Hati-hati Dalam Mengambil Keputusan atau Berjanji
Masalah atau ujian dalam sebuah kehidupan adalah merupakan sesuatu hal yang lazim yang akan kita hadapi didalam hidup ini. Allah SWT tidak akan memberikan ujian ataupun masalah diluar batas kemampuan umatnya, dan sudah pasti masalah yang diberikan berbeda-beda.
Ujian kesulitan, kehilangan, musibah, kekurangan, penyakit, dan kemiskinan adalah suatu hal yang lazim dihadapi manusia di muka bumi ini. Dan tidak ada satu manusia pun yang luput dari ujian dan permasalahan, dan tidak ada satu manusia pun yang meminta untuk hidup susah dan meminta untuk mempunyai masalah.
Firman Allah SWT, yang artinya,”Apakah manusia itu mengira, bahwa mereka dibiarkan (saja) menyatakan :’ kami telah beriman: sedang mereka sedang diuji lagi ? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang dusta’ ( QS. AL-Ankabut : 2:3 ).
Dalam ayat tersebut, Allah SWT telah menjelaskan bahwa setiap manusia atau setiap umat muslim yang beriman pasti Allah SWT akan memberikan ujian atau masalah baginya.
Dan ketika dihadapkan pada sebuah ujian atau masalah, manusia akan dihadapkan pada sebuah proses pengambilan sebuah keputusan dan memecahkan dari permasalahan tersebut. Dan pula, sudah tentu setiap manusia atau setiap orang akan berbeda-beda dalam menyikapi sebuah ujian atau masalah yang dihadapi, serta proses yang dilakukan dalam sebuah penyelesaian masalah juga berbeda-beda.
Untuk pengambilan sebuah keputusan dapat diartikan sebagai sebuah proses pemilihan alternatif terbaik dari banyak alternatif, dan dengan cara yang dianggap efisien sesuai dengan situasi yang ada atau yang sedang terjadi.
Ali Bin Abi Thalib berkata.” Jangan membuat keputusan ketika sedang marah, dan jangan membuat janji sewaktu sedang gembira”.
No comments:
Post a Comment
Silahkan ketik sambil senyum ya