mu ya Allah SWT. Nikmat Engkau mana lagi yang harus hamba dustakan ya Allah SWT ? Alhamdulillah, Engkau amanah kan dan anugerahkan anak yang sholeh.

Semoga hamba selalu Engkau beri hidayah untuk selalu mendo'akan anak hamba karena Engkau ya Allah SWT. Karena hamba selalu yakin, do'a menjadi kekuatan dan senjatanya orang - orang mukmin muslimin.

Ya Allah SWT, tolong agar Engkau selalu melindungi hamba, anak kandung hamba dan anak - anak yang hamba sayangi karena Engkau ya Allah SWT serta orang - orang mukmin muslimin di dunia dan di akhirat (aamiin).

Beda antara IQ dan EQ


Ini Perbedaan EQ dan IQ yang Perlu Diketahui Orangtua

Setiap orangtua tentu menginginkan anaknya tumbuh cerdas. Namun, seringkali kecerdasan anak dilihat orangtua dari segi akademis atau nilai IQ saja. Padahal, kecerdasan itu memiliki pengertian yang sangat beragam, lho. Dua di antaranya yang akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini adalah kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ).

Intelligence Quotients (IQ) adalah kemampuan seseorang untuk menalar, memecahkan masalah, belajar, memahami gagasan, berpikir, dan merencanakan sesuatu. Kecerdasan ini digunakan untuk memecahkan masalah yang melibatkan logika.

Sementara itu, Emotional Quotients (EQ) merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali, mengendalikan, dan menata emosi serta perasaan, baik itu perasaan sendiri maupun perasaan orang lain. Kecerdasan ini juga memberi kesadaran mengenai rasa empati, cinta, kemampuan memotivasi diri, dan kemampuan untuk menghadapi kesedihan dan kegembiraan secara tepat.

Sementara itu, Emotional Quotients (EQ) merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali, mengendalikan, dan menata emosi serta perasaan, baik itu perasaan sendiri maupun perasaan orang lain. Kecerdasan ini juga memberi kesadaran mengenai rasa empati, cinta, kemampuan memotivasi diri, dan kemampuan untuk menghadapi kesedihan dan kegembiraan secara tepat.

Kedua jenis kecerdasan itu tidak bisa dipisahkan, sehingga jika ditanya mana yang paling penting di antara keduanya, tentu saja keduanya penting untuk dimiliki. Namun sebagai orangtua, penting juga untuk mengetahui perbedaan antara IQ dan EQ, sebagai berikut :

1. IQ Dibawa Sejak Lahir, sedangkan EQ Dapat Diasah

IQ merupakan kecerdasan yang dibawa oleh anak sejak lahir, sedangkan EQ adalah kecerdasan yang berkembang seiring pertumbuhan psikis anak. Perkembangan EQ dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor luar, seperti lingkungan yang dapat mendukung kecerdasan emosional si anak lebih terarah.

Sementara itu, meskipun bawaan sejak lahir, bukan berarti IQ seorang anak tidak bisa berkembang. Ilmu pengetahuan yang diperolehnya dari berbagai jalur pendidikan, akan membuat kecerdasan intelektual anak menjadi terasah.

2. IQ=Logika, EQ=Empati

Menurut para pakar psikologi, IQ merupakan kemampuan intelektual yang dimiliki anak untuk memecahkan sebuah masalah dengan unsur-unsur matematik dan logika. Sementara EQ merupakan kemampuan untuk menghadapi masalah dengan melakukan berbagai pertimbangan emosi, empati untuk menempatkan diri dalam suatu kondisi, sebelum akhirnya membuat sebuah keputusan.

3. IQ Membuat Pandai dalam Angka, sedangkan EQ Membuat Pandai dalam Bersosialisasi

Anak yang memiliki IQ tinggi akan memiliki keunggulan dalam mengerjakan persoalan yang membutuhkan analisis data matematis, sedangkan anak yang memiliki EQ tinggi akan unggul dalam hal sosialisasi. Rasa empati tinggi yang dimiliki anak dengan EQ tinggi akan membuatnya mudah dekat dengan orang-orang di sekitarnya.

4. EQ Tinggi Lebih Berpotensi Menjadi Pemimpin yang Baik

Seperti disebutkan tadi, bahwa anak dengan EQ tinggi akan lebih mudah dekat dengan orang-orang di sekitarnya, karena selalu bertindak menggunakan empati. Karena itu pula lah, mereka dengan EQ tinggi lebih berpotensi menjadi pemimpin yang baik. Namun, bukan berarti mereka yang ber-IQ tinggi tidak bisa menjadi pemimpin, ya. Mereka yang memiliki kecerdasan intelegensi tinggi akan cenderung bisa sukses secara individual, yang akan terlihat dari kecerdasannya secara akademis.

Bila berkomunikasi akan ada maksud dan tujuan



Kota Jambi, Jum'at 9 Februari 2024

Alhamdulillah..Allah SWT masih memberikan waktu untuk bernafas hari ini..semoga disetiap waktunya selalu dalam perlindungan dan keridhoan Allah SWT.

Saya bukan tipe yang suka menelepon atau ditelpon apabila tidak ada maksud dan tujuan. Memang suka tidak mengangkat telepon dari nomor yang tidak saya kenal, apalagi meladeni nomor-nomor yang tidak jelas.

Pada saat saya kerja praktek profesi apoteker, saya tidak suka memberikan nomor telepon saya ke siapapun di tempat kerja kecuali karyawan apotek saja. Karena sudah ada nomor telepon apotek, bila keperluan untuk urusan apotek silahkan menghubungi nomor telepon apotek saja.

Saya sangat menjaga privasi saya, termasuk nomor telepon. Saya juga tidak tahu sebabnya, saya memang tidak suka mengobrol via telepon. Karena dengan melihat langsung wajah yang kita ajak berkomunikasi, seperti bisa menggambarkan topik pembicaraannya. Hanya saja, bila topiknya tidak menarik untuk saya. Saya hanya mendengarkan saja.

Saya punya pengalaman, ternyata suara manusia itu bisa mirip. Itu saya dengarkan langsung dari inisial R dan Y yang masih ada hubungan 1 keturunan dari bapak. Berarti suara saya juga bisa mirip dengan siapa kah ? Yang jelas saya bukan tipe yang suka angkat telepon dan berbicara untuk hal yang tidak penting. Untuk hal yang penting, saya tidak suka berbicara via telepon.

Jadi, bila saya sampai menghubungi siapapun termasuk pihak berwajib. Itu sudah termasuk urgent. Karena saya bukan tidak suka berurusan dengan polisi, namun bila sudah ada tindak kriminalitas sebagai WNI saya akan menggunakan dan memanfaatkan hukum yang ada di Negara Indonesia. Saya WNI bukan penjajah.

Bila ada WNI yang ingin menunjukkan jati dirinya sebagai profesi apoteker di Negara nya sendiri saja bisa dibahayakan, pihak mana yang mempunyai hak,wewenang dan kewajiban untuk menjaga saya ? Bagi saya, TNI dan Polri adalah benteng NKRI !

Jangan remehkan hukum Indonesia karena dibangun berideologi pancasila yang pertama " Ketuhanan yang Maha Esa " dan berlandaskan UUD 1945. Bila merasa WNI yang mempunyai KTP, jangan merugikan negara sendiri. Perlu kembali ke bangku SD dan pelajari kembali pelajaran PPKN !

Saya saja masih ingat, merk buku SD yang terkenal pada zaman saya ada Yudistira dan Airlangga. Apa perlu sosialisasi kembali pelajaran semasa SD untuk ASN masa kini ? Sepertinya cukup ya, karena pada saat test ASN sudah ada soal - soal TWK !

Hallo Pak Polisi..
Saya Apoteker Try berKTP WNI dari 17 tahun ya. Lahir di Indonesia, dibesarkan di Indonesia. Saya cinta tanah air Indonesia !

Salam Hormat,
apt.Try Sulistya Utami,S.Farm.


Thursday, February 8, 2024

Hikmah dari peristiwa Isra'Miraj

Hikmah Isra Miraj yang Bisa Dipetik Umat Islam

Isra dan Mikraj sendiri pada dasarnya merupakan dua peristiwa berbeda. Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah me Masjidil Aqsa di Palestina.

Sementara Mikraj merupakan naiknya Rasulullah SAW ke Sidratul Muntaha, langit tertinggi yang tak dapat dijangkau oleh siapa pun.

Perjalanan itu dialami Rasulullah dalam waktu yang sangat singkat, yakni hanya dalam semalam.

Berikut bunyi ayat Al-Qur'an yang bicara tentang Isra Miraj :

Subhanalladzi asra bi'abdihi lailam minal-masjidil-harami ilal-masjidil-aqsallazi barakna haulahu linuriyahu min ayatina, innahu huwas-sami'ul-basiir.

Artinya:

"Maha Suci Allah, yang telah menjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda [kebesaran] Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Al Israa-1)

Ada beberapa hikmah dari peristiwa Isra Miraj yang bisa didapat umat Muslim. Berikut di antaranya.

1. Mempercayai kekuasaan Allah SWT

Peristiwa Isra dan Mikraj jadi bukti keagungan dan kekuasaan Allah SWT. Perjalanan Rasulullah SAW seolah tak masuk akal jika hanya dituntaskan dalam satu malam.

2. Ujian keimanan

Menerima kebenaran peristiwa Isra Miraj akan menambah keimanan seorang Muslim.

Hal ini disebutkan dalam ayat suci Al-Qur'an surat Al-Israa ayat 60 :

Wa ma ja'alnar-ru yallati arainaka illa fitnatal linnasi.

Artinya:
"Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia..."

3. Perintah shalat lima waktu

Allah SWT menurunkan perintah salat lima waktu kepada Nabi Muhammad SAW secara langsung melalui peristiwa Isra Mikraj.

Mulanya, Allah SWT memerintahkan Rasulullah untuk menjalankan salat 50 waktu dalam sehari. Namun, Rasulullah meminta keringanan sehingga menjadi salat lima waktu dalam sehari.

Dari sini-lah, salat lima waktu menjadi ibadah wajib bagi umat Muslim.

4. Malam hari sebagai waktu terbaik untuk berdoa

Malam hari adalah waktu yang paling istimewa. Salah satunya dibuktikan dalam perjalanan Isra dan Mikraj yang dialami Nabi Muhammad SAW.

Malam merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa.

Demikian beberapa hikmah Isra Miraj yang bisa dipetik umat Muslim.

Masa Batita Dilan bahagia



Alhamdulillah..
Bila ditanya bahagiakah masa batita anaknya ? Alhamdulillah, ya Allah SWT.

Sebagai ibu yang menyayangi anaknya karena Allah SWT, saya akan selalu berusaha agar tumbuh kembang anak saya optimal dengan bahagia. Menjalani kehidupan sesuai dengan perkembangan umurnya. Tidak ingin mengajarkan sesuatu yang belum sesuai dengan umurnya. Saya menghargai proses, karena dengan proses itulah bisa menentukan hasil.

Bagi saya mall itu bukan hanya tempat untuk berbelanja, karena ada tempat bermain anak - anak jadi saya lebih mengartikan sebagai tempat wisata nya anak - anak bermain. Saya suka mengajak Dilan masa batita nya ke mall dan mengajak permainan anak - anak yang disukainya. Karena saya ingin memberikan memori kebahagiaan untuknya, agar dia bisa bersyukur akan nikmat yang Allah SWT berikan untuknya.

Saya tidak sering mengajaknya ke mall, ada perhitungannya. Karena di profesi apoteker, saya ada belajar manajemen jadi saya aplikasi kan saja di kehidupan saya sehari - hari. Alhamdulillah, apalagi ilmu farmako ekonominya sangat bermanfaat untuk kehidupan saya sehari - hari dalam memanajemen keuangan.

Alhamdulillah, saya hanya berpikir untuk rehat dari karier saya sebagai profesi apoteker sejenak. Dengan tujuan agar nantinya anak saya mengerti dan memahami kenapa saya fokus untuk perkembangannya, agar nantinya tidak ada penyesalan di masa tua saya.

Saya berharap balasan dari Allah SWT, karena itu balasan terbaik. Hanya saja, pada saat menghadap Allah SWT bisa dipertanggungjawabkan sebaik - baiknya amanah dari Allah SWT.

Dari ilmu parenting yang saya pelajari, dalam mendidik anak tidak bisa hanya memerintah atau melarang tanpa penjelasan. Apapun yang kita perintah ataupun kita larang harus kita jelaskan. Disini kita mengajari anak tentang resiko dan konsekuensi. Karena ketika mengambil tindakan atau keputusan pasti ada resiko ataupun konsekuensinya. Dan bagaimana bisa meminimalisirnya.

Walaupun dalam mengasah, mengasih dan mengasuh Dilan. Saya sambil belajar dan langsung praktek. Jadi, tidak ada pembekalan sebelumnya. Dengan usaha, do'a dan saya serahkan hasilnya kepada Allah SWT. 

Semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk, taufik, rahmat dan hidayah terbaik-Nya untuk ibu rumah tangga dalam mengasah, mengasih dan mengasuh anak - anak nya (aamiin).


Perceraian ortu tidak mensuramkan masa depan saya



Alhamdulillah..
Saya selalu bersyukur kepada Allah SWT untuk setiap takdir terbaik dari-Nya. Termasuk takdir anak yang besar dengan sendirinya karena perceraian ortu yang memikirkan diri sendiri dan tidak peduli dengan perkembangan anaknya. Sehingga saya berusaha untuk terus memohon kepada Allah SWT dalam setiap keinginan dan cita-cita saya. Sehingga saya bisa meraih gelar profesi apoteker karena kekuasaan Allah SWT. Allahu akbar !

Saya tidak sedang membuka aib karena perceraian itu bukan suatu aib. Karena ada perceraian yang menjadi ibadah dihadapan Allah SWT, dimana perceraian itu hanya membawa kemudharatan daripada kebaikan. Seperti halnya perceraian saya dengan ex.suami yang hanya memberikan penyakit dan penderitaan lahir batin saya. Alhamdulillah 'ala kulli hal..saya tidak menyesali perceraian saya maupun perceraian yang menjadi ortu saya saat itu. Karena di masa kecil saya mendengar ada hadirnya orang ke-3 yang dihamili oleh bapak kandung saya dan anak diluar nikah nya itulah yang menjadi orang kesekian hadir di dalam rumah tangga saya sehingga terjadi badai di rumah tangga saya. Na'udzubillah minzalik, Neraka sedang menanti untuk para wanita yang menjadi penyebab hancurnya rumah tangga orang lain.

Jadi, tidak perlu ada fakta yang dibalikkan. Karena setiap kejadian ada Allah SWT yang menjadi saksi dan malaikat Rakib dan Atid siap mencatat setiap perbuatan baik dan buruk kalian.

Untuk yang menjadi penyebab badai rumah tangga saya yang terakhir, saya tahu anda hanya saat anda bayi. Dan setelah itu, saya tidak terpikir tentang anda. Tiba-tiba anda hadir disaat kesadaran saya belum pulih. Maksud anda tidak perlu syarat, memang tidak perlu syarat untuk menjadi penyebab hancurnya rumah tangga orang lain. Hanya perlu modal tidak beriman dan siap ke Neraka saja !

Astaghfirullah, ya Allah SWT tolong jaga dan lindungi saya dari sifat ataupun sikap menjadi penghancur maupun penyebab kehancuran rumah tangga orang lain (aamiin).

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...