Saturday, January 6, 2024

Perkebunan teh terbesar ke - 2 di dunia ada di Kerinci

Perkebunan Teh Kayu Aro

Indonesia memiliki bentang alam beragam dengan sejuta kekayaan sumber daya alam di dalamnya. Tanah Indonesia juga terkenal dengan kesuburannya. Hampir sebagian besar rakyat Indonesia bekerja di bidang pertanian dan perkebunan. Ada banyak macam hasil perkebunan dari Indonesia, salah satunya adalah teh. 

Perkebunan teh tertua di Indonesia 

Di Indonesia terdapat banyak sekali kebun teh dengan cita rasa khas masing-masing daerah. Salah satunya adalah Kebun Teh Kayu Aro. Kebun teh Kayu Aro terletak di kaki Gunung Kerinci, tepatnya di kecamatan Kayu Aro, Kerinci, Provinsi Jambi. 

Kebun teh ini memiliki luas sekitar 2.500 hektar dan berada di ketinggian 1.600 mdpl. Perkebunan teh Kayu Aro merupakan perkebunan teh tertua di Indonesia, yang sudah ada semenjak masa penjajahan kolonial Belanda dan merupakan kebun teh tertinggi kedua di dunia setelah perkebunan teh Darjeeling di Himalaya, India.

Pendirian kebun teh ini berawal dari tahun 1925 pada masa kolonial Belanda hingga diambil alih oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1959. Kini pengelolaannya berada di tangan PT. Perkebunan Nusantara VI (PTPN 6).

Penghasil teh berkualitas

Jenis teh yang ditanam di Kebun Teh Kayu Aro adalah Teh Ortodoks atau Teh Hitam. Tentu kualitas dan rasanya tak perlu diragukan lagi, bahkan teh hasil perkebunan ini menjadi langganan Ratu Belanda dan Inggris. Pada masa penjajahan, kebun teh ini awalnya dikelola oleh pekerja yang didatangkan dari Pulau Jawa. Sehingga tidak heran jika masyarakat disini memiliki kultur Jawa. 

Selain menjadi lokasi perkebunan, kawasan ini juga dibuka untuk pengunjung. Lingkungan Kebun Teh Kayu Aro yang sejuk dan tenang berpadu dengan pemandangan Gunung Kerinci sungguh menyegarkan mata dan pikiran. Kita bisa berjalan-jalan di antara tanaman teh yang begitu luas. Keseruan lebih bisa kita dapatkan dengan membantu para pekerja perkebunan memetik tunas teh siap olah. 

Selanjutnya kita bisa ikut melihat proses pembuatan teh. Pabrik yang telah beroperasi sejak tahun 1925 sampai saat ini tetapi produktif menghasilkan teh dengan kualitas terbaik. Proses pembuatan teh di Kebun Teh Kayu Aro dimulai dengan memelihara tanaman teh agar menghasilkan daun teh berkualitas baik. Kemudian dilakukan pemetikan daun teh yang telah siap dipanen.

Daun teh yang telah dipetik tersebut kemudian melalui proses pelayuan. Proses pelayuan adalah tahap penting dalam produksi teh. Proses ini meliputi beberapa parameter, seperti suhu, kelembaban, aliran udara yang harus seimbang. Pelayuan umumnya memerlukan waktu 18 hingga 22 jam. Setelah daun teh layu, daun-daun tersebut kemudian digantung hingga kering dan dimuat ke dalam truk untuk didistribusikan ke pabrik. Sesampainya di pabrik, teh akan melalui proses fermentasi dan pengujian sampel. Teh yang telah kering akan dipisah berdasarkan kualitasnya. 

Perkebunan Teh Kayu Aro setiap tahunnya mampu menghasilkan 5.500 ton teh ortodox grade satu atau unggulan. Komoditas ini sebagian besar diekspor ke negara-negara Eropa, Timur Tengah, Amerika Serikat, Asia tengah dan Asia Tenggara. Bagi yang ingin berkunjung ke Kebun Teh Kayu Aro dan bingung ingin berwisata kemana lagi, ada beberapa pilihan wisata alam yang tak kalah menarik. Kita bisa berjalan-jalan ke Gunung Kerinci, Danau Kerinci dan berlibur ke Taman Nasional Kerinci Seblat.



Tempat di Jambi yang bernilai sejarah



1. Museum Siginjai

Museum Siginjai merupakan satu di antara museum yang berlokasi di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Sungai Putri, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Jambi 36124.

Museum Siginjai ini menyimpan berbagai koleksi benda-benda bersejarah, benda seni tradisi, hingga sejumlah instalasi edukasi pewarisan budaya lainnya.


Museum Siginjei sebelumnya dikenal dengan nama Museum Negeri Jambi. Informasi yang diperoleh, museum ini pertama kali dibangun pada 1981.

Peletakan batu pertama pembangunan Museum Negeri Jambi dilakukan pada tanggal 18 Februari 1981 oleh Gubernur Jambi, Masjchun Syofwan.

Itu merupakan titik awal gerakan program pembangunan museum di Provinsi Jambi.


Benda-benda warisan budaya yang terhimpun di Museum Negeri Jambi atau belakangan dikenal dengan Museum Siginjai merupakan warisan budaya yang mempunyai nilai-nilai luhur yang mencerminkan kehidupan masyarakat Provinsi Jambi pada masa lalu. 


2. Museum Perjuangan Rakyat Jambi


Museum Perjuangan Rakyat Jambi (MPRJ) berada di pusat Kota Jambi. Museum ini didirikan tahun 1993.

Pendirian museum ini diprakarsai oleh Dewan Harian Daerah Angkatan 45 (DHD 45) dan Pemerintah Daerah Provinsi Jambi.

Pembangunan Museum Perjuangan Rakyat Jambi ini dilakukan untuk mengenang perjuangan rakyat Jambi dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Pada 6 Juni 1993, dilaksanakan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia, Letnan Jenderal Achmad Tharir.


Museum ini dibangun sebagai wujud dari pentingnya bangunan sebagai monumen dalam mengenang sejarah perjuangan rakyat Jambi semasa pergerakan nasional dan Kemerdekaan Indonesia.

Museum Perjuangan Rakyat Jambi banyak menyimpan koleksi berupa peninggalan rakyat Jambi pada masa lalu. Barang-barang peninggalan tersebut tersusun rapi di lemari pajang yang terdapat di sana.

Museum Perjuangan Rakyat Jambi memiliki ciri khas yang mencolok. Adalah penampakan pesawat, di pelataran museum tersebut.

Pesawat tersebut merupakan Pesawat Catalina RI 005 yang menjadi bukti perjuangan rakyat saat melawan agresi militer Belanda.


Diketahui, Catalina adalah milik RR Cobley, mantan penerbang Royal Australian Air Force.

Saat agresi militer kedua di Jambi, pesawat amfibi ini digunakan untuk mengangkut senjata, logistik dan para perwira tinggi dan menengah dari Yogyakarta.


Catalina RI 005 ini bertugas untuk menghubungkan sub territorium Djambi dengan Komandemen Sumatera di Bukit Tinggi.


Pada akhir 1948 saat Belanda menduduki Jambi, kolonel Abunjani berniat menggunakan Catalina untuk menyerang pangkalan udara di Talang Semut Palembang, namun karena mengalami kerusakan mesin, niat itu pun gagal.

Catalina justru jatuh dan menabrak tongkang yang ditenggelamkan di Sungai Batanghari.


3. Museum Zoologi


Museum Zoologi juga terletak di Kota Jambi. Museum ini berada di dalam kompleks kebun binatang Taman Rimbo. Lokasinya tidak jauh dari  bandara Sultan Thaha Jambi.

Lokasi museum ini tepatnya di Jalan Sunaryo, nomor 4, Talang Bakung, Jambi. Museum ini khusus memamerkan koleksi hewan-hewan yang telah diawetkan.

 

4. Museum Menara Gentala Arasy


Museum Menara Gentala Arasy terletak di Seberang Kota Jambi, tepatnya di Kelurahan Arab Melayu, Pelayangan, Kota Jambi.

Museum ini terletak di bawah  menara Gentala Arasy yang merupakan salah satu ikon Kota Jambi. Museum ini menampilkan sejarah masuknya Islam di provinsi Jambi, khususnya Kota Jambi.


5. Candi Muara Jambi


Di kompleks Candi Muara Jambi, ada pusat informasi yang fungsinya seperti museum. Museum kecil ini berada di kompleks Candi Muaro Jambi, tidak jauh dari candi Gumpung.

Di museum itu, berbagai penjelasan mengenai sejarah ditampilkan. Mulai dari sejarah, penjelasan, dan beberapa koleksi artefak dari candi Muaro Jambi.

Di museum kecil itu juga bisa dilihat sebuah arca Prajnaparamitha.


6. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi


Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi ternyata juga memiliki museum. Namun, karena menempati sebuah ruangan konservasi dan preparasi, museum milik instansi vertikal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini hanya bisa diakses dengan surat izin tertulis.

Di sini, lebih banyak memberikan pengetahuan mengenai kepurbakalaan dan sejarah Jambi.


7. Pondok Pesantren Wali Peetu


Selain sebagai lembaga pendidikan keagamaan, Pondok Pesantren Wali Peetu ini ternyata juga menyimpan sejumlah benda bersejarah. Ada ruang khusus di kompleks pesantren yang menjadi tempat penyimpanan nenda bersejarah itu.

Misalnya, pecahan keramik dari Dinasti Sung, pecahan bom, hingga nisan kuno zaman Kesultanan Melayu Jambi.

Lokasinya terletak di Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.


8. Museum Geopark Merangin Jambi


Sesuai namanya, museum Geopark Merangin berlokasi di Kabupaten Merangin. Awalnya, tempat ini hanyalah sebuah museum mini.

Namun, sejak Merangin ditetapkan sebagai kawasan geopark nasional oleh Kementerian ESDM, museum ini berubah konsep dan penampilan baru menjadi lebih menarik dan interaktif.


Museum ini terletak di Jalan Mayor Syamsuddin Uban, Kelurahan Pasar Bawah, Bangko.


9. Rumah Tuo Rantau Panjang


Rumah Tuo Rantau Panjang terletak di Kelurahan Kampung Baruh, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin.

Rumah tuo merupakan rumah adat asli suku Batin di Rantau Panjang, sebuah daerah yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit perjalanan dari Kota Bangko. Rumah ini masih dihuni keturunan dari raja Puyang Bungkuk, leluhur suku Batin.


10. Museum dan Monumen Gempa Kerinci


Pada 7 Oktober 1995, gempa berkekuatan 7 skala richter mengguncang Kerinci dan sekitarnya. Sebanyak 84 orang meninggal dan ribuan mengalami luka-luka. Sebuah masjid di Desa Koto Iman retak-retak akibat gempa.

Untuk mengenang peristiwa ini, masjid tersebut difungsikan sebagai museum dan monumen gempa.

Di sana, tampak dokumentasi kejadian pascagempa 1995 lalu. Museum itu terletak di Desa Koto Iman, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci.



Urutan Gubernur Provinsi Jambi

Daftar Gubernur Jambi dari Tahun 1957-Sekarang



Nama Gubernur Jambi Masa Jabatan

  • Joesoef Singedekane 1957 - 1967 
  • Raden Mochammad Noer Achmad Dibrata 1968 - 1974 
  • Djamaluddin Tambunan 1974 - 1979 
  • Masjchun Sofwan 1979 - 1989
  • Abdurrahman Sayoeti 1989 - 1999 
  • Zulkifli Nurdin 10 Desember 1999 - 10 Desember 2004 3 Agustus 2005 - 3 Agustus 2010 
  • Hasan Basri Agus 3 Agustus 2010 - 3 Agustus 2015 
  • Zumi Zola 12 Februari 2016 - 17 Januari 2019 
  • Fachrori Umar 13 Februari 2019 - 12 Februari 2021 
  • Al Haris 7 Juli 2021 - sekarang

 

Selain itu, Provinsi Jambi juga pernah dipimpin oleh 10 orang pelaksana tugas Gubernur. Para Plt Gubernur itu umumnya menjabat sementara dalam rangka transisi atau saat gubernur dinonaktifkan.


Sudah meletus kah gunung Kerinci di Jambi

Gunung Kerinci: Letak dan Sejarah Letusan dari Tahun 1838

Gunung Kerinci sendiri adalah salah satu gunung api aktif di Indonesia yang terakhir kali meletus pada tahun 2009. Menurut laman resmi Bandara Minangkabau, Gunung Kerinci adalah gunung tertinggi di Sumatra, gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua.

Kondisi Alam Gunung Kerinci
Gunung Kerinci dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat Harimau Sumatera dan Badak Sumatera.


Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl dan memiliki kawah seluas 400 x 120 meter yang berisi air yang berwarna hijau.

Di sebelah timur gunung terdapat danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Kemudian di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh.

Sejarah Letusan Gunung Kerinci

Meski memiliki kondisi alam yang indah dan kekayaan alam melimpah, namun warga di sekitar harus terus berhati-hati. Sebab, Gunung Kerinci merupakan gunung dengan letusan stratovolcano, yakni mempunyai karakter letusan bersifat eksplosif dan diselingi dengan adanya aliran-aliran lava.

Menurut data dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Gunung Kerinci telah mengalami 20 letusan sejak tahun 1838.

Berikut sejarah letusan Gunung Kerinci :

1838: letusan di kawah pusat

1842: letusan di kawah pusat

1874: letusan di kawah pusat

1878: tanggal 11 Desember terjadi letusan freatik di kawah pusat

1887: kemungkinan terjadi letusan freatik di kawah pusat

1908: kemungkinan terjadi letusan freatik di kawah pusat

1921: bulan Mei dan Juni terjadi letusan di kawah pusat

1936: tanggal April, 30 Agustus terjadi letusan di kawah pusat

1937: tanggal 8 September terjadi letusan di kawah pusat

1938: antara 19 Januari dan 18 Maret terjadi letusan freatik di kawah pusat dan terbentuk kerucut kecil di dasar kawah

1952: bulan Januari dan Juni terjadi letusan abu di kawah pusat

1960: bulan Juli terjadi letusan abu di kawah pusat

1963: bulan Juli terjadi letusan abu di kawah pusat

1964: bulan Juli terjadi letusan abu di kawah pusat

1967: letusan abu di kawah pusat

1970: terjadi letusan abu di kawah pusat

1999: terkadang ada letusan abu tipis di sekitar puncak

2002:terkadang ada letusan abu tipis di sekitar puncak

2007: 9 September 2007 pukul 04.40 WIB dinaikan statusnya menjadi Waspada karena tercatat letusan abu / hembusan asap berwarna hitam pekat dan tinggi 700 - 800 m dari bibir kawah dan condong ke arah timur.

2008: 24 Maret 2008 antara pukul 11:40 - 12:25 WIB terjadi 1 kali kejadian letusan berwarna putih tebal kehitaman dengan tinggi asap maksimum 500 m dari puncak Gunung Kerinci. Pada pukul 16:30 WIB, ketinggian asap letusan maksimum menurun menjadi ± 300 m dari puncak Gunung Kerinci.

Meski sudah berkali-kali mengeluarkan letusan, karakter letusan Gunung Kerinci saat ini adalah letusan bertipe vulkano lemah yang hanya mengeluarkan material abu letusan. Badan Geologi tidak memiliki data aliran lava yang tercatat sebagaimana tertera dalam sejarah letusannya



Di Jambi ada pantai Aurduri

Menyusutnya air Sungai Batanghari ibarat dua sisi mata uang bagi masyarakat kota Jambi, sisi buruknya jelas mengancam sumber air tapi sisi baiknya adalah sebuah pantai "dadakan" yang dinamakan Aurduri.


Hamparan pasir akibat menurunnya debit air Sungai Batanghari tersebut dinamakan Pantai Aurduri karena lokasi hamparan pasir yang berada tepat di bawah Jembatan Aurduri.

Fenomena tersebut ditambah panorama menjelang matahari terbenam, tak heran jika ini menarik minat pengunjung untuk menyaksikannya.

Banyaknya pengunjung yang ingin menyaksikan panorama matahari tenggelam dan bermain-main di atas pasir dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk berjualan.

Bahkan kendaraan pengunjung yang datang telah diatur oleh pemuda di daerah itu yang menyediakan lahan parkir.
Berdasarkan cerita warga setempat, pada tahun 1987 hingga tahun 2000-an kondisi serupa kerap terjadi.

Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan debit air Sungai Batanghari menurun, dan hamparan pasir yang berada di dasar sungai timbul. Sehingga kondisi tersebut menjadi wahana bermain bagi masyarakat setempat.




Pasar Tradisional Angso Duo di Jambi

Pasar Rakyat yang Unik dan Kaya Sejarah

Pasar rakyat atau yang  disebut juga  dengan pasar tradisional   adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli yang melakukan transaksi jual beli melalui proses tawar menawar dengan bangunan atau tempat yang terdiri dari kios-kios, los dan  dasaran terbuka dengan hamparan tenda. Berbagai macam barang tersedia di pasar rakyat. Mulai dari kebutuhan sehari-hari, seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, sayuran, daging, buah-buahan  dan lain sebagainya .

Sampai saat ini pasar rakyat masih menjadi tempat yang disukai masyarakat  untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Bahkan pasar rakyat  tidak kalah pamor dengan pasar-pasar modern. Hal ini dikarenakan pasar rakyat memiliki tempat yang strategis dan luas, kelengkapan barang yang dijual serta harga yang murah dan bisa melakukan proses tawar menawar.

Setiap provinsi di Indonesia memiliki banyak pasar rakyat  dengan ciri-ciri serta keunikan tersendiri. Salah satunya pasar rakyat  yang ada di provinsi Jambi, yaitu Pasar Angso Duo. Pasar Angso Duo  terletak di jalan Sultan Thaha, Kota Jambi. Setiap harinya, Pasar Angso Duo mulai buka pada malam hari hingga sore hari. Jika kita melewati Pasar Angso Duo pada pukul 11 malam, maka kita sudah bisa melihat banyak para penjual yang mempersiapkan dagangannya. Pasar ini akan sangat ramai pada pukul 1 pagi hingga pukul 8 pagi.  Pasar Angso Duo telah menjadi bagian terpenting dalam mendongkrak perekonomian masyarakat Jambi. Bahkan Pasar Angso Duo telah menjadi pasar rakyat kebanggaan masyarakat Jambi.

Pasar Angso Duo bukanlah pasar rakyat yang biasa. Pasar rakyat  ini memiliki keunikkan dan kelebihan yang tidak  dimiliki oleh pasar-pasar rakyat  lainnya. Berikut ini keunikkan dan kelebihan yang dimiliki Pasar Angso Duo:

1. Kaya Sejarah 

Pasar Angso Duo memiliki sejarah yang sangat panjang. Pada abad ke 18,  berdiri sebuah pasar rakyat  kecil yang terletak di Dermaga Bom Batu Muara Jambi (sekarang tempat ini menjadi mall WTC Batanghari Jambi).  Nama pasar ini adalah Pasar Tanah Pilih. Pasar inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Pasar Angso Duo. Pada zaman penjajahan Jepang, Pasar Tanah Pilih hancur dan dipindahkan ke suatu tempat yang bernama Gang Siku. Setelah dipindahkan, Pasar Tanah Pilih menjadi lebih baik walaupun hanya terdiri dari deretan meja-meja yang terbuat dari batu. Dikarenakan pasar tersebut hanya terdiri dari deretan meja-meja dari batu, maka masyarakat Jambi saat itu merubah nama Pasar Tanah Pilih menjadi Pasar Meja Batu.

Seiring perkembangannya, Pasar Meja Batu menjadi pusat perdagangan masyarakat Jambi saat itu. Pedagang yang berjualanpun semakin lama semakin banyak sehingga membuat Gang Siku menjadi sangat ramai. Pada tahun 1970, terjadi sedimentasi sungai Batanghari. Oleh karena itu, pemerintah kota Jambi memutuskan untuk melakukan pengerukan. Tanah hasil pengerukan ditimbun sekitar sungai hingga membentuk sebuah daratan baru. Pada daratan itulah pemerintah akhirnya memindahkan kembali pusat pasar rakyat  dari Pasar Meja Batu. Setelah dipindahkan ke daratan baru tersebut, pasar rakyat  Meja Batu dirubah namanya menjadi Pasar Angso Duo yang letaknya tepat di tepi sungai Batanghari Jambi. Penggantian nama ini terjadi pada tahun 1974.

Dari catatan sejarah ini, sangat wajar jika Pasar Angso Duo dikatakan pasar rakyat  yang kaya sejarah. Walaupun telah mengalami penggantian nama dan berpindah-pindah tempat beberapa kali sebelum resmi menggunakan nama Pasar Angso Duo, pasar ini tetap berdiri. Hal ini mencerminkan akan cintanya masyarakat Jambi terhadap pasar rakyat  ini.

2. Diapit oleh 5 objek wisata terkenal di Kota Jambi

Tidak bisa dipungkiri bahwa Pasar Angso Duo telah menjadi objek wisata belanja di Provinsi Jambi. Dari segi objek wisata, Pasar Angso Duo memiliki keunikkan dan kelebihan tersendiri karena letak Pasar Angso Duo diapit oleh 5  objek wisata di Provinsi Jambi. Bahkan lokasi kelima objek wisata tersebut bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki saja dari Pasar Angso Duo.

Di sebelah kiri Pasar Angso Duo terdapat 2 objek wisata yang jaraknya kurang lebih 300 meter. Kedua objek wisata tersebut adalah Masjid Agung Al Falah dan Museum Perjuangan Rakyat  Jambi. Masjid Agung Al Falah adalah masjid terbesar di Provinsi Jambi dengan desain arsitektur yang unik dengan jumlah tiang yang sangat banyak serta tanpa dinding. Sehingga orang menyebut masjid ini dengan sebutan masjid 1000 tiang. Bahkan sesuai catatan sejarah, lokasi berdirinya masjid ini dulunya adalah istana Tanah Pilih Raja Sultan Thaha Jambi. Sekitar 200 meter dari Masjid Agung Al Falah terdapat Museum Perjuangan Rakyat Jambi.

Di sebelah kanan Pasar Angso Duo, berjarak kurang lebih 100 meter, terdapat sebuah mall terbesar di Kota Jambi dengan nama Mall WTC Batanghari. Kurang lebih 200 meter dari Mall WTC Batanghari, terdapat sebuah objek wisata dengan nama Taman Tanggo Rajo. Dari taman ini anda bisa menikmati keindahan sungai Batanghari dan melihat pemukiman yang mayoritas penduduknya adalah masyarakat asli Jambi. Seberang, inilah sebutan yang sering dipakai oleh masyarakat Jambi untuk pemukiman tersebut.  

Saat ini pemerintah kota jambi sedang membangun sebuah jembatan penyebrangan sungai Batanghari dari kota Jambi ke Seberang Kota Jambi dengan nama Jembatan Gentala Arasy. Jembatan ini masih dalam proses pembangunan akan tetapi walau belum selesai dan belum diresmikan, sudah terlihat bahwa jembatan penyebrangan ini memiliki desain jembatan yang sangat indah. Jembatan inipun akan menjadi objek wisata di Jambi. Karena kita akan merasakan sensasi berdiri di atas sungai Batanghari yang merupakan sungai terpanjang di Sumatera. Keindahan jembatan inipun bisa dilihat langsung pada saat anda bersantai, duduk sambil bercengkrama bersama keluarga di Taman Tanggo Rajo.

Karena diapit oleh Masjid Agung Al Falah, Museum Perjuangan Rakyak Jambi, Mall WTC Batanghari, Taman Tanggo Rajo ditambah dengan sebuah jembatan penyebrangan  yang indah, menjadikan Pasar Angso Duo menjadi pasar rakyat yang sangat unik dan keunikkan ini tidak dimiliki oleh pasar-pasar rakyat  lainnya yang ada di Indonesia. Jadi, jika anda berkunjung ke Pasar Angso Duo bisa sekalian mampir ke objek-objek wisata yang terletak tidak jauh dari Pasar Angso Duo dan bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki saja.

3. Barang BJ 

Jika anda berkunjung ke  Jambi dan ingin berbelanja barang second hand mulai dari pakaian, tas, tempat tidur, bantal dan lain sebagainnya dengan kualitas yang masih sangat bagus maka anda bisa datang ke Pasar Angso Duo Jambi. Masyarakat  Jambi menyebut barang-barang ini dengan sebutan  barang BJ (Bekas Jambi). Para pedagang yang menjual barang BJ tersebut tidaklah sedikit. Oleh karena itu kita bisa memilih barang-barang yang sesuai keinginan kita dengan kualitas yang masih bagus dan layak pakai. Luar biasa,bukan? Pengunjung Pasar Angso Duo bukan hanya bisa berbelanja kebutuhan sehari-hari seperti sayuran, ikan, daging dan lain sebagainya, akan tetapi pengunjung juga bisa berbelanja barang-barang BJ. Setelah selesai berbelanja, anda bisa langsung menuju ke mall WTC Batanghari, Taman Tanggo Rajo, melihat jembatan penyeberangan sungai Batanghari, bahkan anda bisa melakukan wisata spiritual di Masjid Agung Al Falah dan jangan lupa mampir ke Museum Perjuangan Rakyat Jambi.

Dari kelebihan-kelebihan serta keunikkan-keunikkan yang dimiliki oleh Pasar Angso  membuat pasar ini menjadi pasar rakyat  yang selalu melekat di hati masyarakat Jambi. Semua keunikkan dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki Pasar Angso Duo akan hilang bila pemerintah setempat dan juga masyarakat Jambi tidak bisa menjaga pasar rakyat  tersebut. Bukan hanya Pasar Angso Duo yang harus dijaga, semua pasar rakyat yang ada di Indonesia haruslah memperoleh perhatian dan kepedulian pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia. Semoga Pasar Angso Duo dan pasar rakyat lainnya yang ada di Indonesia  akan selalu ada sehingga anak cucu kita di masa yang akan datang masih bisa merasakan berbelanja di pasar rakyat  tersebut.



Kabupaten / Kota yang ada di Provinsi Jambi

Nama-Nama Kabupaten / Kota di Provinsi Jambi

Provinsi Jambi adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang berdiri pada tanggal 6 Januari 1957. Secara Astronomis, Provinsi Jambi terletak di antara 0,45° - 2,45° Lintang Selatan dan antara 101,10° - 104,55° Bujur Timur. 
 
Suku bangsa yang mendiami Provinsi Jambi adalah Melayu, Suku Anak Dalam, Kubu, dan Kerinci. Mayoritas penduduknya adalah beragama islam. 

Luas wilayah Provinsi Jambi adalah 50.160,05 kilometer persegi. 

Batas-batas wilayah Provinsi Jambi adalah : 
Sebelah utara: Provinsi Riau 
Sebelah selatan: Provinsi Sumatera Selatan 
Sebelah barat: Provinsi Bengkulu  
Provinsi Sumatera Barat Sebelah timur: Selat Berhala

Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi Dilansir dari situs resmi Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, ada 2 kota dan 9 kabupaten di Provinsi Jambi

  • Kota Jambi 
  • Kota Sungai Penuh Kabupaten Kerinci 
  • Kabupaten Merangin 
  • Kabupaten Sarolangun 
  • Kabupaten Batanghari 
  • Kabupaten Muaro Jambi 
  • Kabupaten Tanjung Jabung Timur 
  • Kabupaten Tanjung Jabung Barat 
  • Kabupaten Tebo 
  • Kabupaten Bungo 


Berikut penjelasannya :  

Kota Jambi 

Jambi adalah ibukota dari Provinsi Jambi yang memiliki motto “Tanah Pilih Pusako Betuah”. Kota yang memiliki luas 205,43 kilometer persegi ini dibelah oleh sungai terpanjang di Pulau Sumatera, yaitu Sungai Batanghari. Kedua wilayah yang dipisahkan sungai tersebut dihubungkan oleh jembatan aur duri. Kota Jambi merayakan ulang tahunnya setiap tanggal 28 Mei. 

Kota Sungai Penuh 

Kota Sungai Penuh merupakan pemekaran dari kabupaten Kerinci. Kota dengan motto “Sahalun Suhak Salatuh Bdei” berdiri pada tanggal 8 Oktober 2009. Luas wilayah Kota Sungai Penuh adalah 391,5 kilometer persegi. Kabupaten Kerinci Kabupaten Kerinci dikenal sebagai daerah wisata dengan hamparan perkebunan teh terluas dan tertinggi kedua di dunia. 
Di Kabupaten Kerinci juga terdapat Gunung Kerinci yaitu Gunung berapi tertinggi di Indonesia dan Asia Tenggara. Kabupaten dengan luas wilayah 3.355,27 kilometer persegi ini berdiri pada tanggal 10 November 1958. Motto Kabupaten Kerinci adalah “Sakti Alam Kerinci”.

Kabupaten Merangin 

Kabupaten Merangin adalah kabupaten terluas di Provinsi Jambi dengan luas wilayah 7.679 kilometer persegi. Kabupaten dengan Ibukota Kecamatan Bangko ini memiliki Motto “Tali Undang Tambang Teliti”. Kabupaten Merangin berdiri pada tanggal 22 Desember 1949. 

Kabupaten Sarolangun  

Kabupaten Sarolangun berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999. Kabupaten dengan luas wilayah 6.174 kilometer persegi ini memiliki motto “Sepucuk Adat Serumpun Pseko". 

Kabupaten Batanghari  

Kabupaten Batanghari merupakan kabupaten tertua di Provinsi Jambi yang berdiri pada tanggal 1 Desember 1948. Ibukota Kabupaten Batanghari berada di Kecamatan Bulian. Kabupaten dengan luas wilayah 5.804 kilometer persegi ini, memiliki motto “Serentak Bak Regam”. 

Kabupaten Muaro Jambi 

Kabupaten Muaro Jambi merupakan pemekaran dari Kabupaten Batanghari. Kabupaten dengan luas wilayah 5.246 kilometer persegi ini terdapat peninggalan sejarah terluas se-Asia Tenggara yaitu Candi Muaro Jambi. Kabupaten Muaro Jambi berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999 dengan motto “Sailun Salimbai”.  

Kabupaten Tanjung Jabung Timur 

Kabupaten Tanjung Jabung Timur beribukota di Muaro Sabak. Tanjung Jabung Timur berada di bagian paling timur Provinsi Jambi dengan luas wilayah 5.445 kilometer persegi. Kabupaten Tanjung Jabung Timur berdiri pada tanggal 21 Oktober 1999 dengan motto “Sepucuk Nipah Serumpun Nibung”.

Kabupaten Tanjung Jabung Barat 

Kabupaten Tanjung Jabung Barat berdiri pada tanggal 10 Agustus 1965. Kabupaten Tanjung Jabung Barat beribukota di Kuala Tungkal. Kabupaten dengan luas wilayah 5.009,82 kilometer persegi ini memiliki motto “Serengkuh Dayung Serentak ke Tujuan”. 

Kabupaten Tebo 

Kabupaten Tebo merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bungo Tebo yang berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999. Kabupaten yang memiliki motto “Seentak Galah Serengkuh Dayung” ini memiliki luas wilayah 6.461 kilometer persegi. Kabupaten Bungo Kabupaten Bungo berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999 sebagai hasil dari pemekaran Kabupaten Bungo Tebo. Kabupaten dengan luas wilayah 4.659 kilometer persegi ini memiliki motto  “Langkah Serentak Limbai Seayun”. 


Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...