Blog apoteker yang ingin menambah ilmu,wawasan,pengetahuan dan pengalaman. Meliputi artikel secara umum yang membuat bahagia dengan suka membaca. Dan menjadikan blog sebagai media menyalurkan hobi membaca, menulis dan sebagai usaha online "content writing". "Apoteker bahagia adalah Apoteker Try"
Tuesday, April 9, 2024
Masa kanak-kanak harus nya bahagia
Adab bertamu menurut Islam
Adab bertamu dalam Islam antara lain adalah:
1. Minta Izin Maksimal 3 Kali
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita, bahwa batasan untuk meminta izin untuk bertamu adalah tiga kali. Sebagaimana dalam sabdanya :
Dari Abu Musa Al-Asy'ary radhiallahu'anhu, dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka pulanglah!'" (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Mengucap Salam
Terkadang karena mungkin terlalu dekat dengan saudara atau teman, kita mengabaikan ada untuk mengucapkan salam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan, hendaknya seseorang ketika bertamu memberikan salam dan meminta izin untuk masuk. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat." (QS. An-Nuur [24]: 27)
Sebagaimana juga terdapat dalam hadits dari Kildah ibn al-Hambal radhiallahu'anhu, ia berkata,
"Aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu aku masuk ke rumahnya tanpa mengucap salam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Keluar dan ulangi lagi dengan mengucapkan 'assalamu'alaikum', boleh aku masuk?'" (HR. Abu Daud dan Tirmidzi berkata: Hadits Hasan)
Dalam hal ini (memberi salam dan minta izin), sesuai dengan poin pertama, maka batasannya adalah tiga kali. Maksudnya adalah, jika kita telah memberi salam tiga kali namun tidak ada jawaban atau tidak diizinkan, maka itu berarti kita harus menunda kunjungan kita kali itu.
Adapun ketika salam kita telah dijawab, bukan berarti kita dapat membuka pintu kemudian masuk begitu saja. Atau jika pintu telah terbuka, bukan berarti kita dapat langsung masuk. Mintalah izin untuk masuk dan tunggulah izin dari sang pemilik rumah untuk memasuki rumahnya.
Hal ini disebabkan, sangat dimungkinkan jika seseorang langsung masuk, maka 'aib atau hal yang tidak diinginkan untuk dilihat belum sempat ditutupi oleh sang pemilik rumah. Sebagaimana diriwayatkan dari Sahal bin Sa'ad radhiallahu'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sesungguhnya disyari'atkan minta izin adalah karena untuk menjaga pandangan." (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Ketuk Pintu dengan Sopan
Adab berikutnya adalah mengetuk pintu dengan sopan agar pemilik rumah tidak merasa terganggu. Maka, hendaknya ketukan itu adalah ketukan yang sekedarnya sebagaimana diceritakan oleh Anas bin Malik radhiallahu'anhu :
"Kami di masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengetuk pintu dengan kuku-kuku." (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod bab Mengetuk Pintu)
4. Tidak Mengintip
Mengintip ke dalam rumah mungkin sering kita lakukan untuk memastikan apakah ada orang di rumah. Padahal Rasulullah SAW sangat mencela perbuatan ini dan memberi ancaman kepada para pengintip, sebagaimana dalam sabdanya :
"Andaikan ada orang melihatmu di rumah tanpa izin, engkau melemparnya dengan batu kecil lalu kamu cungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu." (HR. Bukhari Kitabul Isti'dzan).
"Dari Anas bin Malik radhiallahu'anhu sesungguhnya ada seorang laki-laki mengintip sebagian kamar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu nabi berdiri menuju kepadanya dengan membawa anak panah yang lebar atau beberapa anak panah yang lebar, dan seakan-akan aku melihat beliau menanti peluang untuk menusuk orang itu." (HR. Bukhari Kitabul Isti'dzan).
5. Perhatikan Batas Waktu Bertamu
Terkadang kita suka lupa waktu saat berkunjung ke rumah kerabat atau teman. Namun, ketika seseorang bertamu terlalu lama dikhawatirkan akan memberikan rasa tidak nyaman dan akan membebani sang penerima tamu. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
"Menjamu tamu adalah tiga hari, adapun memuliakannya sehari semalam dan tidak halal bagi seorang muslim tinggal pada tempat saudaranya sehingga ia menyakitinya." Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, bagaimana menyakitinya?" Rasulullah SAW berkata, "Sang tamu tinggal bersamanya sedangkan ia tidak mempunyai apa-apa untuk menjamu tamunya." (HR Baihaqi).
6. Dianjurkan Membawa Hadiah untuk Tuan Rumah
Memberikan hadiah untuk orang lain sangat disarankan bagi Umat Islam. Saat bertamu, sebaiknya membawa hadiah untuk tuan rumah. Rasulullah SAW bersabda:
"Hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscaya kalian akan saling mencintai." (HR Bukhari).
Monday, April 8, 2024
Kisah perintah pertama kali puasa dalam Islam
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.”
Pada ayat yang di atas dijelaskan, bahwa umat muslim yang beriman wajib untuk berpuasa seperti apa yang dilakukan umat muslim dahulu melaksanakan ibadah puasa. Puasa tersebut dilakukan selama sebulan penuh pada bulan suci Ramadhan.
Puasa pada bulan Ramadhan pertama kalinya disyariatkan pada tahun kedua Hijriah yaitu, pada Senin, 10 Syaban tahun ke-2 Hijriah atau satu setengah tahun setelah Rasulullah SAW dan umatnya hijrah dari Makkah ke Madinah. Dari awal perintah puasa pada bulan ramadhan turun hingga Rasulullah SAW wafat, setidaknya Nabi Muhammad SAW telah melaksanakan sembilan kali puasa dalam sembilan tahun.
Puasa Ramadhan memang bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan dan menghindari perbuatan buruk dengan tujuan menahan diri dari berbagai hal yang tidak dibolehkan selama berpuasa, umat muslim diharapkan dapat lebih fokus beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Keutamaan membaca Al - quran di bulan Ramadhan
Keutamaan Membaca dan Khatam Al-Qur'an di Bulan Ramadan
Bagi yang membaca dan mengkhatamkan Al Quran pada bulan Ramadan dipercaya akan mendapat sejumlah keistimewaan. Berikut keutamaannya yang didasarkan dari sejumlah hadits:
1. Doanya Mustajab
Keutamaan dalam membaca dan mengkhatamkan Al Quran pada bulan Ramadan doanya niscaya akan mustajab. Hal tersebut disampaikan dalam sebuah hadist yang disampaikan oleh Imam At Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang selesai melaksanakan salat fardhu, maka baginya doa yang mustajab, dan barang siapa yang selesai membaca Al-Qur'an maka baginya juga doa yang mustajab," (HR At-Thabrani).
2. Memperoleh Ketenangan dan Naungan Malaikat
Keutamaan lainnya bagi yang membaca dan mengkhatamkan Al Quran dianggap sebanding dengan mempelajari isinya. Maksudnya, bagi yang mengamalkan akan memperoleh ketenangan dan naungan dari para malaikat.
Keutamaan tersebut sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA:
Artinya: "Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah diantara rumah-rumah Allah (masjid), kemudian mereka membaca kitab Allah (Al-Qur'an) dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun atas mereka sakinah (ketenangan) dan Allah meliputi mereka dengan rahmat, mereka akan dinaungi para malaikat, dan Allah akan membanggakan mereka di hadapan para malaikat." (HR Muslim).
3. Diangkat Derajatnya oleh Allah SWT
Selain mendapat ketenangan dan naungan dari malaikat, keutamaan membaca dan mengamalkan Al Quran juga akan ditingkatkan derajatnya oleh Allah SWT. Umar bin Khattab RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur'an), dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain," (HR Muslim).
4. Mendapat Syafaat Pada Hari Kiamat
Dalam suatu hadits disebutkan bahwasanya umat Muslim yang membaca Al Quran akan diharamkan dari sifat iri dengki oleh Allah SWT.
Artinya: Dari Ibnu Umar r.a berkata bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidak dihalalkan dengki itu, melainkan terhadap dua macam orang, yaitu orang yang diberi kepandaian oleh Allah SWT dalam hal Al-Qur'an, lalu ia berdiri dengan Al-Qur'an itu (membaca sambil memikirkan dan mengamalkannya) di waktu malam dan waktu siang, juga seorang yang dikaruniai oleh Allah akan harta lalu ia menafkahkannya di waktu malam dan siang untuk kebaikan." (Muttafaq 'alaih).
5. Pahala Satu Huruf Dibalas dengan Sepuluh Kebaikan
Dalam sebuah haditrdisebutkan apabila siapa saja yang membaca satu huruf Al Quran pada bulan Ramadan akan dibalas dengan satu kebaikan dari bacaan tersebut.
Artinya: "Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الٓمٓ (Alif Lam Mim) satu huruf, melainkan Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf." (HR Tirmidzi).
Sunday, April 7, 2024
Hujan adalah Rahmat dari Allah SWT
Resep pempek sutra
Kisah kuburan Putri Ayu di Kota Jambi
Kuburan Putri Ayu, Saksi Perlawanan Rakyat Jambi terhadap Belanda
Dibaca dengan hati !
Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera
MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...
-
Urusan hutang piutang telah diatur dalam Islam, sebab persoalan ini bukan hanya dilakukan orang yang kurang mampu saja melainkan...
-
Obat Wajib Apotek “ Obat dengan penanda huruf K dalam lingkaran merah, yang dikenal dengan Obat Keras, seharusnya hanya dapat diserahkan...
-
Alhamdulillah..mahar itu kerelaan calon istri jadi untuk saya dikala itu, karena memang sudah ada rencana akan menikah setahun setelah memul...