Saturday, January 6, 2024

Tempat di Jambi yang bernilai sejarah



1. Museum Siginjai

Museum Siginjai merupakan satu di antara museum yang berlokasi di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Sungai Putri, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Jambi 36124.

Museum Siginjai ini menyimpan berbagai koleksi benda-benda bersejarah, benda seni tradisi, hingga sejumlah instalasi edukasi pewarisan budaya lainnya.


Museum Siginjei sebelumnya dikenal dengan nama Museum Negeri Jambi. Informasi yang diperoleh, museum ini pertama kali dibangun pada 1981.

Peletakan batu pertama pembangunan Museum Negeri Jambi dilakukan pada tanggal 18 Februari 1981 oleh Gubernur Jambi, Masjchun Syofwan.

Itu merupakan titik awal gerakan program pembangunan museum di Provinsi Jambi.


Benda-benda warisan budaya yang terhimpun di Museum Negeri Jambi atau belakangan dikenal dengan Museum Siginjai merupakan warisan budaya yang mempunyai nilai-nilai luhur yang mencerminkan kehidupan masyarakat Provinsi Jambi pada masa lalu. 


2. Museum Perjuangan Rakyat Jambi


Museum Perjuangan Rakyat Jambi (MPRJ) berada di pusat Kota Jambi. Museum ini didirikan tahun 1993.

Pendirian museum ini diprakarsai oleh Dewan Harian Daerah Angkatan 45 (DHD 45) dan Pemerintah Daerah Provinsi Jambi.

Pembangunan Museum Perjuangan Rakyat Jambi ini dilakukan untuk mengenang perjuangan rakyat Jambi dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Pada 6 Juni 1993, dilaksanakan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia, Letnan Jenderal Achmad Tharir.


Museum ini dibangun sebagai wujud dari pentingnya bangunan sebagai monumen dalam mengenang sejarah perjuangan rakyat Jambi semasa pergerakan nasional dan Kemerdekaan Indonesia.

Museum Perjuangan Rakyat Jambi banyak menyimpan koleksi berupa peninggalan rakyat Jambi pada masa lalu. Barang-barang peninggalan tersebut tersusun rapi di lemari pajang yang terdapat di sana.

Museum Perjuangan Rakyat Jambi memiliki ciri khas yang mencolok. Adalah penampakan pesawat, di pelataran museum tersebut.

Pesawat tersebut merupakan Pesawat Catalina RI 005 yang menjadi bukti perjuangan rakyat saat melawan agresi militer Belanda.


Diketahui, Catalina adalah milik RR Cobley, mantan penerbang Royal Australian Air Force.

Saat agresi militer kedua di Jambi, pesawat amfibi ini digunakan untuk mengangkut senjata, logistik dan para perwira tinggi dan menengah dari Yogyakarta.


Catalina RI 005 ini bertugas untuk menghubungkan sub territorium Djambi dengan Komandemen Sumatera di Bukit Tinggi.


Pada akhir 1948 saat Belanda menduduki Jambi, kolonel Abunjani berniat menggunakan Catalina untuk menyerang pangkalan udara di Talang Semut Palembang, namun karena mengalami kerusakan mesin, niat itu pun gagal.

Catalina justru jatuh dan menabrak tongkang yang ditenggelamkan di Sungai Batanghari.


3. Museum Zoologi


Museum Zoologi juga terletak di Kota Jambi. Museum ini berada di dalam kompleks kebun binatang Taman Rimbo. Lokasinya tidak jauh dari  bandara Sultan Thaha Jambi.

Lokasi museum ini tepatnya di Jalan Sunaryo, nomor 4, Talang Bakung, Jambi. Museum ini khusus memamerkan koleksi hewan-hewan yang telah diawetkan.

 

4. Museum Menara Gentala Arasy


Museum Menara Gentala Arasy terletak di Seberang Kota Jambi, tepatnya di Kelurahan Arab Melayu, Pelayangan, Kota Jambi.

Museum ini terletak di bawah  menara Gentala Arasy yang merupakan salah satu ikon Kota Jambi. Museum ini menampilkan sejarah masuknya Islam di provinsi Jambi, khususnya Kota Jambi.


5. Candi Muara Jambi


Di kompleks Candi Muara Jambi, ada pusat informasi yang fungsinya seperti museum. Museum kecil ini berada di kompleks Candi Muaro Jambi, tidak jauh dari candi Gumpung.

Di museum itu, berbagai penjelasan mengenai sejarah ditampilkan. Mulai dari sejarah, penjelasan, dan beberapa koleksi artefak dari candi Muaro Jambi.

Di museum kecil itu juga bisa dilihat sebuah arca Prajnaparamitha.


6. Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi


Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi ternyata juga memiliki museum. Namun, karena menempati sebuah ruangan konservasi dan preparasi, museum milik instansi vertikal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini hanya bisa diakses dengan surat izin tertulis.

Di sini, lebih banyak memberikan pengetahuan mengenai kepurbakalaan dan sejarah Jambi.


7. Pondok Pesantren Wali Peetu


Selain sebagai lembaga pendidikan keagamaan, Pondok Pesantren Wali Peetu ini ternyata juga menyimpan sejumlah benda bersejarah. Ada ruang khusus di kompleks pesantren yang menjadi tempat penyimpanan nenda bersejarah itu.

Misalnya, pecahan keramik dari Dinasti Sung, pecahan bom, hingga nisan kuno zaman Kesultanan Melayu Jambi.

Lokasinya terletak di Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.


8. Museum Geopark Merangin Jambi


Sesuai namanya, museum Geopark Merangin berlokasi di Kabupaten Merangin. Awalnya, tempat ini hanyalah sebuah museum mini.

Namun, sejak Merangin ditetapkan sebagai kawasan geopark nasional oleh Kementerian ESDM, museum ini berubah konsep dan penampilan baru menjadi lebih menarik dan interaktif.


Museum ini terletak di Jalan Mayor Syamsuddin Uban, Kelurahan Pasar Bawah, Bangko.


9. Rumah Tuo Rantau Panjang


Rumah Tuo Rantau Panjang terletak di Kelurahan Kampung Baruh, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin.

Rumah tuo merupakan rumah adat asli suku Batin di Rantau Panjang, sebuah daerah yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit perjalanan dari Kota Bangko. Rumah ini masih dihuni keturunan dari raja Puyang Bungkuk, leluhur suku Batin.


10. Museum dan Monumen Gempa Kerinci


Pada 7 Oktober 1995, gempa berkekuatan 7 skala richter mengguncang Kerinci dan sekitarnya. Sebanyak 84 orang meninggal dan ribuan mengalami luka-luka. Sebuah masjid di Desa Koto Iman retak-retak akibat gempa.

Untuk mengenang peristiwa ini, masjid tersebut difungsikan sebagai museum dan monumen gempa.

Di sana, tampak dokumentasi kejadian pascagempa 1995 lalu. Museum itu terletak di Desa Koto Iman, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci.



No comments:

Post a Comment

Silahkan ketik sambil senyum ya

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...