Thursday, February 8, 2024

Tidur itu seperti mati


Allah SWT memegang nyawa manusia dalam 2 (dua) macam, yaitu pada saat manusia tidur dan pada saat manusia sudah meninggal dunia. Pada saat Allah SWT memegang nyawa manusia dan nyawa tersebut di tahan oleh Allah, maka manusia tersebut akan meninggal dunia. Sebaliknya, jika Allah memegang nyawa manusia kemudian mengembalikannya, maka Allah SWT masih memberikan kesempatan kepada manusia tersebut untuk memperbaiki diri dengan cara beribadah kepada Allah SWT.

Dikisahkan bahwa ada salah satu Sahabat Rasulullah SAW yang bernama Utsman bin Affan radhiyallahu anhu, beliau tidak pernah menangis saat disebutkan surga dan neraka, namun beliau menangis ketika dikatakan berkaitan dengan kubur. Pada saat Utsman bin Affan radhiyallahu anhu berdiri di sisi kuburan, beliau menangis sampai basah janggutnya, lalu dikatakan kepadanya, ‘Engkau mengingat surga dan neraka tidak menangis, namun untuk ini anda menangis?’ Ia menjawab, ‘Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

‘Sesungguhnya kuburan adalah awal persinggahan akhirat, jika selamat darinya maka yang setelahnya akan lebih mudah darinya, dan jika tidak selamat maka yang setelahnya lebih berat darinya.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, ‘Tidak pernah aku melihat pemandangan yang amat mengerikan kecuali (siksa) kubur lebih mengerikan darinya.’”
(HR Ibnu Majah, no 4267).

Dari penjelasan tersebut di atas dapat kita ambil hikmah, yaitu senantiasa kita selalu Muhasabatun Nafsi (introspeksi diri) sebelum kita beristrirahat tidur. Hendaklah selalu mengingat-ingat apa yang sudah kita lakukan dari bangun tidur sampai dengan sebelum tidur ini. Jangan-jangan dalam keseharian yang kita lakukan ada dosa yang kita perbuat, baik dosa yang kita sengaja, maupun dosa yang tidak kita sengaja. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa menjaga kita dari segala keburukan-keburukan duniawi dan menuntun kita di jalan yang Allah SWT ridhai. (Aamiin)

No comments:

Post a Comment

Silahkan ketik sambil senyum ya

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...