Wednesday, March 6, 2024

Meneladani kejujuran Nabi Muhammad SAW


Dalam Islam, jujur diartikan sebagai salah satu sifat yang terpuji. Jujur juga menjadi karakter penting bagi semua orang, termasuk kaum muslimin.

Perintah jujur termaktub dalam beberapa surat dan hadits, salah satunya surat Al Ahzab ayat 70 :

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,"

Nabi SAW pernah bersabda dalam sebuah hadits mengenai kejujuran, berikut bunyinya:

"Hendaklah kamu bersikap jujur karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebajikan sementara membawa ke surga. Tidaklah seseorang senantiasa bersikap jujur dan berusaha keras memilih jalan kejujuran kecuali ia nantinya akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Jauhilah kebohongan karena sesungguhnya ia membawa kepada keburukan (fujuur) sedangkan keburukan itu menghantarkan orang ke neraka. Tidaklah seseorang senantiasa bersikap dusta dan memilih jalan kedustaan kecuali ia nantinya akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah," (HR Bukhari dan Muslim).

Sikap jujur juga dianjurkan oleh Allah SWT sebagaimana dijelaskan dalam surat At Taubah ayat 119 :

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tetaplah bersama orang-orang yang benar!"

Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu teladan jika membicarakan terkait sifat jujur. Kejujuran Rasulullah bahkan telah dimiliki olehnya sebelum menjadi nabi.

Jujur adalah perilaku positif dengan berkata sebenarnya, tidak curang, serta perbuatan dan perkataan yang tidak berlawanan. Perilaku jujur menyebabkan seorang muslim memperoleh kepercayaan dari lingkungannya.

Keutamaan Sifat Jujur

  • Sifat jujur merupakan sifat yang dimiliki Allah, para nabi dan rasul, serta orang-orang saleh
  • Sifat jujur membawa seseorang kepada perbuatan baik
  • Sifat jujur memasukkan seseorang ke dalam surga
  • Sifat jujur membawa seseorang pada keberuntungan

Tingkatan Sifat Jujur

1. Jujur dalam Perkataan

Jujur dalam perkataan berarti tidak pernah berbohong saat berbicara. Dengan demikian, mereka memiliki kejujuran dalam menyebarkan sesuatu.

2. Jujur dalam Niat dan Kemauan

Jujur yang kedua ialah jujur dalam niat dan kemauan. Kejujuran seperti ini dikembalikan kepada makna ikhlas, yaitu orang yang motivasinya dalam segala aktivitas hanya karena Allah SWT.

3. Jujur dalam Tekad

Jujur dalam tekad berarti berarti jujur yang benar-benar lahir dari lubuk hati. Inilah yang dinamakan tekad jujur karena jujur melambangkan kesempurnaan dan kekokohan dalam tekad.

4. Jujur dalam Menempati Tekad

Kadang, seseorang bisa dengan mudah melontarkan tekad tertentu karena tidak sulit untuk mengucapkannya. Namun, menepati tekad menjadi perkara yang sulit ketika tekad tersebut terwujud dan ada dorongan hawa nafsu yang mulai mengacau.

5. Jujur dalam Beramal

Selanjutnya adalah jujur dalam beramal. Bentuk dari jujur ini ialah upaya seseorang agar tindakan-tindakan lahiriahnya tidak berbeda dengan apa yang ada di dalam batinnya.

6. Jujur dalam Segala Sifat Baik

Terakhir ialah jujur dalam segala sifat baik yang dianjurkan oleh agama. Tingkat kejujuran ini menjadi yang paling tinggi, contohnya jujur dalam rasa takut dan pengharapan kepada Allah, jujur dalam sikap zuhud, dan lain sebagainya.


No comments:

Post a Comment

Silahkan ketik sambil senyum ya

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...