Maksudnya apa sih? Nah kajian tentang hal ini ternyata sangat menarik. Ruang Pulih, sebuah ruang untuk belajar dan konsultasi pengembangan diri bagi wanita dan anak-anak mengangkat tema tersebut dalam rangkaian Parade Happy Inner Child.
Inner child menjadi konsen banyak orang karena dampak negatifnya yang terbawa sampai dewasa. Namun di sisi lain ternyata ada sisi positif yang juga dapat berkembang dari kejadian buruk masa kecil tersebut.
Ingin terlepas dari Inner Child? Cintai diri sendiri
Kejadian traumatik ini dapat menyebabkan seseorang tersebut tidak bisa menerima pengaruh positif dari lingkungan. bahkan cenderung pasif. Hal ini yang membuatnya susah untu berprestasi.
Kejadian dari sejak dalam kandungan sampai dengan 10 tahun merupakan masa yang rentan menyisakan trauma atau inner child. Ini selaras dengan ilmu parenting bahwa usia anak-anak merupakan masa membentuk karakter. Oleh karena itu, sangat tidak boleh berlaku kasar karena dapat membekas sampai dewasa.
Cara terlepas dari bayangan tersebut adalah dengan menanamkan keyakinan bahwa kamu hebat, kuat dan pasti berhasil melewati semua tantangan perlu terus ditanamkan. Untuk bisa menghilangkan dampak negatif inner child lebih besar berasal dari dirinya sendiri. Sedangkan pihak lain hanya membantu dan memberikan lingkungan yang kondusif saja.
Kenapa Inner Child menghambat?
Meski hal ini tidak dapat menghilangkan trauma secara keseluruhan, namun akan mengurangi kekhawatiran. Cemas, was-was menyebabkan potensi yang dimiliki tidak dapat tereksplor secara keseluruhan. Bahkan terlalu over protektif pada hal tertentu.
Masalah lain, innerchild yang belum selesai bisa menuntun seseorang untuk melakukannya pada orang lain. Sebagai contoh seseorang yang pada waktu kecil mendapat perlakuan kasar, bisa melakukannya pada anaknya tanpa sadar.
Agar sifat negatif tersebut hilang perlu melakukan beberapa upaya. Sebagian orang dapat menghilangkan trauma ataupun rasa sakit di waktu kecil tanpa bantuan siapa pun. Namun ada juga yang harus mendapat pendampingan dari profesional untuk dapat mengendalikan perasaan.
Agar cepat pulih, seseorang perlu mengosongkan hati dan memahami inner child penuh kesadaran. Tujuannya agar sugesti yang bagus untuk menghilangkan inner child bisa datang dan akhirnya secara pribadi mempunyai kekuatan untuk mengembangkan diri.
Inner Child: Bangkit dari Luka Menuju Performa
Tidak sedikit orang yang dihantui rasa sakit hati atau kecewa pada diri sendiri terhadap keadaan sekarang. Setiap orang mempunyai peristiwa masa lalu yang membekas dan tidak dapat dengan mudah untuk terlupakan. Bahkan bisa berdampak pada sikap setelah dewasa.Menurut dr. Rai, banyak orang yang menemukan berbagai masalah secara mental seperti bipolar, mudah marah, emosional karena hal tersebut.Orang biasa mendistraksi masalah dengan kesibukan sehingga tidak terlihat.
Sedangkan seharusnya tidak seperti itu cara mengatasi. Beban tersebut harus dikeluarkan, dituntaskan sehingga tidak meninggalkan dampak buruk. Akibat jangka panjang bisa menyebabkan insecure yang berkepanjangan.
Lanjutnya, jika merasa luka, jangan lari tapi harus mendampingi diri sendiri dan mengasuh agar luka tersebut sembuh. Caranya adalah reparenting. Kita harus terbuka dan berbicara pada diri sendiri untuk mau memaafkan masa lalu tersebut.
Pada kenyataannya, menyadari luka yang ada pada diri sendiri tidak mudah. Banyak yang bukan mencari penyembuhan, tetapi justru menyalahkan orang lain. Sebagai contoh, ketika menjadi orang tua yang keras pada anaknya.
Bukan mencari cara bagaimana dapat mengendalikan emosi tersebut, namun justru menyalahkan orang tua karena dulu melakukan hal yang sama. Sedangkan untuk bisa sembuh 100% harus berasal dari dalam diri sendiri. Orang lain hanya bisa membantu dan support. Namun untuk bisa sembuh secara total tergantung dari masing-masing.
Pada tahap serius penderita inner child dapat mengalami depresi. Sedangkan untuk sembuh tidak selalu harus menggunakan obat. Menyadari kondisi dan berusaha mengendalikannya jauh lebih penting.
Masalah inner child bisa lebih serius jika orang yang mengidap tidak menyadarinya. Hal ini menyebabkan merasa tidak ada yang perlu diperbaiki. Sedang jika tidak segera teratasi bisa berdampak pada kualitas kehidupannya secara psikologis.
Sedangkan menurut Adji Saputra, reaksi yang terkait dengan inner child berupa pelampiasan dengan marah mengumpat, melempar barang dan hal kurang sehat lainnya. Marah yang terpendam juga kurang baik dan dapat berakibat fatal.
Untuk mengatasinya harus dengan melatih diri sendiri untuk bahagia. Berdamai dengan masa lalu itu suatu keharusan. Menerima bahwa apa yang terjadi memang sudah seharusnya dan kehendak Tuhan.
Langkah untuk mengendalikan adalah dengan memahami bahwa terikat dengan masa lalu yang kurang menyenangkan tidak baik. Secara bertahap, hal tersebut harus dilepaskan. Tujuannya adalah memberi ruang untuk rasa bahagia datang dan mengisinya.
Cara menghadapi inner child
1. Menerima keadaan masa lalu
Semua orang hadir dengan masa lalu, menyenangkan maupun tidak, saat ini kita tidak bisa mengubahnya. Hal yang dapat dilakukan adalah menerima semua keadaan masa lalu tersebut dan berdamai dengan diri sendiri.
2. Reparenting
Cara kedua adalah reparenting. Langkahnya adalah membawa diri kita pada masa kecil ketika luka tersebut datang. Kemudian meyakinkan diri bahwa semua baik-baik saja. Berikutnya mengajak diri untuk mau menerima kondisi tersebut dan mengambil pelajaran apa yang bisa dan tidak boleh dilakukan. Langkah ini sangat efektif untuk bisa menerima keadaan.
3. Melepaskan emosi
Emosi yang terpendam sangat berbahaya. pada titik tertentu bisa meledak dan berakibat fatal. Keadaan jiwa ini harus tersalurkan dengan benar. Langkahnya adalah dengan melakukan hal-hal positif.
Pengelolaan inner child yang tepat dapat membantu penderita untuk sembuh dan mengembangkan performanya. Dengan demikian bukan hanya menjadi pribadi yang bahagia, tetapi bisa menggali potensi dan mengembangkannya.
Masing-masing pribadi bertanggung jawab untuk menyembuhkan diri sendiri. Pihak luar hanya bisa support namun niat untuk lepas dari bayangan masa lalu harus tumbuh dan berasal dari masing-masing orang.
Masalah inner child atau luka masa kecil bisa berakibat fatal pada diri seseorang. Karena itu harus diatasi dan dikelola dengan cara yang benar. penanganan secara bertahap dapat menyembuhkan secara total. Namun proses penyembuhan harus berasal dari diri sendiri.
No comments:
Post a Comment
Silahkan ketik sambil senyum ya