Blog apoteker yang ingin menambah ilmu,wawasan,pengetahuan dan pengalaman. Meliputi artikel secara umum yang membuat bahagia dengan suka membaca. Dan menjadikan blog sebagai media menyalurkan hobi membaca, menulis dan sebagai usaha online "content writing". "Apoteker bahagia adalah Apoteker Try"
Thursday, March 28, 2024
Bila ada kriteria putra putri daerah, adakah kriteria putra putri kota
Kedudukan anak sah di dalam pernikahan menurut Islam
Rasulullah SAW menjelaskan kondisi dan kedudukan anak serta orang tua.
Berikut haditsnya yang diceritakan Abu Hurairah RA :
Artinya: "Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah (suci). Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani." (HR Bukhari dan Muslim).
Pentingnya kedudukan anak mengingatkan orang tua untuk tidak menyia-nyiakan amanah tersebut.
Berikut kedudukan anak dalam Islam:
1. Amanah dari Allah SWT
Anak adalah amanah dari Allah SWT yang dititipkan kepada orang tuanya. Untuk itu, anak harus dijaga dan dipelihara dengan baik agar dapat tumbuh dan berkembang, baik secara jasmani maupun rohani. Setiap manusia diciptakan untuk menjadi hamba-Nya.
Allah SWT berfirman dalam QS. Az-Zariyat ayat 56 sebagai berikut:
Artinya: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Az-Zariyat: 56)
2. Anugerah dan nikmat dari Allah SWT
Anak merupakan anugerah dan nikmat yang berasal dari Allah SWT. Kehadiran anak dapat memberikan kebahagiaan bagi orang tuanya. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. asy-Syura ayat 49-50 sebagai berikut:
Artinya: "Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa." (QS. asy-Syura: 49-50)
3. Ujian dan cobaan
Selain sebagai anugerah dan nikmat dari Allah SWT, anak juga menjadi ujian dan cobaan bagi orang tuanya. Hal ini ditegaskan dalam QS. At-Taghabun ayat 15.
Artinya: "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah pahala yang besar." (QS. At-Taghabun: 15)
Anak dapat membuat orang tua menjadi angkuh dan tidak mensyukuri nikmat Allah SWT. Terkadang mereka merasa bangga dan paling tinggi dari orang lain.
4. Penerus garis keturunan
Anak merupakan keturunan dari orang tua. Kelahirannya menjadi penerus cita-cita hidup dan kelestarian garis keturunan dari orang tuanya. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mendidik anak dengan baik.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 133:
Artinya: "Apakah kamu menjadi saksi saat maut akan menjemput Yakub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab, "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yaitu Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya." (QS. Al Baqarah: 133)
5. Pelestari pahala orang tua
Anak sholeh adalah anak yang sikap dan perilakunya mencerminkan keimanan dan keislaman. Anak sholeh memiliki ketaatan dan kepasrahan terhadap hukum-hukum Allah SWT dan rasul-Nya. Ia juga memberikan manfaat bagi sesama. Keshalehan itulah yang akan menjamin terkabulnya doa untuk kedua orang tua.
Disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Muslim yang bersumber dari Abu Hurairah ra.
Artinya: "Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah bersabda: "Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya." (HR. Muslim)
6. Makhluk independen
Anak adalah ciptaan Allah SWT yang memiliki takdirnya sendiri. Ia berdiri sendiri, terlepas dari paksaan dari individu lain termasuk orang tuanya.
Setiap manusia yang lahir di dunia akan mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya sendiri. Sebagaimana ditegaskan oleh Allah SWT dalam QS. an-Najm ayat 39-41 sebagai berikut:
Artinya: "dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna," (QS. an-Najm: 39-41).
Ciri - ciri pelakor yang harus dihindari
1. Selalu melibatkan suami orang dalam setiap masalah dan urusannya
2. Suka berinteraksi dan berbalas chat dengan suami orang di medsos
3. Mengakrabkan diri dengan istri sah
4. Sering melirik pria beristri
5. Tak peduli dengan perasaan wanita lain
6. Suka cari perhatian suami orang
Apa itu nafkah rumah tangga menurut Islam
Nafkah rumah tangga merupakan hal yang sangat penting sebab akan mempengaruhi kekokohan dan kelangsungan rumah tangga. Pengaturan nafkah rumah tangga dalam Islam telah diatur oleh syariat.
Dalam ajaran islam, seorang laki-laki yang berumah tangga memiliki kewajiban untuk menafkahi keluarganya (istri dan anaknya).
Islam mewajibkan laki-laki untuk mencari nafkah sebagaimana dikatakan dalam firman Allah SWT :
Artinya: "Dan kewajiban ayah memberi nafkah dan pakaian kepada para ibu dengan baik." (QS Al-Baqarah: 233).
Tidak hanya itu, seorang laki-laki juga wajib memberikan nafkah kepada mantan istrinya apabila telah bercerai dalam keadaan talak raj'i dan talak ba'in hamil. Namun, bentuk nafkah dari pernikahan yang telah terputus menurut mazhab Maliki dan Syafi'i hanya berupa nafkah tempat tinggal saja.
Jenis Nafkah Suami kepada Istri
1. Nafkah Lahir
Nafkah lahir mencakup kebutuhan fisik atau badan. Hal ini seperti halnya kebutuhan sandang, pangan, dan papan (tempat tinggal). Termasuk biaya pendidikan anak hingga selesai jenjang pembelajaran dan juga biaya pengobatan apabila terdapat salah satu dari mereka (penerima nafkah) yang menderita sakit.
2. Nafkah Batin
Sedangkan nafkah batin adalah nafkah yang berhubungan dengan kejiwaan atau psikis istri, anak, dan kerabat. Seperti halnya seorang suami harus mampu menggauli istri dengan penuh kasih sayang, tidak kasar kepada anak, menjaga sopan santun kepada orang tua, serta menjalin hubungan baik dengan kerabat.
Wednesday, March 27, 2024
Penggunaan obat saat puasa menurut Menkes
Kesehatan saat menjalankan ibadah puasa merupakan anugerah yang tak ternilai. Seorang muslim yang menderita penyakit dan yang rutin minum obat tentu akan mengalami perubahan dan penyesuaian waktu minum obat, Apabila penyakit yang diderita terkontrol dengan baik dan memungkinkan untuk menjalankan ibadah puasa, maka yang diperlukan adalah : Mengetahui obat yang tidak membatalkan puasa, penggunaan obat saat puasa dan mengatur cara minum obat yang benar saat berpuasa.
Selama bulan ramadhan pola makan dan minum akan berubah, waktu yang leluasa untuk minum obat berubah dari 24 jam menjadi hanya 10,5 jam. Bagaimana cara kita meminum obat agar efek terapi menjadi optimal ?
penggunaan obat sebelum dan sesudah makan di saat bulan Puasa
Perubahan jadwal waktu minum obat saat puasa dan dosis obat mungkin dapat mempengaruhi efek terapi obat. Karena itu perlu kehati-hatian dalam merubah jadwal minum obat, Konsultasikan dengan dokter atau apoteker anda
Jika ternyata obat perlu diminum 3 atau bahkan 4 kali sehari ,
Pada hari biasa artinya obat diminum tiap 8 jam atau 6 jam (Misal antibiotik).
- Antibiotik yang diberikan dengan durasi 3 kali pemakaian , maka bisa disiasati dengan waktu pemakaian pada Pukul 18.00 , 23.00 , 04.00 . Atau dapat meminta dokter memberikan Antibiotik dengan durasi 2 kali pemakaian bahkan 1 kali pemakaian.
Jika tidak bisa diganti, maka penggunaannya adalah dari waktu buka puasa hingga sahur, yang sebaiknya dibagi dalam rentang waktu yang sama.
(Penggunaan Obat 4 kali sehari Tidak Dianjurkan Saat Berpuasa, Terutama Untuk Penggunaan Antibiotik)
Informasi beberapa obat:
Masakan Tauge dan Tauco disingkat Geco
Bahan-bahan:
- 300 gr tauge
- 3 sdm tauco
- 3 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 2 buah cabai hijau
- 2 buah cabai merah
- 1 batang daun bawang
- Garam secukupnya
- Gula pasir secukupnya
- Air secukupnya
- Minyak secukupnya, untuk menumis
Cara Membuat:
- Siapkan semua bahan, cuci bersih tauge dan bumbu-bumbu. Lalu, potong halus bawang merah dan bawang putih. Sementara cabai merah, cabai hijau, dan daun bawang dipotong serong.
- Siapkan minyak dalam wajan untuk menumis. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum. Kemudian masukkan cabai merah dan cabai hijau. Aduk rata, tambahkan tauco, aduk lagi hingga rata.
- Tambahkan air dan gula. Setelah itu masukkan tauge, aduk rata, masukkan daun bawang. Masak hingga matang dengan api kecil saja.
- Koreksi rasa. Angkat Geco dan letakan di piring saji. Geco siap untuk disantap.
Bila ingin PDAM gratis bisa tinggal di panti asuhan
Dibaca dengan hati !
Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera
MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...
-
Urusan hutang piutang telah diatur dalam Islam, sebab persoalan ini bukan hanya dilakukan orang yang kurang mampu saja melainkan...
-
Obat Wajib Apotek “ Obat dengan penanda huruf K dalam lingkaran merah, yang dikenal dengan Obat Keras, seharusnya hanya dapat diserahkan...
-
Alhamdulillah..mahar itu kerelaan calon istri jadi untuk saya dikala itu, karena memang sudah ada rencana akan menikah setahun setelah memul...