Senin, 5 Februari 2024
Alhamdulillah..ini profesi apoteker angkatan XV Unjani, Cimahi tahun 2014.
Dimasa sarjana farmasi, saya memang bercita-cita untuk sampai ke profesi apoteker. Walaupun saya belum tahu, akan dari mana biayanya. Sungguh Allah SWT Maha Pengasih, selama saya bekerja sebagai asisten apoteker di apotek swasta dengan PSA Chinese juga. Saya rutin mengeluarkan zakat penghasilan 2,5%, saya yakin dengan kita bersedekah karena Allah SWT, akan digantikan lebih dari apa yang kita keluarkan. Menanam 1 benih menjadi 7 benih dan dikalikan 100 benih. Jadi balasan dari Allah SWT bisa 700x lipat dari apa yang kita sedekahkan. MasyaaAllah Tabarakallah, dengan Zakat, Infaq, dan Sedekah tidak membuat semakin bangkrut malah rezeki akan bertambah-tambah. Bila semua dilakukan dengan mengharap balasan dari Allah SWT.
Sampai saat ini saya beribadah masih mengharapkan pahala dan keridhoan Allah SWT agar selalu melimpahkan rahmat-Nya. Ilmu saya belum sampai untuk tidak takut dengan neraka. Karena saya takut dengan Allah SWT dan siksa api neraka. Apalagi siksa kubur, astaghfirullah. Di neraka akan berhadapan dengan malaikat Allah SWT yang kasar, hamba takut ya Allah SWT. Hamba menginginkan surga-Mu yang didalamnya tidak ada kata-kata yang tidak baik. Hamba ingin selalu belajar bersyukur, agar selalu Engkau limpahkan rahmat-Mu untuk hamba dan anak keturunan hamba (aamiin).
Bila di Stikes Harapan Ibu Jambi, saya angkatan pertama sedangkan untuk di Unjani sudah angkatan ke-15. Saya memang tidak terlalu kenal dengan senior, apalagi di Stikes Harapan Ibu Jambi tidak ada senior karena saya termasuk angkatan pertama.
Bagi saya menjadi senior itu harus bisa mencontohkan yang baik kepada junior, tidak memanfaatkan senioritas nya untuk menekan junior agar tunduk dengan senior. Apalagi saya bukan tipe manusia yang mau takut dengan sesama manusia karena sama-sama ciptaan Allah SWT. Hanya saya belajar untuk menghormati yang tua bila pantas untuk dihormati dan menyayangi yang muda karena Allah SWT.
Saya hanya akan takut kepada Allah SWT karena hanya Allah SWT yang Maha Berkuasa. Seharusnya sudah sepatutnya senior memberikan contoh teladan kepada junior agar mempunyai wibawa dihadapan junior. Bukan berharap untuk ditakuti, namun berusaha lah untuk disegani.
Saya kurang menyukai adanya hukum di kampus senior tidak pernah salah, memang senior bukan manusia kah ? Tidak ada manusia yang tidak luput dari khilaf dan salah. Hanya saja, manusia yang takut dengan Allah SWT..pasti takut mengulang-ngulang kesalahan.
Hukum Allah SWT itu pasti ada, apalagi dilakukan dengan sengaja. Saya tidak memandang dari tingginya gelar senior, saya akan melihat atitude nya dalam menghadapi junior. Bila ada kesalahan dengan junior, sudah selayaknya dirangkul, dinasehati, diberi arahan dan diberi peringatan. Senior bukan Tuhan yang harus ditakuti, sebaliknya bila senior salah tidak perlu berkecil hati bila diingatkan oleh junior. Jangan zalimi junior karena tidak sepaham dengan senior, karena bukan bagaimana penilaiaian senior sebab profesi bukan ajang kompetisi. Namun bagaimana dihadapan Allah SWT karena profesi ini merupakan ibadah.
Jadi, saya tetap punya prinsip sebagai senior untuk berusaha memberikan contoh yang baik dan benar agar Allah SWT ridho untuk setiap apa yang saya lakukan didalam profesi saya sebagai apoteker. Bagaimana saya bisa mengenal senior, bila jarang atau malah tidak ada ditempat prakteknya sendiri. Bukan rahasia umum dan malah diteruskan sampai nantinya terpaksa hadir karena berebut lahan praktek ? Itu tidak mencerminkan jati diri seorang apoteker sejati. Karena sallery yang ditetapkan seharusnya bisa menyadari, bahwa materi bukan diatas segalanya untuk suatu profesi yang mengucapkan sumpah dihadapan Allah SWT. Gunung saja bisa hancur dengan 30 Juz al-quran, berharap apa bila sudah mengucap sumpah dengan 30 Juz al-quran. Astaghfirullah, semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk dan taufik-Nya untuk hamba dan sejawat yang menjalankan profesi apoteker karena Allah SWT sebagai bentuk ibadah (aamiin).
No comments:
Post a Comment
Silahkan ketik sambil senyum ya