Saturday, January 6, 2024

Setiap anak ada waktunya untuk tumbuh kembang dengan proses bukan instant

Kapan Anak Siap untuk Sekolah? Ini Penjelasan Psikolog Anak



Aspek-aspek kesiapan sekolah pada anak

Perlu Anda ketahui bahwa kesiapan anak untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SD bukan hanya dilihat dari kelancarannya membaca atau berhitung. Melainkan terdapat banyak aspek yang harus Anda lihat dalam kesiapan sekolah anak, seperti :

  • Aspek motorik: keterampilan yang melibatkan koordinasi gerak fisik, meliputi motorik kasar dan motorik halus
  • Aspek kognitif: kemampuan berpikir, seperti mengingat, menangkap informasi
  • Aspek sosial-emosional: keterampilan dalam meregulasi emosi dan menjalin interaksi dengan lingkungan sosial
  • Aspek kemandirian: berusaha melakukan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain

Mengenai kapan anak masuk sekolah, anak baru diwajibkan melanjutkan pendidikan di jenjang SD pada usia 7 tahun, sebab pada usia tersebut anak dianggap sudah matang.

Hal ini sesuai dengan aturan pemerintah yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 6 ayat (1) yang berbunyi: “Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.” 

Tes kesiapan sekolah untuk anak

Tes kesiapan masuk SD perlu dilakukan untuk mengetahui kematangan pada anak dengan cara melakukan penilaian dalam beberapa aspek yang telah disebutkan sebelumnya.

Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan profesional dari psikolog yang akan mewawancarai orangtua mengenai perkembangan anak, informasi dari guru di TK, dan observasi serta interaksi langsung dengan anak.

Selain itu, dapat pula dilakukan tes inteligensi untuk mengetahui kemampuan kognitif anak. Dengan demikian, nantinya dari tes kesiapan masuk SD ini dapat diperoleh informasi mengenai perkembangan diri anak dan rekomendasi apakah anak dapat dikatakan sudah matang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SD atau tidak.    

Pada umumnya, anak sudah matang atau siap untuk sekolah pada usia 6 atau 7 tahun. Terkecuali bagi anak yang memiliki permasalahan, seperti hambatan kognitif, masalah tumbuh kembang, atau sebagainya, maka perlu mendapat penanganan khusus terlebih dulu.

Akan tetapi, perlu Anda ketahui juga bahwa secara individu tingkat kematangan pada anak tentunya berbeda-beda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh:

  • Usia
  • Tingkat kemampuan kognitif    
  • Temperamen
  • Pola pengasuhan
  • Cara belajar anak
  • Kematangan emosi
  • Faktor lingkungan sekitar

Penilaian keseluruhan aspek pada tes kesiapan masuk SD sangatlah diperlukan sehingga tidak hanya satu aspek saja yang dinilai. Jika anak dikatakan sudah matang/siap masuk SD, namun masih ada catatan mengenai beberapa aspek yang belum matang/siap, maka orangtua perlu bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mengoptimalkan aspek yang masih kurang tersebut.  

Apa yang harus dilakukaan orangtua ?

Sejak dini, orangtua memang perlu memerhatikan aspek perkembangan anak dan menentukan pembelajaran yang sesuai dengan usia, potensi serta kemampuan yang dimiliki oleh anak.

Dengan begitu, anak dapat merasakan bahwa belajar adalah hal yang menyenangkan dan menarik, seperti halnya kegiatan bermain. Selain itu, anak juga dapat lebih siap dari segala aspek untuk bersekolah ketika usianya sudah cukup.

Di sisi lain, Anda tidak boleh selalu melayani anak sampai ia tidak bisa melakukan apa-apa karena sudah biasa dibantu. Ajarkan anak untuk mulai mandiri sehingga ketergantungan anak terhadap orangtua berkurang.

Orangtua juga harus siap melepas anak untuk bersekolah. Jika takut untuk melepas anak bersekolah atau justru tidak bertanggung jawab akan hal tersebut berarti Anda belum siap menyekolahkan anak.

Jadi, ketika anak sudah menunjukkan tanda kesiapan sekolah dan usianya cukup, pastikan Anda juga siap untuk melepasnya bersekolah. Selain itu, rencanakan dengan matang persiapan anak masuk SD, misalnya lokasi sekolah, biaya sekolah, atau kurikulum pembelajaran.



No comments:

Post a Comment

Silahkan ketik sambil senyum ya

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...