Sunday, March 24, 2024

Membela diri dari tindak kejahatan menurut hadits


Perihal membela diri ini pun sebenarnya dijelaskan dalam surah Asy-Syuura ayat 41 berikut ini, “Dan sesungguhnya, orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada suatu dosa pun atas mereka.”

Hadits-Hadits Tentang Membela Diri

Ada banyak hadits yang menganjurkan seseorang membela diri, kehormatan, dan harta benda ketika berhadapan dengan penjahat. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Berikut haditsnya:

“Seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw. dan berkata, ‘Ya Rasulullah, bagaimana jika ada orang hendak merampas hartaku?’ Nabi menjawab, ‘Jangan kamu berikan hartamu itu.’ Lelaki itu bertanya lagi, ‘Bagaimana kalau dia hendak membunuhku?’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Lawanlah ia.’ Lelaki itu bertanya lagi, ‘Bagaimana kalau aku terbunuh?’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Kamu mati syahid.’ Lelaki itu bertanya lagi, ‘Bagaimana kalau aku membunuhnya?’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Dia di neraka.’”

Selain itu, Imam Bukhari pun meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa terbunuh dalam mempertahankan hartanya, maka ia mati syahid. Dan barangsiapa terbunuh dalam mempertahankan kehormatannya maka ia mati syahid.”

Dikisahkan juga bahwa ada seorang perempuan yang keluar rumah untuk mencari kayu bakar. Di perjalanan ia dibuntuti oleh seorang lelaki yang merayu dan menariknya untuk berbuat zina. Perempuan ini lalu melawan diri dengan cara melemparkan batu kepada lelaki itu hingga lelaki itu pun mati. Kasus ini kemudian dilaporkan kepada Umar r.a. Maka, Umar r.a. berkata, “Dia dibunuh oleh Allah. Demi Allah, dia tidak diberi tebusan selamanya.”

Wajibnya Mencegah Kemungkaran

 Sebagaimana wajibnya membela diri, mempertahankan harta, kehormatan, dan nyawanya, maka wajib pula untuk membela orang lain yang hendak dibunuh atau dijahati selama tidak membahayakan dirinya. Karena sejatinya membela orang lain adalah salah satu bentuk mencegah kemungkaran dan melindungi hak.

Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan lisannya. Jika tidak mampu, ubahlah dengan hatinya dan inilah selemah-lemahnya iman.”

No comments:

Post a Comment

Silahkan ketik sambil senyum ya

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...