Sunday, May 26, 2024

Belajar meniru kebiasaan Nabi Muhammad SAW

Arti Tasyabbuh, Perbuatan yang Dilarang dalam Ajaran Islam

Tasyabbuh adalah sebuah kata dalam bahasa Arab yang memiliki arti meniru-niru atau menyerupai. Dalam konteks agama Islam, tasyabbuh sering diartikan sebagai perilaku meniru-niru orang kafir atau orang yang tidak beriman.

Perilaku tasyabbuh sangat dilarang dalam Islam karena dapat menimbulkan bahaya bagi keimanan dan akhlak seseorang. Tasyabbuh terbagi menjadi beberapa jenis, kenali juga dampak, dan cara menghindarinya.

Pengertian Tasyabbuh

Secara etimologi, tasyabbuh berasal dari kata dasar shabaha yang berarti menyerupai atau meniru. Dalam konteks agama Islam, tasyabbuh diartikan sebagai perilaku meniru-niru orang kafir atau orang yang tidak beriman. Tasyabbuh dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti dalam gaya berpakaian, perilaku, bahasa, dan kebiasaan. Definisi tasyabbuh adalah seseorang yang membebani diri untuk menyerupai selainnya berkenaan dengan segala sifat atau sebagiannya saja.

Adapun ungkapan "untuk menyerupai selainnya" mencakup segala jenis yang bisa diserupai. Baik yang boleh diserupai atau yang tidak boleh. Baik dari makhluk berakal dari kalangan manusia, orang kafir, ajam, dan ahli bid'ah; atau dari kalangan yang tidak berakal seperti berbagai jenis binatang.

Larangan Tasyabbuh

Agama Islam melarang keras tasyabbuh sehingga hukumnya adalah haram. Umat muslim yang keimanannya masih lemah sangatlah rentan pada tasyabbuh karena belum memiliki pondasi yang kuat dalam meneguhkan pendirian.

Dalam Al-Quran, Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an surat Ar Rum ayat 31-32:

Artinya: "Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik (menyekutukan Allah), yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka."

Selain itu, dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka." (HR Abu Dawud)

Dari ayat Al-Qur'an dan hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa tasyabbuh sangat dilarang dalam Islam karena dapat menimbulkan bahaya bagi keimanan dan akhlak seseorang. Dalil tersebut juga sebagai bentuk peringatan bagi siapa saja yang melakukan hal yang dilarang dalam syariat maka akan mendapatkan balasan dari-Nya.

Jenis-Jenis Tasyabbuh

Dalam Islam, tasyabbuh dibagi menjadi dua jenis, yaitu tasyabbuh dalam hal ibadah dan tasyabbuh dalam hal adat kebiasaan. Tasyabbuh dalam hal ibadah terjadi ketika seseorang meniru-niru cara ibadah orang kafir atau orang yang tidak beriman. Contohnya adalah meniru-niru doa atau ritual ibadah yang dilakukan oleh agama lain.

Sedangkan tasyabbuh dalam hal adat kebiasaan terjadi ketika seseorang meniru-niru cara hidup atau kebiasaan orang kafir atau orang yang tidak beriman. Contohnya adalah meniru-niru gaya berpakaian, bahasa, dan perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Dampak Tasyabbuh

Tasyabbuh dapat menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi keimanan dan akhlak seseorang. Dampak dari tasyabbuh antara lain:

1. Merusak Keimanan

Perilaku tasyabbuh dapat merusak keimanan seseorang karena menyerupai cara hidup dan kebiasaan orang kafir atau orang yang tidak beriman. Hal ini dapat membuat seseorang merasa tidak percaya diri dengan keimanan yang dimilikinya.

Bahwa tasyabbuh termasuk ke dalam salah satu penyakit iman selain syirik, munafik, fasik, dan ghuluw. Sebisa mungkin, umat muslim harus menghindari dan menjauhinya.

2. Merusak Akhlak

Tasyabbuh juga dapat merusak akhlak seseorang karena menyerupai perilaku orang kafir atau orang yang tidak beriman. Hal ini dapat membuat seseorang kehilangan nilai-nilai moral dan etika yang baik.

3. Membuat Seseorang Terjerumus dalam Kesesatan

Perilaku tasyabbuh dapat membuat seseorang terjerumus dalam kesesatan karena menyerupai cara hidup dan kebiasaan orang kafir atau orang yang tidak beriman. Hal ini dapat membuat seseorang kehilangan arah dan tujuan hidup yang sebenarnya.

Cara Menghindari Tasyabbuh

Untuk menghindari tasyabbuh, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Memperkuat Iman dan Akhlak

Memperkuat iman dan akhlak adalah cara terbaik untuk menghindari tasyabbuh. Dengan memperkuat iman dan akhlak, seseorang akan lebih mudah menghindari perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

2. Menjaga Identitas Islam

Menjaga identitas Islam adalah cara lain untuk menghindari tasyabbuh. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat pengetahuan tentang ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Menghindari Pergaulan yang Buruk

Menghindari pergaulan yang buruk juga dapat membantu menghindari tasyabbuh. Pergaulan yang buruk dapat membuat seseorang terjerumus dalam perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa tasyabbuh adalah perilaku meniru-niru orang kafir atau orang yang tidak beriman. Tasyabbuh dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti dalam gaya berpakaian, perilaku, bahasa, dan kebiasaan.

Sebagai umat muslim, kita semua harus pandai menjaga diri dan meningkatkan keimanan agar tidak memiliki sikap tasyabbuh. Naudzubillah.



No comments:

Post a Comment

Silahkan ketik sambil senyum ya

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...