Tuesday, February 6, 2024

PKPA di RSUD Cibabat, Cimahi



Alhamdulillah..
Di waktu saya menjalani kuliah PKPA ( Praktek Kerja Profesi Apoteker ) untuk di rumah sakit, saya di tempatkan di RSUD Cibabat, Cimahi.

Saya tidak perlu cari tempat kost karena jaraknya tidak terlalu jauh dari kost saya. Saya kost di belakang kampus Unjani.

Saya pergi menumpang kendaraan teman. Alhamdulillah, Allah SWT selalu mempermudah setiap proses saya menjalani kuliah profesi apoteker di tempat rantauan. 

Di setiap pagi di RSUD Cibabat, ada apel pagi. Setelah apel memulai aktivitas di dalam rumah sakit. Saya pernah ditempatkan di apotek rawat jalan dan di depo obat. Saya melihat ada ruang konseling, saya juga diajak untuk belajar visite ke kamar pasien.

Selama 1 bulan saya PKPA di RSUD Cibabat, alhamdulillah tidak ada kendala apa-apa. Saya tertarik dengan pelajaran sistem unit dalam mendistribusikan obat ke pasien rawat inap. Saya suka dengan sistem unit dose dispensing, yang artinya obat di racik dan di kemas untuk setiap pasien dan diberikan secara langsung ke ruang rawat inap pasien dengan 1 x pemerian. Lebih efektif dan efisien.

Hanya saja menurut saya, yang harus lebih banyak dipelajari tentang MESO ( Monitoring Efek Samping Obat ). Malah saya pernah mendengar issu, yang katanya dokter bisa saja memberikan obat bukan sesuai indikasinya dan hanya mengambil efek samping dari obat tersebut.

Awalnya saya tertarik dengan spesialist farmasi rumah sakit, karena menurut saya bila kita kerja praktek profesi apoteker di rumah sakit berarti kita harus ada rencana kedepan untuk mengambil spesialist farmasi rumah sakit agar ilmu farmasinya terus terasah dan terarah.

Namun setelah peristiwa yang terjadi dengan saya di Januari 2023, sampai saya merasakan lumpuh total untuk beberapa waktu. Saya lebih tertarik untuk mengambil spesialist virus. Karena bila di rumah sakit ada istilah " bakteri nosokomial " , tidak menutupi untuk virus. Tentu virus juga sudah pasti ada di rumah sakit.

Bila menghadapi suatu masalah, saya lebih tertarik untuk mencari tahu akar penyebabnya terlebih dahulu. Jadi, bila timbul suatu penyakit atas diagnosa dokter. Tentu dokter lebih memahami apa penyebabnya. Sedangkan apoteker, menganalisa dari obat yang di resepkan oleh dokter.

Jadi menurut saya, dokter dan apoteker itu ahli medis yang saling bersinergis.

No comments:

Post a Comment

Silahkan ketik sambil senyum ya

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...