Alhamdulillah..diberikan waktu untuk terus bisa asah, asih dan asuh anak karena Allah SWT. Memang diniatkan dari punya anak tidak ingin menitipkan dengan orang tua karena waktu mereka difokuskan saja untuk beribadah. Karena pernah bekerja dan memang mencari tempat penitipan dan ternyata tidak aman. Menjadi pelajaran yang amat sangat berharga, untuk tidak mengulangi kembali menitipkan anak tanpa ada ilmu pengasuhan anak. Jadi terpikir, ingin punya tempat penitipan anak namun dengan karyawan yang berijazah psikolog atau perawat anak. Sebab mereka punya ilmu bagaimana cara menjaga anak. Tidak untuk mengasah, mengasih dan mengasuh sebab itu menjadi kewajiban orang tua dihadapan Allah SWT.
Tidak usah berharap akan diperhatikan anak di masa tua dengan perhatian dan kasih sayang bila anak tidak diberikan perhatian dan kasih sayang di masa kecilnya. Sebab bukan materi yang mereka butuhkan karena itu sudah dijamin Allah SWT, tetapi waktu dan pengasuhan langsung oleh orang tua karena Allah SWT.
Tidak harus iri pada ibu yang bekerja diluar rumah. Karena saya pernah merasakan bekerja diluar rumah. Dan setelah dibandingkan perbedaan nya menjadi IRT itu lebih merasa nyaman karena tidak selelah saat bekerja diluar rumah. Dan bila suami ridho mencari nafkah karena Allah SWT, penghasilan akan melebihi bila istri ikut bekerja diluar. Jadi, bila seorang istri bekerja hanya karena ingin menambah penghasilan. Bagi saya itu keliru, karena istri yang hanya dirumah saja menjadi IRT rezekinya akan tetap sama bahkan bisa lebih dengan istri yang bekerja diluar.
Pernah mendengar bila seorang laki - laki mencari nafkah akan bisa mencukupi untuk kebutuhan semua yang ada dirumah dan bila istri yang bekerja hanya cukup untuk dirinya sendiri. Dan itu yang pernah saya rasakan sebagai seorang istri yang 3 tahun bekerja praktek diluar rumah dan 5 tahun 7 bulan menjadi IRT. Kembalikan saja keniat mengharap keridhoan Allah SWT pasti dicukupkan. Terpenting jemputlah rezeki yang halal, karena rezeki yang halal lebih banyak bertebaran daripada rezeki yang haram.
Salam sehati IRT,
Apoteker Try.
No comments:
Post a Comment
Silahkan ketik sambil senyum ya