Thursday, February 1, 2024

Pernikahan saya yang perdana bukan pernikahan parpol



Kamis, 1 Februari 2024

Alhamdulillah..saya selalu bersyukur Allah SWT mengabulkan do'a-do'a saya diwaktu yang tepat menurut-Nya.


Kisah Pernikahan Perdana, Melepas masa Perawan !

Tepatnya di hari Minggu, 20 Desember 2015 selepas ashar. Saya menikah dengan lelaki pilihan saya atas izin orang tua kandung saya. Dengan meminta mahar sebentuk gelang emas. Karena dimasa saya kuliah, saya pernah menjual perhiasan gelang emas saya untuk menambah membayar uang semester. Alhamdulillah, sungguh Allah SWT Maha pengasih..bersama kesulitan, selalu ada kemudahan untuk saya menyelesaikan program studi farmasi saya.

Saya berniat, setelah lulus profesi apoteker untuk bekerja selama 1 tahun dan menikah diusia 25 tahun. Alhamdulillah, Allah SWT ijabah keinginan dan do'a-do'a saya. 

Dimulai dari persiapan adat istiadat dan resepsi yang sebenarnya tidak saya inginkan. Cukup menikah saja di KUA yang penting ridho Allah SWT. Saya tidak akan malu, karena saya tidak menikah karena hamil duluan. Dengan status gadis perawan, cukup buat saya bersyukur untuk menikah semampunya.

Yang katanya uang lamaran atau uang adat atau uang apalah itu, yang jelas bukan uang untuk membeli harga diri saya ! Karena saya makhluk ciptaan Allah SWT. Saya milik Allah SWT, sanggup berapa untuk bisa membeli satu makhluk ciptaan Allah SWT yang sempurna. Nyawa saja tidak bisa dibuat oleh manusia.

Persiapan saya menikah saat itu sungguh dimudahkan Allah SWT, dari hasil tabungan ex.suami ikut arisan dan ada dari tabungan saya sendiri juga. 10 juta diberikan oleh bapak kandung saya, saya syukuri karena itu rezeki. Resepsi itu keinginan ibu kandung saya. Saya hanya cukup dengan sedekah dan do'a selamat saja. Secukup rezekinya saya saja, karena saya tidak suka yang pada akhirnya diungkit atau sampai dijulidkan saudara sekandung !

Alhamdulillah..pernikahan saya bukan pernikahan parpol. Karena dengan perpisahan saya ini, insyaaAllah disaat yaumul hisab atau hari perhitungan..saya siap untuk menghadap Allah SWT dan menjawab kenapa saya sampai berpisah ? Sungguh Allah SWT juga mengetahui apa yang saya rasakan dan proses apa yang harus saya alami untuk saya memperjuangkan dan mempertahankan pernikahan saya dihadapan Allah SWT.

Saya selalu bersyukur untuk ketetapan dari Allah SWT. Untuk saya perpisahan ini menjadi ibadah, karena saya sudah menghindari faktor penyebab Kipi. Lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Dengan 3 alasan saya dihadapan Allah SWT, cukup untuk saya menjawab agar Allah SWT memberikan rahmat-Nya kelak untuk saya dan anak saya memasuki surga milik-Nya (aamiin).


No comments:

Post a Comment

Silahkan ketik sambil senyum ya

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...