Kanker Serviks
Kanker serviks adalah jenis kanker yang menyasar sel-sel rahim leher rahim. Penyebabnya bermula ketika sel-sel di leher rahim berkembang secara tidak normal.
Lambat laun, perkembangannya semakin masif dan tidak terkendali sehingga membentuk tumor. Nah, tumor yang ganas ini kemudian menjadi penyebab kanker serviks.
Kondisi ini merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak menelan korban pada wanita di seluruh penjuru dunia.
Sayangnya, deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan pap smear secara rutin masih belum menjadi perhatian umum.
Apalagi penyakit ini jarang menunjukkan gejala pada tahap awal. Gejala biasanya baru muncul saat kanker sudah mulai menyebar dan memasuki tahap stadium lanjut.
Faktor Risiko Kanker Serviks
Ada sejumlah faktor yang membuat wanita rentan terkena kanker serviks. Beberapa di antaranya, yaitu:
- Faktor keturunan.
- Usia, terutama wanita yang berusia 40 tahun ke atas.
- Merokok.
- Kurangnya konsumsi buah dan sayur.
- Berat badan berlebih (obesitas).
- Penggunaan kontrasepsi minum (pil KB) jangka panjang.
- Frekuensi hamil dan melahirkan.
- Hamil atau melahirkan di usia sangat muda.
- Kondisi medis tertentu, seperti infeksi klamidia.
- Konsumsi obat-obatan tertentu.
Penyebab Kanker Serviks
Human papillomavirus (HPV) merupakan penyebab utama kanker serviks. Infeksi virus ini sangat rentan menyasar individu yang melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan.
Perilaku seksual yang berisiko tinggi, seperti seks tanpa kondom atau berbagi mainan seks (sex toys) yang tidak dicuci terlebih dahulu juga bisa meningkatkan risikonya.
Selain itu, wanita yang tidak pernah mendapatkan vaksin (imunisasi) HPV juga lebih berisiko terinfeksi HPV yang bisa jadi penyebab kanker ini.
Gejala Kanker Serviks
Gejala baru akan muncul saat tumor sudah tumbuh. Tumor ini kemudian dapat mendorong organ di sekitar dan mengganggu sel-sel sehat.
Nah, berikut ini gejala kanker serviks yang perlu kamu waspadai:
- Perdarahan di antara periode menstruasi, setelah hubungan seksual, atau setelah menopause dapat menjadi gejala awal kanker serviks.
- Siklus menstruasi yang tidak teratur atau perdarahan yang lebih berat atau lebih lama juga termasuk tanda-tandanya.
- Keputihan yang berubah warna, bau, atau konsistensi, terutama jika keluar bersama darah.
- Nyeri di daerah panggul atau punggung bagian bawah dapat terjadi ketika kanker telah menyebar ke jaringan atau organ di sekitarnya.
- Rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seksual (dispareunia) bisa menjadi tanda kanker, terutama jika telah mencapai tahap lebih lanjut.
- Pada tahap lanjut, kondisi ini bisa menyebabkan kelelahan yang berlebihan dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas dapat terjadi.
Pencegahan Kanker Serviks
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah kondisi ini, di antaranya yaitu:
1. Vaksinasi HPV
Mendapatkan vaksin HPV sangat efektif dalam mencegah infeksi Human papilomavirus, yang merupakan penyebab utama kondisi ini.
Vaksin ini direkomendasikan untuk anak perempuan dan laki-laki yang berusia antara 9 hingga 26 tahun sebelum mereka aktif secara seksual.
Perempuan perlu segera mendapatkan vaksin HPV karena Human Papillomavirus (HPV) adalah penyebab utama kanker serviks, yang merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum pada perempuan.
Namun, batasan usia pemberian vaksin HPV dapat bervariasi tergantung pada negara dan otoritas kesehatan. Beberapa negara merekomendasikan vaksinasi HPV hingga usia 26 tahun.
Di Indonesia, rentang usia pemberian vaksinasi HPV bagi perempuan adalah usia 9 sampai 55 tahun.
2. Rutin menjalani pap smear dan tes HPV
Kamu juga perlu melakukan pemeriksaan pap smear atau tes HPV. Tujuannya untuk mendeteksi perubahan sel yang dapat berkembang menjadi kanker. Wanita sebaiknya memulai pemeriksaan pap smear pada usia 21 tahun.
Jika hasilnya normal, lakukan setiap tiga tahun sekali sudah cukup. Tes HPV bisa menjadi pengganti atau dokter kombinasikan dengan pap smear supaya deteksinya lebih akurat.
3. Lakukan seks yang aman
Gunakan kondom saat berhubungan seks dapat membantu mengurangi risiko terinfeksi HPV dan penyakit menular seksual (PMS) lainnya. Selain itu, hindari memiliki banyak pasangan seksual untuk mengurangi risiko paparan HPV.
4. Berhenti merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko infeksi HPV dan menyebabkan kanker serviks. Maka dari itu, segera hentikan kebiasaan buruk tersebut untuk menurunkan risikonya.
5. Terapkan gaya hidup sehat
Untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi HPV, penting untuk menjalani gaya hidup sehat. Hal ini dapat kamu terapkan dengan menjaga pola makan seimbang, berolahraga secara teratur, dan memberikan tubuh istirahat yang cukup.
No comments:
Post a Comment
Silahkan ketik sambil senyum ya