Blog apoteker yang ingin menambah ilmu,wawasan,pengetahuan dan pengalaman. Meliputi artikel secara umum yang membuat bahagia dengan suka membaca. Dan menjadikan blog sebagai media menyalurkan hobi membaca, menulis dan sebagai usaha online "content writing". "Apoteker bahagia adalah Apoteker Try"
Tuesday, February 27, 2024
Keluarga yang tulus karena Allah SWT tidak akan menzalimi
Manfaat mengkonsumsi ikan kembung
Ikan kembung termasuk dalam kelompok ikan pelagis. Kelompok ikan ini hidup di permukaan air laut sehingga mudah didapatkan. Ikan kembung merupakan sumber protein dan lemak baik, serta mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh. Supaya bisa memberikan manfaat kesehatan yang optimal, ikan kembung perlu diolah dan dikonsumsi dengan tepat.
Ikan kembung punya ciri khas daging berwarna putih dan rasanya gurih. Dagingnya yang padat dan mudah diolah jadi beragam hidangan membuat ikan kembung, yang masih satu keluarga dengan ikan makerel ini, menjadi pilihan menu makan yang lezat dan bergizi.
Kandungan Gizi Ikan Kembung
Di dalam 100 gram ikan kembung, terdapat 125 kalori dan berbagai nutrisi berikut ini:
- 21 gram protein
- 3 gram lemak
- 2 gram karbohidrat
- 245 miligram kalium
- 136 miligram kalsium
- 69 miligram fosfor
Selain itu, ikan kembung juga mengandung asam lemak omega-3, zinc, zat besi, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin B12.
Ikan Kembung dan Manfaatnya
Karena memiliki beragam nutrisi, ikan kembung dapat memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan. Adapun manfaat ikan kembung yang bisa Anda peroleh, antara lain:
1. Menurunkan berat badan
Ikan kembung mengandung protein yang tinggi sehingga bisa dijadikan salah satu menu dalam program diet penurunan berat badan. Makanan tinggi protein, seperti ikan kembung, dapat membuat tubuh merasa kenyang lebih lama. Jadi, keinginan untuk ngemil atau makan berlebihan pun dapat berkurang.
2. Meningkatkan energi
Masih dari kandungan proteinnya yang melimpah, ikan kembung dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin meningkatkan masa otot. Selain itu, ikan kembung juga mengandung nutrisi lain, seperti karbohidrat, lemak, vitamin B12, dan zat besi, yang diperlukan untuk membentuk energi.
Dengan mengonsumsi ikan kembung, Anda akan kembali bertenaga setelah melakukan aktivitas yang menguras energi, seperti olahraga. Manfaat ini menjadikan ikan kembung sebagai salah satu pilihan makanan yang baik dikonsumsi untuk meningkatkan energi.
3. Mencegah keriput
Ikan kembung mengandung asam lemak omega -3. Nutrisi ini dibutuhkan untuk menjaga kulit tetap sehat.
Asupan omega-3 yang tercukupi dapat mencegah kulit mengalami kekeringan, kemerahan, dan rasa gatal, serta melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari. Oleh karena itu, makan ikan kembung turut melindungi kulit dari kemunculan tanda-tanda penuaan dini.
Manfaat ikan kembung untuk kulit ini akan lebih optimal jika diimbangi dengan makanan bernutrisi lainnya, seperti buah dan sayur kaya antioksidan, serta perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit.
4. Mencegah anemia
Karena mengandung zat besi, ikan kembung dapat mencegah anemia karena kekurangan zat besi. Hal ini karena zat besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah sehingga tubuh bisa mendapatkan asupan oksigen yang cukup untuk beraktivitas.
Manfaat yang satu ini juga bisa diperoleh dengan mengonsumsi ikan kembung saat menstruasi agar tubuh tidak lemas karena kekurangan darah. Supaya penyerapan zat besinya maksimal, konsumsi ikan kembung perlu diimbangi oleh makanan yang kaya akan vitamin c, seperti mangga, jambu biji, jeruk, dan brokoli.
5. Mencegah osteoporosis
Ikan kembung juga dapat menjaga kesehatan tulang dan sendi karena kaya akan kalsium dan fosfor. Kedua mineral tersebut berperan dapat menjaga kepadatan dan kekuatan tulang.
Oleh karena itu, konsumsi ikan kembung bisa menurunkan risiko osteoporosis, cedera yang dapat menyebabkan patah tulang, serta peradangan sendi.
6. Mencegah mata kering
Kandungan omega-3 dalam ikan kembung juga berperan menjaga kesehatan mata agar dapat berfungsi dengan baik. Konsumsi makanan tinggi omega-3, seperti ikan kembung, dapat menurunkan risiko terjadinya mata kering.
Selain itu, mengonsumsi ikan kembung juga dapat mencegah terjadinya mata rabun dan gangguan penglihatan karena proses penuaan (regenerasi makula).
7. Mencegah serangan jantung
Kandungan omega-3 yang tinggi dalam ikan kembung berperan dalam menjaga kesehatan jantung. Asam lemak omega-3 mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (HDL) dan menjaga kadar kolesterol tetap normal. Dengan begitu, risiko terjadinya sumbatan pembuluh darah akibat kelebihan kadar kolesterol bisa dikurangi.
Omega-3 juga dapat menjaga denyut jantung tetap stabil dan membantu mengontrol tekanan darah tetap normal. Konsumsi ikan kembung, yang kaya akan omega-3, dapat meminimalkan risiko terjadinya hipertensi, bahkan stroke dan serangan jantung.
8. Meningkatkan kecerdasan
DHA dan EPA adalah jenis omega-3 yang sangat dibutuhkan bagi perkembangan otak anak. Nutrisi ini beperan dalam meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan belajar.
Ikan salmon dikenal sebagai makanan yang kaya akan nutrisi tersebut. Namun, kandungan DHA dan EPA dalam ikan kembung lebih tinggi daripada ikan salmon dan tentunya harganya lebih terjangkau.
Sejarah Islam di Indonesia
Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia Dilihat dari 4 Teori
Sebelum Islam masuk ke Indonesia yang saat itu masih dikenal dengan Nusantara, masyarakat menganut kepercayaan Hindu dan Budha. Tak heran jika saat ini banyak dijumpai tempat ibadah dengan akulturasi kebudayaan tersebut.
beberapa ahli sejarah menyatakan bahwa terdapat sejumlah teori yang menyatakan tentang masuknya Islam ke Indonesia.
1. Teori Gujarat
Teori yang dikembangkan oleh Snouck Hurgronje ini mengusulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui hubungan perdagangan dengan Gujarat, India. Pedagang muslim Gujarat berperan dalam membawa ajaran Islam dan memperkenalkannya kepada masyarakat Indonesia. Hubungan perdagangan ini menjadikan pelabuhan-pelabuhan di pesisir barat Sumatera sebagai titik awal penyebaran Islam.
2. Teori Makkah/Arabia
Teori yang dikemukakan oleh para sejarawan Barat (van Leur, T.W. Arnold, Crawfurd, Niemann, dan de Hollander) ini menghubungkan masuknya Islam ke Indonesia dengan pusat Islam di Makkah. Melalui para jemaah haji dan peziarah, ajaran Islam dapat tersebar ke berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Orang-orang yang kembali dari perjalanan religius ini membawa ajaran Islam bersama mereka.
3. Teori Persia
Teori yang dibangun oleh P.A. Hoesein Djajadiningrat ini fokus pada peran Persia dalam membawa Islam ke Indonesia. Pedagang Persia yang berlayar melintasi jalur perdagangan maritim membawa tidak hanya barang dagangan, tetapi juga ajaran Islam. Hubungan perdagangan dan kebudayaan antara Persia dan Indonesia menjadi jembatan bagi penyebaran Islam.
4. Teori Tiongkok
Teori yang dikembangkan oleh Hamka dan Kong Yuanzhi (sejarawan Tionghoa) ini melihat peran pedagang muslim dari Tiongkok dalam menyebarkan Islam ke Indonesia. Jalur perdagangan maritim antara Tiongkok dan Indonesia menjadi sarana penyebaran ajaran Islam. Para pedagang Tiongkok membawa ajaran agama ini bersama barang dagangan mereka.
Kapan Islam Masuk ke Indonesia?
Terdapat tiga teori yang menjadi perdebatan mengenai waktu Islam pertama kali masuk ke Indonesia, teori tersebut antara lain:
Abad ke-7
Sejarah mencatat bahwa Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Perdagangan maritim menjadi jalur utama penyebaran agama ini. Pedagang-pedagang muslim dari berbagai wilayah, seperti Gujarat, India, dan Timur Tengah, datang ke pelabuhan-pelabuhan Indonesia membawa bersamaan ajaran Islam.
Abad ke-11
Tidak terdapat bukti yang konkret mengenai teori ini, namun para ilmuwan memiliki bukti sebagai pendukung teori ini, yaitu ditemukannya nisan Fatimah binti Maimun yang tertera tahun 1082. Mereka juga menemukan jimat yang terdapat tulisan "Demi Allah, Muhammad" yang diperkirakan dari abad ke-19 atau ke-11.
Abad ke-13
Pada abad ke-13 Masehi, pengaruh Islam semakin mendalam di wilayah pesisir utara Sumatera dan Jawa. Kerajaan-kerajaan Islam seperti Samudra Pasai di Aceh dan Kerajaan Demak di Jawa muncul sebagai pusat-pusat penyebaran agama dan kebudayaan Islam. Pada masa ini, interaksi budaya dan perdagangan semakin membuka pintu bagi Islam untuk tumbuh.
Media Penyebaran Islam di Indonesia
terdapat tiga teori yang menjadi perdebatan mengenai waktu Islam pertama kali masuk ke Indonesia, teori tersebut antara lain:
Abad ke-7
Sejarah mencatat bahwa Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Perdagangan maritim menjadi jalur utama penyebaran agama ini. Pedagang-pedagang muslim dari berbagai wilayah, seperti Gujarat, India, dan Timur Tengah, datang ke pelabuhan-pelabuhan Indonesia membawa bersamaan ajaran Islam.
Abad ke-11
Tidak terdapat bukti yang konkret mengenai teori ini, namun para ilmuwan memiliki bukti sebagai pendukung teori ini, yaitu ditemukannya nisan Fatimah binti Maimun yang tertera tahun 1082. Mereka juga menemukan jimat yang terdapat tulisan "Demi Allah, Muhammad" yang diperkirakan dari abad ke-19 atau ke-11.
Abad ke-13
Pada abad ke-13 Masehi, pengaruh Islam semakin mendalam di wilayah pesisir utara Sumatera dan Jawa. Kerajaan-kerajaan Islam seperti Samudra Pasai di Aceh dan Kerajaan Demak di Jawa muncul sebagai pusat-pusat penyebaran agama dan kebudayaan Islam. Pada masa ini, interaksi budaya dan perdagangan semakin membuka pintu bagi Islam untuk tumbuh.
Media Penyebaran Islam di Indonesia
Terdapat beberapa media yang menjadi perantara dalam penyebaran Islam di Indonesia, yaitu:
1. Perdagangan
Perdagangan maritim menjadi salah satu jalur utama penyebaran Islam di Indonesia. Para pedagang muslim dari berbagai wilayah membawa ajaran agama ini bersama barang dagangan mereka. Melalui interaksi perdagangan, ajaran Islam dikenalkan kepada masyarakat setempat.
2. Perkawinan
Perkawinan lintas agama juga menjadi media penyebaran Islam. Ketika pasangan dari berbagai latar belakang agama menikah, sering kali salah satu pihak akan memeluk agama Islam, memungkinkan penyebaran ajaran Islam melalui keluarga dan generasi berikutnya.
3. Tasawuf
Tasawuf memiliki pengaruh yang kuat dalam penyebaran Islam di Indonesia. Melalui praktik-praktik keagamaan yang mendalamkan dimensi spiritual, ajaran tasawuf memengaruhi dan menyatu dengan budaya lokal, menghasilkan tradisi keagamaan dan spiritualitas yang khas.
4. Pendidikan
Model pendidikan pada masa itu adalah pendidikan langgar dan pesantren. Pesantren menjadi tempat berkembangnya pemahaman agama Islam. Para santri diajarkan tentang ajaran-ajaran Islam, hukum-hukumnya, serta praktik ibadah. Pesantren menjadi wadah bagi pemahaman agama yang lebih mendalam dan tradisi keilmuan Islam.
5. Kesenian
Seni dan budaya Indonesia memiliki pengaruh besar dalam penyebaran Islam. Seni ukir pada masjid, seni rupa, musik, dan tarian mencerminkan nilai-nilai agama dan mendalami pemahaman keagamaan. Seni ini menjadi bentuk ekspresi budaya yang mengangkat ajaran Islam.
6. Politik
Media politik juga memiliki peran dalam penyebaran Islam. Penguasa-penguasa dan pemimpin lokal yang memeluk Islam memainkan peran penting dalam memperkenalkan ajaran ini kepada masyarakat. Keputusan politik yang didasarkan pada prinsip-prinsip agama juga membentuk identitas Islam di masyarakat.
Sejarah berdirinya POLRI
Sejarah Berdirinya Polri, Berawal dari Masa Majapahit
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah kepolisian nasional di Indonesia yang bertugas memelihara keamanan, menegakkan hukum, dan melayani masyarakat.
Polri didirikan pada 1 Juli 1946. Namun, sejarah berdirinya Polri sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit lalu.
Satuan kepolisian mulai dibentuk pada masa Kerajaan Majapahit. Saat itu, Patih Gajah Mada membentuk pasukan khusus pengamanan dengan sebutan Bhayangkara. Tugas pasukan Bhayangkara ini adalah untuk melindungi raja dan kerajaan Majapahit.
Nama pasukan Bhayangkara ini pun disematkan sebagai Hari Bhayangkara yang diperingati setiap 1 Juli atau hari lahirnya Polri.
Pasukan pengamanan kerajaan itu terus berkembang dari waktu ke waktu.
Masa Kolonial Belanda
Memasuki masa penjajahan atau kolonial Belanda, dibentuklah pasukan pengamanan yang terdiri dari kalangan pribumi. Pasukan ini melindungi aset berharga orang Eropa di Hindia Belanda.
Di masa kolonial Belanda ada banyak bentuk kepolisian dengan berbagai istilah yang berbeda-beda, di antaranya:
- Veld Politie (Polisi Lapangan)
- Stands Politie (Polisi Kota)
- Cultur Politie (Polisi Pertanian)
- Bestuurs Politie (Polisi Pamong Praja)
Saat itu, golongan pribumi hanya boleh menduduki jabatan tertentu seperti mantri polisi, asisten wedana, dan wedana polisi.
Sedangkan jabatan kepolisian tertinggi yaitu hood agent (bintara), inspecteur van politie, dan commissaris van politie hanya boleh diisi oleh kolonial.
Pada tahun 1897-1920, modernisasi Kepolisian Hindia Belanda mulai dilakukan.
Pada masa pendudukan Jepang, kepolisian Indonesia dibagi menjadi empat wilayah yakni Kepolisian Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta, Kepolisian Sumatera di Bukittinggi, Kepolisian wilayah Indonesia Timur di Makassar, dan Kepolisian Kalimantan di Banjarmasin.
Periode Awal Kemerdekaan Indonesia
Setelah Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, secara resmi kepolisian menjadi kepolisian Indonesia. Pada 19 Agustus 1945 dibentuk Badan Kepolisian Negara (BKN).
Pada 21 Agustus 1945, Komandan Polisi di Surabaya, Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin memproklamasikan Pasukan Polisi RI. Ini merupakan langkah awal untuk membangkitkan semangat pasukan polisi di Indonesia.
Pada 29 September 1945, Presiden Soekarno melantik RS Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian Negara.
Barulah pada 1 Juli 1946, Polri resmi ditetapkan sesuai dengan Penetapan Pemerintah tahun 1946 No.11/S.D. Dengan adanya surat penetapan tersebut, tanggal 1 Juli diperingati sebagai Hari Bhayangkara.
Pada periode setelah kemerdekaan, Polri menerapkan sejumlah aturan dan menjalin hubungan kelembagaan dengan berbagai pihak.
Fungsi dan Tugas Polri
Fungsi dan tugas kepolisian memegang peran penting sebagai garda terdepan dalam melindungi masyarakat.
Dalam UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dijelaskan pada Pasal 2 bahwa fungsi kepolisian di antaranya:
- Pemelihara keamanan
- Ketertiban masyarakat
- Penegakan hukum
- Perlindungan dan pengayoman
- Pelayanan masyarakat
Masih merujuk pada UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, tugas utama kepolisian meliputi:
1. Tugas pembinaan masyarakat
Pembinaan masyarakat dilakukan dengan pendekatan secara sosial serta mutualisme untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan kesadaran hukum.
2. Tugas di bidang preventif
Tugas ini meliputi memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat termasuk memberi perlindungan serta pertolongan.
3. Tugas di bidang represif justisil
Tugas ini memuat substansi mengenai penyidikan dan penyelidikan pada tindak pidana sesuai peraturan perundang-undangan.
Dilanomera Suhelizy belum genap 40 hari di masa bayi nya
80% penyebab perceraian karena faktor keluarga dan 99% karena Arsen
Sebab-Sebab Perceraian Diperbolehkan Menurut Islam
Berikut adalah sebab-sebab perceraian diperbolehkan dalam Islam:
1. Hubungan antara suami dan istri tidak harmonis. Artinya kehidupan pernikahan suami istri jauh dari tujuan pernikahan itu sendiri, yakni mewujudkan kehidupan yang tentram dan penuh kasih sayang. Allah berfirman dalam surat Ar-rum ayat 21, yang artinya:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. ar-Rum: 21).
2. Karena sakit yang diderita istri/suami sehingga menghalangi persetubuhan. Kondisi seperti ini tidak mewujudkan yang diajarkan dalam Islam, yakni bahwa perkawinan merupakan cara yang terhormat dan sah untuk penyaluran nafsu seksual. Dalam ajaran Islam perkawinan menghalalkan hubungan laki-laki dan perempuan sebagai suami dan istri. Allah SWT Berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 223, yang artinya:
“Istri-istrimu adalah ( seperti ) tanah tempat bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanam itu bagaimana saja yang kamu kehendaki.” (QS. al-Baqarah: 223).
3. Tidak diperoleh keturunan, padahal Allah menciptakan manusia dengan disertai naluri berkeinginan memiliki keturunan. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 14, yang artinya:
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak, …” (QS. Ali Imran: 14).
Al - Quran sebagai pedoman hidup
Al-Qur'an Sebagai Pedoman Hidup
Al-Qur'an Diturunkan Allah SWT Sebagai Pedoman Hidup Setiap Muslim, oleh karena itu Al-Qur'an harus senantiasa dibaca, dipelajari, dipahami maknanya dan dijadikan dasar dalam kehidupan sehari-hari.
Al-Qur'an bagi orang Islam adalah pedoman hidup, sumber segala hukum yang harus diikuti dalam hidupnya. Aturan apapun dan pendapat atau fatwa ulama manapun tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur'an. Dan jika ada perbedaan pendapat diantara umat Islam termasuk pendapat para ulama harus kembali kepada Al-Qur'an agar umat Islam tidak saling menyalahkan.
Al-Qur'an sebagai pedoman hidup memberikan petunjuk lengkap terhadap aturan-aturan hidup manusia yang dapat menciptakan kehidupan yang nyaman, bahagia dan sejahtera. Aturan yang paling inti adalah kewajiban kepada setiap individu untuk menjaga keselamatan agama, agama Allah, jiwa (nyawa), akal, keturunan dan harta.
Dalam rangka menjaga keselamatan hal-hal tersebut kemudian dirinci penjelasannya dalam berbagai ayat. Hal ini dijelaskan oleh ayat Al-Qur'an sendiri. “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk, bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dengan yang batil.” (QS. Al-Baqarah: 185).
Penjelasan ayat-ayat tersebut hampir setiap hal yang dibutuhkan petunjuk oleh manusia. Misalnya bagaimana manusia hidup berkeluarga. Hal ini diatur mulai dari hubungan bersuami istri, kehidupan dengan anak-anaknya, mulai dari kewajiban mendidik sampai pada harta warisan. Bagaimana manusia agar hidup bermartabat, selain keharusan berakhlak yang baik, Al-Qur'an juga memerintahkan agar manusia belajar untuk meningkatkan kualitas hidupnya (QS. Al-Qalam: 1-5 dan Al-Mujadalah: 11).
Hal yang paling penting lagi adalah ketika Al-Qur'an telah disepakati sebagai pedoman hidup umat Islam, maka semua hal dalam kehidupan umat Islam harus menjadikan Al-Qur'an sebagai pedomannya. Termasuk, ketika ada perbedaan pendapat di kalangan umat Islam sendiri dalam menerjemahkan Al-Qur'an dan hadis Nabi, termasuk dalam hal hukum fikih, kita harus kembali kepada Al-Qur'an. jika terjadi perbedaan diantara kamu maka kembalilah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (hadis). Paling tidak pesan Al-Qur'an "agar umat Islam bersatu dan jangan berpecah belah" (Ali Imran: 103) dan "sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara" (QS. Al-Hujurat: 10).
Dibaca dengan hati !
Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera
MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...
-
Urusan hutang piutang telah diatur dalam Islam, sebab persoalan ini bukan hanya dilakukan orang yang kurang mampu saja melainkan...
-
Obat Wajib Apotek “ Obat dengan penanda huruf K dalam lingkaran merah, yang dikenal dengan Obat Keras, seharusnya hanya dapat diserahkan...
-
Alhamdulillah..mahar itu kerelaan calon istri jadi untuk saya dikala itu, karena memang sudah ada rencana akan menikah setahun setelah memul...