Tuesday, December 12, 2023

Jaga jarak untuk yang zalim



Umat muslim yang menjalin kembali silaturahmi akan terhindar dari api neraka. Seperti yang dijelaskan dalam hadist HR Bukhari dan Muslim, “Engkau menyembah Allah Swt dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan menyambung tali silaturahmi.”

Manfaat silaturahmi juga tak hanya sekedar untuk membantu memperluas rezeki, terhindar dari api neraka, hingga mendekatkan diri dengan Sang Pencipta. Silaturahmi merupakan tanda-tanda seseorang beriman kepada Allah SWT dan menjadi makhluk mulia di hadapan-Nya.

Rasulullah saw sendiri telah mengajarkan agar senantiasa menjalin hubungan shilaturrahim. Dengan mempererat persaudaraan Islam merupakan salah satu bentuk penegakan kekuatan Islam. Karena umat Islam satu dengan yang lainnya ibarat sebuah bangunan yang saling melengkapi dan menguatkan.

Bagi umat muslim yang memutus silaturahmi akan mendapatkan azab Allah, tidak diterima amalnya dan bahkan ditempatkan di neraka.

kata silaturahim lebih tepat digunakan untuk menggambarkan aktivitas saling berkunjung untuk mempererat tali persaudaraan yang masih memiliki hubungan darah. Berbeda dengan silaturahmi yang merujuk pada hubungan persahabatan atau pertemanan.

Memutuskan hubungan silaturahmi dengan seseorang dalam Islam adalah perbuatan yang dilarang dan berdosa, kecuali dalam kondisi-kondisi yang dibenarkan syariat.

Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan, jika ada ada orang-orang di antara kerabat kita yang jahat, kemudian kita memilih untuk membatasi hubungan atau menjaga jarak dengannya itu diperbolehkan. 

6 Pemilik Sifat Ini Menurut Rasulullah Harus Dihindari, Siapa Sajakah?

  1. Manusia yang tidak bisa diharapkan kebaikannya dan tidak bisa dirasa aman dari keburukannya.
  2. Manusia yang enggan disadarkan dengan ayat Al - quran.
  3. Orang yang bermuka dua.
  4. Orang yang panjang umurnya tapi jelek perbuatannya.
  5. Orang yang merusak akhiratnya demi meraih dunia orang lain.
  6. Manusia yang ditakuti oleh sesamanya karena kejahatannya.

Tamak menurut islam

 



Tamak sama dengan serakah yang berarti berlebih-lebihan dalam mencari harta. Azab yang diganjar bagi pelaku sifat tamak ialah dicabutnya keberkahan hidup. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Imam Bukhari. Makna dari hilangnya keberkahan pada hadits di atas ialah dicabutnya rasa cukup dalam hati seseorang.

Kehidupan orang tamak hanya disibukkan untuk terus menerus mendapat apa yang mereka inginkan, sebab sifat tamak mengakibatkan seseorang lupa tujuan hidup di dunia. Tamak harta melahirkan dosa seperti menipu, mencuri, merampok, korupsi, dan kikir atau bakhil.

Ciri-Ciri Tamak

1) Tidak mensyukuri nikmat yang telah dimiliki.
2) Selalu merasa kurang padahal ia telah banyak mendapat nikmat.
3) Ingin memiliki sesuatu yang dimiliki orang lain.
4) Panjang angan-angan yaitu suka menghayal dan tidak realistis.
5) Kikir, ia tidak mau hartanya berkurang sedikitpun.

Ada sikap tamak yang boleh, bahkan dianjurkan. Yaitu tamak pahala dan ampunan dari Allah.

Sikap serakah akan menimbulkan kerugian untuk diri sendiri maupun orang lain. Orang yang serakah cenderung tidak memedulikan kepentingan maupun perasaan orang lain. Bahkan, mereka bisa memanfaatkan orang-orang terdekat untuk mencapai kepentingannya.

Orang yang tamak tidak akan pernah merasakan puas dan ketenangan dalam hidupnya. Meskipun ia sudah banyak harta, ia tetap akan merasa kurang. Dan terus kurang. Oleh karena itu, orang yang tamak, meskipun ia banyak harta, sejatinya ia adalah orang yang paling miskin di dunia.

Tamak terhadap dunia itu terlarang. Namun tamak terhadap ilmu adalah terpuji. Semangat yang besar untuk memperoleh ilmu sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan kepada Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa belum ada seorangpun yang bertanya tentang ini kecuali beliau.


















Fitnah merupakan dosa besar

 

Hukum Fitnah dan Menyebarkan Hoaks Dalam Islam

Apa hukum fitnah menurut agama islam ? Fitnah adalah salah satu dosa terbesar. Fitnah adalah perbuatan menuduh seseorang telah melakukan sesuatu padahal orang tersebut tidak melakukannya. Fitnah merupakan perbuatan yang sangat tercela karena bisa merusak nama baik diri sendiri, merusak nama baik orang lain, dan menimbulkan perpecahan. Fitnah juga bisa menimbulkan banyak penyakit hati, seperti: syirik, angkuh, kikir, dan kesengsaraan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al Quran bahwa fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Ini karena fitnah bisa menimbulkan dampak buruk yang besar seperti mengusir orang dari lingkungan tempat tinggalnya, merampas harta dan kebebasan orang lain, dan merusak persaudaraan antar sesama umat islam.

Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. (QS. Al-Baqarah: 191)

Dosa Melakukan Fitnah

Karena fitnah adalah dosa yang serius dan lebih serius daripada pembunuhan, siapa pun yang melakukan dosa ini menghadapi konsekuensi yang sangat serius. Karena besarnya dosa Panjaus, pelakunya dianggap kafir dan akan mendapat hukuman berat di Neraka Jahannam.

“Diantara mereka ada orang berkata “berilah saya izin (tidak berperang) dan janganlah menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah.” Ketahuilah bahwa orang yang terjerumus ke dalam fitnah dan sesungguhnya Jahannam itu benar meliputi orang kafir. (QS. At-Taubah: 49)

Selain pelaku masuk Neraka, fitnah juga menghalangi pelaku menerima syafaat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam. Yang lebih menyedihkan adalah orang yang memfitnah itu sama terkutuknya dengan setan. Mengapa? Karena setan juga sangat menyukai dusta dan menyesatkan orang lain dari jalan Allah. Sama seperti orang yang memfitnah karena juga berbohong dan membuat orang lain membenci orang lain. Terakhir, fitnah menghalangi pelakunya masuk surga. Mengapa? Karena ketika amal dan dosa ditimbang di akhirat, maka fitnah harus mempertanggung jawabkan fitnahnya untuk membalas fitnah atas kebaikan yang dilakukan di dunia ini. Ketika semua perbuatan baik selesai, dosa pemfitnah dipindahkan ke orang yang memfitnah, dan bobot dosa bertambah.

Dampak Fitnah di Kehidupan Bermasyarakat

Fitnah adalah dosa yang besar dan sulit untuk bertaubat darinya. Fitnah banyak bentuknya, dan curhat bisa jadi salah satu jenis fitnah kecil. Karena selain harus bertaubat ke Allah, pelaku fitnah juga harus meminta maaf ke orang yang difitnah dan memperbaiki nama baik orang tersebut ke orang lain. Kenapa dosa fitnah sangat besar ? karena dampak negatifnya sangat besar untuk kehidupan bermasyarakat, yaitu:

  1. Fitnah dapat menimbulkan kesengsaraan baik kepada orang yang difitnah, maupun orang yang melakukan fitnah karena akan sulit dipercaya lagi oleh orang lain
  2. Fitnah dapat merusak hubungan antar umat islam dan tali silaturahmi. Fitnah dapat membuat perpecahan antar bangsa dan mengakibatkan konflik kemanusiaan yang pada akhirnya bisa menimbulkan kerusakan
  3. Fitnah bisa mengakibatkan orang lain benci kepada orang yang difitnah. Kebencian yang sangat besar akibat fitnah tidak menutup kemungkinan bisa membangkitkan niat jahat seperti ancaman dan pembunuhan
  4. Pelaku fitnah sama seperti orang munafik, karena orang munafik suka berdusta dan tidak bisa dipercaya karena selalu berkhianat
  5. Dampak fitnah bukan hanya menyeret pelaku utamanya ke neraka, namun juga bisa menyeret orang yang percaya fitnah dan orang yang menyebarkan fitnah harus mempertanggung jawabkannya di akhirat.

Hukum Menyebarkan Fitnah (Hoaks)

Hoaks atau berita bohong bisa disamakan dengan fitnah. Karena keduanya sama-sama berita bohong atau dusta dan bisa merusak persatuan antar umat beragama. Sebenarnya dalam Al Quran, Allah sudah memperingatkan umatnya untuk mengecek setiap berita yang diterima apakah benar atau hoaks, yaitu pada ayat berikut ini:

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al-Hujurat: 6)

Pelaku yang menyebarkan hoaks pastinya akan menyesal ketika amal perbuatan dan dosanya dihitung di akhirat. Karena semua fitnah yang disebarkan harus dipertanggung jawabkan dengan memberikan amal baik ke orang yang difitnah atau menerima amal buruk yang dimiliki orang yang difitnah. Selain itu, jika terjadi musibah pada suatu lingkungan atau negara akibat perbuatan fitnah, pelaku yang menyebarkan hoaks juga pasti akan menerima akibatnya.

Cara Bertaubat dari Dosa Fitnah

Fitnah adalah dosa yang cukup sulit untuk diampuni dengan sempurna. Kenapa ? Karena selain harus bertobat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, pelaku fitnah juga harus meminta maaf kepada orang yang difitnah dan memperbaiki nama baik dan klarifikasi fitnah yang ia buat dan terlanjur disebarkan ke orang lain. Memperbaiki fitnah yang telah disebarkan tentu saja sangat sulit karena kita harus memastikan semua orang yang terlanjur menerima berita bohong tersebut harus mengetahui bahwa info yang diterima ada fitnah.

Hukum fitnah dalam islam sangat berat. Pelakunya akan ditimpa dosa besar dan dihukum di neraka jahannam. Bertaubat dari fitnah tidak cukup hanya meminta maaf kepada Allah namun pelakunya juga harus meminta maaf ke orang yang difitnah dan mengklarifikasi berita bohong yang ia sebarkan ke masyarakat di sekitar yang terlanjur menerima fitnah tersebut.

Monday, December 11, 2023

Penyakit impotensi pada pria

 


Apa itu Impotensi?

Impotensi atau disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan pria untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi. Masalah ini memengaruhi kemampuan pria untuk melakukan hubungan seksual. 

Impotensi merupakan kondisi yang sangat umum dan dapat terjadi pada semua usia. Masalah ini bisa bersifat sementara atau kronis dan dapat terjadi akibat masalah fisik, psikologis, atau gaya hidup.

Selain mengalami masalah ereksi, pengidap impotensi juga berisiko mengalami masalah lainnya. Contohnya seperti penurunan gairah seksual, hingga kesulitan mencapai klimaks saat berhubungan seksual.

Penyebab Impotensi

Gairah seksual pria adalah proses kompleks yang melibatkan otak, hormon, emosi, saraf, otot, dan pembuluh darah. Disfungsi ereksi atau impotensi dapat terjadi karena adanya masalah dengan salah satu dari peran tersebut. 

Selain itu, stres dan masalah kesehatan mental juga dapat menjadi penyebab atau memperburuk disfungsi ereksi. Secara umum, impotensi bisa terjadi karena masalah fisik dan psikologis. 

1. Proses penuaan

Impotensi atau disfungsi ereksi bisa menjadi bagian dari proses penuaan karena tubuh mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Beberapa faktor penyebabnya, meliputi:

  • Penurunan kadar hormon testosteron.
  • Penumpukan plak dalam pembuluh darah.
  • Mengalami gangguan saraf.
  • Mengidap kondisi medis kronis, seperti diabetes atau hipertensi.

Semua ini itu memengaruhi kemampuan pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi. Namun, tidak semua pria akan mengalami impotensi saat penuaan jika menerapkan pola hidup sehat.

2. Gaya hidup  tidak sehat

Terdapat beberapa pola hidup yang dapat meningkatkan risiko impotensi, seperti:

  • Penyalahgunaan narkoba dan alkohol, terutama jika pengidap merupakan pengguna narkoba jangka panjang atau peminum berat.
  • Penggunaan tembakau yang dapat membatasi aliran darah yang menuju ke pembuluh darah dan arteri. Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan kronis yang berujung pada disfungsi ereksi.
  • Kelebihan berat badan, terutama jika mengalami obesitas.

3. Faktor penyakit atau kondisi medis

Pada banyak kasus, disfungsi ereksi disebabkan oleh sesuatu yang bersifat fisik atau berasal dari tubuh. Penyebab umumnya termasuk:

  • Penyakit jantung.
  • Pembuluh darah tersumbat (aterosklerosis).
  • Kolesterol tinggi.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Diabetes.
  • Kegemukan.
  • Sindrom metabolik, kondisi yang melibatkan peningkatan tekanan darah, kadar insulin, lemak tubuh di sekitar pinggang dan kolesterol tinggi.
  • Penyakit Parkinson.
  • Multiple sclerosis.
  • Penggunaan obat resep tertentu.
  • Menggunakan tembakau.
  • Penyakit Peyronie, perkembangan jaringan parut di dalam penis.
  • Pecandu alkohol dan bentuk penyalahgunaan zat lainnya.
  • Gangguan tidur.
  • Menjalani perawatan untuk kanker prostat atau pembesaran prostat.
  • Operasi atau cedera yang memengaruhi area panggul atau sumsum tulang belakang.

Selain itu, impotensi juga bisa terjadi karena kadar hormon testosteron pada pria yang rendah.

4. Faktor psikologis

Sementara itu, penyebab terjadinya impotensi pada pria dari sisi psikologis, di antaranya:

  • Depresi, stres, gangguan kecemasan berlebihan, atau kondisi kesehatan mental lainnya.
  • Masalah hubungan yang terjadi karena stres dan komunikasi yang buruk. 

5. Cedera

Cedera pada daerah panggul atau organ seksual dapat merusak saraf, pembuluh darah, atau jaringan ereksi. Hal ini dapat mengganggu aliran darah atau sinyal saraf untuk mempertahankan ereksi. 

6. Efek samping obat-obatan

Beberapa jenis obat yang dapat meningkatkan risiko impotensi di masa depan, antara lain:

  • Obat antihistamin.
  • Obat tekanan darah tinggi.
  • Golongan antidepresan.
  • Obat untuk mengatasi masalah atau kondisi prostat.

Gejala Impotensi

Gejala impotensi dapat bervariasi pada setiap pria yang mengalaminya. Beberapa gejala umum dari kondisi ini di antaranya:

  • Tidak bisa ereksi sama sekali.
  • Mengalami ereksi, tetapi tidak sering.
  • Mengalami kesulitan menjaga ereksi cukup lama untuk berhubungan seks.
  • Kurangnya keinginan untuk berhubungan seks.

Komplikasi Impotensi

Komplikasi yang mungkin terjadi akibat impotensi, di antaranya:

1. Gangguan psikologis

Penelitian berjudul Stress management and erectile dysfunction: a pilot comparative study yang terbit pada Journal Andrologia menemukan, impotensi merupakan kelainan kompleks yang dapat memicu stres kronis.

Studi juga menerangkan bahwa stres tersebut bisa memperburuk gejala disfungsi ereksi atau impotensi yang sudah ada.  

2. Masalah hubungan

Impotensi menciptakan ketegangan, kecemasan, dan ketidakpuasan dalam hubungan pasangan. Pasangan mungkin merasa ditolak atau merasa kurang diinginkan.

Kehilangan keintiman seksual juga dapat mengurangi kebersamaan dan komunikasi dalam hubungan. Hal ini pada gilirannya dapat mengganggu kualitas hubungan itu sendiri. 

3. Penurunan kepercayaan diri

Kesulitan dalam mencapai atau mempertahankan ereksi dapat mengurangi kepercayaan diri dan harga diri pria. Hal ini menimbulkan meragukan pada diri sendiri dalam kemampuannya untuk memuaskan pasangan. 

4. Gangguan emosional

Impotensi memicu perasaan seperti malu, marah, frustasi, dan cemas pada pria yang mengalaminya. Semua emosi tersebut dapat memengaruhi kesejahteraan emosionalnya secara keseluruhan.

5. Isolasi sosial

Pengidap mungkin merasa malu atau rendah diri. Hal ini dapat membuat mereka cenderung menjauh dari aktivitas sosial dan hubungan intim, yang pada gilirannya bisa mengakibatkan isolasi sosial. 

Pencegahan Impotensi

Cara terbaik untuk mencegah impotensi adalah mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan mengelola setiap kondisi kesehatan yang ada. Sebagai contohnya: 

  1. Mengelola diabetes, penyakit jantung, atau kondisi kesehatan kronis lainnya.
  2. Melakukan pemeriksaan rutin dan tes skrining medis.
  3. Berhenti merokok, menghindari konsumsi minuman beralkohol, dan tidak menggunakan obat-obatan terlarang.
  4. Berolahraga secara teratur.
  5. Sebisa mungkin menghindari atau mengatasi stres maupun kondisi mental lain yang sedang dialami.
  6. Mendapatkan bantuan profesional untuk mengatasi kecemasan, depresi, atau masalah kesehatan mental lainnya.
  7. Jangan terlalu lama duduk, berdiri atau bergerak secara teratur.
  8. Batasi konsumsi makanan cepat saji dan makanan tinggi garam.
  9. Periksa dan kendalikan kadar kolesterol dalam tubuh.
  10. Terapkan diet sehat dengan konsumsi makanan rendah lemak jenuh dan tinggi serat.
  11. Menjaga kesehatan mental dengan konseling atau dukungan psikologis jika diperlukan.

Pasal 378 KUHP tentang penipuan


Bunyi dan Unsur Pasal 378 KUHP tentang Penipuan

Bunyi Pasal 378 KUHP

Tindak pidana penipuan diatur dalam Pasal 378 KUHP lama yang saat artikel ini diterbitkan masih berlaku dan Pasal 492 UU 1/2023 tentang KUHP baru yang berlaku 3 tahun sejak tanggal diundangkan.

Bunyi Pasal 378 KUHP tentang tindak pidana penipuan adalah :

Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama 4 tahun.

Kejahatan pada Pasal 378 KUHP dinamakan “penipuan”, yang mana penipu itu pekerjaannya:

  • membujuk orang supaya memberikan barang, membuat utang atau menghapuskan piutang;
  • maksud pembujukan itu ialah hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak;
  • membujuknya itu dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu, akal cerdik (tipu muslihat), atau karangan perkataan bohong.


Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...