1. Multazam
Lokasi pertama yang menjadi tempat mustajab untuk berdoa adalah Multazam. Multazam adalah tempat atau jarak antara sudut Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Multazam merupakan tempat paling utama di Tanah Suci, maka cucurkanlah air mata seraya memohon ampunan kepada Allah Swt. Apabila memungkinkan, pegang pula pintu Ka’bah. Mintalah kebaikan dan kebahagiaan untuk dunia dan akhiratmu.
2. Hijir Ismail
Di bawah Mizab atau pancuran Ka’bah. Talang air ini terletak di arah Hijir Ismail. Pada zaman Nabi Ibrahim As, Mizab belum ada. Talang ini dibuat oleh suku Quraisy. bersamaan dengan dibuatnya atap Ka’bah. Di bagian depannya tertulis lafal bismillahi ar-rahman ar-rahim. Sedangkan, di sisi kirinya tertulis kalimat dalam bahasa Arab yang artinya, “talang ini diperbaharui pelayan dua Tanah Suci, Fahd bin Abdul aziz Al Sa’ud, Raja Arab Saudi.” Usai bertawaf, jemaah haji atau umrah biasanya menyempatkan diri berlama-lama memanjatkan doa di sini.
3. Rukun Yamani
Rukun Yamani dan Hajar Aswad (Mekkah). Rukun adalah sandi atau tiang, yakni empat sudut Ka’bah yang diberi nama Rukun Aswad, Rukun Iraqi, Rukun Syami, dan Rukun Yamani. Rukun Aswad dikenal dengan Hajar Aswad yang merupakan posisi “batu hitam” yang menurut sebagian riwayat adalah batu yang menggantung setinggi 1,5 meter dari atas tanah. Saat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mendapat perintah dari Allah untuk meninggikan pondasi Ka’bah, Hajar Aswad dijadikan salah satu fondasi.
4. Di Dalam Ka’bah
Meski bagian dalam Ka’bah tak bisa dimasuki oleh sembarang orang, namun ruangan ini dipercaya sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah Saw pernah membawa Aisyah Ra ke Hijir Ismail saat Aisyah meminta izin untuk salat di dalam Ka’bah. Saat itu, Rasullah Saw bersabda, “salatlah di sini kalau ingin salat di dalam Ka’bah, karena ini termasuk bagian dari Ka’bah.”
Oleh karena itu, tidak dibenarkan seseorang bertawaf dalam area Hijir Ismail, karena Hijir Ismail merupakan bagian dari Ka’bah. Saat haji dan umrah, jemaah harus antre masuk ke dalam Hijir Ismail yang tidak terlalu luas. Usai salat sunah mutlak, mereka biasanya memuaskan diri berdoa di sini.
5. Sai antara Sofa dan Marwah
Sai adalah berjalan sebanyak 7 kali putaran antara Bukit Shafa dan Marwah. Prosesnya dilakukan setelah tawaf, dimulai dari Bukit Shafa dan diakhiri di Bukit Marwah. Tak ada bacaan wajib, namun disarankan berdoa sesuai kemampuan dan beristigfar.
6. Belakang Maqam Ibrahim
Jika berhaji atau umrah, sesudah melaksanakan tawaf tujuh putaran dan berdoa sejenak di Multazam, umat Islam disunahkan salat di belakang Maqam Ibrahim. Maqam Ibrahim sendiri lokasinya masih di dekat Ka’bah, tak jauh dari Multazam.
7. Muzdalifah dan Mina
Muzdalifah, kawasan antara Mina dan Arafah. Lokasinya sekitar 10 km dari Makkah. Muzdalifah panjangnya kurang dari 4 km, berada pada satu wilayah sempit antara dua gunung yang berdekatan setelah Arafah. Sedangkan Mina, kawasan berbukit panjangnya 3-5 km, letaknya antara Mekah dan Muzdalifah. Jaraknya dari Mekah sekitar 7 km. Di Mina terdapat jamarat
8. Raudhah
Di Masjid Nabawi terdapat Raudhah, yaitu tempat antara mimbar dan kediaman Rasulullah Muhammad Saw. Semasa beliau hidup, lokasi ini menjadi salah satu tempat istimewa bagi masyarakat muslim. Doa yang dipanjatkan di Raudhah diyakini akan dikabulkan Allah Swt. Untuk mencapai Raudhah yang menjadi dambaan, umat Islam harus berebut sebelum masuk ke tempat itu untuk salat, zikir, berdoa, dan membaca Al-Qur’an.
Wallaahu a’lam..
No comments:
Post a Comment
Silahkan ketik sambil senyum ya