Saturday, May 4, 2024

Berzina itu ada hukumannya ya

 

Hukuman bagi Pelaku Zina dalam Syariat Islam

Zina menurut syara' adalah hubungan badan antara seorang laki-laki dan perempuan tanpa melalui pernikahan.

Zina merupakan dosa yang sangat besar melihat dampak dari perbuatan ini juga sangat banyak. Di antaranya ketidakjelasan garis keturunan, terputusnya ikatan hubungan darah, hancurnya kehidupan rumah tangga, tersebarnya penyakit kelamin dan virus, serta rusaknya tatanan sosial.

Sanksi atau hukuman zina dibagi ketentuannya bagi pelaku yang belum menikah, dan pelaku yang sudah menikah (muhsam). Sanksinya adalah sebagai berikut:

1. Dicambuk Seratus Kali Bagi yang Belum Menikah

Di dalam Al-Qur'an dijelaskan, hukuman zina yang paling sesuai dengan hukum Islam adalah dengan dicambuk masing-masing seratus kali. Orang yang belum menikah, namun sudah berzina, kemudian ia ingin bertaubat, maka amalan penghapus dosa zina yang selanjutnya adalah dengan diasingkan selama satu tahun.

2. Hukuman Rajam bagi yang Sudah Menikah

Hukuman berzina selanjutnya adalah hukuman rajam. Rajam dituntut kepada seseorang apabila ia sudah menikah, yaitu telah berhubungan badan dengan pasangannya melalui ikatan pernikahan yang sah, dan ia seorang yang merdeka, baligh dan berakal.

Karena zina merupakan dosa yang amat berat dan besar, maka semua umat Islam harus menghindari perbuatan zina.

Kecewa itu suatu keadaan yang manusiawi

 

Kekecewaan Adalah Cara Allah SWT Mengatakan; Bersabarlah Aku Punya Sesuatu yang Lebih Baik Untukmu

Kesedihan adalah perasaan yang tidak menyenangkan dalam hati yang disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa penyebab kesedihan umumnya meliputi rasa kecewa karena sesuatu yang tidak kita inginkan, harapan yang tidak terpenuhi, ditinggalkan oleh orang yang kita cintai, atau bahkan kesedihan yang datang tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. 

1. Sedih Karena Dosa

Dosa yang secara sadar ataupun tidak adalah tetap perbuatan yang melanggar perintah Allah subhanahu wata'ala. Ketika hati kita dipenuhi dosa, hati menjadi sempit dan mudah kecewa, bahkan terhadap hal-hal yang seharusnya tidak membuat kita sedih.

Bahkan dosa yang kecil sekalipun dapat membuat hidup kita menjadi tidak menyenangkan. Maka obatnya, kita harus segera bertaubat kepada Allah SWT dan senantiasa berusaha untuk menjauhi segala dosa di hidup ini.

Jadi, jika hatimu bersedih, gelisah, dan kecewa akibat dosa-dosa yang telah diperbuat, maka segeralah bertaubat kepada Allah subhanahu wata'ala dan jangan berputus asa dari rahmat Allah SWT, karena kasih sayang-Nya begitu luas.

Allah SWT akan selalu siap menerima taubat jika kita bertaubat dengan penuh keikhlasan.

Kemudian, jadilah kita seseorang yang menjauhi dosa-dosa dan berusahalah untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena dosa hanya akan memperburuk kondisi hati, meningkatkan kesedihan, kekecewaan, dan gelisah dalam hidup.

2. Kesedihan Karena Tidak Melibatkan Allah dalam Kehidupan Sehari-hari

Tatkala kita sering melupakan Allah SWT bahkan enggan hanya untuk mengingat-Nya, maka Dia akan timpakan dalam hidup kita hati yang sempit dan dipenuhi perasaan gelisah, menderita, dan kebingungan tanpa tahu penyebabnya. 

Lupa kepada Allah SWT sering kali menjadi awal dari kesedihan. Lalu, apa obatnya? Obatnya adalah mendekatkan diri kepada-Nya, mengingat Allah SWT di dalam hati, dan merasakan kehadirannya dalam kehidupan kita.

Teruslah mengingat-Nya dalam hati, dan yakinkan bahwa Allah SWT itu Allahu nadziri (Allah sedang melihat kita), Allahu syahidi (Allah sedang mengawasi kita), dan Allahu qaribun minni (Allah berada di dekat kita).

Jadi, ketika ingin hidup tidak lagi diiringi banyak kesedihan, maka mulailah dengan mengingat Allah subhanahu wata'ala di setiap keadaan.

3. Kesedihan Karena Prasangka Tentang Hidup yang Tidak Ideal

Kita merasa bahwa hidup ini tidak menyenangkan dan keadaannya tidak bersahabat. Namun, perlu diingat bahwa hidup memang tidak pernah ideal bagi siapa pun. Kita tidak boleh berharap bahwa segala sesuatunya selalu akan terjadi sesuai dengan keinginan.

Sebagai contoh, Nabi Muhammad SAW sebagai nabi yang sempurna, beliau tidak mengalami kehidupan yang ideal dan hidupnya di dunia ini tidak sempurna, bahkan beliau SAW juga menghadapi banyak cobaan dan kesedihan dalam hidupnya.

Ketika Nabi Muhammad SAW dilahirkan, beliau tidak pernah mengenal ayahnya. Adapun saat berusia 6 tahun, ibunya meninggal dunia, dan 2 tahun kemudian, kakeknya juga meninggal.

Beliau menikah dengan Sayyidah Khadijah RA, seorang perempuan yang sangat dicintainya, namun Sayyidah Khadijah juga meninggal dunia.

Nabi Muhammad SAW memiliki tujuh orang anak, namun pada saat beliau meninggal dunia di usia 63 tahun, hanya tersisa satu orang putri yang masih hidup. Bahkan, beliau sendiri yang menguburkan satu per satu dari anak-anaknya.

Beliau juga pernah diusir dari negerinya dan disakiti oleh orang-orang. Dalam hidupnya, beliau tidak mengalami kesempurnaan yang kita bayangkan.

Jadi, jika hidupmu sedang dihadapkan dengan ujian-ujian dan hal-hal yang tidak menyenangkan, seperti dibenci atau disakiti orang lain, itu adalah hal  wajar dalam kehidupan.

Dunia ini adalah tempat sementara yang akan berakhir, sedangkan akhirat adalah tempat yang kekal. Di dunia ini, ada kesulitan, ada sakit, namun di akhirat tidak ada kesulitan.

Oleh karena itu, setiap kali kita merasa sakit, sulit, atau hidup ini dirasa tidak ideal, ingatlah bahwa Allah SWT memberikan ujian tersebut agar kita ingat surga dan merindukan akhirat.

4. Kesedihan Karena Emosi Negatif di Dalam Diri

Ketika mengingat masa lalu, mungkin terdapat emosi-emosi buruk yang tidak terkeluarkan. Semua emosi negatif yang tidak tersalurkan tersebut menumpuk dan menjadi beban sehingga mudah terkeluarkan meski ketika kehidupan yang dijalani sedang baik-baik saja. Lantas, apa obatnya untuk mengatasi kesedihan itu?

Obatnya adalah dengan membersihkan hati. Salah satunya adalah dengan menangis. Dalam Islam, Allah SWT tidak melarang kita untuk menangis, bahkan kita dianjurkan untuk menangis banyak-banyak. Kenapa?

Karena tangisan kita bisa menjadi ungkapan rindu kepada Allah SWT.

Ketika kita menangis dengan ikhlas, tangisan tersebut dapat membersihkan hati kita. Tangisan tersebut adalah bentuk taubat kepada Allah SWT, ungkapan syukur kepada-Nya, serta sebagai wujud rindu kepada Nabi Muhammad SAW.

Allah SWT mengizinkan kita menangis karena Dia mencintai kita. Tangisan tersebut adalah sarana untuk membersihkan hati dan menciptakan ruang di dalam hati kita agar Allah SWT berkenan hadir di dalamnya. Oleh karena itu, perlu adanya upaya membersihkan hati dari emosi negatif tersebut.

Friday, May 3, 2024

Masalahmu itu masalahmu, Masalahku bukan masalah bagimu

 

Alasan Tak Boleh Ikut Campur Urusan Rumah Tangga Orang Lain

Rumah tangga orang lain bukan ranah urusanmu. 

1. Kamu hanya tahu sisi luarnya saja

Apa yang kamu lihat belum tentu sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi. Kamu mungkin berprasangka kalau perbuatan yang dilakukan oleh orang lain itu salah. Padahal, sebenarnya tidak salah, hanya cara pandangmu yang keliru. 

2. Kelak akan menyakiti perasaan yang bersangkutan

Orang yang kepo mengenai urusan rumah tangga orang lain biasanya tidak hanya menyimpan rasa penasarannya untuk diri sendiri. Melainkan turut menyebarkan ke orang lain. Ini bukanlah sifat yang baik karena akan merusak nama seseorang.

3. Bukan termasuk tanggung jawabmu

Apa faedahnya mengurusi rumah tangga orang lain? Apa akan membawa keuntungan untukmu? Kalaupun menurutmu ada faedahnya, pastilah bukan suatu hal yang bernilai kebaikan. 

4. Dapat memicu permasalahan baru

Orang yang suka kepo urusan rumah tangga orang lain biasanya tak jauh-jauh dari kebiasaan mengumpat dan menggosip. Rasanya, tidak puas kalau informasi yang didapatkannya tidak disebarkan ke orang lain. Sikap ini jika dibiarkan bisa memunculkan beragam permasalahan.

5. Menjadi sumber perilaku tidak terpuji

Gara-gara satu kebiasaan buruk bisa memunculkan kebiasaan buruk lainnya. Keburukan bisa berkembang, sama halnya dengan kebaikan. Suka mengurusi rumah tangga orang lain termasuk satu kebiasaan buruk. Apalagi kalau jelas-jelas tujuannya hanya untuk kepo dan sebagai bahan omongan ke orang-orang.

Ciri manusia beriman, takut kepada Allah SWT menurut islam


1. Mencegah Lidahnya Bermaksiat

Orang yang takut kepada Allah SWT selalu mencegah lidahnya dari berbohong, menggunjing, mengadu domba, membual, dan membicarakan hal yang tidak berguna.

2. Menghilangkan Dengki dalam Hatinya

Orang yang takut kepada Allah SWT akan menghindari permusuhan, kebohongan, dan kedengkian dari dalam hatinya.

3. Tidak Akan Melihat Apa yang Diharamkan

Orang yang takut kepada Allah SWT tidak akan melihat pada yang haram, baik mengenai makanan, minuman, pakaian, dan sebagainya. Orang ini juga tidak memandang dunia dengan nafsu ambisi dan keinginannya, melainkan untuk mengambil pelajaran dan ibrah.

4. Tidak Akan Memasukkan Makanan Haram ke Perutnya

Orang yang takut kepada Allah SWT tidak akan makan makanan yang haram karena itu termasuk dosa besar. 

5. Tangannya Tidak Mau Menerima Sesuatu yang Haram

Orang yang takut kepada Allah SWT tidak mau menerima sesuatu yang haram, tetapi selalu berusaha menggapai dan meraih segala sesuatu yang mengandung unsur ketaatan dan dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

6. Tidak Akan Melangkahkan Kakinya ke Jalan Maksiat

Orang yang takut kepada Allah SWT lainnya adalah tidak akan melangkahkan kakinya untuk berjalan dalam kemaksiatan kepada Allah SWT. Namun, ia menggunakan kakinya untuk berjalan dalam ketaatan kepada Allah SWT dan mencari ridha-Nya. Orang-orang ini senantiasa berjalan ke arah kebaikan dan bergaul bersama ulama serta orang-orang saleh.

7. Taatnya Semata-mata untuk Mencari Ridha Allah SWT

Orang yang takut kepada Allah SWT selalu mengorientasikan segala aktivitas ketaatannya dan kesalehannya hanya untuk mencari keridhaan Allah SWT dan menjauhi sifat riya dan kemunafikan.

Karakter fasik menurut islam

 

Karakter Orang Fasik

1. Melanggar Perjanjian Manusia dengan Allah SWT

Menjadi sebuah kewajiban bagi umat Muslim untuk beribadah dan hanya meminta pertolongan kepada Allah SWT. Namun, orang fasik tidak, mereka senang meminta kepada Allah tetapi lalai dalam ibadah dan lebih mementingkan duniawi.

2. Memutuskan Hubungan Silaturahmi

Islam mengajarkan untuk menjaga hubungan sesama manusia dengan cara silaturahmi. Sedangkan orang fasik hanya menjalin hubungan dengan orang yang membantu mereka saja

3. Berbuat Kerusakan di Muka Bumi

Contohnya, merusak lingkungan hijau yang semestinya menjadi sumber resapan air menjadi pemukiman atau perumahan. Akibatnya saat musim hujan tiba, akan kerap terjadi banjir dan tanah longsor di daerah tersebut.

4. Senang Berbuat Dosa dan Melanggar Perintah Allah SWT

Sesuai dengan firman Allah SWT, "Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang lupa terhadap Allah, sehingga Allah membuat mereka lupa terhadap diri mereka sendiri. Mereka adalah orang-orang yang berbuat fasik." (Al-an'am: 49)

5. Merubah Hukum Allah SWT yang Telah Jelas kebenarannya

Orang fasik amat senang mengubah hukum Allah SWT yang sebenarnya tidak dapat mereka kerjakan. Meski tahu ganjarannya berat, mereka tidak peduli dan mengabaikan hukum tersebut.

Senyum anak menjadi penyejuk hati ibu

 


MasyaaAllah Tabarakallah.. 

Anak sholeh yang baik hati nya, tipe melankolis yang bila ditegur dengan nada sedikit meninggi terkadang bisa langsung nangis. Suka nya es krim coklat. Membahagiakan anak itu sederhana, cukup hadir didekatnya disaat dia butuh. Dan jelaskan tidak semua apa yang diinginkan harus bisa didapat pada saat itu juga. 

Saya tidak menuntut Dilan untuk pintar dalam prestasi, karena saya berharap Dilan bisa cerdas dalam mengumpulkan bekal untuk akhiratnya. Bukan hanya menyandang gelar sarjana tanpa bekal, lebih diutamakan bekal dengan gelar sarjana. Sebab mengutamakan akhirat lebih baik daripada mengejar dunia. Banyak yang bergelar sarjana namun lupa akan bekal akhirat dan ada yang tidak punya gelar sarjana tetap ingat bekal untuk akhirat. Karena ketakwaan seseorang tidak dilihat dari gelar sarjananya. Tidak boleh minder dengan yang bergelar, bertahta ataupun berharta karena itu semua milik Allah SWT. 

Berpikir rasional kunci untuk bahagia

 

Kunci Hidup Tenang dan Bahagia Menurut Islam, Salah Satunya Berpikir Rasional

Kunci hidup tenang dan bahagia sering kali terkait dengan pola pikir, pandangan hidup, dan gaya hidup yang dianut seseorang.

Sebagian besar penyebab hidup tidak tenang adalah pola pikir. Sebagian besar orang berpikir bahwa semua yang terjadi dalam hidupnya sepenuhnya adalah tanggung jawabnya. Sehingga ketika sesuatu tidak berjalan sesuai harapan, sering sekali kita menyalahkan diri sendiri dan pada akhirnya membuat hidup menjadi tidak tenang. Di sinilah tawakal memainkan peran kunci hidup tenang dan bahagia.

Oleh karena itu penting bagi kita untuk memahami konsep tawakal sebagai salah satu kunci hidup tenang dan bahagia menurut Islam.

Tawakal adalah menyandarkan diri kepada Allah SWT saat menghadapi kesulitan, dengan keyakinan bahwa Allah SWT akan memberikan kecukupan dan ketenangan hati.

Dengan demikian, tawakal dalam Islam mengajarkan untuk berusaha dan berencana dengan sungguh-sungguh, sambil memiliki keyakinan kuat bahwa hasil akhir sepenuhnya dalam kendali Allah SWT. Ini merupakan kombinasi antara tindakan manusia (usaha) dan keyakinan serta penyerahan kepada Allah SWT (tawakal). Tawakal merupakan cerminan tingginya iman seseorang kepada Allah SWT dan membantu umat Islam untuk menjalani kehidupan dengan ketenangan hati, meskipun tetap berusaha sebaik mungkin.

Syukur dalam Islam adalah suatu konsep penting yang mencakup pengakuan, perbuatan, dan sikap terima kasih kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya. Ini adalah kunci hidup tenang dan bahagia. Syukur adalah suatu konsep yang holistik dalam Islam, memengaruhi sikap, tindakan, dan cara kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita, serta merupakan kunci hidup tenang dan bahagia.

Memahami hakikat kehidupan ini adalah kunci hidup tenang dan bahagia. Dengan menyadari bahwa kehidupan bukanlah tentang kesenangan duniawi semata, tetapi juga tentang pengabdian kepada Allah SWT dan menghadapi ujian-Nya, seseorang dapat memperoleh ketenangan dalam menghadapi tantangan hidup.

Tidak perlu berharap bahwa kehidupan akan selalu mulus, karena kesulitan adalah bagian alami dari ujian yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Namun, dengan keimanan yang kuat dan ketakwaan kepada Allah SWT, seseorang dapat menghadapi kesulitan dengan kesabaran, kekuatan, dan ketabahan.

Ini adalah kunci untuk mencapai ketenangan dan kebahagiaan sejati, bahkan dalam menghadapi rasa sakit dan kepahitan dunia. Dengan demikian, hakikat kehidupan dalam Islam adalah tentang menghayati tujuan penciptaan kita, yaitu beribadah kepada Allah SWT, dan menerima dengan lapang dada ujian-ujian hidup sebagai bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan menuju-Nya.

Kebahagiaan sejati dalam Islam terletak pada hubungan yang kokoh dengan Sang Pencipta.

Berpikir Rasional sebagai Kunci Hidup Tenang dan Bahagia

Berpikir rasional dalam konteks Islam adalah suatu pendekatan penting yang membantu individu mencapai hidup yang tenang dan bahagia. Akal atau akal sehat, menurut ajaran Islam, adalah anugerah dari Allah SWT yang harus digunakan secara bijaksana dalam segala aspek kehidupan. Ini mencakup berpikir secara mendalam dan sistematis, serta menganalisis perbuatan yang baik atau benar.

Penggunaan akal dalam Islam telah mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran yang maju dalam sejarah intelektual Islam. Intelektual Muslim telah menghasilkan karya-karya yang berharga yang masih menjadi referensi dalam literatur keilmuan saat ini.

Penggunaan akal dalam Islam adalah landasan yang sangat penting untuk membentuk pemikiran rasional agamis. Pemikiran rasional agamis memandang bahwa manusia memiliki kebebasan dan akal yang tinggi untuk memahami ajaran agama sesuai dengan zaman dan konteksnya.

Ini memungkinkan umat Islam untuk menciptakan pemahaman ajaran agama yang relevan dengan tantangan zaman modern. Mendorong pendidikan Islam yang kritis dan berbasis rasional adalah langkah penting untuk mencapai pemahaman agama yang lebih mendalam dan bijaksana.

Dengan berpikir rasional dan menggunakan akal, umat Islam dapat mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang agama mereka dan menciptakan kehidupan yang lebih tenang dan bahagia. 

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...