Visi dan Misi TNI
2) Meningkatkan kemampuan yang responsif dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis;
Blog apoteker yang ingin menambah ilmu,wawasan,pengetahuan dan pengalaman. Meliputi artikel secara umum yang membuat bahagia dengan suka membaca. Dan menjadikan blog sebagai media menyalurkan hobi membaca, menulis dan sebagai usaha online "content writing". "Apoteker bahagia adalah Apoteker Try"
2) Meningkatkan kemampuan yang responsif dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis;
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi (Mis. vaksin; dll.), yang digunakan untuk memengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia. Sedangkan Bahan Obat adalah bahan, baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat yang digunakan dalam pengolahan obat dengan standar dan mutu sebagai bahan baku farmasi termasuk baku pembanding.
Pedagang Besar Farmasi, yang selanjutnya disingkat PBF, adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Instalasi Sediaan Farmasi adalah sarana yang digunakan untuk mendistribusikan atau menyalurkan Sediaan Farmasi milik pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
Apotek adalah suatu tempat tertentu untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyerahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
2. Semua pihak yang terlibat dalam distribusi obat dan/atau bahan obat bertanggungjawab untuk memastikan mutu obat dan/atau bahan obat dan mempertahankan integritas rantai distribusi selama proses distribusi.
3. Prinsip-prinsip CDOB berlaku juga untuk obat donasi, baku pembanding dan obat uji klinis.
4. Semua pihak yang terlibat dalam proses distribusi harus menerapkan prinsip kehati-hatian (due diligence) dengan mematuhi prinsip CDOB, misalnya dalam prosedur yang terkait dengan kemampuan telusur dan identifikasi risiko.
5. Harus ada kerja sama antara semua pihak termasuk pemerintah, bea dan cukai, lembaga penegak hukum, pihak yang berwenang, industri farmasi, fasilitas distribusi dan pihak yang bertanggung jawab untuk penyediaan obat, memastikan mutu dan keamanan obat serta mencegah paparan obat palsu terhadap pasien.
Seluruh kegiatan distribusi harus ditetapkan dengan jelas, dikaji secara sistematis dan semua tahapan kritis proses distribusi dan perubahan yang bermakna harus divalidasi dan didokumentasikan. Sistem mutu harus mencakup prinsip manajemen risiko mutu.
Pencapaian sasaran mutu merupakan tanggung jawab dari penanggung jawab fasilitas distribusi, membutuhkan kepemimpinan dan partisipasi aktif serta harus didukung oleh komitmen manajemen puncak. Manajemen Mutu meliputi Sistem Mutu, Pengelolaan Kegiatan Berdasarkan Kontrak, Kajian dan Pemantauan Manajemen, serta Manajemen Risiko Mutu
Tanggung jawab masing-masing personil harus dipahami dengan jelas dan dicatat. Semua personil harus memahami prinsip CDOB dan harus menerima pelatihan dasar maupun pelatihan lanjutan yang sesuai dengan tanggung jawabnya.
Fasilitas distribusi harus menggunakan semua perangkat dan cara yang tersedia untuk memastikan bahwa sumber obat dan/atau bahan obat yang diterima berasal dari industri farmasi dan/atau fasilitas distribusi lain yang mempunyai izin sesuai peraturan perundang-undangan untuk meminimalkan risiko obat dan/atau bahan obat palsu memasuki rantai distribusi resmi.
Inspeksi Diri harus dilakukan dalam jangka waktu yang ditetapkan dan mencakup semua aspek CDOB serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta dilakukan dengan cara yang independen dan rinci oleh personil yang kompeten dan ditunjuk oleh perusahaan
Berbeda dengan penyakit akut yang gejalanya bisa muncul tiba-tiba, penyakit kronis terkadang tidak menimbulkan gejala pada tahap awal dan gejala baru muncul ketika penyakit tersebut mulai memburuk atau semakin parah.
Penyakit HIV maupun AIDS menjadi penyakit yang dapat dialami pria maupun wanita. Namun, gejala yang akan dialami oleh tiap pengidap akan berbeda. Tidak semua pengidap HIV mengalami gejala yang serupa. Bahkan, ada beberapa pengidap HIV yang tidak menunjukkan gejala pada kondisi awal.
Meskipun hampir serupa, ternyata ada beberapa gejala khas pada pria yang mengalami penyakit HIV, seperti:
1.Menurunnya Keinginan Seks
Pengidap HIV dapat mengalami kondisi ini akibat testis yang tidak menghasilkan hormon testosteron yang cukup.
2.Luka pada Bagian Penis
Sebaiknya jangan abaikan munculnya luka pada penis. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya penyakit HIV pada pria. Tidak hanya penis, luka juga rentan muncul pada bagian anus.
3.Nyeri saat Buang Air Kecil
Infeksi virus HIV dapat menyebabkan pengidap pria mengalami nyeri saat buang air kecil. Perhatikan kondisi ini lebih lanjut untuk mendapatkan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat ketika menimbulkan gangguan pada aktivitas sehari-hari.
Gejala awal kondisi ini akan menyebabkan demam ringan, ruam kulit, sakit kepala, sakit tenggorokan, hingga kelelahan pada pengidap HIV. Selain itu, penurunan berat badan, mual, muntah, munculnya keringat pada malam hari, nyeri sendi, dan pembengkakan pada kelenjar getah bening menjadi gejala lain yang menyertai.
HIV menjadi penyakit dengan perkembangan yang cukup lama. Penyakit ini memiliki 3 Fase yang berbeda.
1.Fase Akut
Tahap ini akan menjadi tahap awal penularan. Biasanya, pengidap akan jarang menyadari bahwa dirinya mengalami paparan virus HIV. Hal ini disebabkan gejala yang terbilang sangat ringan. Namun, dalam tahap ini, pengidap sudah memiliki jumlah virus HIV yang banyak dalam darah.
2.Fase Asimtomatik
Tahap ini dapat berlangsung selama 10 tahun. Saat memasuki fase asimtomatik, virus dapat dikendalikan melalui perawatan dengan terapi antiretroviral. Pada tahap ini, penularan lebih kecil terjadi dibandingkan fase akut.
3.AIDS
Fase ini menjadi tahap yang paling parah, di mana virus HIV menyebabkan penyakit AIDS pada pengidap HIV. Jumlah virus yang ada dalam darah telah merusak sebagian besar sel kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang sangat rendah membuat penyakit lebih rentan menyerang tubuh pengidap AIDS.
Langit, bumi, serta seisinya termasuk semua makhluk yang hidup di muka bumi ini merupakan salah satu dari sekian banyaknya tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Hidup dan mati juga merupakan tanda-tanda lain dari kebesaran Allah SWT yang ada di dunia ini.
Salah satu cara mengimani kebesaran Allah SWT yakni melalui apa yang diciptakan-Nya, menjaganya agar jangan sampai terjadi kerusakan.
Adanya pergantian siang dan malam merupakan tanda kebesaran Allah SWT yang banyak sekali memberikan manfaat kepada makhluk hidup, yang terbesar yakni mampu memberi kehidupan.
Allah SWT telah menciptakan sesuatu yang tampak tidak mungkin dan sulit dicerna dengan akal pikiran manusia sekalipun. Seperti langit yang menggantung tanpa sanggahan dan laut yang tenang. Itulah tanda-tanda kebesaran-Nya dan manusia wajib meyakininya.
4. Menciptakan manusia yang dapat berkembang biak (QS. Ar-Rum: 20)
Artinya: "Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah bahwa Dia menciptakan (leluhur) kamu (Nabi Adam) dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak." (QS. Ar-Rum: 20).
Atas kehendak dan kebesaran Allah SWT, para pasangan dapat memiliki keturunan yang diharapkan tumbuh sebagai khalifah di bumi. Allah SWT mencintai keindahan dan kebajikan, maka dari itu, sudah menjadi tugas manusia untuk berbuat baik dan memegang teguh ajaran-ajaran Allah SWT dan para rasul-Nya.
5. Bertiupnya angin dan turunnya hujan (QS. Al-A'raf: 57)
Artinya: "Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran." (QS. Al-A'raf: 57).
Tanpa hujan, ladang dan sawah akan tandus. Kelangkaan bahan-bahan pokok dan pangan akan mempersulit aktivitas sehari-hari. Karena itu turunnya hujan merupakan berkah dari Allah SWT yang harus disyukuri.
Disebutkan dalam QS. Al Hajj ayat 41 yang berbunyi:
“(Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar, dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS Al Hajj (22): 41).
Ciri-ciri orang yang akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT di antaranya adalah mereka yang mendirikan salat, menunaikan zakat, mengajak kepada kebaikan, dan mencegah kemungkaran. Empat kategori ini menjadi kunci bagi seseorang untuk mendapatkan pertolongan Allah SWT.
Dengan demikian, berzakat dan bersedekah menjadi salah satu cara atau ikhtiar bagi kita untuk mempermudah datangnya pertolongan dari Allah SWT. Selain itu, menyisihkan sebagian harta kita untuk orang-orang yang membutuhkan juga akan menjadi berkah bagi kita di dunia dan juga di akhirat.
Kota Jambi, ibu kota dari Provinsi Jambi. terdiri dari 11 kecamatan. Berikut adalah daftar kecamatan-kecamatan di Kota Jambi :
Setiap kecamatan memiliki ciri khasnya sendiri dan memberikan kontribusi unik dalam pengembangan Kota Jambi sebagai pusat ekonomi, budaya, dan pelayanan publik.
MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...