Saturday, January 6, 2024

Urutan Gubernur Provinsi Jambi

Daftar Gubernur Jambi dari Tahun 1957-Sekarang



Nama Gubernur Jambi Masa Jabatan

  • Joesoef Singedekane 1957 - 1967 
  • Raden Mochammad Noer Achmad Dibrata 1968 - 1974 
  • Djamaluddin Tambunan 1974 - 1979 
  • Masjchun Sofwan 1979 - 1989
  • Abdurrahman Sayoeti 1989 - 1999 
  • Zulkifli Nurdin 10 Desember 1999 - 10 Desember 2004 3 Agustus 2005 - 3 Agustus 2010 
  • Hasan Basri Agus 3 Agustus 2010 - 3 Agustus 2015 
  • Zumi Zola 12 Februari 2016 - 17 Januari 2019 
  • Fachrori Umar 13 Februari 2019 - 12 Februari 2021 
  • Al Haris 7 Juli 2021 - sekarang

 

Selain itu, Provinsi Jambi juga pernah dipimpin oleh 10 orang pelaksana tugas Gubernur. Para Plt Gubernur itu umumnya menjabat sementara dalam rangka transisi atau saat gubernur dinonaktifkan.


Sudah meletus kah gunung Kerinci di Jambi

Gunung Kerinci: Letak dan Sejarah Letusan dari Tahun 1838

Gunung Kerinci sendiri adalah salah satu gunung api aktif di Indonesia yang terakhir kali meletus pada tahun 2009. Menurut laman resmi Bandara Minangkabau, Gunung Kerinci adalah gunung tertinggi di Sumatra, gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua.

Kondisi Alam Gunung Kerinci
Gunung Kerinci dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat Harimau Sumatera dan Badak Sumatera.


Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl dan memiliki kawah seluas 400 x 120 meter yang berisi air yang berwarna hijau.

Di sebelah timur gunung terdapat danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Kemudian di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh.

Sejarah Letusan Gunung Kerinci

Meski memiliki kondisi alam yang indah dan kekayaan alam melimpah, namun warga di sekitar harus terus berhati-hati. Sebab, Gunung Kerinci merupakan gunung dengan letusan stratovolcano, yakni mempunyai karakter letusan bersifat eksplosif dan diselingi dengan adanya aliran-aliran lava.

Menurut data dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Gunung Kerinci telah mengalami 20 letusan sejak tahun 1838.

Berikut sejarah letusan Gunung Kerinci :

1838: letusan di kawah pusat

1842: letusan di kawah pusat

1874: letusan di kawah pusat

1878: tanggal 11 Desember terjadi letusan freatik di kawah pusat

1887: kemungkinan terjadi letusan freatik di kawah pusat

1908: kemungkinan terjadi letusan freatik di kawah pusat

1921: bulan Mei dan Juni terjadi letusan di kawah pusat

1936: tanggal April, 30 Agustus terjadi letusan di kawah pusat

1937: tanggal 8 September terjadi letusan di kawah pusat

1938: antara 19 Januari dan 18 Maret terjadi letusan freatik di kawah pusat dan terbentuk kerucut kecil di dasar kawah

1952: bulan Januari dan Juni terjadi letusan abu di kawah pusat

1960: bulan Juli terjadi letusan abu di kawah pusat

1963: bulan Juli terjadi letusan abu di kawah pusat

1964: bulan Juli terjadi letusan abu di kawah pusat

1967: letusan abu di kawah pusat

1970: terjadi letusan abu di kawah pusat

1999: terkadang ada letusan abu tipis di sekitar puncak

2002:terkadang ada letusan abu tipis di sekitar puncak

2007: 9 September 2007 pukul 04.40 WIB dinaikan statusnya menjadi Waspada karena tercatat letusan abu / hembusan asap berwarna hitam pekat dan tinggi 700 - 800 m dari bibir kawah dan condong ke arah timur.

2008: 24 Maret 2008 antara pukul 11:40 - 12:25 WIB terjadi 1 kali kejadian letusan berwarna putih tebal kehitaman dengan tinggi asap maksimum 500 m dari puncak Gunung Kerinci. Pada pukul 16:30 WIB, ketinggian asap letusan maksimum menurun menjadi ± 300 m dari puncak Gunung Kerinci.

Meski sudah berkali-kali mengeluarkan letusan, karakter letusan Gunung Kerinci saat ini adalah letusan bertipe vulkano lemah yang hanya mengeluarkan material abu letusan. Badan Geologi tidak memiliki data aliran lava yang tercatat sebagaimana tertera dalam sejarah letusannya



Di Jambi ada pantai Aurduri

Menyusutnya air Sungai Batanghari ibarat dua sisi mata uang bagi masyarakat kota Jambi, sisi buruknya jelas mengancam sumber air tapi sisi baiknya adalah sebuah pantai "dadakan" yang dinamakan Aurduri.


Hamparan pasir akibat menurunnya debit air Sungai Batanghari tersebut dinamakan Pantai Aurduri karena lokasi hamparan pasir yang berada tepat di bawah Jembatan Aurduri.

Fenomena tersebut ditambah panorama menjelang matahari terbenam, tak heran jika ini menarik minat pengunjung untuk menyaksikannya.

Banyaknya pengunjung yang ingin menyaksikan panorama matahari tenggelam dan bermain-main di atas pasir dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk berjualan.

Bahkan kendaraan pengunjung yang datang telah diatur oleh pemuda di daerah itu yang menyediakan lahan parkir.
Berdasarkan cerita warga setempat, pada tahun 1987 hingga tahun 2000-an kondisi serupa kerap terjadi.

Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan debit air Sungai Batanghari menurun, dan hamparan pasir yang berada di dasar sungai timbul. Sehingga kondisi tersebut menjadi wahana bermain bagi masyarakat setempat.




Pasar Tradisional Angso Duo di Jambi

Pasar Rakyat yang Unik dan Kaya Sejarah

Pasar rakyat atau yang  disebut juga  dengan pasar tradisional   adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli yang melakukan transaksi jual beli melalui proses tawar menawar dengan bangunan atau tempat yang terdiri dari kios-kios, los dan  dasaran terbuka dengan hamparan tenda. Berbagai macam barang tersedia di pasar rakyat. Mulai dari kebutuhan sehari-hari, seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, sayuran, daging, buah-buahan  dan lain sebagainya .

Sampai saat ini pasar rakyat masih menjadi tempat yang disukai masyarakat  untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Bahkan pasar rakyat  tidak kalah pamor dengan pasar-pasar modern. Hal ini dikarenakan pasar rakyat memiliki tempat yang strategis dan luas, kelengkapan barang yang dijual serta harga yang murah dan bisa melakukan proses tawar menawar.

Setiap provinsi di Indonesia memiliki banyak pasar rakyat  dengan ciri-ciri serta keunikan tersendiri. Salah satunya pasar rakyat  yang ada di provinsi Jambi, yaitu Pasar Angso Duo. Pasar Angso Duo  terletak di jalan Sultan Thaha, Kota Jambi. Setiap harinya, Pasar Angso Duo mulai buka pada malam hari hingga sore hari. Jika kita melewati Pasar Angso Duo pada pukul 11 malam, maka kita sudah bisa melihat banyak para penjual yang mempersiapkan dagangannya. Pasar ini akan sangat ramai pada pukul 1 pagi hingga pukul 8 pagi.  Pasar Angso Duo telah menjadi bagian terpenting dalam mendongkrak perekonomian masyarakat Jambi. Bahkan Pasar Angso Duo telah menjadi pasar rakyat kebanggaan masyarakat Jambi.

Pasar Angso Duo bukanlah pasar rakyat yang biasa. Pasar rakyat  ini memiliki keunikkan dan kelebihan yang tidak  dimiliki oleh pasar-pasar rakyat  lainnya. Berikut ini keunikkan dan kelebihan yang dimiliki Pasar Angso Duo:

1. Kaya Sejarah 

Pasar Angso Duo memiliki sejarah yang sangat panjang. Pada abad ke 18,  berdiri sebuah pasar rakyat  kecil yang terletak di Dermaga Bom Batu Muara Jambi (sekarang tempat ini menjadi mall WTC Batanghari Jambi).  Nama pasar ini adalah Pasar Tanah Pilih. Pasar inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Pasar Angso Duo. Pada zaman penjajahan Jepang, Pasar Tanah Pilih hancur dan dipindahkan ke suatu tempat yang bernama Gang Siku. Setelah dipindahkan, Pasar Tanah Pilih menjadi lebih baik walaupun hanya terdiri dari deretan meja-meja yang terbuat dari batu. Dikarenakan pasar tersebut hanya terdiri dari deretan meja-meja dari batu, maka masyarakat Jambi saat itu merubah nama Pasar Tanah Pilih menjadi Pasar Meja Batu.

Seiring perkembangannya, Pasar Meja Batu menjadi pusat perdagangan masyarakat Jambi saat itu. Pedagang yang berjualanpun semakin lama semakin banyak sehingga membuat Gang Siku menjadi sangat ramai. Pada tahun 1970, terjadi sedimentasi sungai Batanghari. Oleh karena itu, pemerintah kota Jambi memutuskan untuk melakukan pengerukan. Tanah hasil pengerukan ditimbun sekitar sungai hingga membentuk sebuah daratan baru. Pada daratan itulah pemerintah akhirnya memindahkan kembali pusat pasar rakyat  dari Pasar Meja Batu. Setelah dipindahkan ke daratan baru tersebut, pasar rakyat  Meja Batu dirubah namanya menjadi Pasar Angso Duo yang letaknya tepat di tepi sungai Batanghari Jambi. Penggantian nama ini terjadi pada tahun 1974.

Dari catatan sejarah ini, sangat wajar jika Pasar Angso Duo dikatakan pasar rakyat  yang kaya sejarah. Walaupun telah mengalami penggantian nama dan berpindah-pindah tempat beberapa kali sebelum resmi menggunakan nama Pasar Angso Duo, pasar ini tetap berdiri. Hal ini mencerminkan akan cintanya masyarakat Jambi terhadap pasar rakyat  ini.

2. Diapit oleh 5 objek wisata terkenal di Kota Jambi

Tidak bisa dipungkiri bahwa Pasar Angso Duo telah menjadi objek wisata belanja di Provinsi Jambi. Dari segi objek wisata, Pasar Angso Duo memiliki keunikkan dan kelebihan tersendiri karena letak Pasar Angso Duo diapit oleh 5  objek wisata di Provinsi Jambi. Bahkan lokasi kelima objek wisata tersebut bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki saja dari Pasar Angso Duo.

Di sebelah kiri Pasar Angso Duo terdapat 2 objek wisata yang jaraknya kurang lebih 300 meter. Kedua objek wisata tersebut adalah Masjid Agung Al Falah dan Museum Perjuangan Rakyat  Jambi. Masjid Agung Al Falah adalah masjid terbesar di Provinsi Jambi dengan desain arsitektur yang unik dengan jumlah tiang yang sangat banyak serta tanpa dinding. Sehingga orang menyebut masjid ini dengan sebutan masjid 1000 tiang. Bahkan sesuai catatan sejarah, lokasi berdirinya masjid ini dulunya adalah istana Tanah Pilih Raja Sultan Thaha Jambi. Sekitar 200 meter dari Masjid Agung Al Falah terdapat Museum Perjuangan Rakyat Jambi.

Di sebelah kanan Pasar Angso Duo, berjarak kurang lebih 100 meter, terdapat sebuah mall terbesar di Kota Jambi dengan nama Mall WTC Batanghari. Kurang lebih 200 meter dari Mall WTC Batanghari, terdapat sebuah objek wisata dengan nama Taman Tanggo Rajo. Dari taman ini anda bisa menikmati keindahan sungai Batanghari dan melihat pemukiman yang mayoritas penduduknya adalah masyarakat asli Jambi. Seberang, inilah sebutan yang sering dipakai oleh masyarakat Jambi untuk pemukiman tersebut.  

Saat ini pemerintah kota jambi sedang membangun sebuah jembatan penyebrangan sungai Batanghari dari kota Jambi ke Seberang Kota Jambi dengan nama Jembatan Gentala Arasy. Jembatan ini masih dalam proses pembangunan akan tetapi walau belum selesai dan belum diresmikan, sudah terlihat bahwa jembatan penyebrangan ini memiliki desain jembatan yang sangat indah. Jembatan inipun akan menjadi objek wisata di Jambi. Karena kita akan merasakan sensasi berdiri di atas sungai Batanghari yang merupakan sungai terpanjang di Sumatera. Keindahan jembatan inipun bisa dilihat langsung pada saat anda bersantai, duduk sambil bercengkrama bersama keluarga di Taman Tanggo Rajo.

Karena diapit oleh Masjid Agung Al Falah, Museum Perjuangan Rakyak Jambi, Mall WTC Batanghari, Taman Tanggo Rajo ditambah dengan sebuah jembatan penyebrangan  yang indah, menjadikan Pasar Angso Duo menjadi pasar rakyat yang sangat unik dan keunikkan ini tidak dimiliki oleh pasar-pasar rakyat  lainnya yang ada di Indonesia. Jadi, jika anda berkunjung ke Pasar Angso Duo bisa sekalian mampir ke objek-objek wisata yang terletak tidak jauh dari Pasar Angso Duo dan bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki saja.

3. Barang BJ 

Jika anda berkunjung ke  Jambi dan ingin berbelanja barang second hand mulai dari pakaian, tas, tempat tidur, bantal dan lain sebagainnya dengan kualitas yang masih sangat bagus maka anda bisa datang ke Pasar Angso Duo Jambi. Masyarakat  Jambi menyebut barang-barang ini dengan sebutan  barang BJ (Bekas Jambi). Para pedagang yang menjual barang BJ tersebut tidaklah sedikit. Oleh karena itu kita bisa memilih barang-barang yang sesuai keinginan kita dengan kualitas yang masih bagus dan layak pakai. Luar biasa,bukan? Pengunjung Pasar Angso Duo bukan hanya bisa berbelanja kebutuhan sehari-hari seperti sayuran, ikan, daging dan lain sebagainya, akan tetapi pengunjung juga bisa berbelanja barang-barang BJ. Setelah selesai berbelanja, anda bisa langsung menuju ke mall WTC Batanghari, Taman Tanggo Rajo, melihat jembatan penyeberangan sungai Batanghari, bahkan anda bisa melakukan wisata spiritual di Masjid Agung Al Falah dan jangan lupa mampir ke Museum Perjuangan Rakyat Jambi.

Dari kelebihan-kelebihan serta keunikkan-keunikkan yang dimiliki oleh Pasar Angso  membuat pasar ini menjadi pasar rakyat  yang selalu melekat di hati masyarakat Jambi. Semua keunikkan dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki Pasar Angso Duo akan hilang bila pemerintah setempat dan juga masyarakat Jambi tidak bisa menjaga pasar rakyat  tersebut. Bukan hanya Pasar Angso Duo yang harus dijaga, semua pasar rakyat yang ada di Indonesia haruslah memperoleh perhatian dan kepedulian pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia. Semoga Pasar Angso Duo dan pasar rakyat lainnya yang ada di Indonesia  akan selalu ada sehingga anak cucu kita di masa yang akan datang masih bisa merasakan berbelanja di pasar rakyat  tersebut.



Kabupaten / Kota yang ada di Provinsi Jambi

Nama-Nama Kabupaten / Kota di Provinsi Jambi

Provinsi Jambi adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang berdiri pada tanggal 6 Januari 1957. Secara Astronomis, Provinsi Jambi terletak di antara 0,45° - 2,45° Lintang Selatan dan antara 101,10° - 104,55° Bujur Timur. 
 
Suku bangsa yang mendiami Provinsi Jambi adalah Melayu, Suku Anak Dalam, Kubu, dan Kerinci. Mayoritas penduduknya adalah beragama islam. 

Luas wilayah Provinsi Jambi adalah 50.160,05 kilometer persegi. 

Batas-batas wilayah Provinsi Jambi adalah : 
Sebelah utara: Provinsi Riau 
Sebelah selatan: Provinsi Sumatera Selatan 
Sebelah barat: Provinsi Bengkulu  
Provinsi Sumatera Barat Sebelah timur: Selat Berhala

Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi Dilansir dari situs resmi Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, ada 2 kota dan 9 kabupaten di Provinsi Jambi

  • Kota Jambi 
  • Kota Sungai Penuh Kabupaten Kerinci 
  • Kabupaten Merangin 
  • Kabupaten Sarolangun 
  • Kabupaten Batanghari 
  • Kabupaten Muaro Jambi 
  • Kabupaten Tanjung Jabung Timur 
  • Kabupaten Tanjung Jabung Barat 
  • Kabupaten Tebo 
  • Kabupaten Bungo 


Berikut penjelasannya :  

Kota Jambi 

Jambi adalah ibukota dari Provinsi Jambi yang memiliki motto “Tanah Pilih Pusako Betuah”. Kota yang memiliki luas 205,43 kilometer persegi ini dibelah oleh sungai terpanjang di Pulau Sumatera, yaitu Sungai Batanghari. Kedua wilayah yang dipisahkan sungai tersebut dihubungkan oleh jembatan aur duri. Kota Jambi merayakan ulang tahunnya setiap tanggal 28 Mei. 

Kota Sungai Penuh 

Kota Sungai Penuh merupakan pemekaran dari kabupaten Kerinci. Kota dengan motto “Sahalun Suhak Salatuh Bdei” berdiri pada tanggal 8 Oktober 2009. Luas wilayah Kota Sungai Penuh adalah 391,5 kilometer persegi. Kabupaten Kerinci Kabupaten Kerinci dikenal sebagai daerah wisata dengan hamparan perkebunan teh terluas dan tertinggi kedua di dunia. 
Di Kabupaten Kerinci juga terdapat Gunung Kerinci yaitu Gunung berapi tertinggi di Indonesia dan Asia Tenggara. Kabupaten dengan luas wilayah 3.355,27 kilometer persegi ini berdiri pada tanggal 10 November 1958. Motto Kabupaten Kerinci adalah “Sakti Alam Kerinci”.

Kabupaten Merangin 

Kabupaten Merangin adalah kabupaten terluas di Provinsi Jambi dengan luas wilayah 7.679 kilometer persegi. Kabupaten dengan Ibukota Kecamatan Bangko ini memiliki Motto “Tali Undang Tambang Teliti”. Kabupaten Merangin berdiri pada tanggal 22 Desember 1949. 

Kabupaten Sarolangun  

Kabupaten Sarolangun berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999. Kabupaten dengan luas wilayah 6.174 kilometer persegi ini memiliki motto “Sepucuk Adat Serumpun Pseko". 

Kabupaten Batanghari  

Kabupaten Batanghari merupakan kabupaten tertua di Provinsi Jambi yang berdiri pada tanggal 1 Desember 1948. Ibukota Kabupaten Batanghari berada di Kecamatan Bulian. Kabupaten dengan luas wilayah 5.804 kilometer persegi ini, memiliki motto “Serentak Bak Regam”. 

Kabupaten Muaro Jambi 

Kabupaten Muaro Jambi merupakan pemekaran dari Kabupaten Batanghari. Kabupaten dengan luas wilayah 5.246 kilometer persegi ini terdapat peninggalan sejarah terluas se-Asia Tenggara yaitu Candi Muaro Jambi. Kabupaten Muaro Jambi berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999 dengan motto “Sailun Salimbai”.  

Kabupaten Tanjung Jabung Timur 

Kabupaten Tanjung Jabung Timur beribukota di Muaro Sabak. Tanjung Jabung Timur berada di bagian paling timur Provinsi Jambi dengan luas wilayah 5.445 kilometer persegi. Kabupaten Tanjung Jabung Timur berdiri pada tanggal 21 Oktober 1999 dengan motto “Sepucuk Nipah Serumpun Nibung”.

Kabupaten Tanjung Jabung Barat 

Kabupaten Tanjung Jabung Barat berdiri pada tanggal 10 Agustus 1965. Kabupaten Tanjung Jabung Barat beribukota di Kuala Tungkal. Kabupaten dengan luas wilayah 5.009,82 kilometer persegi ini memiliki motto “Serengkuh Dayung Serentak ke Tujuan”. 

Kabupaten Tebo 

Kabupaten Tebo merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bungo Tebo yang berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999. Kabupaten yang memiliki motto “Seentak Galah Serengkuh Dayung” ini memiliki luas wilayah 6.461 kilometer persegi. Kabupaten Bungo Kabupaten Bungo berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999 sebagai hasil dari pemekaran Kabupaten Bungo Tebo. Kabupaten dengan luas wilayah 4.659 kilometer persegi ini memiliki motto  “Langkah Serentak Limbai Seayun”. 


Untuk Resepsi pernikahan bisa pakai baju adat Jambi

 Mengenal Pakaian Adat Jambi, Ketahui Ciri Khas dan Keunikannya



Setiap provinsi di Indonesia memiliki ciri khas budaya masing-masing. Mulai dari suku, bahasa, hingga pakaian adat. Salah satu daerah yang punya kekhasan budaya tersendiri adalah Provinsi Jambi.

Mengutip Ensiklopedia Pelajar dan Umum oleh Gamal Komandoko, Jambi merupakan sebuah provinsi yang terletak di pesisir timur, bagian tengah Pulau Sumatera.

Di bagian utara, Jambi berbatasan dengan Provinsi Riau. Bagian selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan. Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Kepulauan Riau dan Bangka Belitung. Dan bagian barat berbatasan dengan Provinsi Bengkulu.

Meski suku asli Jambi bukanlah Melayu, tapi daerah ini masih identik dengan budaya Melayu. Hal ini bisa dilihat dari pakaian adat Jambi yang berjenis baju kurung.

Pakaian Adat Jambi

Menukil buku Mengenal Seni dan Budaya Indonesia susunan R. Rizky dan T. Wibisono, baju adat Provinsi Jambi untuk pria dan wanita hampir sama tapi punya sedikit perbedaan.


1. Pakaian Adat Jambi Pria

Kaum pria mengenakan baju berlengan dan celana panjang yang punya model kurung khas. Pada bagian celana, kain songket melingkar di pinggang dan panjangnya menjulur ke lutut. Sebagai pelengkap, keris diselipkan di pinggang bagian depan perut.

Sebagai hiasan untuk mempercantik pakaian, item seperti penutup kepala yang disebut lacak, kalung bersusun, pending, serta gelang emas ditambahkan.

2. Pakaian Adat Jambi Wanita

Adapun kaum perempuan memakai baju kurung bersulam benang emas dengan motif bunga melati, kembang tagapo, dan pucuk rebung. Untuk bawahannya, wanita mengenakan kain songket yang dijadikan rok.

Seluruh hiasan yang digunakan kaum pria turut dikenakan wanita saat memakai pakaian adat Jambi ini. Yakni perhiasan seperti mahkota, pesangkon, kalung bersusun, pending, serta gelang pada kedua lengan, tangan, dan kaki.

Keunikan Pakaian Adat Jambi

Baju adat Provinsi Jambi memiliki keunikan sebagaimana dijelaskan dalam buku Pendidikan Budaya Sarolangun oleh Subaryanta dkk, yaitu sebagai berikut:

1. Berwarna Kuning Keemasan

Setiap pakaian tradisional Jambi selalu terdapat aksen warna kuning emas, utamanya pada busana yang dikenakan untuk kaum wanita.

Kuning keemasan ini kerap digunakan lantaran dianggap sebagai warna yang melambangkan kejayaan dan pencapaian besar dalam hidup. Selain itu, warna tersebut juga memberi kesan mewah.

2. Aksesoris yang Ramai

Ciri khas pakaian adat Jambi lainnya adalah aksesoris yang banyak. Hiasan ini dikenakan guna memperindah busana. Adapun perhiasan yang sering dipakai, yakni kalung, gelang, hingga mahkota.

3. Terdapat Keris

Sebagai senjata tradisional Jambi, keris turut dikenakan saat memakai busana adat. Khususnya pada baju adat untuk kaum pria. Keris diselipkan pada pakaian adat untuk menunjukkan sisi gagah dan berwibawa dari orang yang memakainya.

4. Ada Penutup Dada

Busana tradisional Jambi juga menampilkan penutup dada yang dinamakan teratai dada, Disebut teratai karena bentuknya yang menyerupai bunga teratai. Penutup dada ini biasanya dikenakan oleh wanita sebagai set baju adat Jambi.


6 Januari 1957 , hari jadinya Provinsi Jambi ke - 67 tahun

Fakta Menarik Tentang Jambi


Jambi merupakan sebuah provinsi yang berlokasi di pesisir timur bagian tengah Pulau Sumatera. Provinsi seluas 50.160 km persegi ini memiliki gunung tertinggi kedua di Indonesia yang bernama Gunung Kerinci dengan tinggi mencapai 3,805 meter. Jambi punya sejarah yang cukup panjang, daerah ini merupakan bagian dari kerajaan Melayu yang memiliki pusat sepanjang sungai Batanghari.

Jambi merupakan wilayah yang terkenal dalam literatur kuno dan sering disebut dalam prasasti-prasasti dan juga berita-berita Tiongkok. Hal ini menjadi bukti bahwa, orang China telah lama memiliki hubungan dengan Jambi, yang mereka sebut dengan nama Chan-pei.

Selain itu, masih ada hal-hal menarik seputar Jambi. Dilansir dari berbagai sumber, berikut enam fakta menarik tentang Jambi.

1. Punya Sungai Terpanjang di Sumatera

Jambi memiliki Sungai Batanghari yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sungai ini termasuk merupakan salah satu landmark Provinsi Jambi yang tak hanya menjadi objek wisata, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang tinggi.

Sungai yang panjangnya mencapai 800 kilometer ini menjadi kebanggaan masyarakat Jambi dan menyimpan banyak potensi wisata yang mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Konon sungai Batanghari menyimpan harta karun dari masa lampau yang tersimpan didasar sungai.

2. Pusat Penjualan Barang-Barang Keramik

Pasar Keramik Sitimang Jambi merupakan sebuah pasar yang menjual beragam barang-barang keramik dan juga barang antik. Pasar ini terletak di Sisingamangaraja, Pasar Jambi. Pasar ini telah dikenal sebagai pusat penjualan keramik di Jambi sejak 1980-an.

Di pasar ini, pengunjung dapat menemukan berbagai bentuk kerajinan keramik seperti guci, peralatan makan, sampai dekorasi rumah. Semua barang-barang keramik yang dijual di sini dikirim langsung dari China dengan motif yang unik. Selain ituada beberapa kerajinan lainnya seperti kerajinan tangan yang dibuat oleh penduduk sekitar pasar ini.

3. Memiliki Suku Anak Dalam (SAD)

Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba merupakan salah satu suku bangsa minoritas yang hidup di Pulau Sumatera, yaitu di Jambi dan Sumatera Selatan. Mereka mayoritas hidup di provinsi Jambi, dengan perkiraan jumlah populasi sekitar 200 ribu orang.

Di Jambi, SAD hidup di tiga wilayah ekologis yang berbeda, yaitu Taman Nasional Bukit 30, Taman Nasional Bukit 12, dan wilayah selatan Provinsi Jambi (sepanjang jalan lintas Sumatra). Mereka hidup secara nomaden dan mendasarkan hidupnya pada berburu serta meramu.

4. Punya Candi Terluas

Candi Muaro Jambi dikenal sebagai candi terluas di Asia Tenggara dengan luas mencapai 3.981 hektare, hampir delapan kali lebih luas dari Candi Borobudur. Candi Muaro Jambi diyakini merupakan peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu.

Kompleks percandian ini juga pernah menjadi pusat pengajaran agama Buddha di dunia. Selain itu, Candi Muaro Jambi memiliki keterkaitan dengan Nalanda, yakni pusat pendidikan Buddha Mahayana tertua di dunia.

5. Jembatan Ikonik

Jembatan Gentala Arasy merupakan salah satu ikon Provinsi Jambi yang melintasi Sungai Batanghari dengan menghubungkan Kota Jambi dan Jambi Seberang. Menariknya, jembatan ini hanya dapat digunakan oleh para pejalan kaki, sama sekali tidak ada akses untuk kendaraan bermotor roda empat maupun roda dua.

Jembatan ini diresmikan pada 2015 oleh mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla. Panjang jembatan 503 meter dengan lebar 4,5 meter bentuknya meliuk-liuk seperti huruf ‘S’. Lalu terdapat dua tiang pancang dengan tinggi 60 meter, membuat jembatan tersebut tampak semakin kokoh.

6. Kuliner Khas Jambi

Tempoyak merupakan salah satu sajian kuliner khas Jambi yang terbuat dari daging durian matang dan garam secukupnya, difermentasi kemudian disimpan dalam wadah tertutup. Proses fermentasi tempoyak dilakukan minimal tiga hari untuk dapat memperoleh rasa asam yang pas.

Berkat cita rasa dan aroma khas, selain digunakan untuk masakan gulai, tempoyak juga dapat digunakan sebagai bumbu pada masakan khas Jambi lainnya. Tempoyak biasa diolah menjadi campuran gulai, sambal, pepes, dan banyak lainnya. Sensasi asam, manis, asin, dan pedas akan didapatkan dari hidangan berbumbu tempoyak.

Dibaca dengan hati !

Mesin Waktu - 8 Tahun 7 Bulan, tidak berakhir sia - sia karena ada Dilanomera

MasyaaAllah Tabarakallah.. Saya akan berbagi pengalaman hidup saya, agar semua bisa mengambil hikmah dari setiap perjalanan didalam pernikah...