Monday, February 19, 2024

Jantungnya Al - Quran adalah " Yasin "

Keutamaan Surat Yasin, Salah Satunya Pahala Membaca Al-Qur'an Sepuluh Kali

Keutamaan Surat Yasin

1. Surat Yasin Disebut Jantung Al-Qur'an

Surat Yasin oleh Rasulullah SAW disebut sebagai jantung (kalbu) Al-Qur'an. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Hurairah RA yang diriwayatkan oleh Abu Bakar Al-Bazzar, ia mengatakan :

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai kalbu dan kalbu Al-Qur'an adalah surat Yasin."

2. Pahala Membacanya Setara dengan Membaca Al-Qur'an Sepuluh Kali

Dalam riwayat diterangkan bahwa orang yang membaca surat Yasin mendapat pahala yang setara dengan membaca Al-Qur'an sepuluh kali.

Artinya: Dari Anas RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai kalbu (inti) dan kalbu Al-Qur'an adalah surat Yasin. Barangsiapa membaca surat Yasin, maka Allah mencatat baginya karena bacaan surat Yasin itu pahala membaca Al-Qur'an sepuluh kali."

3. Memberi Ampunan Dosa Apabila Dibaca Malam Hari

Apabila surat Yasin dibaca pada malam hari, orang yang membacanya pada keesokan harinya akan diampuni dosa-dosanya. Sebagaimana dikatakan dalam hadits berikut :

Artinya: Dari Al-Hasan mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barangsiapa yang membaca surat Yasin di malam hari, pada keesokan harinya ia diampuni. Dan barangsiapa yang membaca Ha Mim yang di dalamnya disebutkan Dukhan (surat Ad-Dukhan), maka pada pagi harinya diampuni."

4. Surat yang Dibacakan untuk Orang-Orang yang Telah Wafat

Surat Yasin juga dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dibacakan kepada orang-orang yang telah wafat.

Artinya: Rasulullah SAW bersabda "bacakanlah ia untuk orang-orang mati kalian. Yakni surat Yasin tersebut. (HR. Nasai).

Mengenai keutamaan surat Yasin tersebut, sebagian ulama mengatakan bahwa apabila surat ini dibaca dalam suatu urusan yang sulit, maka Allah SWT akan memudahkan urusannya.

Misalnya, ketika surat Yasin dibacakan untuk orang yang sedang sakaratul maut kemudian ditujukan untuk memohon rahmat Allah SWT serta agar rohnya dapat keluar dengan mudah.

5. Dianjurkan untuk Dihafal Umat Nabi Muhammad SAW

Surat Yasin juga menjadi salah satu surat yang dianjurkan untuk dihafal umat Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dikatakan dalam hadits berikut :

Artinya: Dari Ibnu Abbas, ia mengatakan bahwa Nabi SAW pernah bersabda, "Sungguh aku menginginkan bila surat Yasin berada di dalam kalbu setiap orang dari umatku."

6. Memberi Kemudahan dalam Meraih Hajat-Hajat Pembacanya

Keutamaan membaca surat Yasin, yakni dapat menjadi kemudahan untuk kita dalam meraih hajat-hajat.

Diriwayatkan dari Atha' bin Abi Rabbah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :

Artinya: "Siapa yang membaca Surat Yasin pada awal pagi, seluruh hajatnya akan dikabulkan oleh Allah." (HR Ad-Darimi).

Keutamaan ayat kursi

Keutamaan Membaca Ayat Kursi, Dilindungi di Dunia dan Dimudahkan Masuk Surga

Membaca Ayat Kursi menjadi satu amalan yang memiliki banyak keutamaan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Ayat Kursi menjadi ayat paling utama dalam Al-Qur'an.

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda tentang Ayat Kursi:

"Di dalam surat Al-Baqarah ada satu ayat yang menjadi kepala kepada semua ayat ayat Al-Qur'an, tidak dibaca ayat itu di dalam rumah yang ada setan di dalamnya melainkan ia keluar daripada rumah itu yaitu ayat kursi."

Keutamaan Membaca Ayat Kursi

1. Dilindungi dari jin dan setan

Keutamaan membaca ayat kursi yaitu dijauhi dari kejahatan serta godaan jin dan setan yang terkutuk. Hal ini sebagaimana dalam hadits riwayat Anas bin Malik RA, beliau berkata Rasulullah SAW bersabda:

"Apabila seseorang dari umatku membaca ayat kursi 12 kali, kemudian dia berwudhu dan mengerjakan salat subuh, niscaya Allah akan menjaganya dari kejahatan setan dan derajatnya sama dengan orang yang membaca seluruh Al-Qur'an sebanyak 3 kali, dan pada hari kiamat ia akan diberi mahkota dari cahaya yang menyinari semua penghuni dunia."

2. Mendapat perlindungan Allah SWT

Ayat Kursi juga bisa menjadi amalan yang rutin dibaca setelah menjalankan sholat fardhu. Bagi siapapun yang membaca Ayat Kursi usai sholat fardhu maka akan mendapat perlindungan Allah SWT.

Dalam hadits disebut dari Hasan bin Ali, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:

"Barangsiapa yang membaca ayat kursi di setiap akhir salat fardhu maka ia berada dalam perlindungan Allah sampai salat berikutnya." (HR. Thabrani)

3. Ayat paling utama dari seluruh ayat Al-Qur'an

Ayat kursi disebut sebagai kepala ayat-ayat Al-Qur'an. Ayat Kursi menjadi ayat yang paling utama, sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah yang berkata bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

"Di dalam surat Al-Baqarah ada satu ayat yang menjadi kepala kepada semua ayat ayat Al-Qur'an, tidak dibaca ayat itu di dalam rumah yang ada setan di dalamnya melainkan ia keluar daripada rumah itu yaitu ayat kursi."

4. Dimudahkan masuk surga

Keutamaan lain dari Ayat Kursi adalah dimudahkan untuk masuk surga. An Nasa'i, Ibnu Hibban dan Ath-Thabrani meriwayatkan dari Abu Umamah, Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat wajib, maka tidak ada yang bisa menghalanginya untuk masuk surga kecuali kematian." (HR An Nasa'i).

5. Ayat yang agung melebihi langit dan bumi

Rasulullah SAW pernah bersabda terkait keagungan Ayat Kursi. Disebutkan bahwa Ayat Kursi memiliki keagunan yang melebihi langit dan bumi.

"Seperti diceritakan Abdullah bin Mas'ud: "Tidaklah Allah menciptakan langit dan bumi melebihi agungnya Ayat Kursi (karena di dalam ayat tersebut telah mencakup Nama dan Sifat Allah)." Sufyan ats-Tsauri berkata, "Sebab ayat kursi merupakan (salah satu) kalamullah (perkataan Allah), sedangkan kalamullah itu lebih agung dari ciptaan Allah yang berupa langit dan bumi" (HR Tirmidzi).

6. Setara membaca seperempat Al-Quran

Rasulullah pernah bertanya kepada salah seorang lelaki dari kalangan sahabatnya, "Hai Fulan, apakah kamu sudah menikah?" Laki-laki itu menjawab, "Belum, karena aku tidak mempunyai biaya untuk menikah." Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bertanya, "Bukankah kamu telah hafal qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlas)?" Lelaki itu menjawab, "Memang benar." Nabi sallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "seperempat Al Quran."

"Bukankah kamu telah hafal qulya ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun)?" Laki-laki itu menjawab, "Benar." Nabi sallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "seperempat Al Quran."

"Bukankah kamu telah hafal idzaa zulzilati (surat al zalzalah)?" Laki-laki itu menjawab, "Benar." Nabi sallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "seperempat Al Quran."

"Bukankah kamu telah hafal idzaa jaa'a nashrullah (surat an nashr)?" Laki-laki itu menjawab, "Benar." Nabi sallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "seperempat Al Quran."

"Bukankah kamu telah hafal ayat kursi (Allahu laa ilaha illa huwa)?" Laki-laki itu menjawab, "Benar." Nabi sallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "seperempat Al Quran." (HR. Ahmad, dikutip Ibnu Katsir saat menjelaskan tafsir ayat kursi). 

7. Menjaga saat tidur

Ayat kursi juga bisa dibaca sebagai zikir sebelum tidur. Dengan bacaan Ayat Kursi, Allah SWT akan menjaga ketika terlelap. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW:

"Apabila engkau mendatangi tempat tidur (di malam hari), bacalah Ayat Kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga waktu pagi" (HR. Al-Bukhari).

Itulah beberapa keutamaan yang bisa didapatkan dengan membaca Ayat Kursi.

Wallahualam.

Marahnya Rasulullah SAW


Apa yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW ketika Marah?

Marah adalah salah satu bentuk emosi yang dimiliki oleh manusia. Namun, sebagai umat muslim yang mengikuti ajaran para nabi kita mungkin perlu memahami seperti apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW ketika marah.

Rasulullah SAW adalah seorang yang mulia dan ketika marah maka marahnya pun mengandung kebaikan.

Nabi Muhammad SAW memberikan contoh dengan nasihatnya mengenai marah yang bisa kita jadikan panduan dan tiruan mulia bagi diri kita. Berikut ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu,

Artinya: Dari Abu Hurairah, seseorang bertanya pada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah berilah saya nasihat," Nabi kemudian berkata, "Jangan marah," Dia mengulang pertanyaannya yang selalu dijawab dengan, "Jangan marah." (HR Bukhari)

Apa yang Dilakukan Nabi Muhammad ketika Marah?

Nabi Muhammad SAW tidak mengucapkan kata kasar yang menimbulkan kesan negatif. Kata kasar bertentangan dengan pesan Allah SWT yang halus dan tegas demi kebaikan manusia. Hasilnya, marah Nabi Muhammad SAW memberi hasil produktif untuk perbaikan di lingkungannya. Kemarahan yang dilakukan Rasulullah adalah marah yang tidak berlebihan serta memiliki tujuan jelas.

Melalui kisah lainnya, diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah marah jika ada ketentuan Allah SWT yang dilanggar seperti diceritakan Zaid bin Khalid dalam hadits yang diriwayatkan Bukhori. Saat itu, ada yang menanyakan tindakan jika menemukan barang tanpa tahu pemiliknya.

Rasulullah SAW menjelaskan, penemu barang wajib membuat pengumuman dan menunggu selama setahun. Jika tak datang juga, barang tersebut bisa digunakan sendiri atau dijual. Namun penemu barang tetap harus bertanggung jawab, artinya, jika pemilik datang maka barang wajib dikembalikan atau uang hasil penjualan diberikan.

Jika yang ditemukan adalah hewan peliharaan, maka bergantung pada kemampuan bertahan hidup. Bila hewan berisiko jadi mangsa, maka penemu bisa menjual, memelihara, atau memotongnya. Penemu selanjutnya wajib memberi kompensasi jika pemiliknya datang. Namun jika hewan tersebut tidak berisiko dimangsa, maka penemu harus membiarkannya.

Wajah Rasulullah SAW dikisahkan menjadi merah menahan marah saat menjawab pertanyaan tersebut. Pertanyaan memberi kesan seluruh hewan yang ditemukan bisa langsung dijual, dipotong, atau dipelihara meski tidak berisiko dimangsa. Sama halnya dengan penemuan barang di jalan yang inginnya langsung dimanfaatkan atau dijual.

marahnya Rasulullah SAW terlihat dalam kondisi tersebut. Namun Rasulullah SAW memilih menyalurkan marahnya dengan cara dan bahasa yang tepat. Hasilnya, penyebab dan solusi mengatasi marah bisa diketahui serta dilaksanakan setiap hari.

Rasulullah SAW tidak mengucapkan kata kasar yang menimbulkan kesan negatif. Kata kasar bertentangan dengan pesan Allah SWT yang halus dan tegas demi kebaikan manusia.

Begitulah bagaimana mulianya Nabi Muhammad SAW jika harus menghadapi amarah dalam dirinya. Ia tetap tenang dan menjadi angin penyejuk dengan menyalurkan marah menjadi solusi dari problematika perihal suatu urusan.



Allah SWT juga bisa murka

TANDA INI BUKTI ALLAH MURKA KEPADA SEORANG HAMBA

Seorang Muslim bisa terjebak pada keadaan berikut ini yang membuatnya tidak sadar bahwa itu sebetulnya adalah wujud kemurkaan Allah SWT pada dirinya. 

Penyebab datangnya kebencian di muka bumi itu ialah karena perbuatan buruk atau pelanggaran yang dilakukan seorang hamba, hingga perbuatan tersebut menjadi gunjingan banyak orang atau orang lain merasakan dampaknya. Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari jalur Abu Hurairah RA. Nabi SAW bersabda: "Apabila Allah SWT mencintai seorang hamba-Nya, Dia memanggil Jibril bahwa sesungguhnya Allah SWT mencintai si Fulan, maka cintailah dia. Maka jibril mencintai hamba itu lalu Jibril berseru kepada penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah dia. Maka seluruh penduduk langit mencintai hamba itu, kemudian orang itu pun dijadikan bisa diterima oleh penduduk bumi."

Pertama, penyebab datangnya kebencian di muka bumi itu ialah karena perbuatan buruk atau pelanggaran yang dilakukan seorang hamba, hingga perbuatan tersebut menjadi gunjingan banyak orang atau orang lain merasakan dampaknya. Dan jika Dia membenci seorang hamba, dia memanggil Jibril, dan berkata bahwa Allah SWT membenci hamba tersebut, jadi aku membencinya. Maka Jibril membencinya lalu berseru kepada penduduk langit, bahwa Allah SWT membenci hamba itu. Maka mereka membencinya. Kemudian hamba tersebut dibenci penduduk bumi.” 

Kedua, wujud kemurkaan Allah SWT pada seorang hamba, yaitu hamba tersebut cenderung terus berada dalam cintanya kepada sesuatu yang dibenci Allah SWT, sama seperti saat dia membenci apa yang dicintai Allah SWT. 

Ketiga, hamba tersebut selalu berada dalam kesesatan, ketidaktaatan dan dosa, dan bergerak di antara dosa dan dosa. Hamba ini tidak bertobat dari semua hal buruk itu dan mati untuknya. 

Keempat, tanda Allah SWT murka pada seorang hamba, yaitu hamba tersebut lalai dalam melaksanakan sholat wajib, tidak menjaganya atau melaksanakannya. Ini bentuk kelalaian dalam melaksanakan sholat lima waktu. Hak-hak Allah SWT dan hamba-hamba-Nya pun lenyap, sehingga menjadi tidak peduli terhadap nasib di dunia dan akhirat.

ya Allah SWT, sungguh Engkau ya mujib

Al Mujib Artinya Yang Maha Mengabulkan

Secara etimologi, kata al mujib berasal dari bahasa Arab yakni ajaba yang memiliki arti menjawab atau mengabulkan.

Asmaul Husna Al-Mujib artinya mengandung makna bahwa Allah SWT adalah Yang Maha Menjawab doa-doa hamba-Nya yang tulus dan ikhlas. Allah SWT adalah Yang Maha Mendengar semua permohonan, baik yang diucapkan secara terbuka maupun yang hanya terpendam dalam hati, dan Allah SWT bersedia untuk mengabulkan doa yang sesuai dengan kebijakan-Nya.

Asmaul Husna Al Mujib artinya Yang Maha Mengabulkan Doa. Al Mujib adalah nama Allah yang dengan sifat ini Dia mengabulkan atau memperkenankan semua permintaan atau permohonan hambaNya.  Dia mengabulkan doa orang-orang yang tunduk kepadaNya, doa orang-orang yang berharap dan takut kepadaNya, doa orang-orang yang dekat kepadaNya, serta doa orang-orang yang mengalami kesulitan.

Asmaul Husna Al Mujib artinya Yang Mengabulkan, Yang Selalu Mendengar. Allah adalah Al-Mujiib, Dia sangat dekat kepada hambanya yang beriman dan selalu siap menjawab doa mereka yang meminta. Dia menjawab segala kebutuhan, permintaan dan doa. Barangsiapa membutuhkan bantuan atas kesulitan yang dihadapinya, mereka harus meminta pertolongan kepada Allah SWT.

Secara etimologi, kata Al Mujib adalah akar kata j-w-b dalam bahasa Arab Klasik diartikan sebagai menjawab, membalas, merespon, bersedia membantu, berbagi, bergabung, berdialog atau berdiskusi, memberikan apa yang diharapkan.

Menurut Imam Al-Ghazali, Al Mujib artinya yang menyambut permintaan para peminta dengan memberinya, menyambut doa yang berdoa dengan mengabulkannya, memberi sebelum dimintai dan melimpahkan anugerah sebelum dimohonkan. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh Allah SWT karena Dia lah yang mengetahui kebutuhan dan hajat setiap makhluk.

Dalil Tentang Al Mujib

Berikut ini ada beberapa surat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang Asmaul Husna Al Mujib artinya Yang Maha Mengabulkan, adalah:

1. Surat Hud Ayat 61

Berikut ini bacaan surat Al Hud ayat 61 dan artinya, yakni :

Artinya: "Dan kepada kaum samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, 'Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya).'"

2. Surat Asy-Syura Ayat 26

Berikut ini bacaan surat Asy-Syura ayat 26 dan artinya, adalah :

Artinya : "Dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Orang-orang yang ingkar akan mendapat azab yang sangat keras."

3. Surat An-Naml Ayat 62

Berikut ini bacaan surat An-Naml Ayat 62 dan artinya, adalah :

Artinya: "Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat."


Sunday, February 18, 2024

Islam memuliakan wanita

Kenapa Islam Sangat Memuliakan Wanita?

Allah SWT menciptakan berbagai makhluk untuk taat kepada-Nya. Salah satu ciptaan-Nya adalah wanita.

Dalam pandangan Islam, wanita merupakan makhluk mulia yang sangat dimuliakan keberadaannya. Bahkan Allah SWT memuliakan wanita dengan turunnya surat An-nisa.

Sikap untuk menghargai dan memuliakan wanita dijelaskan dalam surat An-nisa ayat 19 :

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa. Janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Pergaulilah mereka dengan cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak di dalamnya."

Maka dari itulah, memuliakan wanita merupakan salah satu kewajiban bagi kaum laki-laki. Berikut penjelasan tentang memuliakan wanita dalam Islam.

Memuliakan Wanita dalam Islam

Islam sangat memuliakan wanita. Wanita harus dijaga, dilindungi, dan dimuliakan kaum laki-laki.

Islam telah mengajak umatnya agar memuliakan wanita sejak ia masih kecil. Wanita harus diberikan pendidikan yang bagus agar kelak mereka menjadi wanita yang salihah dan dapat menjaga diri.

Namun, sebelum datangnya Rasulullah SAW, banyak wanita yang tidak dihormati dan diperlakukan seperti budak. Bahkan pada zaman tersebut kelahiran wanita sangat tidak diinginkan. Jika ada seorang wanita yang lahir, maka ia akan dikubur hidup-hidup.

Hal tersebut dibuktikan dengan firman Allah SWT didalam surat An-nahl ayat 59 :

Artinya: "(Padahal,) apabila salah seorang dari mereka diberi kabar tentang (kelahiran) anak perempuan, wajahnya menjadi hitam (merah padam) dan dia sangat marah (sedih dan malu). Dia bersembunyi dari orang banyak karena kabar buruk yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan (menanggung) kehinaan atau akan membenamkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ingatlah, alangkah buruk (putusan) yang mereka tetapkan itu!"

Islam mencela perilaku jahiliah yang mengubur bayi wanita hidup-hidup. Bahkan, Allah SWT telah menyiapkan pahala yang berupa surga bagi yang sabar dalam mengurusi anak perempuan.

Memuliakan Wanita secara Umum

Meskipun tidak ada hubungan keluarga, wanita harus dimuliakan jika mereka membutuhkan pertolongan. Rasulullah SAW bersabda,

"Orang yang mengusahakan bantuan bagi para janda dan orang-orang miskin seolah-olah dia adalah orang yang berjihad di jalan Allah. (HR Bukhari). 

Dimasa bayi nya, Dilan itu anteng



MasyaaAllah Tabarakallah.. 
Dilanomera Suhelizy, laki - laki bila menikah tidak perlu bin ya. Karena yang dilihat cukup agama dan akhlak. Untuk perempuan cukup lihat saja agamanya. 

Dilan di masa bayi hingga saat ini, anaknya sholeh.. Tidak banyak maunya. Hanya saja bila sudah ada keinginannya, sering diulang - ulang nya. Berikan penjelasan berulang - ulang juga sampai dia mau menerima dan mengerti. 

Dimasa bayi nya, rewel nya hanya pada saat dia sakit. Tidak mau lepas dari gendongan ibu nya. Alhamdulillah, sungguh nikmat dari Allah SWT. Bernilai ibadah dan berbuah pahala bila mengasah, mengasih dan mengasuh anak karena Allah SWT. 

Semoga saja apa yang menjadi impian dan cita - cita nya kelak bisa terwujud dengan ridho Allah SWT (aamiin). 

Katanya madrasah terbaik ada pada ibu nya, tentu dengan memohon dan meminta petunjuk dari Allah SWT. Dengan tidak menzalimi diri sendiri dan orang lain. Pasti akan Allah SWT berikan petunjuk, karena Allah SWT tidak pernah menzalimi hamba - Nya. MasyaaAllah, kasih sayang Allah SWT melebihi kasih sayang seorang ibu. Karena Allah SWT itu Ar - Rahim. 

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...