Hikmah dan Pengertian Musibah dalam Islam yang Perlu Dipahami
Sederhananya, musibah adalah apa saja yang menyulitkan manusia dan membuatnya terganggu, menderita, atau merasa tidak nyaman. Bahkan, hal sederhana tali sandal putus saja dalam Islam itu termasuk ke dalam kategori musibah.
Imam Sa'id bin Al-Musayyib bercerita: "Tali sendal Umar ra terputus, dia berkata, "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un." Orang-orang bertanya, "Wahai Amirul Mukminin, tali sandalmu rusak?" Beliau menjawab, "Ya, setiap hal yang tidak disukai yang menimpa seorang Mukmin itu adalah musibah.""
Dalam Al-Qur'an, ada banyak ayat yang membahas tentang musibah. Deretan ayat ini dapat dijadikan sebagai pengingat bagi orang beriman agar mempersiapkan diri terhadap datangnya musibah. Ini juga dapat dijadikan sebagai petunjuk agar dapat menyikapi musibah sesuai dengan perintah Allah SWT.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 155-157, Allah berfirman :
Artinya: “(155) Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar, (156) (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali). (157) Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Qs. Al-Baqarah: 155-157).
Hikmah di Balik Musibah
Segala sesuatu yang terjadi di dunia adalah atas izin Allah. Dan Allah tidak akan menjadikan segala sesuatunya bernilai sia-sia. Allah selalu memberikan hikmah di balik segala hal yang menimpa manusia, termasuk musibah.
Umat muslim pun dapat mengambil hikmah dari sebuah musibah, di antaranya:
1. Pembuktian keimanan
Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 2-3 :
Artinya: "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman." Dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta." (Qs. Al-Ankabut: 2-3).
2. Menunjukan rasa cinta Allah SWT
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah)
3. Dinaikkan derajat oleh Allah SWT
Allah berfirman dalam surat Shad ayat 44 :
Artinya: "Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah)." (Qs. Sad: 44)
4. Dihapuskan dosa
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri dari Abu Hurairah radhiyallahu anhuma, Nabi Muhammad bersabda :
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau khawatir, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya.” (HR. Al-Bukhari).
5. Balasan Surga
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa:
"Allah berfirman, "Wahai anak Adam, jika engkau bersabar dan berharap ridha Allah saat mendapatkan hantaman pertama musibah, tidaklah ada pahala yang paling diridhai untukmu selain surga."" (HR. Ibnu Majah no. 1.597).
No comments:
Post a Comment
Silahkan ketik sambil senyum ya