Wednesday, April 10, 2024

Penentuan hari raya Idul Fitri di Indonesia

Perbedaan metode yang digunakan pun acapkali membuat awal Ramadan dan 1 Syawal atau Idul Fitri di Indonesia berbeda satu hari.

Metode Hisab

Merangkum dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), hisab secara bahasa berarti menghitung. Seperti namanya, penentuan awal bulan menggunakan metode hisab mengandalkan hitungan falak atau ilmu astronomi.

Hasil dari perhitungan ini nantinya akan digunakan untuk memastikan wujud dari hilal. Dalam kata lain, penetapan awal bulan dengan metode hisab tidak perlu dilakukan dengan melihat hilal secara langsung. Cukup menggunakan perhitungan sistematis.

Muhammadiyah menjadi organisasi Islam yang dikenal menggunakan metode hisab dalam menentukan awal bulan. Melansir dari situs resmi Muhammadiyah, alasan Muhammadiyah menggunakan metode ini karena mengacu pada Surah Ar-Rahman ayat 5 dan surah Yunus ayat 5.

Asy-syamsu wal-qamaru biḥusbān"

Artinya: Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan (QS AR-Rahma:5)

"Huwalladzî ja'alasy-syamsa dliyâ'aw wal-qamara nûraw wa qaddarahû manâzila lita'lamû 'adadas-sinîna wal-ḫisâb, mâ khalaqallâhu dzâlika illâ bil-ḫaqq, yufashshilul-âyâti liqaumiy ya'lamûnDialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya.

"Dialah pula yang menetapkan tempat-tempat orbitnya agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu, kecuali dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada kaum yang mengetahui (Yunus:5).

Metode Rukyat

Secara bahasa, rukyat berarti melihat. Selaras dengan artinya, rukyat menggunakan metode dengan melihat hilal (bulan baru) secara langsung baik menggunakan mata kepala atau bantuan teropong.

Melansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) online, hilal untuk menentukan awal bulan baru meliputi lengkungan bulan sabit paling tipis yang ada pada ketinggian rendah. Posisi hilal berada di atas ufuk barat setelah matahari terbenam dan harus bisa diamati.

Dalam mengamati hilal menggunakan metode rukyat, ada tiga cara yang dapat dilakukan. Mengamati dengan mata telanjang, bantuan alat optik atau teleskop, hingga alat optik termutakhir yang terhubung dengan sensor atau kamera.

Anjuran menggunakan metode rukyat dalam penetapan awal bulan tercermin dalam sabda Rasululllah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

Perbedaan Metode Hisab dan Rukyat

Berdasarkan uraian di atas jelas terlihat perbedaan metode hisab dan rukyat. Di mana, dalam metode rukyat menentukan awal bulan baru harus benar-benar melihat hilal secara pasti. Sedangkan, metode hisab menentukan awal bulan baru dengan cara perhitungan matematis dan astronomis.

Perbedaan metode hisab dan rukyat terkadang juga memunculkan perbedaan awal bulan baru. Biasanya awal bulan baru yang ditentukan dengan metode hisab datang sehari lebih cepat. Pun begitu, bulan baru yang ditentukan dengan metode rukyat bisa jadi jatuh pada hari yang sama dengan hasil metode hisab.

Menyikapi Perbedaan Metode Hisab dan Rukyat

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengambil sikap menanggapi perbedaan metode hisab dan rukyat. Menurut MUI, tidak ada yang salah dari metode rukyat dan hisab karena keduanya berasal dari ijtihad para ulama.

Ini seusai sabda Nabi Muhammad SAW bahwa ketika seorang mujtahid benar, maka dia mendapat dua pahala. Akan tetapi jika keliru, dia tetap mendapatkan satu pahala.

MUI juga telah mengeluarkan Fatwa Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Fatwa tersebut mewajibkan warga negara Indonesia menaati ketetapan pemerintah ketika terjadi perbedaan pendapat soal awal Ramadan.

Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan metode hisab dan rukyat. Kedua metode ini sama-sama dapat digunakan karena sejalan dengan ijtihad ulama.

Akibat konsumsi santan secara berlebihan


Gangguan Jantung

Bahaya lainnya adalah peningkatan risiko gangguan jantung. Ini terjadi karena santan dimasak dalam suhu tinggi dan berulang, sehingga memicu penumpukan lemak jahat dalam santan. Kondisi inilah yang bisa memicu terjadinya gangguan pada jantung.

Stroke Ringan

Ini terjadi akibat adanya pengendapan lemak jahat dalam tubuh, sehingga bisa menyumbat aliran darah dan pembuluh arteri. Jika tidak diimbangi dengan mengonsumsi mineral dan cairan yang cukup, maka, kondisi ini akan menyebabkan stroke ringan. Sedangkan pada lansia, kondisi ini bisa menyebabkan stroke berat.

Asam Lambung Meningkat

Berbuka dengan makanan bersantan bisa meningkatkan asam lambung, terutama jika kamu mengonsumsinya saat perut dalam keadaan kosong. Dampaknya, cairan ini bisa menyulitkan lambung untuk mencerna makanan lain, sehingga rasa nyeri di lambung pun tak terhindarkan.

Kolesterol Meningkat

Kondisi ini terjadi akibat adanya penumpukan lemak jenuh dalam tubuh. Maka dari itu, kamu tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan bersantan dalam jumlah banyak, serta memanaskan makanan bersantan secara berulang-ulang.

Tekanan Darah Tinggi

Masalah pertama yang akan muncul adalah tekanan darah tinggi (hipertensi). Hal ini disebabkan karena jumlah santan yang berlebih bisa memicu peningkatan kadar trigliserida, yaitu salah satu jenis lemak yang berguna sebagai cadangan energi tubuh. Kondisi ini akan berdampak pada penyumbatan arteri serta pembuluh darah.

Mau bersilaturahmi, kenali ciri udara sehat


1. Tidak Berwarna

Ciri-ciri udara bersih yang pertama adalah tidak berwarna. Udara dari asap knalpot yang berwarna hitam misalnya, maka udara tersebut tidaklah bersih. oksigen di dalamnya juga sudah terkontaminasi. 

Jika dibiarkan, hal ini bisa menimbulkan masalah pernapasan. Udara yang memiliki warna merupakan udara yang sudah bercampur dengan gas-gas atau benda lainnya sehingga menimbulkan warna yang asing dan merusak kemurnian udara. 

2. Tidak Berbau

Pernahkah menghirup gas yang bercampur dengan asap sisa produksi di pabrik atau asap kendaraan? Pastinya ada bau tertentu yang menyertai setelahnya. Oksigen murni tidak memiliki bau sama sekali. 

3. Tidak Ada Rasa

Ciri-ciri udara bersih selanjutnya adalah udara tidak mempunyai rasa. Udara murni merupakan udara yang tidak memiliki rasa apapun. Indikasi rasa pada udara ini bisa dirasakan melalui bau pada udara tersebut. 

Jika Anda mendapati adanya rasa saat menghirup oksigen, maka besar kemungkinan gas tersebut telah tercemar zat tertentu. Sehingga tidak murni lagi.

4. Tidak Tercampur dengan Benda Asing

Untuk menandakan udara bersih atau tidak, pastikan bahwa udara tersebut tidak tercampur dengan benda- benda asing lainnya. Campuran udara dengan berbagai benda yang bersifat lainnya bisa menyebabkan udara jadi tidak bersih dan tidak menyehatkan. Sebab, beberapa benda yang tercampur di dalamnya memiliki sifat yang membahayakan kesehatan.

Udara yang tercampur dengan benda- benda lainnya juga terkadang menimbulkan perubahan pada warna, bau, dan rasa sehingga bisa mengetahuinya. 

5. Terasa Segar Saat Dihirup

Ciri-ciri udara bersih dan sehat selanjutnya adalah udara yang di hirup terasa segar. Berbeda dengan udara yang yang telah tercemar, jika terhirup maka akan membuat dada terasa sesak.

6. Terasa Sejuk

Udara yang bersih merupakan udara yang terasa sejuk saat dihirup. Berbeda dengan udara yang sudah tercemar, udara bersih tidak akan terasa panas di badan. Sebaliknya, udara bersih akan terasa sejuk ketika menyentuh permukaan kulit.

Merayakan hari raya Idul Fitri bersama anak tercinta



Kota Jambi, Rabu 10 April 2024

MasyaaAllah Tabarakallah, nikmat Allah SWT mana lagi yang harus didustakan?
Hari kemenangan telah tiba, setelah satu bulan lamanya berpuasa. Melatih diri agar menjadi lebih sabar. Alhamdulillah, lebaran ditahun ini merayakan berdua bersama anak tercinta dalam keadaan yang lebih baik tanpa tekanan mental, psikis dan fisik. Semoga masih bisa bertemu bulan ramadhan ditahun depan bersama anak tercinta dengan ibadah yang lebih baik dari sebelumnya (aamiin).

Selalu belajar bersyukur untuk setiap keadaan yang sudah ditetapkan Allah SWT, tidak ingin larut dalam kekecewaan dan kesedihan. Karena orang beriman tidak boleh sedih yang berlebihan. Karena setiap ujian dari Allah SWT pasti bisa dilalui sebab Allah SWT tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan hambanya. Subhanallah, lebaran ditahun lalu nyaris nyawa melayang karena belum paham apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata sungguh Allah SWT maha baik, dengan kesabaran yang Allah SWT berikan terbuka jelas dengan sendirinya apa yang sebenarnya terjadi. Sungguh ada banyak hikmah yang bisa diambil dan dicerna dari setiap peristiwa yang terjadi. Karena rambut boleh sama hitam, hati manusia siapa yang tahu. Sosok suami dan ayah yang seharusnya menjadi sandaran untuk istri dan anak malah seperti duri dalam sekam. Semoga selalu Engkau lindungi ya Allah SWT, hamba dan anak dimanapun berada. Dikelilingi oleh orang - orang mukmin muslimin untuk saling mendo'akan karena Engkau (aamiin).

Allahuakbar.. Allahuakbar.. Allahuakbar..takbir telah berkumandang, sungguh dengan kebesaran Allah SWT kembali di hari nan Fitri..minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin..semoga amal ibadah selama dibulan puasa diterima disisi Allah SWT (aamiin).

Selamat hari raya Idul Fitri 1445H.

Salam berbahagia.
Apoteker Try dan Dilan.

Keutamaan hari raya Idul Fitri 1445H


Setelah selesai menjalankan ibadah Ramadan, maka biasanya umat Islam di seluruh penjuru dunia akan merayakan hari kemenangan, yakni hari raya Idul Fitri. Ini termasuk salah satu hari yang suci, sebab ada banyak keutamaan Idul Fitri yang bisa langsung dirasakan apabila merayakannya.

Pada hari raya Idul Fitri, setiap muslim disunahkan untuk saling mengunjungi dan memaafkan kesalahan satu sama lainnya. Maka dari itu, Idul Fitri adalah saat di mana setiap orang beriman bisa kembali dalam keadaan suci, sebagaimana hakikat hari raya Idul Fitri sendiri.

Sejarah Idul Fitri

Lembaran sejarah menorehkan, hari raya Idul Fitri mulai dilaksanakan oleh Rasulullah SAW selepas beliau berhijrah ke Madinah. Sejak saat itu pula, salat Idul Fitri dilaksanakan.

Selepas Islam datang, yang ditonjolkan bukan lagi pameran kekuatan, kekayaan, dan kebolehan, tetapi, takbir, tahmid, salat Ied, perasaan kasih sayang terhadap kaum miskin, dan saling memaafkan sebagai wujud ketakwaan.

Pada hari raya Idul Fitri, Allah SWT juga menjanjikan ampunan bagi orang-orang yang melaksanakan ibadah salat hari raya Idul Fitri. Rasulullah bersabda:

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud dari Nabi Muhammad, bahwa Nabi bersabda: ketika umat Nabi melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan dan mereka keluar untuk melaksanakan shalat Idul Fitri, maka Allah berfirman:

Wahai Malaikatku, setiap yang telah bekerja akan mendapatkan upahnya. Dan hamba-hambaku yang telah melaksanakan puasa Ramadhan dan keluar rumah untuk melakukan shalat Idul Fitri, serta memohon upah (dari ibadah) mereka, maka saksikanlah bahwa sesungguhnya aku telah memaafkan mereka.

Kemudian ada yang berseru, ‘Wahai umat Muhammad, kembalilah ke rumah-rumah kalian, aku telah menggantikan keburukan kalian dengan kebaikan’.

Maka Allah SWT berfirman: Wahai hamba-hamba-Ku, kalian berpuasa untukku dan berbuka untukku, maka tegaklah kalian dengan mendapatkan ampunan-Ku terhadap kalian.

Di sisi lain, hari raya Idul Fitri juga bisa jadi Hari Jamuan Allah SWT dan hari untuk berzikir. Karena itu, pada hari raya, kaum muslim tidak diperkenankan berpuasa.

Namun, setelah tanggal satu Syawal berlalu, kaum muslim dianjurkan berpuasa selama enam hari. Puasa enam hari itu dimaksudkan untuk menutup berbagai ke kekurangan yang terdapat dalam pelaksanaan puasa Ramadhan.

Dalam sebuah hadis dikemukakan, “Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadan, kemudian ia berpuasa pula selama enam hari pada bulan Syawal, ia seakan berpuasa sepanjang masa.” (HR. Muslim).

Keutamaan Idul Fitri

1. Hari penuh kebahagiaan dan kegembiraan

Hari raya Idul Fitri adalah hari di mana umat muslim di seluruh dunia berbahagia dan bersuka cita. Kebahagiaan dan kegembiraan ini adalah karena Allah SWT akan menganugerahkan pahala dan ampunan kepada mereka yang berhasil menyempurnakan ibadahnya.

Allah berfirman dalam Alquran yang artinya, “Katakanlah dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58).

2. Hari yang baik

Hari raya Idul Fitri juga merupakan hari yang baik. Ini karena hari raya idul fitri hendaknya diisi dengan dzikir. rasa syukur, serta ampunan. Sebab, itulah ciri-ciri yang membedakan antara hari raya pada masa jahiliyah dengan hari raya pada masa Islam.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau sampai di Madinah, “Allah telah memberi ganti bagi kalian dua hari yang jauh lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. Ab Daud dan An-Nasa’i).

3. Hari kembali berbuka

Hari raya Idul Fitri adalah hari bagi umat Islam di seluruh dunia kembali berbuka atau makan. Ini berdasarkan makna dari kata Id dan fitri.

Kata Id berasal dari kata aada–yauudu yang berarti kembali. Sedangkan fitri, dalam hal ini, diartikan sebagai buka puasa untuk makan.

Fitri yang berarti buka puasa diambil dari akar kata ifthar (sighat mashdar dari aftaro-yufthiru). Adapun hadis yang membahas terkait hal ini, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidaklah keluar pada hari Idul Fitri (ke tempat shalat) sampai beliau makan beberapa kurma terlebih dahulu. Beliau memakannya dengan jumlah yang ganjil.” (HR. Bukhari).

Karena itu, disunahkan untuk makan terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri. Dilarang pula untuk berpuasa di hari raya Idul Fitri, sebab hari itu merupakan pertanda bahwa puasa Ramadhan telah berakhir.

4. Hari kembali menjadi suci

Keutamaan hari idul fitri berikutnya adalah di mana umat muslim bisa kembali suci. Hal ini berkaitan dengan arti kata Fitri, yakni suci atau bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).

5. Hari pembagian pahala dan ampunan

Idul Fitri juga momen di mana Allah SWT membagikan ampunan dan pahala kepada mereka yang telah berpuasa selama bulan Ramadan sekaligus mengerjakan amalan saleh atas dasar iman.

Dari ibni mas’ud RA, dari Nabi Muhammad SAW: “Tatkala umat nabi malaksanakan puasa ramadhan dan mereka keluar untuk melaksanakan salat ‘ied, maka Allah berfirman: Wahai malaikatku, setiap yang telah bekerja mendapatkan upahnya,

Dan hamba-hambaku yang melaksanakan puasa ramadhan dan keluar rumah untuk melaksanakan salat Ied dan memohon upah atau ganjaran mereka, maka saksikanlah bahwa sesungguhnya aku telah memaafkan mereka,

Makna Idul Fitri

Allah SWT menjadikan tiga hari raya di dunia untuk orang-orang yang beriman, yaitu: hari raya Jumat, hari raya Idul Fitri, dan hari raya Idul Adha. Semua itu, (dianggap hari raya) setelah sempurnanya ibadah dan ketaatannya.

Dan Idul Fitri bukanlah bagi orang yang menggunakan pakaian baru. Namun, bagi orang yang ketaatannya bertambah. Idul Fitri bukanlah bagi orang yang berpenampilan dengan pakian dan kendaraan. Namun, Idul Fitri hanyalah bagi orang yang dosa-dosanya diampuni.

Hukum Merayakan Idul Fitri

Mayoritas ulama berpendapat bahwa hukum merayakan Idul Fitri adalah sunah muakkad, yaitu sangat dianjurkan dan mendekati wajib. Adapun dalil merayakan Idul Fitri, Dari Abu Said Al Qudri, beliau berkata:

Rasulullah SAW selalu keluar pada hari raya Idul Adha dan hari raya ldul Fitri. Beliau memulai dengan salat. Setelah menyelesaikan salat dan mengucapkan salam, beliau berdiri menghadap kaum muslimin yang duduk di tempat salat mereka masing-masing.” (HR Muslim).

Tuesday, April 9, 2024

Masa kanak-kanak harus nya bahagia



Kota Jambi, Selasa 9 April 2024

Alhamdulillah..semoga Dilanomera Suhelizy selalu dalam lindungan Allah SWT (aamiin). Ketika di perumahan Griya Assalam, Dilan juga biasa bermain bersama teman - temannya. Hanya ada waktunya di sore hari saja. Mainnya juga tidak jauh dari halaman rumah, pernah sampai pergi tanpa izin main keluar duduk dirumah tetangga yang blok nya saja sudah berjauhan. Sempat heran karena tidak dibolehkan main jauh dari sekitaran rumah, Alhamdulillah dengan naluri seorang ibu anak itu bisa langsung ditemukan. Karena saat itu masih utuh rumah tangga saya dan ayah nya marah karena anak nya main tidak tahu kemana.

Saya berusaha untuk memberikan memori yang bahagia kepada Dilan, karena anak yang bahagia akan mudah untuk bisa mengelola emosinya. Dilan nanti akan tumbuh dengan pikiran yang lebih dewasa karena keadaan mengajarkan Dilan untuk menjadi anak yang kuat. Kekhawatiran saya hanya ada pada oknum yang hendak memanfaatkan proses perceraian saya dengan ex.suami. Sebab untuk saya, keamanan dan kenyamanan anak itu prioritas. Jadi, saya serahkan kepihak berwajib untuk menjadi pihak ketiga menyelesaikan kasus rumah tangga saya.

Sekarang saya dan Dilan tengah berbenah dari ujian yang sudah terlewati. Semoga kedepannya Allah SWT berikan nikmat dan rahmat yang bertubi - tubi untuk saya, Dilan dan orang - orang mukmin muslimin (aamiin).

Adab bertamu menurut Islam


Adab bertamu dalam Islam antara lain adalah:

1. Minta Izin Maksimal 3 Kali

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita, bahwa batasan untuk meminta izin untuk bertamu adalah tiga kali. Sebagaimana dalam sabdanya :

Dari Abu Musa Al-Asy'ary radhiallahu'anhu, dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka pulanglah!'" (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Mengucap Salam

Terkadang karena mungkin terlalu dekat dengan saudara atau teman, kita mengabaikan ada untuk mengucapkan salam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan, hendaknya seseorang ketika bertamu memberikan salam dan meminta izin untuk masuk. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat." (QS. An-Nuur [24]: 27)

Sebagaimana juga terdapat dalam hadits dari Kildah ibn al-Hambal radhiallahu'anhu, ia berkata,

"Aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu aku masuk ke rumahnya tanpa mengucap salam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Keluar dan ulangi lagi dengan mengucapkan 'assalamu'alaikum', boleh aku masuk?'" (HR. Abu Daud dan Tirmidzi berkata: Hadits Hasan)

Dalam hal ini (memberi salam dan minta izin), sesuai dengan poin pertama, maka batasannya adalah tiga kali. Maksudnya adalah, jika kita telah memberi salam tiga kali namun tidak ada jawaban atau tidak diizinkan, maka itu berarti kita harus menunda kunjungan kita kali itu.

Adapun ketika salam kita telah dijawab, bukan berarti kita dapat membuka pintu kemudian masuk begitu saja. Atau jika pintu telah terbuka, bukan berarti kita dapat langsung masuk. Mintalah izin untuk masuk dan tunggulah izin dari sang pemilik rumah untuk memasuki rumahnya.

Hal ini disebabkan, sangat dimungkinkan jika seseorang langsung masuk, maka 'aib atau hal yang tidak diinginkan untuk dilihat belum sempat ditutupi oleh sang pemilik rumah. Sebagaimana diriwayatkan dari Sahal bin Sa'ad radhiallahu'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Sesungguhnya disyari'atkan minta izin adalah karena untuk menjaga pandangan." (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Ketuk Pintu dengan Sopan

Adab berikutnya adalah mengetuk pintu dengan sopan agar pemilik rumah tidak merasa terganggu. Maka, hendaknya ketukan itu adalah ketukan yang sekedarnya sebagaimana diceritakan oleh Anas bin Malik radhiallahu'anhu :

"Kami di masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengetuk pintu dengan kuku-kuku." (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod bab Mengetuk Pintu)

4. Tidak Mengintip

Mengintip ke dalam rumah mungkin sering kita lakukan untuk memastikan apakah ada orang di rumah. Padahal Rasulullah SAW sangat mencela perbuatan ini dan memberi ancaman kepada para pengintip, sebagaimana dalam sabdanya :

"Andaikan ada orang melihatmu di rumah tanpa izin, engkau melemparnya dengan batu kecil lalu kamu cungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu." (HR. Bukhari Kitabul Isti'dzan).

"Dari Anas bin Malik radhiallahu'anhu sesungguhnya ada seorang laki-laki mengintip sebagian kamar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu nabi berdiri menuju kepadanya dengan membawa anak panah yang lebar atau beberapa anak panah yang lebar, dan seakan-akan aku melihat beliau menanti peluang untuk menusuk orang itu." (HR. Bukhari Kitabul Isti'dzan).

5. Perhatikan Batas Waktu Bertamu

Terkadang kita suka lupa waktu saat berkunjung ke rumah kerabat atau teman. Namun, ketika seseorang bertamu terlalu lama dikhawatirkan akan memberikan rasa tidak nyaman dan akan membebani sang penerima tamu. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

"Menjamu tamu adalah tiga hari, adapun memuliakannya sehari semalam dan tidak halal bagi seorang muslim tinggal pada tempat saudaranya sehingga ia menyakitinya." Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, bagaimana menyakitinya?" Rasulullah SAW berkata, "Sang tamu tinggal bersamanya sedangkan ia tidak mempunyai apa-apa untuk menjamu tamunya." (HR Baihaqi).

6. Dianjurkan Membawa Hadiah untuk Tuan Rumah

Memberikan hadiah untuk orang lain sangat disarankan bagi Umat Islam. Saat bertamu, sebaiknya membawa hadiah untuk tuan rumah. Rasulullah SAW bersabda:

"Hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscaya kalian akan saling mencintai." (HR Bukhari).

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...