Tuesday, May 21, 2024

Hal yang diperhatikan bila memvaksinasi anak

Syarat Vaksin Anak

Syarat vaksin anak biasanya berbeda tergantung pada pos yang melaksanakan vaksin. Orang tua harus terus memantau terus informasi yang diberikan di akun resmi pos vaksinasi. Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan, syarat vaksin untuk anak.

Konsultasikan dulu keadaan dan kondisi anak dengan dokter atau tenaga kesehatan jika anak memiliki kondisi atau perhatian khusus.

Persiapan Vaksin Anak

Pada umumnya, anak kecil takut untuk divaksin. Orang tua sebaiknya selalu mendampingi anak di saat vaksin dan juga mempersiapkan mental anak untuk mendapatkan vaksin. Berikut beberapa persiapan yang bisa Anda berikan kepada anak :

  • Latihan

Supaya anak tidak kaget dan takut, Anda bisa melakukan simulasi kecil-kecilan dengan menggunakan mainan favorit. Anda bisa berperan sebagai tenaga kesehatan yang akan menyuntik si kecil.

  • Bawa mainan kesayangan

Orang tua juga bisa membawakan anak satu mainan kesayangannya supaya tidak rewel dan menangis histeris sebelum dan setelah vaksinasi. Mainan kesayangan dapat menjadi alat penenang anak.

  • Berikan hadiah

Setelah vaksinasi, Anda bisa memberikan anak hadiah atau makanan kesukaannya. Anda juga bisa mengajak anak ke tempat bermain favoritnya untuk mengembalikan mood-nya.

  • Edukasi

Anda bisa menjelaskan pentingnya vaksin dengan jujur kepada anak. Beritahukan kenapa anak memerlukan vaksin dan jawab pertanyaan yang diajukan si kecil dengan positif.

Efek Samping Vaksin Anak

  • Berikan anak waktu istirahat yang cukup sebelum dan sesudah vaksinasi.
  • Berikan anak konsumsi air putih yang cukup supaya tidak mengalami dehidrasi.
  • Konsumsi obat penurun panas seperti parasetamol jika memang diperlukan.
  • Tetap gunakan dan gerakan lengan seperti biasa jika terasa nyeri di tempat bekas suntikan.
  • Kompres bagian nyeri di tempat bekas suntikan dengan kain bersih yang sudah dibasahi dengan air dingin.

Ya Razzaq, Allah SWT Maha pemberi rezeki

Bukti Allah Maha Pemberi Rezeki (Ar-Razzaq) Dengan Dalilnya

Allah Maha Pemberi Rezeki bagi semua makhluk yang ada di dunia, tapi kita harus tetap berusaha dan berdoa dalam menjemput rezeki yang sudah ditetapkan.

Rezeki setiap orang tentulah berbeda karena Allah SWT sudah menetapkan kadar bagi setiap manusia yang ada di dunia ini. Kita tidak perlu khawatir hidup susah karena Allah Maha Pemberi Rezeki, dan rezeki tidak akan pernah tertukar apalagi jika kita mau bekerja keras, tawakal, dan tentunya berdo'a.

Selagi kita masih berada di dunia ini, maka tidak perlu khawatir karena Allah SWT sudah menjamin rezeki bagi kita. Rezeki bukan hanya berupa harta dan benda, melainkan kenikmatan lain yang bisa kita rasakan di kehidupan, seperti sehat, bahagia, keluarga harmonis, dan lainnya.

Pengertian Ar-Razzaq dalam Asmaul Husna

Dalam Asmaul Husna atau nama-nama Allah, kita akan membahas salah satu asmaul husna yang berkaitan dengan rezeki, yakni Ar-Razzaq atau Maha Pemberi Rezeki. Asmaul husna ini menunjukkan satu kesempurnaan sifat-Nya dalam memberikan kemurahan bagi manusia.

Bukan hanya harta dan benda, rezeki adalah segala sesuatu yang diberikan Allah SWT kepada manusia dan makhluk hidup lainnya. Ar-Razzaq mengandung makna keadilan di mana Allah SWT telah memberikan ketetapan rezeki pada masing-masing makhluk.

Allah Maha Pemberi Rezeki, baik itu rezeki umum maupun rezeki khusus dengan pengertian yang berbeda :

Rezeki Umum

Rezeki umum adalah rezeki yang diberikan Allah SWT untuk keberlangsungan hidup makhluk hidup, seperti harta, pekerjaan, rumah, makanan, kesehatan, kendaraan, dan lain sebagainya.

Rezeki Khusus

Berbeda dengan rezeki umum, rezeki khusus meliputi kenikmatan yang memberikan manfaat secara terus menerus, baik di dunia ataupun di akhirat sehingga tidak semua orang bisa mendapatkan rezeki khusus, melainkan orang-orang yang beriman.

Untuk mendapatkan rezeki khusus, kita harus senantiasa bersyukur dan qanaah terhadap seberapa pun rezeki yang didapatkan. Dengan begitu, rezeki akan memberikan manfaat secara terus menerus dan memberikan keberkahan dalam hidup.

Yakini Bahwa Allah SWT yang Memberi Rezeki

Allah Maha Pemberi Rezeki bagi semua makhluk yang ada di dunia ini, termasuk manusia. Seseorang yang berhasil mencapai kesuksesan dunia atau kaya raya biasanya telah melalui perjuangan yang tidak mudah dengan kerja keras dan konsistensi yang tinggi.

Semakin keras usaha yang kita lakukan, maka semakin besar kesempatan untuk mendapatkan rezeki yang melimpah. Meski begitu, seseorang yang berada dalam kesulitan secara ekonomi bukan berarti kurang dalam bekerja karena rezeki sudah diatur.

Kita tidak akan pernah menduga kapan dan dari mana rezeki akan datang karena bisa saja melalui pekerjaan maupun orang lain sebagai perantaranya. Dari mana pun rezeki tersebut datang, pada dasarnya Allah SWT yang memberikan rezeki melalui jalan yang berbeda.

Terkadang, tanpa di sangka-sangka rezeki datang ketika kita membutuhkan karena Allah SWT paling tahu apa yang kita butuhkan. Jadi, jangan pernah berputus asa dalam menjemput rezeki karena usaha yang kita lakukan tidak akan pernah sia-sia.

Ada salah satu malaikat yang diberikan tugas oleh Allah SWT untuk membagikan rezeki kepada seluruh makhluk hidup.

Nama malaikat tersebut adalah malaikat Mikail yang bisa membagikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Malaikat yang Allah SWT ciptakan ini bisa membagi rezeki yang melebihi ekspektasi jadi tidak perlu khawatir ketika berada dalam keadaan yang sulit.

Meski sudah ditetapkan, kita masih bisa mencuri hati malaikat Mikail agar membukakan pintu rezeki yang lebih lebar melalui amalan pembukaan rezeki. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar disukai oleh malaikat Mikail dan mendapatkan rezeki yang tidak disangka, berikut caranya.

1. Selalu Bersyukur

Sudah banyak bukti Allah Maha Pemberi Rezeki jadi sudah seharusnya kita selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan. Secara tidak sadar, banyak kenikmatan yang telah Allah SWT limpahkan kepada kita, mulai dari oksigen, air bersih, tempat tinggal nyaman, dan lainnya.

2. Bertaubat

Sebagai manusia biasa, sudah pasti kita pernah melakukan dosa, baik itu dosa kecil maupun besar. Setiap orang mungkin memiliki masa lalu yang kelam tapi Allah Maha Pemaaf lagi Maha Penyayang jadi sudah seharusnya kita memohon ampun kepada-Nya.

3. Ikhtiar dan Tawakal

Allah Maha Pemberi Rezeki bagi semua manusia, bukan hanya umat Islam saja karena pemberian rezeki mengandung makna keadilan. Jika ingin mendapatkan pintu rezeki yang lebih lebar, maka jangan lupa untuk bekerja keras dan tentunya bertawakal.

Ikhtiar artinya berusaha dengan sungguh-sungguh karena rezeki yang sudah ditetapkan tidak akan datang dengan sendirinya. Malaikat Mikail akan melihat seberapa keras usaha manusia dalam mencari rezeki yang diiringi dengan tawakal.

Tawakal artinya berserah diri dan bersabar setelah melakukan usaha. Berserah diri bukan berarti pasrah begitu saja, tapi berserah diri setelah berusaha semaksimal mungkin dalam menjemput rezeki karena sesungguhnya Allah yang lebih tahu apa yang kita butuhkan.

4. Gemar Bersedekah

Cara terakhir yang bisa dilakukan untuk membuka pintu rezeki adalah gemar melakukan sedekah atau berbagi rezeki dengan hati yang ikhlas. Rezeki yang kita dapatkan, ada sebagian hak orang lain jadi kita harus memberikannya pada yang membutuhkan.


Monday, May 20, 2024

Ada akibat suka ikut campur urusan orang lain

Akibat Buruk Punya Kebiasaan Ikut Campur Urusan Orang Lain

1. Membuang waktu dan energi untuk urusan yang tidak perlu

Kebiasaan mencampuri urusan orang lain adalah tindakan yang tidak terpuji. Bagaimana tidak, hal ini hanya akan membuang waktu dan energi yang kamu miliki untuk sesuatu yang bukan menjadi tanggung jawabmu.

Oleh karena itu, lebih baik hentikan kebiasaan buruk seperti ini. Fokus untuk memperbaiki diri jauh lebih baik dan memberikan dampak positif dibandingkan dengan ikut campur dalam masalah orang lain.

2. Banyak urusan pribadi jadi terbengkalai

Tidak dapat dimungkiri, permasalahan hidup orang lain terkadang seolah memiliki daya tarik yang mengundang rasa penasaran. Jika tidak bisa menahan diri, maka kamu akan terjerumus ke dalam aktivitas yang seharusnya bukan menjadi urusanmu.

Ketika kamu terlalu asyik melibatkan diri dalam permasalahan hidup orang lain, maka kamu jadi lupa dengan tanggung jawab terhadap kehidupanmu sendiri. Akibatnya, banyak hal malah terbengkalai dan membuatmu mengalami kerugian.

3. Menambah beban pikiran

Setiap manusia memiliki tanggung jawab kehidupannya masing-masing. Tinggal menanggung urusan pribadi saja tidak jarang terasa begitu sulit, apalagi jika kamu berinisiatif menambah beban pikiran dengan cara mencampuri urusan orang lain.

Tindakan yang demikian dapat membuat hari-harimu menjadi kacau dan penuh dengan drama yang sebenarnya tidak perlu kamu ikuti. Akibatnya, kamu lebih rentan terhadap stres dan merasa semakin berat dalam menjalani hidup.

4. Jadi musuh banyak orang

Perlu dipahami bahwa tidak ada orang yang suka apabila urusannya dicampuri oleh orang lain, terlebih bila sampai begitu ingin memegang kendali. Tindakan seperti ini hanya akan memperparah situasi alih-alih menyelesaikan perkara.

Oleh sebab itu, jangan suka ikut campur urusan orang, apalagi tanpa diminta. Tabiat buruk seperti ini hanya akan membuatmu jadi musuh banyak orang, sehingga mereka akan meluapkan emosinya kepadamu. Yakin sanggup menanggung beban seperti ini?

5. Membuat hidup jadi terasa berat

Salah satu hal yang membuat hidupmu jadi berantakan adalah karena adanya kebiasaan senang mencampuri urusan orang lain. Tindakan ini dapat memberikan lebih banyak beban yang seharusnya bukan menjadi tanggunganmu.

Akibatnya, hidup jadi terasa begitu berat untuk dijalani dan sulit mendapatkan kebahagiaan. Jadi, sebaiknya hentikan kebiasaan yang tidak berfaedah tersebut demi bisa menikmati hari-hari dengan penuh kedamaian.

Kebiasaan mencampuri urusan orang lain tidak akan menjadikanmu seorang pahlawan. Hal ini hanya memperkeruh suasana dan membuat perkara yang dihadapi malah semakin rumit. Oleh sebab itu, lebih baik kerjakan urusanmu sendiri agar tidak membuang waktu dan energi untuk sesuatu yang tidak perlu.





Kisah anggur " Imam Syafi'i "


Kisah Anggur Sang Guru Imam Syafi’i

Dikisahkan, ketika dalam satu majelis ilmu, Imam Malik (wafat 179 H) yang merupakan guru dari Imam Syafi’i (wafat 204 H) mengatakan bahwa rezeki itu datang tanpa sebab. Seseorang cukup bertawakkal dengan benar, niscaya Allah SWT akan memberikannnya rezeki.

“Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah SWT mengurus lainnya,” demikian pendapat Imam Malik.

Imam Malik menyandarkan pendapatnya itu berdasarkan sebuah hadis Rasulullah SAW :

“Andai kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal niscaya Allah SWT akan berikan rizki kepada kalian, sebagaimana Dia memberikan rizki kepada burung yang pergi dalam keadaan lapar lalu pulang dalam keadaan kenyang”.

Ternyata Imam Syafi'i memiliki pandangan lain. Beliau mengemukakan pendapat kepada sang guru. “Ya Syeikh, seandainya seekor burung tidak keluar dari sangkarnya, bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki?” kata Imam Syafi'i.

Imam Syafi'i menyampaikan pendapat bahwa untuk mendapatkan rezeki dibutuhkan usaha dan kerja keras. Rezeki tidak datang sendiri, melainkan harus dicari dan didapatkan melalui sebuah usaha.

Guru dan murid yang merupakan pendiri mazhab itu bersikukuh pada pendapatnya masing-masing. Hingga suatu ketika, saat Imam Syafii berjalan-jalan, beliau melihat serombongan orang sedang memanen buah anggur. Beliau pun ikut membantu mereka. Setelah pekerjaan selesai, Imam Syafi’i mendapat imbalan beberapa ikat anggur sebagai balas jasa.

Imam Syafi’i senang bukan main. Beliau senang bukan karena mendapatkan anggur, tetapi karena memiliki alasan untuk menyampaikan kepada Imam Malik bahwa pendapatnya soal rezeki itu benar.

Dengan bergegas Imam Syafi’i menjumpai Imam Malik yang sedang duduk santai. Sambil menaruh seluruh anggur yang didapatnya, Imam Syafi’i menceritakan pengalamannya seraya berkata: “Seandainya saya tidak keluar pondok dan melakukan sesuatu (membantu memanen), tentu saja anggur itu tidak akan pernah sampai di tangan saya”.

Mendengar itu, Imam Malik tersenyum, seraya mengambil anggur dan mencicipinya. Kemudian Imam Malik berucap pelan. “Sehari ini aku memang tidak keluar pondok, hanya mengambil tugas sebagai guru, dan sedikit berpikir alangkah nikmatnya kalau dalam hari yang panas ini aku bisa menikmati anggur. Tiba-tiba engkau datang sambil membawakan beberapa ikat anggur untukku. Bukankah ini juga bagian dari rezeki yang datang tanpa sebab? Cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah SWT niscaya Allah SWT akan berikan rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah SWT yang mengurus lainnya”.

Imam Syafi’i langsung tertawa mendengar penjelasan Imam Malik tersebut. Sang Guru dan murid itu kemudian tertawa bersama. Begitulah, dua Imam mazhab mengambil dua hukum berbeda dari hadis yang sama.

Imam Malik dan Imam Syafi'i mengajarkan kepada umat Islam bagaimana menyikapi perbedaan. Keduanya tak saling menyalahkan lalu membenarkan pendapatnya sendiri. Begitulah indahnya Islam apabila saling menghormati dan saling berkasih-sayang.

Tauhid " Tiada Tuhan selain Allah SWT "

Tauhid adalah: Pengertian, Jenis dan Perannya dalam Kehidupan

Tauhid merupakan pembahasan yang sangat penting diketahui oleh umat muslim. Sebab tauhid menjadi dasar keyakinan bahwa tidak ada yang pantas disembah selain Allah SWT.

Tauhid secara etimologi berarti keesaan, meyakini bahwa Allah adalah Esa, Tunggal, Satu. Sejalan dengan KBBI yang mengartikan tauhid adalah keesaan Allah SWT.

Tauhid berasal dari kata kerja wahhada-yuwahhidu-tauhiidan. Kata tersebut merupakan akar dari kata kerja wahhada yang artinya menjadikannya satu.

Konsep awal dari tauhid adalah menempatkan Allah sebagai Rabb. Sehingga, manusia harus tunduk kepada yang menciptakan mereka.

Jenis-Jenis Tauhid

 tauhid terbagi menjadi tiga macam. Setiap jenis tauhid harus dijelaskan agar lebih jelas perbedaannya.

1. Tauhid Rububiyah

Tauhid Rububiyah adalah meyakini bahwa Allah sebagai satu-satunya pencipta dan pengatur manusia. Allah yang paling mengenal karakter manusia dan hanya Allah yang paling tahu bagaimana cara mengatur manusia.

Dalam surah Al-Mu'minun ayat 86-87, Allah SWT berfirman:

Artinya: "Katakanlah: Siapa Tuhan yang memiliki langit yang tujuh dan yang memiliki Arsy yang agung?" Mereka menjawab, "Allah." Katakanlah, "Lalu mengapa kau tidak bertakwa?"

2. Tauhid Uluhiyah

Tauhid Uluhiyah adalah meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah. Tauhid jenis ini adalah inti dakwah para Rasul, mulai dari Rasul pertama hingga terakhir.

Tauhid ini termaktub dalam surah An-Nahl ayat 36 yang berbunyi:

Artinya: "Sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk mengabarkan), "Sembahlah Allah SWT dan jauhilah tagut", kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kau di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul)."

3. Tauhid Asma wa Sifat

Tauhid Asma wa Sifat berarti beriman kepada nama-nama Allah dan sifatNya. Sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasul, tanpa menghilangkan makna atau sifat Allah, tanpa bertanya bagaimana, dan menyerupakan Allah dengan makhluknya.

Allah SWT berfirman:

Artinya: "(Dialah) Allah SWT, tiada Tuhan selain-Nya, yang mempunyai nama-nama yang terbaik." (QS. Taha: 8).

Peranan Tauhid dalam Kehidupan

Agar lebih memahami mengenai tauhid, berikut peranan tauhid dalam kehidupan yang dikutip dari buku Pendidikan Tauhid dalam Perspektif Konstitusi oleh Zainul Bahri.

  • Menjalankan dan memandu prinsip keilahian yang ada dalam diri manusia sejak kelahiran.
  • Memberi ketenangan dan ketentraman jiwa. Dalam konteks ini, agama sebagai keperluan naluri akan mendorong serta mengharapkan manusia untuk terus mengejar atau memahaminya dengan lebih dalam.
  • Menjadi pedoman hidup yang pasti. Percaya bahwa Tuhan akan memberikan petunjuk dan panduan yang pasti dalam kehidupan manusia.

Konsep tauhid berperan dalam menjauhkan manusia dari pandangan yang terbatas dan sempit, menanamkan keyakinan pada diri sendiri dan memahami nilai diri, serta membentuk individu menjadi jujur dan adil.

Pengertian tentang tauhid juga berperan dalam menghapuskan perasaan sedih dan keputusasaan saat menghadapi tantangan yang rumit, sekaligus membentuk keyakinan yang kokoh, memupuk ketekunan, ketabahan, dan optimisme.


Tidak boleh bersu'udzon sesama muslim

Hukum Prasangka Buruk (Suuzhon) kepada Sesama Muslim

Suuzhon (berburuk sangka) kepada seorang Muslim tanpa sebab merupakan perilaku buruk dan bencana besar yang membahayakan masyarakat Islam. Namun demikian, berburuk sangka kepada Muslim yang jelas-jelas melakukan keburukan diperbolehkan.

Dalam mengelaborasi pengertian prasangka, Imam Sufyan Ats-Tsauri menyatakan, prasangka itu ada dua jenis. Prasangka yang mendatangkan dosa dan prasangka yang tidak mendatangkan dosa. Yang pertama dilakukan oleh orang yang berprasangka dengan menampakkannya melalui ucapan. Yang kedua dilakukan oleh orang yang hanya berprasangka dalam hati.

Prasangka model pertamalah yang dinilai Imam Ats Tsauri berimplikasi dosa. Sedangkan yang kedua tidak. Namun jika dicermati, prasangka model kedua bisa menjadi pembuka jalan terjadinya prasangka model pertama. 

Dengan ujaran lain, prasangka yang tertumpahkan melalui ucapan itu terjadi karena bermula dari prasangka dalam hati. Karenanya, orang-orang beriman tetap harus menghindari kedua model prasangka itu.

Apalagi menurut banyak riwayat, Allah SWT justru melihat apa yang ada di kedalaman hati hamba-Nya. Itu artinya, prasangka dalam hati juga tak pernah luput dari pantauan Allah SWT. 

Kita masih ingat tragedi al-ifku yang menimpa Siti Aisyah, istri Rasulullah SAW. Karena beliau disangka berselingkuh, masyarakat Madinah pun gempar. Rasulullah SAW tidak berkenan.

Gunjingan demi gunjingan berhamburan di tiap sudut kota. Ketegangan pun terjadi di mana-mana. Kedamaian hilang. Padahal, berita perselingkuhan itu hanya dusta yang sengaja disebar orang munafik. Untuk itu, menghindari prasangka sangat ditekankan dalam Islam.


Akibat buruk menjadi orang ketiga

Akibat Buruk yang Bakal Kamu Terima Jika Mau Dijadikan Orang Ketiga

1. Menjatuhkan harga dirimu sendiri

Saat kamu menjadi orang ketiga dalam hubungan orang lain, maka orang akan menganggap kamu sebagai orang yang tidak memiliki harga diri dan attitude yang baik. Teman-temanmu juga akan was-was terhadap kamu karena mereka akan takut jika kamu juga akan mengganggu hubungan mereka dengan pasangannya.

 2. Kamu tidak akan jadi prioritas

Menjadi orang ketiga dalam hubungan orang lain akan membuatmu tidak akan diprioritaskan oleh orang yang kamu sayangi. Karena dia akan tetap memperioritaskan pasangannya dan kamu hanya akan dijadikan selingan ketika dia sedang jenuh dengan pasangannya.

3. Tidak akan mendapatkan hubungan yang indah

Karena orang yang kamu cintai hanya menjadikanmu selingan, tentu saja dia tidak akan mau berjuang untukmu. Dia hanya akan melakukan keinginanmu ketika dia mau saja, dan dia tidak akan mau bersusah-payah membuatmu bahagia saat dia tidak ingin melakukannya.

 4. Kamu tidak akan bahagia

Tidak ada kebahagiaan yang didapatkan dari merebut milik orang lain, termasuk pasangan. Saat kamu menjadi orang ketiga, maka kamu akan dipenuhi kecemburuan, iri dan perasaan benci kepada pasangan orang yang kamu cintai. Kamu harus menahan perasaan tersebut setiap waktu karena orang yang kamu cintai tetap mengutamakan pasangannya dan dia ingin kamu mengerti akan hal ini.

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...