Kota Jambi, 25 April 2024
Alhamdulillah..berdua saja dengan anak sholeh memang jauh lebih baik. Menata hati dan diri untuk menjadi manusia lebih baik dihadapan Allah SWT. Sudah tidak tanpa tekanan mental, psikis, jiwa maupun kekerasan fisik. Trauma rasanya dengan apa yang sudah terjadi berkali - kali kepada saya dan anak, dengan tindakan terakhir nyaris leher saya dicekik yang disaksikan oleh 2 orang saksi mata dan tidak bertindak apa - apa untuk membantu atau melerai kejadian itu. Jadi, saya tidak ingin lagi berkomunikasi dengan mereka yang dengan sengaja dan sadar menzalimi saya dan anak saya. Saya serahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib yang mempunyai Hak, Wewenang dan Kewajiban untuk menuntaskan permasalahan yang terjadi atas pelaporan saya ke Polresta Jambi.
Jadi bila tidak mengerti hukum Indonesia berjalan tetap di jalan yang lurus, tidak boleh bermodal nekat tanpa niat yang baik. Karena kezaliman itu akan kembali kepada diri sendiri. Sebab, hitam dan putih itu jelas. Tidak bisa hitam dan putih dicampur menjadi abu - abu ya. Karena Neraka dan Surga itu terpisah.
Saya yakin, saya dan anak laki - laki saya tidak ditelantarkan oleh NKRI. Di pasal 34 saja " Fakir miskin dan anak - anak terlantar dipelihara oleh negara ". Apalagi seorang profesi apoteker yang telah mengucap sumpah profesi apoteker dengan 30 Jus Al - quran, bukan untuk dimain - mainkan apalagi di manfaatkan untuk kepentingan politik karena harus bersifat netral.
Bila tidak ada urusan dengan yang tidak mempunyai HWK, Stop ghibah dan stop ngepo karena nanti akan sengsara sendiri. Tidak boleh ya kura - kura dalam perahu, karena kodok dibalik tetap kodok dan katak dibalik tetap katak. Sedangkan tikus saja bila mati berbau bangkai tikus, apalagi politikus? tidak boleh sampai tercium bau bangkai ya.
Sungguh pengalaman ini menguatkan saya dan anak, ini Kota Jambi bukan Kabupaten ya. Karena harus memberikan contoh yang lebih baik dari Kabupaten. Kenapa bisa disebut ibu kota provinsi Jambi? Adakah hubungannya dengan bunga perawan ada di Kota Jambi sejak kapan? Mari kita menganalisa, kenapa suatu daerah bisa di jadikan ibu kota ya? Tentu analisanya harus ada korelasi yang menguntungkan negara bukan merugikan negara.
Salam WNI,
Apoteker Try.
No comments:
Post a Comment
Silahkan ketik sambil senyum ya