Blog apoteker yang ingin menambah ilmu,wawasan,pengetahuan dan pengalaman. Meliputi artikel secara umum yang membuat bahagia dengan suka membaca. Dan menjadikan blog sebagai media menyalurkan hobi membaca, menulis dan sebagai usaha online "content writing". "Apoteker bahagia adalah Apoteker Try"
Tuesday, January 23, 2024
Masih adakah aparat penegak hukum mukmin muslimin di Kota Jambi
Berharap pahala Jihad, bukan berarti melalaikan sholat 5 waktu
Keutamaan Bekerja dalam Ajaran Islam, Pahalanya Sama Seperti Perang di Jalan Allah SWT
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa bekerja untuk anak dan istrinya melalui jalan yang halal, maka bagi mereka pahala seperti orang yang berjihad di jalan Allah." (HR Bukhari).
Pada hakikatnya, bekerja tidak hanya untuk memenuhi tuntutan di dunia, tetapi juga di akhirat. Segala aktivitas di dunia yang positif dan sejalan dengan nilai-nilai keislaman pastinya memiliki nilai tersendiri di mata Allah. Terlebih, semangat untuk mencukupkan nafkah telah dicontohkan oleh para nabi dan rasul.
Anjuran Bekerja dan Mencari Rezeki
Anjuran bekerja dan mencari rezeki telah tercantum dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan juga hadits Rasulullah SAW. Salah satunya, Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Al Insyirah ayat 7,
Artinya: Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
Ayat tersebut menegaskan tentang keseimbangan urusan dunia dan akhirat, yakni di sela beribadah seorang muslim juga harus tetap bekerja. Di sisi lain, pentingnya bekerja juga disebutkan dalam sebuah hadits yang dikutip dari buku berjudul Kerja Berbuah Surga yang ditulis oleh Arip Purkon.
Dari anas bin Malik RA, dari Muhammad SAW, beliau bersabda: "Seandainya hari kiamat datang di tangan salah seorang dari kalian ada bibit tanaman, jika memungkinkan untuk menanamnya sebelum kiamat itu terjadi maka laksanakanlah (menanam bibit tersebut). (HR Imam Ahmad).
Hadits tersebut menjelaskan tentang pentingnya bekerja, sehingga disebutkan bahwa seandainya besok akan terjadi kiamat maka harus tetap bekerja. Maksud harus tetap bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri selagi masih memiliki kekuatan lahir dan batin.
Apabila seseorang tidak memiliki suatu halangan atau kendala dalam mencari nafkah, sesungguhnya Allah mencintai pekerja dan membenci penganggur.
Dari Makhul RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Kalian jangan menjadi orang yang suka mencari aib orang lain, orang yang terlalu banyak memuji (penjilat), orang yang suka mencela, dan orang yang seperti mayat (yaitu orang yang menjadikan dirinya seperti mayat yaitu tidak bekerja."
Bekerja Lebih Baik Daripada Meminta-Minta
Imam an-Nawawi dalam Syarah Riyadhus Shalihin jilid 1 menyebutkan, dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
"Sungguh tindakan salah seorang dari kalian yang seikat kayu bakar dan memikulnya di atas punggungnya itu lebih baik baginya, daripada meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya atau menolak permintaannya." (Muttafaq 'alaih).
Adapun dalam riwayat yang lain, Rasulullah mencontohkan Nabi Dawud yang tidak suka makan sesuatu kecuali dari hasil tangannya sendiri dan juga Nabi Zakariya yang seorang tukang kayu, yakni pekerja yang memproduksi barang-barang dari buah tangannya.
Artinya: Dari Rafi' bin Khadij RA, ia berkata: Pernah ditanyakan, "Ya Rasulullah, pekerjaan apa yang paling baik?" Beliau menjawab: "Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri, dan setiap jual-beli yang baik." (HR Ahmad bin Hanbal).
Hadits tersebut mengingatkan sekaligus menyadarkan manusia tentang betapa mulianya seorang yang bekerja, karena Allah mengkategorikan seseorang yang bekerja sama saja sedang berjuang di jalan Allah (sabilillah). Hal ini diperkuat dalam hadits berikut.
Dari Ja'far bin Muhammad, dari ayahnya, dia berkata: Nabi Muhammad SAW biasa pergi ke pasar dan membeli kebutuhan keluarganya. Lalu beliau ditanya tentang hal tersebut, maka beliau bersabda: "Jibril AS datang kepadaku dan berkata: Siapa saja yang berusaha (bekerja) untuk keluarganya maka agar mereka terhindar dari (meminta-minta) kepada orang lain, maka dia berada di jalan Allah SWT."
Itulah beberapa hadits Rasulullah tentang keutamaan bekerja. Hadits-hadits tersebut dapat menjadi pengingat sekaligus penyemangat dalam bekerja. Semoga bermanfaat.
Tupoksi Polri tidak boleh diremehkan
TUGAS, FUNGSI & KEWENANGAN POLRI
Peran dan Fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Kepolisian dinegara manapun selalu berada dalam sebuah dilema kepentingan kekuasaan yang selalu menjadi garda terdepan perbedaan pendapat antara kekuasaan dengan masyarakatnya. Sistem Kepolisian suatu Negara sangat dipengaruhi oleh Sistem Politik serta control social yang diterapkan. Berdasarkan Penetapan Pemerintah No. 11/S.D Kepolisian beralih status menjadi Jawatan tersendiri dibawah langsung Perdana Menteri. Ketetapan Pemerintah tersebut menjadikan kedudukan Polisi setingkat dengan Departemen dan kedudukan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) setingkat dengan Menteri.
Maka selanjutnya Tap MPR No.VI/2000 dikeluarkan dan menyatakan bahwa salah satu tuntutan Reformasi dan tantangan masa depan adalah dilakukannya demokratisasi, maka diperlukan reposisi dan restrukturisasi ABRI. Bahwa akibat dari penggabungan terjadi kerancuan dan tumpang tindih peran dan fungsi TNI sebagai kekuatan pertahanan dan Polri sebagai kekuatan Kamtibmas. Maka Polri adalah alat Negara yang berperan dalam memelihara keamanan. Oleh karena itu Polri kembali dibawah Presiden setelah 32 tahun dibawah Menhankam/Panglima ABRI, Berdasarkan Undang-Undang No 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia menyebutkan bahwa (1) Polri merupakan alat Negara yang berperan dalam pemeliharaan kamtibmas, gakkum, serta memberikan perlindungan,pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya Kamdagri. Karena dalam Bab II Tap MPR No. VII/2000 menyebutkan bahwa: (1) Polri merupakan alat Negara yang berperan dalam memelihara Kamtibmas,, menegakkan hukum, memberikan pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. (2) Dalam menjalankan perannya, Polri wajib memiliki keahlian dan ketrampilan secara professional. Artinya Polri bukan suatu lembaga / badan non departemen tapi di bawah Presiden dan Presiden sebagai Kepala Negara bukan Kepala Pemerintahan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kepolisian, perlu ditata dahulu rumusan tugas pokok, wewenang Kepolisian RI dalam Undang-undang No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Peran dan Fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia.
1. Fungsi Kepolisian
2. Tugas pokok Kepolisian
3. Kewenangan Kepolisian
1. Tugas Pembinaan masyarakat (Pre-emtif)
Konsep Community Policing sudah ada sesuai karakter dan budaya Indonesia ( Jawa) dengan melakukan sistem keamanan lingkungan ( siskamling) dalam komunitas-komunitas desa dan kampong, secara bergantian masyarakat merasa bertangggung jawab atas keamanan wilayahnya masing-masing. Hal ini juga ditunjang oleh Kegiatan babinkamtibmas yang setiap saat harus selalu mengawasi daerahnya untuk melaksanakan kegiata-kegiatan khusus.
2. Tugas di bidang Preventif
3. Tugas di bidang Represif
KUHAP memberi peran Polri dalam melaksanakan tugas represif justisil dengan menggunakan azas legalitas bersama unsur Criminal Justice sistem lainnya. Tugas ini memuat substansi tentang cara penyidikan dan penyelidikan sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya. Bila terjadi tindak pidana, penyidik melakukan kegiatan berupa:
Monday, January 22, 2024
Cerita singkat dirumah subsidi masa lalu ku
Ada penghuni di Neraka Jahanam
Para Penghuni Neraka Jahanam yang Dijelaskan dalam Al-Qur'an
Orang yang terhindar dari panasnya api neraka dan dimasukkan ke surga merupakan seberuntungnya orang. Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 185 yaitu,
Artinya: "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."
neraka Jahanam adalah neraka dengan tingkat paling tinggi dan dikhususkan bagi orang-orang yang melakukan dosa besar.
Bukti dalamnya neraka ini dapat dilihat dari hadits nabi yang dinukil dari Abu Hurairah RA. Berikut haditsnya,
Artinya: Kami dulu pernah bersama Rasulullah SAW. Tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang jatuh. Rasulullah SAW lantas bertanya, "Tahukah kalian, apakah itu?" Para sahabat pun menjawab, "Allah dan rasul-Nya yang lebih mengetahui." Rasulullaj SAW kemudian menjelaskan, "Ini adalah batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak 70 tahun yang lalu dan batu tersebut baru sampai di dasar neraka saat ini." (HR Muslim)
Keberadaan neraka Jahannam salah satunya dijelaskan dalam surah Al Hijr ayat 43,
Artinya: "Dan sungguh, Jahanam itu benar-benar (tempat) yang telah dijanjikan untuk mereka (pengikut setan) semuanya."
Para penghuni neraka yaitu orang-orang yang berdosa besar, orang-orang yang durhaka kepada-Nya, orang munafik, orang yang suka mengikuti langkah-langkah setan, hingga orang yang bakhil (pelit). Hal tersebut dijelaskan dalam Al-Qur'an salah satunya pada surah Al A'raf ayat 179 yang berbunyi,
Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan banyak dari kalangan jin dan manusia untuk (masuk neraka) Jahanam (karena kesesatan mereka). Mereka memiliki hati yang tidak mereka pergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan memiliki mata yang tidak mereka pergunakan untuk melihat (ayat-ayat Allah), serta memiliki telinga yang tidak mereka pergunakan untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah."
Penghuni Neraka Jahanam Menurut Al-Qur'an
1. Orang yang Menjauhi Ajaran-Nya
Allah SWT berfirman dalam surah Ar Ra'd ayat 18,
Artinya: "Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya (taat kepada Allah dan Rasul-Nya, disediakan) balasan yang terbaik (surga). (Sebaliknya, bagi) orang-orang yang tidak memenuhi seruan-Nya, sekiranya mereka memiliki semua yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak itu lagi, niscaya mereka akan menebus dirinya (dari azab Allah pada hari Kiamat) dengan (hartanya) itu. Mereka itulah orang-orang yang akan mendapatkan hisab (perhitungan) yang buruk, tempat kediamannya adalah (neraka) Jahanam, dan itulah seburuk-buruknya tempat kediaman."
2. Orang Musyrik
Penghuni neraka Jahanam lainnya yaitu orang yang berbuat syirik. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam surah At Taubah ayat 113 yaitu,
Artinya: "Tidak ada hak bagi Nabi dan orang-orang yang beriman untuk memohonkan ampunan (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik sekalipun mereka ini kerabat(-nya), setelah jelas baginya bahwa sesungguhnya mereka adalah penghuni (neraka) Jahim."
3. Penentang Aturan Agama
Neraka jahanam menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas dengan menentang aturan agama dan mendustakan para rasul Allah SWT. Mereka yang tinggal di dalamnya akan diperlakukan dengan sehina-hinanya sebagai perbuatan buruk mereka di dunia.
Hal ini seperti yang difirmankan oleh Allah SWT dalam surah An Naba ayat 21-26 yang berati sedemikian yaitu,
"Sesungguhnya neraka Jahanam itu (padanya) ada tempat pengintai, lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah, sebagai pambalasan yang setimpal."
Hukuman penyekapan dan penculikan
Keadilan di Negeri ku Indonesia, tertib administrasi
Dibaca dengan hati !
Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera
MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...
-
Urusan hutang piutang telah diatur dalam Islam, sebab persoalan ini bukan hanya dilakukan orang yang kurang mampu saja melainkan...
-
Obat Wajib Apotek “ Obat dengan penanda huruf K dalam lingkaran merah, yang dikenal dengan Obat Keras, seharusnya hanya dapat diserahkan...
-
Alhamdulillah..mahar itu kerelaan calon istri jadi untuk saya dikala itu, karena memang sudah ada rencana akan menikah setahun setelah memul...